Senin, 25 September 2023

Business Consultant 23C

 PART III/V

BUKA BERSAMA #4 Highschool Reunion

"Masuk-masuk...." ujar Lita.
Seorang supir suruhan dari mistress Laureen menggiringku turun dari truk. Aku yang telanjang dan dirantai ini berjalan tertatih, aku tentunya kotor karena seharian berada di dalam parit di depan ruko Mistress Laureen.

Lita pembullyku waktu SMA melihatku dengan tatapan merendahkan. Aku dibawanya masuk ke sebuah rumah yang cukup mewah. Lita sepertinya menikahi pengusaha yang memiliki beberapa rumah. Kudengar ini adalah rumah peristirahatannya jadi suami dan anak2nya jarang ke sini, seperti vila di tengah kota dimana Lita sering mengadakan acara ketemuan dengan teman-teman sosialitanya. Hari ini ia akan mengadakan acara  buka bersama sekalian reunian SMA yang diadakan Lita.

Lita menyelipkan uang ke supirnya dan menarik putingku agar aku mengikutinya.
"Oh WC kita udah datang ?" tanya Merry yang didalam rumah sedang menyiapkan makanan bersama beberapa pelayan yang shock melihatku.

Lita kemudian mendorongku ke kamar mandi dan menyuruhku membersihkan diriku. Aku Merasa sangat bersyukur dan mandi walau tidak ada water heater di kamar mandi di dekat ruang tamu.

Selesai aku mandi, mereka memerintahkanku untuk makan. Aku makan oats yang mereka buat dan sajikan di mangkuk anjing. Aku hanya bisa berterima kasih dan memakannya.

Kemudian mereka memerintahkanku untuk merias diriku. Aku meklihat jam masih menunjukan jam 5 sore saat aku merias wajahku dengan make up tipis agar terkesan natural.

Merry mendekatiku mengambil spidol permanen warna biru dan merah lalu menggambar logo WC pria dan wanita di dadaku.

"Tugas loe hari ini, loe bakal jadi WC. U bakal berdiri depan WC, loe bakal jadi WC."

Aku hanya pasrah berdiri di depan WC rumah itu dan teman-temanku mulai berdatangan.

Setiap ada yang ke WC, aku pasti permainkan, kedua tanganku diborgol di belakang sehingga aku akan mempersilahkan setiap tamu masuk WC dan berlutut di dalam WC sehingga dia bisa memilih akan menggunakanku atau menggunakan toilet. Jika mereka menggunakan toilet, maka ada sebuah jepitan yang akan ditempelkan di badanku menandakan aku kalah dengan toilet.

Jika mereka memutuskan mengencingi aku, baik di mulut atau di tubuhku akan akan berterima kasih dan kembali menjaga pintu WC.

Jika jam 9 malam acara aku memiliki jumlah jepitan tertentu, maka aku akan dihukum :
5 jepitan   : 30 cambukan di payudara dan di vaginaku
15 jepitan  : Vagina dibersihkan dengan sikat WC
25 jepitan  : Menjilati toilet sampai bersih dan di flush di toilet.
35 jepitan  : semalaman diikat di tiang pilar depan rumah dalam kondisi telanjang. Tentunya dengan lampu sorot untuk menerangi aku yang terikat.
50 jepitan  : Sebelum diikat aku akan diperkosa dulu oleh anjing penjaga rumah. Aku lihat anjingnya adalah anjing kampung milik satpam penjaga rumah.

"Eh cewe cantik," ujar seorang pria, namanya Prama, dia adalah salah satu cowok terjelek di sekolah dulu, kudengar dia bekerja sebagai budak korporat seakrang. Konon ayah ibunya arsitek dan dokter yang sangat pintar tapi lahirnya anak aneh buruk rupa yang pede minta ampun. Sangat menyebalkan dari jaman sekolah, setiap ada cewek mengobrol dengan dia, dia akan pikir bahwa cewek itu menyukainya.

Prama memainkan buah dadaku sementara aku berdiri di depan pintu WC. "Apakah tuan ingin ke toilet ?" tanyaku. DI tubuhku sudah ada 12 jepitan yang menghiasi tubuhku. Biasanya para pria akan tega mengencingiku, tapi para wanita biasanya tetap memilih toilet.

Aku mendorong pintu dan menutupnya, lalu berlutut di samping Toilet dan menengadah membuka mulutku. Prama membuka celananya dan mengencingi toilet, kemudian ia beralih dan mengencingiku mulutku yang terbuka. Aku dengan rendahannya meminum semua air kencingnya lalu mulai menjilati penisnya dan membersihkannya dengan mulutku. Lalu mulailah penis Prama membesar dan ia memperkosaku dan mengeluarkan spermanya di mulutku.

Ia kemudian mengambil jepitan, " karena tadi gw milih kencingin toilet dulu, jadi tetep pasang ini kan ya ?" ujarnya memilin puting kiriku dan memasangnya di sana.

"T-terima kasih tuan..." ujarku menyembahnya. Kemudian ia keluar dari WC, begitupun aku dan kembali berdiri.

jam baru menunjukan jam 6:30. Aku hanya bisa menghela nafas dan bersiap akan terus kengerian yang akan terjadi malam ini.

Jam 8.30 malam, aku sudah semakin menyedihkan, rambutku sudah bau sperma dan air kencing. Mukaku penuh dengan sperma dan terasa kaku dan lengket. Mulutku sudah terasa sangat tidak nyaman karena meminum air kencing dan sperma. Sudah tidak ada lagi yang mau di blowjob sejak jam 1 jam lalu. Semua hanya mau mengencingiku atau sengaja menjepit tubuhku.

Sudah ada 49 jepitan di tubuhku.Dan Prama kembali ingin kencing. Aku sudah tahu nasibku. "Tuan Prama, silahkan menggunakan budak ini," ujarku membukakan pintu dengan tangan yang diikat dibelakang. Aku kemudian ikut masuk bersamanya dan berluitut disamping kloset.

Seperti sebelumnya si brengsek ini mengencingi Toilet lalu menggeser air kencingnya ke mulutku yang terbuka. Dan jepit terakhir yang disediakan di kamar mandipun diambil oleh Prama lalu dijepitkannya ke tubuhku yang sudah penuh jepit ini.

Tak lama Lita dan Merry muncul.
"Temen-temen kita mau lait gak primadona angkatan kita ngejilatin toilet ?" ujarnya sambil merekamku dengan ponselnya.

"Hei Erva, sekarang kamu harus bersihin toilet dulu ya ! karena banyak yang pake toiletnya, berarti kamu gak berguna ya.

Aku membuka pintu lalu mulai masuk ke dalam WC lalu mulai menyiram toilet yang ada lalu mulai menjilatinya direkam oleh Lita dan Merry bersama teman-teman yang lain yang ikut juga menontoku, hanya sebagian kecil temanku yang menonton karena sempit sisanya tidak bisa melihat kehinaanku menjilati toilet bowl.

Sangat jijik rasanya saat aku harus menjilati toilet bowl bagian dalam dan memflush diriku, rasanya sangat menyedihkan melakukan ini dilihat oleh banyak orang dan direkam.

Setelah 5 menit aku terus menjilati tanpa henti, "Udah-udah seakrang kita ke hukumanmu ! Ayo ke ruang tengah kita akan cambuk dan bersihkan toilet kita !"

ujar Lita menggiringku ke tengah ruangan. Aku ddipaksanya naik ke sebuah meja. Kemudian aku harus berjongkok seperti kodok dan membusungkan dadaku untuk menerima hukuman cambuk. Mereka mencambukku dan membuatku menjerit-jerit kesakitan, lalu memaksaku menyajikan selangkanganku untuk mereka cambuk lalu mereka memasukan sikat WC ke dalam vaginaku dan mengobok-oboknya sampai aku hampir pingsan karena kesakitan. Aku terus menjerit dan melolong panjang tapi tidak seorangpun mempedulikan penderitaanku. Mereka menikmati aku yang menjerit kesakitan dan malahan tambah mengejekku dengan kata-kata yang menyedihkan.

Belum selesai penderitaanku, setelah 5 menit vaginaku 'dihancurkan' dengan sikat WC Merry dan satpam rumah ini menggiring anjing penjaga dan memaksaku untuk mengulum penis si anjing dan bersetubuh dengan anjing herder tersebut.

Aku kembali menangis dan menjerit dipermalukan seperti ini dihadapan teman-teman SMAku. Dan aku kembali meraung menangis ketika anjing ini knotting di vaginaku.

Setelahnya aku yang dipenuhi oleh sperma anjing mereka gantung agar kakiku membentuh huruf M di tiang pillar kanan depan rumah. Aku sungguh terhina tergantung di pillar dengan lampu menyorot menerangiku di tengah malam. Dari vaginaku menetes air sperma bekas anjing dan seluruh tubuhku masih penuh dengan sperma kering dan berbau pesing. INi sungguh menyedihkan.

Rumah inni berada di perumahan elit dan jam masih sekitar jam 9 malam. Tak lama para teman-temanku mulai memfotoku dan mulai pulang meninggalkanku begitu saja di pillar ini dalam keadaan telanjang memalukan dan tersorot cahaya dari lampu taman yang menyorot ke pillar ini.

Lita dan Merry juga pergi meninggalkanku. Tapi sebelum Lita pulang ia memasukan butt-plug yang terhubung dengan papan. Di papan itu tertulis "Saya Lonte"

Semalaman aku dipajang diperumahan, entah berapa banyak orang yang melihatku. Jarak pillar dan pagar hanya sekitar 5 meter, dan rumah ini merupakan salah satu rumah di jalan utama kompleks.

Bahkan ada beberapa satpam kompleks ronda yang menyorotiku dengan senter di tengah malam.

"Mau ditolong bu ?"
"S-saya sedang dihukum.... saya memang pantas diperlakukan seperti ini tuan," ujarku merintih.

Dan ketika pagi-pagi supir Laureen kembali datang menjemputku utnuk membawaku ke penjaraku di bawah besi parit.

 

------------------ 


Semoga tuan-tuan terhibur, dengan penderitaan Lonte ini.

Mohon tuan dan nyonya menghina dan mengkomentari serta melecehkan budak ini di kolom komentar, serta memberi ancaman agar budak ini lebih giat mengupdate blog ini.

Jumat, 22 September 2023

Business Consultant 23B

PART II/V

BUKA BERSAMA #3 The Consultant Team

Sore itu aku tiba-tiba dikeluarkan dari parit. Laureen menyuruh salah satu supirnya mengantarkanku dengan mobil bak terbuka ke sebuah tempat dimana mataku ditutup. Aku digiring dan kemudian dimandikan di salah satu kamar mandi atau entah dimana aku dimandikan dengan selang air.

Setelahnya mereka menggiringku dan mengikatku di sebuah ruangan indoor tanpa aku bisa melihat apapun. Aku tidak tahu ruangannya seperti apa, hanya yang pasti udaranya dingin karena ACnya cukup kencang dan aku kedinginan dibiarkan terikat di sana.

Sekitar setelah 1 jam aku terikat akhirnya ada beberapa orang mulai memasuki ruangan, dari suara langkah dan suara percakapannya sepertinya para perempuan.

Ketika medekat aku mulai mengenali suara mereka, ada Nadia dan Zahra, serta Imel di sana.

Seketika aku dilepas, aku langsung berlutut dan menyembah ketiga perempuan itu dan menciumi kaki mereka sampai mereka menginjak kepalaku.

"Kita bakal buka bareng di ruang VIP hotel ini, loe bakal jadi maid. Nih sekarang loe makan dulu biar loe kuat di siksa selama acara nanti !" ujar Zahra memberikanku makan di sebuah piring. Isinya hanya roti polos.

Setelah selesai aku makan, mereka memberikanku bondu ribbon seperti maid berwarna putih dan hitam, kemudian mereka memasangkan sebuah nampan  yang memiliki rantai kecil dan diujungnya ada nipple clamp. Bagian nampan lainnya memiliki strap yang mereka ikatkan ke tubuhku dan juga mereka ikatkan ke tanganku. Jadi aku berdiri tegak masih menggunakan rantai di kaki dan collar besi berat di leher, tapi kini kedua tanganku terikat lurus ke belakang sehingga membuat aku menonjolkan payudaraku ke depan. Sebuah nampan terikat di atas pusarku dan ada rantai yang menghubungkan nampan ke kedua putingku. Putingku tentunya merasa sakit dan menahan berat dari nampan metal tersebut.


"Loe akan jadi pelayan hari ini, tugas loe adalah pastiin ini nampan selalu terisi minuman-minuman yang loe edarin ke semua saat makan malem. Ngerti ?"

"mengerti nona," ujarku.

"Kalo ada yang tumpah ! setiap loe numpahin satu gelas aer, loe bakal jilatin itu aer yang tumpah di lantai, pel pake payudara loe. Trus hukumannya adalah ditendang 5 kali di vagina dan dicambuk 10kali di payudara loe." ancam Nadia.

Kemudian ia menaruh 3 gelas air di nampan dan aku merasakan putingku tersiksa sakit luar biasa. Aku nyaris menjatuhkan gelas tersebut, padahal gelas yang digunakan hanyalah gelas plastik.

Maka dimulailah aku menjadi pelayan di acara buka bersama kantorku. Tugasku hanya berjalan membawa air dan membagikan air minum ke semua teman-teman kantorku dengan nampan penyiksa puting.

"Erva ! saya haus !" teriak  Arif di ujung meja, aku berjalan menghampirinya dan tiap langkah aku harus berhati-hati agar gelas di napanku tidak tumpah. Dan setiap langkah rasanya putingku makin perih karena ditarik. Aku sangat berhati-hati karena aku sudah menumpahkan 2 gelas selama 15 menit terakhir. Kali ini ada 3 gelas di nampanku.

Aku berjalan selangkah demi selangkah lalu sekitar 1 meter lagi aku akan menghampiri Arif yang memanggilku, tapi Imel dengan jahil menjegal kakiku sehingga aku terjatuh ke lantai dan membuat 3 buah gelas plastik itu tumpah kemana-mana.

 
"m...maaf...."
"bego banget sih lo !" Nadia menendangku yang terjatuh di lantai. Ia menuangkan minuman yang ia masih pegang ke atas kepalaku, memberikanku penghinaan. "Bersihin yang bener !"

"B-ba-baik miss...." ujarku pasrah.

"Lah minuman gw gimana !?" tanya Arif marah.
Aku segera berusaha berdiri dan mendekati pelayan terdekat untuk merefil gelas plastik yang mereka kembali taruh di nampanku. lalu aku mendekati Arif dan mempersilahkan arif mengamnbilnya dari nampan penyiksa puting. Kedua tanganku masih terus terikat di belakang dan aku hanya pasrah saat Arif mengambil air satu gelas untuk diminum dan satu air lagi ditumpahkannya di kepalaku, "ini akrena lama !"

Kemudian aku harus membersihkan tumpahan air dengan mengepelnya. Karena tanganku diikat dan ada nampan di bawah payudaraku, Nadia menyelipkan tongkat pel di vaginaku dan menyuruhku mengepel tumpahan air tersebut.

Sekitar pukul 8 malam ketika makanan penutup dihidangkan,
"By The Way guys, bu Vanya ada pengumuman untuk kita semua," ujar Zara menarik semua perhatian.

"Karena Erva selama satu bulan ini tidak datang kerja karena menjalani hukuman dari Miss Laureen, maka kita semua sepakat untuk membagi gaji Erva untuk bonus kita semua di bulan ini. Lumayan lah ya tambahan bonus." ujar vanya.

Semua bersorak bahagia. "Iya lonte gak kerja, ke kantorpun nggak masa digaji. Karena absensinya juga kosong jadi kita putuskan gaji dan THRnya akan kita bagi-bagi sebagai tambahan bonus. Ya tim kita total 30 orang seorang dapetlah 1juta tambahan. Lumayan kan ?" ujar Nadia.

"T-ta-tapi mistress...., cicilan saya..." ujarku.

"Nah kita akan maen game supaya erva bisa bawa pulang sedikit hasil THRnya. Malem ini kita semua akan tidur di hotel ini karena hotelnya kan klien kita, jadi mereka kasih kita sponsor menginap malam ini. Kita diaksih 1 lantai dan Erva harus dari kamar ke kamar melayani kita. Kalo budak lonte ini bisa bikin kita orgasme, ya kita bayar 300ribu deh. Kita liat aja ini Lonte bisa melayani berapa banyak malam ini sampai besok subuh." ujar vanya.

"Sebelum kita bubar, Erva akan menerima dulu hukuman 25kali ditendang vaginanya dan 50 cambukan karena numpahin 5 gelas plastik."

Aku hanya bisa pasrah. Aku naik ke atas meja dan berjongkok, membuka kedua kakiku seperti katak. Kedua tanganku disilangkan di belakang kepala dan diborgol kembali. Mereka melepaskan semua atribut nampan penyiksa putingku.

Kemudian mereka mulai mencambuk payudaraku sambil aku menghitung dan berterima kasih. Para perempuan dan laki-laki bergantian mencambuk payudaraku. Setelahnya 50 kali cambukan yang membuatku menangis dan seluruh dadaku merah, mereka menyuruhku turun dari meja lalu para perempuan menendang vaginaku bergantian sampai aku menerima 25 tendangan di selangkanganku sampai aku tidak bisa bangun karena perihnya selangkanganku.

"d---dua puluh s--satu.... t-terima kaaa.....AAAAAAAAAAAAAAAA........du----dua p--puluh dua...."
Aku terjatuh dan menutup rapat kedua pahaku karena rasa sakitnya.
beberapa pria membantuku kembali membuka kedua pahaku dan memaksaku kembali ke posisi berlutut.
"Ter...terima...k-kasihhhh....AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAd-dua puluh...... tiga....."
Aku kembali terjatuh dan merasakan vaginaku sangat perih karena ditendang Nadia.

"Aaaaaaghhhh terima kasih terima kasih !!! Dua puluh empat...." Imel menendangku sekali lagi dengan kasar dan dari belakang saat aku masih merungkut karena kesakitan.

Terakhir Zahra yang akan menendangku. Aku telah dikembalikan ke posisi berjongkok kembali seperti katak dengan kedua tanganku di belakang kepala. Zara mengambil ancang-ancang dan dia memperlihatkan ujung sepatunya yang model seperti ada piramida metal di atas bagian jarinya. Ia menendangku dan kembali membuatku menjerit sejadi-jadinya.

Setelahnya aku dibiarkan menangis dan meraung rasa sakit sementara mereka berfoto dan siap-siap bubar.

Sebelum acara berakhir aku diseret kembali dan harus ikut berfoto bersama mereka. Tentunya aku berfoto dengan posisi sangat menyedihkan, telanjang dengan kaki seperti katak dan kedua tanganku masih diikat borgol dibelakang kepala. Posisiku di depan dan semua orang dibelakangku.

Setelahnya mereka semua kembali ke kamar masing-masing dan aku hanya boleh merangkak di lift dan aku diminta keliling kamar untuk mendapatkan 300ribu perorang yang bisa kubuat orgasme.

Aku merangkak dan mengetuk pintu demi pintu dan memohon mereka mengijinkanku untuk melayani dan membuat mereka orgasme. malam itu aku berhasil membuat 20 orang orgasme dan mendapatkan uang 6juta. Cicilanku 8juta rupiah, tapi beruntung ada tabunganku dari sebelumnya sehingga aku tidak perlu terlalu nombok.

Pagi-pagi saat semua sahur aku kembali dijemput oleh truk dan kembali ke penjaraku dibawah besi parit di dekat kantor mistress Laureen.

Rabu, 20 September 2023

Business Consultant Rendahan 23A

 CHAPTER XXIII

PART I/V

Hari ini aku masih di dalam gorong-gorong dibawah besi parit, Leherku masih terikat oleh collar besi yang berat dan kedua pergelangan kakiku belum pernah lepas dari borgol besi berat ini. Tanganku seringkali dilepas dan berganti-ganti borgol tapi nasibku masih sama.

Hari ini aku di masukan di goropng-gorong daerah pergudangan di dekat gudang Tuan F. Setiap jumat mereka memindahkanku ke sini dan ketika jam berbuka, para kuli akan memakaiku habis-habisan. Sudah 2 jumat aku merasakan siksaan yang sama. Ini adalah Jumat ke3 aku ada di sini.

BUKA BERSAMA #2 Tuan F dan Suri

"Keluar !" bentak Suri yang lagi-lagi bepakaian dengan nuansa kehijauan. Ia menggunakan celana hijau dengan cardigan coklat sand dan baju blouse putih dengan gaya sedikit perkantoran. Ia juga menggunakan Highheelnya hitam dan membawa handbag berwarna hijau jamrud.

Aku yang sudah berbaring cukup lama di pairt ini mencoba bangun dan semua tubuhku sakit dan kesemutan. "Cepet !" ia menghajar dadaku dengan cambuk yang muncul entah darimana.

Aku segera bergerak lebih cepat dan naik lalu berlutut di hadapannya dan menyembahnya dengan mencium sepatunya.

"20 menit lagi kita akan buka bareng ! Tuan F ada pesan nasi tumpeng buat semua merayakan momen berbuka bersama. Loe bantu melayani, jangan malas ! Ikutin gw !" Suri menginjak kepalaku lalu berjalan dan aku merangkak mengikutinya seperti anjing. Kulihat Tuan Goldedn ada di sana terikat tidak jauh dariku. Para kuli yang sedang duduk-duduk karena ngabuburit melihatku merangkak.

"Duh blom buka udah liat ginian !" ujar beberapa orang sambil memalingkan muka. "Bisa batal nih !"

Aku hanya dengan malu merangkak mengikuti Suri. Di lantai dua aku melihat para staff pria yang sedang ngabuburit juga sedangkan staff wanita sedang sibuk mempersiapkan makanan tambahan di dapur kantor. "Tutup mata dulu kalo gak mau batal !" Suri mengumumkan sementara aku merangkak masuk menuju pantri dimana para perempuan sedang sibuk.

"Ngapain itu lonte dibawa ?"
"Buat bantu2 cuci piring lumayan !" uajr Suri. "sana Cuci piring dan bersihin ini kalo ada yang kotor-kotor !" bentak Suri.

Aku hanya berpasrah segera berdiri.
"Kasih salam dulu ke semua nyonya di sini Tolol !" Bentak Suri sambil meludahi mukaku lalu menendang tulang kering kakiku dengan sadisnya. Aku segera mengaduh dan kembali merangkak lalu mulai menciumi kaki para perempuan satu persatu dan meminta mereka menginjak kepalaku. Ini sungguh memalukan, makin lama harga diriku semakin rendah.

Aku hanya mencuci piring sementara mereka sibuk mempersiapkan makanan tambahan. Mereka tampaknya membuat semacam tomyum soup dan aku diperbantukan untuk mencuci peralatan yang mereka bawa. Aku juga diminta memotong bawang dan juga membersihkan lantai yang lumayan kotor. Semua kulakukan dengan tangan diborgol di depan dan sejujurnya bekerja dengan collar berat dan rantai di kaki sangat merepotkan, aku terjatuh 2 kali dan mereka menendangku atau menginjakku jika aku mengahlangi pergerakan mereka.

Setelah makanan jadi, mereka segera mempersiapkan dan aku bersama Suri tetap tinggal di dapur. Suri menyruuhku membersihkan dapur menggunakan dada dan lidahku. Setelahnya baru menyuruhku mandi lalu mengikatku.

Aku mendengar suara adzan dan barulah Suri menggiringku ke lantai satu dimana sudah ada meja besar dan semua pekerja sibuk makan dengan standing party karena meja hanya untuk mearuh makanan. Suri menggiringku ke tengah Ruangan dimana ada sebuah meja besar besi dimana ada mangkuk makan anjing bertuliskan Erva. Aku diminta naik ke sana dan sudah ada makanan yang tercampur entah apa di sana. Seperti bubur yang dicampur dengan makanan anjing. Aku diperintahkan makan seperti anjing di atas meja itu sementara Tuan Golden ditarik naik ke atas meja juga. Aku tahu apa yang akan terjadi. Aku memohon dan menatap Suri sambil menggelengkan kepalaku. Tapi Suri hanya mengangguk dengan senyuman kejam.

"Loe akan makan sambil diewe Tuan Golden...." ujarnya.

anjing German Shepherd bernama Tuan Golden  itu langsung menaikiku dan dengan kasar anjing itu menusukan penisnya ke liang vaginaku. Aku hanya bisa menjerit pasrah. Kemudian Suri menarik rambutku dan memasukan wajahku ke mangkuk bbur itu. " Makan biar loe makan sambil diewe!" ujarnya.

Belum puas melihat penderitaanku Suri mengambil jepitan kertas yang digantungi pemberat dan menggantungkannya di putingku yang tergantung bebas.

"Kalo makanan loe belom abis sampe Tuan Golden keluarin pejunya, gw bakal bikin puting loe luka parah pake jarum !" ancamnya.

Aku hanya sesegera mungkin menyerutput bubur di mangkukku sementara aku terus merintih juga karena digenjot oleh Tuan Golden.

Aku sesegera mungkin menghabiskan bubur tanpa rasa itu. Ya perutku memang lapar setelah seharian tidak makan dan minum. Aku juga berikutnya minum dari bowl kedua diamana sudah diisi air penuh.

Tiba-tiba penis Tuan Golden membengkak dan aku merasakan rasa sakit di dalam liang vaginaku karena anjing ini melakukan knotting. Aku meraung kesakitan tapi tetap kutahan dan menyemburlah sperma anjing di dalam liang vaginaku beserta penis yang terus membengkak. Aku hanya bisa merintih kesakitan dan berikutnya rasa malu menyerangku melihat sekelilingku yang memandangku begitu rendah.

"Uh......uhhh........."
aku hanya bisa menangisi rasa sakit dan maluku sementara orang-orang disekitarku makan dan menontonku yang sedang disetubuhi oleh anjing ini.

Hampir satu jam aku di sana dan orang-orang yang melewatiku akan mengejekku, memfotoku, atau meludahi wajahku. Aku juga dipaksa mengatakan hal-hal memalukan.

"Aku belum mendengarmu berterima kasih kepada tuan Golden?" tanya Suri
"Budak ini ahhh......ahhh.... berterima kasih...kepada tuan Golden.... suuu--ahhh...ahhh ss-sungguh budak rendahan ini...me-merasa terhormat.....disetubuhi oleh t-tuan...."

"Oh kamu memalukan ya...".

"_b-budak ini bukan manusia.... hanya seonggok daging yang lebih rendah dari binatang....." ujarku berusaha membuat Suri senang.

Tuan F hanya mendekatiku lalu memelintir penjepit di putingku yang membuatku menjerit. "Aaaaaaaaaaaaaaarghhhhhhhh te-terima kasih tuan... terima kasih....."ujarku sambil merintih.

Masih banyak para kuli yang juga menggodaku dan memainkan puting dan meludahiku.

Setelah knotting selesai dan penis tuan Golden akhirnya terlepas dari vaginaku, langsung saja banyak air sperma anjing yang bertumpahan keluar dari liang vaginaku. Aku merangkak ke wc untuk membersihkan diriku.

Suri mengambil sikat WC dan 'membersihkan vaginaku' sambil aku meraung-raung memohon ampun dan belas kasihan. Setelahnya aku diseret dan diikat dengan kakiku diatas dan kepalaku dibawah. Mereka menggantungku agak aku mengangkang terbalik dan Suri memperlihatkan beberapa tangkai bunga mawar yang ia pegang dengan sarung tangan khusus karena tangkainya berduri.

"jangan.... jangan aku mohon....." aku menggelengkan kepalaku dan berusaha meronta sekuat yang aku bisa walau sia-sia karena mereka menahanku.

Dan dengan senyumannya ia menjadikan vaginaku pot.

"Aaaaaaaaaaaaaaarghhhhh...." aku menjerit kesakitan karena duri-duri dari bunga yang menancap di liang kenikmatanku. Aku rasa pasti vaginaku berdarah karena rasa perih yang luar biasa.

Dan tak ada yang peduli padaku sepanjang malam, aku yang menangis dan kesakitan bahkan ditinggalkan dalam posisi yang sama. Keesokan paginya sebelum sahur, mereka baru melepasku dengan mengeluarkan bunga mawar berduri dari vaginaku.

Aku dibawa ke dokter hewan, teman dari mistress Laureen yang menangani para slavenya untuk dicek dan diberi obat lalu aku kembali masuk ke penjaraku di bawah besi parit.

 

-------------------------------------------

Kali ini updatenya aku akan mencoba pendek-pendek supaya bisa lebih sering. Aku udah selesai 4 part dari 5 part yang mau ku upload. Semoga tuan-tuan dan nyonya bisa menikmati.

 

Next part aku update setelah ada 20 komentar makian dan suggest hukuman untuk aku lakukan karena budak ini menghilang cukup lama.

 

mohon maaf karena budak ini sempat sakit berkelanjutan dan juga urusan kelaurga sakit yang membuat budak ini tidak bisa update lebih awal. Silahkan tuan-tuan menghukum memaki budak hina Erva.

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...