Minggu, 22 Juli 2018

Penderitaan Veirin si Amoy Menyedihkan 08

Chapter 8
Persiapan Sekolah

Hari minggu ini adalah hari terakhir liburan. Setelah aku tersiksa tergantung terbalik semalaman, kini kak Sierra akan mengajakku ke salah satu apartemen yang dimiliki keluarga dekat sekolahku. Ayahku dulu memang menyiapkan apartemen itu untuk aku dan Safira jika sudah SMA. Aku akan tinggal di apartemen itu dan mungkin aku akan jauh setidaknya dari kedua saudari tiri jahatku dan para pembantu serta supirku yang tidak henti-hentinya memperkosaku. Setidaknya itulah yang kuinginkan.

Seperti biasanya aku dibangunkan bi Ani dini hari kemudian diturunkan dengan kasar dari gantunganku. Kemudian aku mencuci mobil Camry hitam kak Sierra sambil dikerjai kedua supirku. Setelah selesai mencuci mobil, kedua supirku menggunakanku dan seperti biasanya, mereka memberikanku sarapan sperma mereka. Setelah itu aku dimandikan Bi Ani dan membantunya menyiapkan sarapan bagi Safira dan Sierra serta Brutus.
Aku kembali menjadi piring Brutus pagi itu. Dan tidak ada sarapan tambahan selain sperma kedua supirku hari itu.
Kemudian aku mencuci piring dan diriku yang terasa amis karena daging-daging mentah ditehidangkan di tubuhku untuk sarapan Brutus. Masih dalam keadaan telanjang namun sudah kering, aku masuk kembali ke kamar lamaku dan mendapati kak Sierra memasukan beberapa barang ke sebuah koper kecil di kamar lamaku. Tuan Brutus sedang berleha-leha di ranjangku.

“Besok kamu sudah mulai masuk sekolah, jadi hari ini aku akan mengantarmu ke apartemen. Kenakan baju ini !”
Ujarnya melempar pakaian kepadaku. Aku mengenali kaos dan rok mini yang ia lemparkan kepadaku. Ini adalah salah satu kaos putih favoritku. Kaos ini memiliki sobekan yang di-design cukup besar di daerah dada untuk memamerkan bra. Aku sering menggunakan kaos ini dengan tambahan bra tentunya di dalamnya. Memadukannya dengan rok, rok mini, hotpants.

Tapi dalam kondisiku yang tidak diperbolehkan menggunakan pakaian dalam, berarti kaos ini akan memarkan kedua payudaraku secara frontal jika aku menggunakannya. Bukannya aku tidak bersyukur aku bisa berpakaian tapi dengan pakaian seperti ini….






“Cepat pake !” bentak Sierra. “Kita akan pergi ke apartemen lu”.
“Tapi mistress….” ujarku “Payudara saya akan terekspos”
“Lu anjing aja banyak omong. Mo dada lu keliatan, mo memek lu keliatan, anjing bugil biasanya. Lu mau pake apa kaga ? ato kayaknya lu lebih suka bugil ?”
“Hamba akan pakai….hamba akan pakai” ujarku buru-buru. Dari pada telanjang sepenuhnya, memamerkan kedua buahdada masih jauh lebih baik.
Segera kukenakan pakaian yang memamerkan buah dadaku itu. Rasanya sangat aneh menggunakan baju ini tanpa menggunakan pakaian dalam. Aku merasa sangat murahan dan memalukan. Belum lagi roknya sangat pendek dan belahannya sangat tinggi memperlihatkan pahaku yang tidak bercelana dalam. Aku tahu ini akan menjadi perjalanan yang menyiksa.

Koper yang diberikannya adalah koper kecil samsonite berwarna pink salem yang sering kugunakan. Kak Sierra juga mengikat kedua tanganku di belakang menggunakan borgol sehingga aku sedikit kesulitan menarik gagang kopornya. Aku menarik gagang koper itu dan berjalan mengikuti kak Sierra dibelakangnya. Tak lupa Kak sierra menarik putting kananku memimpin perjalanan dari kamarku menuju mobilnya. Brutus mengikutiku dengan semangat di belakangku, mengajakku berlari-lari.

Aku memasukan koperku ke dalam bagasi mobil. Hari ini aku diijinkan duduk di depan, bukan meringkuk di bagasi mobil. Dengan tangan masih terikat dibelakang, aku duduk di mobil dengan posisi yang tidak nyaman. Di sebelahku Ikhsan menyetir mobil dan aku segera sadar bahwa kedua payudaraku terekpos bebas dan kaca depan sangat transparan. Bahkan kaca kanan dan kiri juga tidak terlalu gelap. Tanganku terikat di belakang sehingga aku tidak bisa menutupi kedua dadaku. Aku menjadi panik dan malu.
“loe bisa diem dan duduk tenang gak sih ?” bentak kak Sierra.
“Tapi...tapi aku malu…..” ujarku sambil menangis.
“Malu ?” kak Sierra tertawa. “Ikhsan buka jendela di samping pelacur ini biar semua orang bisa melihatnya.”
“Baik Non” ujar Ikhsan. Dan dalam sekejap saja kaca di sampingku terbuka mengekspos diriku yang menggunakan kaos putih dengan lubang sobekan besar di dada.
“Ampun nyonya… ampun tuan” ujarku sambil dengan air mata yang terus mengalir.
Aku merasakan bahwa seharusnya aku masuk bagasi saja agar tidak dipermalukan seperti ini. Ini diparadekan telanjang di tengah kota Jakarta. Bagaimana jika ada yang memfoto atau merekamku dan menyebarkannya. Aku malu dan takut sekali sekaligus pasrah karena tidak bisa melakukan apa-apa. Beberapa motor ada yang melewatiku dan melihat ada seorang cewek menahan tangisan dengan buah dada menyembul keluar dari sobekan kaosnya. Aku tidak berani melihat wajah mereka. Aku hanya memalingkan wajahku dan menangis.
Setelah 3 menit yang terasa seperti 3 jam, akhirnya kak Sierra menyuruh Ikhsan menutup kembali kaca di sampingku.
“Makasih Mistress…. Makasih….” ujarku.
“Kalo lu gerak-gerak gak jelas lagi, gw buka lagi kaca lu dan gw minta lu senyum ke semua orang yang lewat di samping lu. Ngerti ?” ancamnya
“Mengerti mistress,” ujarku pasrah. Aku hanya diam dan menutup mataku sambil terisak. Aku sudah benar-benar tidak lagi dianggap manusia. Aku hanyalah objek seks murahan yang bisa dipamerkan sekehendak kak Sierra dan Safira. Setidaknya sebentar lagi aku akan tinggal di apartemen yang jauh dari kak Sierra. Safira mungkin tahun depan akan menyusulku di sana tapi setidaknya aku akan memiliki satu tahun yang jauh dari kedua penyiksaku.

Sekarang aku lebih khawatir dengan bagaimana menuju apartemen dari parkiran. Apartemen yang dimiliki adalah apartemen mediterania I yang dipenuhi banyak orang. Bagaimana cara aku bisa masuk sana dengan sedikit dipamerkan…. Atau kak Sierra ingin memamerkan aku secara brutal di sana. Aku sangat ketakutan dan cemas memikirkannya. ‘bertahanlah Vei, sebentar lagi kamu akan lebih bebas dari penyiksaaan ini’ ujarku pada diriku sendiri. ‘kita akan sekolah, kemudian bekerja dan penyiksaan ini akan segera berakhir’

Setelah 1 jam perjalanan akhirnya kami memasuki kawasan Grogol dan mobil camry hitam masuk ke apartemen Mediterania I dari jalan Tanjung Duren. Mobil kami masuk ke dalam basement. Apartemen ini memang bukan apartemen mewah. Keluargaku memiliki banyak apartemen, beberapa ada yang mewah tapi ini salah satu apartemen yang sudah lama dimiliki oleh keluargaku. Mobil akhirnya parkir dan Sierra membuka pintu disampingku. Aku menjadi panik, “nona… tolong ijinkan saya menutupi buah dada saya,” ujarku memohon dengan mata berkaca-kaca memelas.
Kak Sierra langsung menarik putingku kiriku dengan kasar, “Aaaaahhhh sakit….” ia menariknya sampai aku berdiri keluar dari mobil. Putingku sepertinya sudah sangat habis disiksa olehnya dalam beberapa hari terakhir. Aku menjadi sangat panik di basement parkir karena takut ada yang melihat keadaanku. Berbaju tapi dadaku terekspos dengan bebas.

Berdirilah aku dengan mengekspos buah dadaku di parkiran mediterania di hari minggu pagi. Tidak lupa kedua tanganku terborgol di punggungku. Pada pagi hari pasti di lobby dan tempat berenang akan dipenuhi orang, lift-pun selalu penuh dan mengantri. Dan Kak Sierra menarikku putingku berjalan menuju pintu masuk apartemen. Aku tahu bahwa selalu ada satpam di sana. Dan benar ada seorang satpam yang berdiri di dekat pintu masuk.

Kak Sierra mengeluarkan kartu masuk dan menempelkannya dekat pintu agar pintu terbuka. Aku hanya bisa pasrah sambil air mataku bercucuran saat satpam melihatku memamerkan kedua bongkah payu daraku dengan bebas.
“Wih non Sierra. Jadi ini non yang boleh dipake sama semua satpam ? Lonte amoynya cantik banget.” ujar satpam dengan tanda pengenal bernama Udin menyapa aku dan kak Sierra.
“Oh, pak Udin. Iya ini kenalan dulu.” ujarnya ramah kepada satpam. Pak satpam Udin langsung matanya memandangiku dari ujung kaki hingga ujung kepala, matanya seolah menembus dan menelanjangi aku. Ia juga meantap kedua buah dadaku terus-menerus.

“Nah ini pak Udin yang biasa jaga di sini,” ujar kak Sierra. “kenalin diri kamu Lonte,” ujar kakakku.
“Saya Vei… ”
“Lu apa ? Yang lengkap kalo jelasin ! Lu bisa diapain aja dan gimana caranya kenalan ? Tau diri dan tempat lu donk !”
Aku mengerti apa maksud dari kak Sierra. Aku segera berlutut dan menyembahkan kepalaku sampai ke kaki satpam bernama Udin yang kaget.
“Saya Vei, saya hanyalah budak seks. Saya bebas dipakai dan digilir. Kalo tuan Udin bosan, tuan boleh seret saya ke bawah buat nemenin bapak.”
“Iya sekarang kasih salam !” ujar Sierra. “Salam budak macam kamu adalah mulut ketemu kontol !” ujarnya algi mencemoohku.
Aku hanya pasrah menunduk, “Ijinkan hamba yang hina ini menyalami tuan dengan memberikan oral seks,” ujarku pada satpam itu.
Udin hanya tersenyum, “oh boleh….tapi jangan di sini ya non. Malu kalo keliatan, kita pindah ke tangga darurat yuk” ujarnya membuka sebuah pintu disampingnya. Aku merangkak mengikutinya. Di dalam aku diminta membuka celananya menggunakan mulutku dan mulai menjilati penisnya yang berbulu lebat. Satpam ini keenakan dan aku hanya sampah murahan yang mengisap penisnya sampai ia memuncratkannya di mulutku. Sebgaian pejunya masih tertanam dimulutku,
“jangan muntahin! Atau u akan menyesal !” ujar Sierra. Tahan dimulutmu. Nanti di kamar kamu baru boleh telan.

Aku tersentak kaget mendengarnya. Aku harus menahan cairan amis ini di mulutku sampai nanti di apartemen di lantai 20 ?
“Ucapkan terima kasih !” ujar kak Sierra.

“Theerhimmhaaa khhashhhihhhhh” ujarku agar sperma dimulutku tidak tumpah kemana-kemana. Sekitar mulutku langsung penuh seprma. Dan aroma peju yang tajam menyiksa hidungku dan juga harga diriku.

“Sekarang kamu pilih ! Mau naek lift dalam keadaan seperti ini dan mungkin bertemu orang lain. Atau kamu mau naek tangga tapi kamu telanjang bulat ?’ tanya Kak Sierra menambahkan horror kepadaku. 20 lantai melalui tangga darurat yang jarang bertemu orang tapi telanjang bulat dan menahan sperma di mulutku atau aku menggunaakan lift dan meresikokan aku menjadi terkenal sebagai pelacur Mediterania karena mengulum sperma dan menggunakan baju dengan sobekan tepat di kedua buah dadaku ini.

“Thangga…..” ujarku dengan mulut penuh sperma. Lebih baik aku tersiksa daripada terkenal menjadi pelacur.

“Oh loe pilih telanjang bulat di tangga ya, kalo gitu loe harus pake Lift. Loe gak punya hak pilih, loe itu cuma budak !” ujar Kak Sierra sambil tertawa puas. Ia menekan menarik putting kananku dan menyeretku dari tangga darurat ke lift dan menekan tombolnya. Aku hanya pasrah dan panik. Air mataku terus mengalir dan aku merasa sangat malu dan terhina. Aku menyeret koperku, tanganku masih terborgol di belakang dan pintu lift terbuka. Kosong ! Aku sangat lega sekali memasuki Lift. Aku segera ditarik masuk ke dalam lift. Kak Sierra memastikan aku menghadap pintu Lift dengan membusungkan dadaku seolah memamerkannya.

Adrenalinku berpacu dengan kengerian ini. Bagaimana jika ada yang masuk di B2 ? B1 ? Atau Lobby ?
Aku hanya bisa terdiam meratapi nasibku yang menyedihkan dan dipermalukan.
Pintu B2 terlewati tanpa ada yang membuka pintu, tapi tiba-tiba lift terhenti di B1. Dan terbukalah pintu lift. Aku hanya bisa memamlingkan wajahku karena malu.

Beberapa pasang mata menatapku dengan kaget. Aku membuka mataku dan melihat ada dua orang perempuan muda dan seorang tante-tante yang menatapku dengan jijik. Mereka melongo dengan keresek di tangan mereka. Mereka menolak masuk dan dengan buru-buru mempersilahkan aku dan kak Sierra untuk naik terlebih dahulu. Mereka pasti kaget melihat seorang gadis dengan tangan terikat di belakang menggunakan kaos yang berlubang di buah dada dan rok sangat pendek. Belum lagi aku menggunakan collar merah dan ada tali kekang yang menjuntai dari collarku ke tangan kak Sierra.

Pintu lift kembali tertutup aku hanya bisa terisak sedih, sudah tidak ada lagi harga diriku yang tersisa kini. Bagaimana jika aku bertemu mereka kembali nanti ? Kepalaku terasa blank dan aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Tiba-tiba saja terpikir bagaimana jika perempuan tadi adalah salah satu saudara dari teman sekolahku nanti ?

Belum selesai aku berpikir yang jelek-jelek tiba-tiba pintu lift kembali terbuka di Lobby. Kali ini ada sekelompok anak-anak SMU – Kuliahan yang habis bermain basket menanti di depan Lift. Aku langsung merasa aku akan mati. Ada 6 orang yang ada di sana, mereka berkeringat dan memakai pakaian baju lengan bolong.

“Oh masuk, muat koq” kak Sierra dengan santainya menarikku ke bagian belakang Lift agar ke-enam pemuda penuh keringat tadi bisa masuk. Mereka ragu tapi mereka masuk juga dan tidak berani melirik ke arah dadaku yang terbuka dengan bebas. Aku ingin menangis dan menjerit tapi di mulutku penuh sperma yang harus kutahan sampai nanti.

“Kalo kalian mau pegang dan liat dadanya boleh koq.” ujar Sierra menambahkan horror di hidupku yang sudah berantakan ini. “Lonte ini murahan dan emang kegatelan maunya pamer-pamer badannya yang bagus. Silahkan dia suka koq kalo dipegang-pegang. Lumayan sampai lantai dua puluh loh,” tambah kak Sierra.

Aku hanya tertunduk malu dan menanamkan pada pikiranku bahwa aku ini memang sudah sepantasnya diperlakukan seperti ini karena aku lebih rendah dari manusia dan aku hanya budak. Setidaknya dengan menanamkan pikiran itu ke dalam diriku, mungkin aku bisa lebih muda menerima kenyataan yang menyedihkan ini.

Tanpa ragu-ragu pemuda-pemuda itu mulai melihat dan menyentuhku. Mereka mulai menggerayangi putting kanan dan kiriku. “Boleh foto ? Buat bahan coli...” ujar seorang pemuda yang menggunakan baju basket merah.

“Ngapain Coli ? Kamu kalo butuh datang aja ke kamarnya dan pake nih mulut lonte. Nih isinya mulut peju semua koq” ujar kak Sierra merendahkanku. Kemudian kak Sierra memberi tahu mereka nomer kamarku dan mengatakan mulai bulan depan aku boleh didatangi kapan saja tapi untuk bulan ini masih banyak pelatihan alias penyiksaan yang harus kulewati dulu. Tak lupa kak Sierra meberikan nomer ponselnya agar dia bisa mengatur penyiksaan-penyiksaan selanjutnya. Bahkan kak Sierra berkata, jika ada turnamen atau acara basket apa, dia bisa meminjamkanku untuk menjadi piala bergilir atau bahan hadiah di lapangan.

Sekejap saja kami mencapai lantai 20 dan kak Sierra tidak mengijinkan mereka ikut turun dan mengantar kami sampai kamar. Nampak para cowok-cowok itu kecewa tapi toh bulan depan juga mereka akan mendapatkan jatah yang hampir unlimited dariku.

Kak Sierra kembali menarik putingku dan aku berjalan dengan penuh kehinaan di lorong lantai 20, kami berjalan dan aku hanya berharap tidak ada yang keluar pintu mendadak dan melihatku seperti ini. Akhirnya kak Sierra membuka sebuah pintu kamar dan aku hanya bisa tersentak kaget tidak percaya melihatnya.

Ada sekitar 4 orang pria-pria lusuh di dalam kamar yang masih dipenuhi terpal plastik dan cukup berantakan. Aku melihat kondisi apartemen ini sudah berubah semenjak terakhir aku datang.
Tak terasa mulutku terngaga dan sperma di dalamnya mulai keluar mengalir jatuh dari mulutku, ke dadaku dan ke lantai.

“Siapa yang suruh loe muntahin ?” dalam sekejap saja kak Sierra memiting putingku dan membuatku teriak memuntahkan lebih banyak sperma lagi yang ada di mulutku. “Bikin malu ! Jilatin semua sperma yang tumppah dan telen !” bentak kak Sierra kepadaku.
Para pekerja kuli bangunan yang ada di dalam melihat drama penyiksaanku dan berhenti dari pekerjaan mereka dan melihat seorang agdis muda yang sangat menyedihkan, berlutut dan mulai menjilati sperma di lantai yang kotor. Aku merasa jijik tapi kaki kak Sierra menginjak kepalaku dan membenamkanku ke lantai kotor.

Lidahku mejilati bau amis dan rasa asin sperma yang menjijikan lalu berusaha menelan rasanya yang pahang asin menjijikan dengan terpaksa. Aku berusaha untuk tidak muntah, aku tahu jika aku muntah maka aku ahrus menjilati dan menelan muntahanku juga nantinya. Aku sudah tidak punya harga diri lagi.

“Oh ini lonte yang boleh dipake rame-ramenya ?” ujar seorang kuli yang badannya paling besar dan berotot.
“Iya, kalian boleh pakai semaunya dan sebebasnya. Tapi tiap jam sekolah dia harus sekolah dan kalian harus pastikan dia berangkat sekolah dan pulang tepat waktu.” ujar Sierra sambil kakinya masih menginjak-injak kepalaku yang nempel dengan lantai.

Kak Sierra kemudian mengecek apakah aku sudah menjilat bersih semua sperma yang kumuntahkan tadi. Kemudian ia menyeretku masuk dan menutup pintu.

“Buka baju lu, di dalam apartemen ini lu gak dibolehin pake pakaian apa-apa, Ngerti ?”
“Iya mistress” aku buru-buru melepas seluruh pakaianku dan melipatnya lalu menyimpannya di salah satu meja yang ada di ruang tengah. Kemudian aku berlutut menanti apa yang akan terjadi sementara para kuli sudah tampak tidak sabar untuk memperkosaku.

“Kenalkan diri loe Lonte. Yang lengkap !” ujar kak Sierra.

“Nama say Veirin Halim, saya adalah lonte gratisan. Saya adalah pemuas nafsu semua orang dan tempat pembuangan sperma. Tuan-tuan silahkan pakai dan siksa saya sesukanya. Jangan berikan saya belas kasihan karena saya lebih rendah dari binatang.” ujarku sambil menelan harga diri yang tersisa.
“Wuih asyik banget nih !” ujar si pria yang paling kekar. “Gue biasa dipangil Bule ! Soalnya badan gw gede kayak bule dan rambut gw dicat pirang nih. Tapi nama asli gw sih Marjano”
“ini yang tua ini Aki Badot !” ujar si Bule mengenalkan yang paling tua. Aki Badot berwajah buruk dan rambutnya sudah putih, dia termasuk agak kurus usianya sekitar 50an akhir. “Panggil saya Aki aja,” ujar Aki badot padaku.

“Saya Edo,” ujar seorang yang bertubuh gempal. Berbeda dengan Bule yang besar karena otot dan macho, Edo ini terkesan gemuk lucu yang besar di perut. Dia tampak masih muda dan perutnya sangat besar.

“Saya Dedeh” ujar yang terakhir, seorang pria berusia 30an yang berwajah biasa. Ia tampak melotot melihat ketelanjanganku dengan penuh gairah.

“Nah bapak-bapak, proyek kita kan baru selesai minggu depan jadi selama seminggu saya taro budah saya dulu di sini karena besok dia udah mulai sekolah di sebelah. Bapak-bapak bebas mau pake dia gimana juga.”

“Vei, apartemenmu telah dipasangi oleh CCTV. Kamu masih ingatkan bahwa di apartemen lu hanya boleh menggunakan Lingerie. Gw dah siapin 3 lingerie. Lu bisa pake kalo lu terima tamu di apartemen. Dan lu harus patuh. Gw akan pantau melalui CCTV. Lu jangan coba macam-macam. Kalo lu macem-macem, siap-siap diarak semalaman dari kolong jembatan ke kolong jembatan lain. Ngerti ?”
Mendengar ancamannya aku langsung bergidik membayangakan aku yang akan dipamerkan dan diperkosa dari satu tuna wisma ke tuna wisma lain.
“I-iya” jawabku. “I-iya mistress Sierra” cepat-cepat aku menambahkan sebelum ia menghukumku.

“Oh baju tadi boleh kamu pakai juga kalo ada tamu, atau pergi keluar sama temen-temen kalo kamu mau.” ujar Sierra mencemoohku.

Kemudian kak Sierra mengenalkan ruangan di apartemen kami yang sempit. Ruang utama dari Apartemen akan menjadi seperti ruang tamu dan semi dapur dengan peralatan yang sangat minimalis. Ada AC tetapi masih sangat berantakan, bahkan lantai baru sebegaian terpasang parkitnya. Tapi dari ruangan ini ada 4 pintu. Sebuah pintu kaca geser untuk ke balkon. Kemudian sebuah pintu kaca ke WC. Jika kuperhatikan Wcnya benar-benar transparan dan dari kaca bening. Hanya bagian ujung kiri WC yang tertutup tembok untuk menutupi kloset. Aku tahu bahwa intinya hanya ketika buang air aku tidak perlu keliahatan, sisanya ketika mandi dan melakukan apapun aku kan terlihat jelas. Berikutnya ada sepasang pintu, yang satu menuju kamar Mistress yang mewah. Walau kecil tapi desain minimalis dengan ranjang empuk dan diabwah ranjang sudah tersedia laci. Dan ada sebuah kaca satu arah menuju kamarku dimana Mistress bisa melihatku tapi aku tidak bisa melihat mistress. Dari kamar mistress aku tahu bahwa kamarku adalah yang sangat menyedihkan.

Aku masuk ke kamarku dan disamping pintu sudah ada jeruji besi yang membagi kamarku. Ada sebuah WC jongkok dan jetwasher di sebelahnya. Lantainya hanya dari semen. Temboknya pun dari semen saja yang dibuat tidak rapi dan ada yang masih terlihat bata-bata. Di langit-langit sudah ada banyak kaitan dan ada rantai-rantai yang menjulang dan turun di langit-langit. Ada frame kayu berbentuk X untuk mengikatku, dan di ujung ada segitiga beton yang muncul keluar, aku tahu itu adalah untuk mendudukanku di sana dan menyiksaku dengan siksaan wooden pony yang terkenal.

Di luar sel hanya ada sebuah laci lemari.1 laci untuk seluruh pakaianku dan sisanya adalah untuk alat-alat penyiksaan. Ini lebih suram dari penjara dan semasa SMA aku akan tinggall di penjara ini.

“Oke aku akan tinggalkan kalian, selamat bersenang-senang.” ujar Kak Sierra dengan nada riang. Ia menyerahkanku pada Bule. “Oh karena tadi Vei memuntahkan spermanya di pintu, dia harus kena hukuman.” ujarnya lagi memandang tajam kepadaku.

Aku sudah diinjak dan dipaksa menjilati sperma di lantai kotor dan itu bukan hukuman ? Aku dalam hati mengumpat.

“Setelah kalian pakai dan perkosa dia sampai kalian puas, biarkan dia malam ini tertidur telanjang di balkon sebagai hukumannya,” ujar Sierra sambil keluar dari apartemen.

“Beres nyonya !” ujar Bule

Dan ketika pintu tertutup…. Yang ada dalam ruangan hanyalah suara Veirin yang seperti sedang disembelih. Diperkosa tanpa henti dan disiksa serta dipermalukan sampai aku merasa ingin mati saja. Aku hanya bisa menjerit dan menangis menahan semua siksaan dari Bule dan kawan-kawannya semalaman.

To Be Continue ?

----------------------------------------------------------------------------------------
Ini lanjutin gak ya ? Kayak kurang peminat pembaca ya. Kalian lebih suka Veirin the Series atau kisah-kisah random aku yang gak jelas ?

22 komentar:

  1. Justru butuh yg seperti ini sis, tp entah knp feelnya kok kurang ya, dibandingin dgn penderitaan Fenny yy di semprot, atau cerita legendaris Eliza yg sekitar thn 2004, tapi jgn berhenti menulis sis, terus belajar, mgkn bs dari 2 contoh diatas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih masukannya Tuan. Mohon maaf budak tolol ini masih belajar menulis.

      Hapus
  2. Ntw, gw udah dapet foto lu, cantik jg sih, jd pengen ikutan siksa, gmn caranya ya ?

    BalasHapus
  3. Kl boleh usul...kurang detail sama feel nya juga kurang..teruskan berkarya..btw kapan update...
    Gegara tulisan kamu..aku jadi punya pikiran bikin kamu dipermaluin di tempat umum,pake jaket panjang tanpa kancing cuman iketan di pinggang,panjang jaketnya cuman sedikit dibawah pantat doang,ga pake daleman apa",trus di memek kamu dipasangin vibrator remote wireless getaran super,pentil ama clit mu di tindik..tingal jalan di t4 rame aku nyalain remote nya,biar kamu klonjotan sampe sauirt di depan orang banyak..trus kamu aq tawarin biar dipake orang" yg kontolnya gede+orang negro yg kontolnya gede kyk kontol kuda,trus bayarnya cuman bayar 5000 doang bebas make di lubang+ngencroot di lobang yg mana aja,trus abis itu fisting di memekmu..trus aku suruh kamu coliin memekmu pake pemukul baseball yg dilapisin kondom bergerigi..kl udah keluar tingal di bersihin daleman memek kamu pake sikat WC..sering" aku gituin sampe lower memekmu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ampun tuang jangan pake Baseball batt dan fisting.... gak akan muat.... ampun...

      Hapus
    2. Udah berani membantah!! Memang harus dihukum lonte satu ini..bondage time..iket toket sampe biru,tindikan puting+clit dikasih pemberat..di iket di nungging di tiang..trus dikontolin ama 10 kuda stallion gantian bool ama memekmu,kalo pingsan hukuman nambah 10 kuda lagi..selesai itu kaktus kayaknya bagus buat penghias dalam memek lontemu..selama seharian,ga boleh lepas!! Mau kamu kerja,jalan ataupun tidur..kalo lepas siap" nerima hukuman yg lebih menyakitkan lagi..

      Hapus
    3. Ampun tuanku, biar tuan siksa hamba hina ini dengan ikatan di toket, tindikputing hamba dan beri pemberat,cambuk atau siksa hamba tapi mohon jangan kuda tuan. 1 kuda saja hamba mugkin sudah akan mati. Gimana kalo 10 kuda tidak boleh pingsan. hamba pasti meninggal. bagaimana hamba bisa bertahan dengan kaktus di dalam memek hamba tuan... ampun..... beri keringanan

      Hapus
    4. MEMBANTAH LAGI!! ok..aq berbaik hati saat ini..tapi lonte lalim macam kamu tetap dihukum karna 2x mbantah..iketan toket,tindik puting+pemberat+tindik clit tetep..perhiasan itu sangat bagus dan cocok buat lonte kayak kamu..untuk saat ini hukuman pembangkangan pertama nikmati duduk di Spanish donkey+borgol pemberat di kaki masing" 10kg selama 2jam,setelah itu karna kamu ga mau coli pake Baseball Batt+kondom gerigi atau Dikontolin Stallion maupun kaktus..maka aq rasa yg paling cocok buat bikin melar ama ledes memek murahanmu itu adalah Pear of Anguish..kita liat bagaimana memekmu bisa melar sebesar apa dan jangan pingsan!..kalau emang bisa sebesar Kontol Stallion Horse atau Baseball Batt/lengan tanganku..liat aja hukuman yg lebih menyakitkan lagi..setelah itu aq bersihin dalem memek lontemu pake sikat closet yg bunda,persiapan buat hukuman lebih lanjut,di permalukan di muka umum dan dikontolin orang banyak..dan persiapan untuk Anal destruction..(to be continue)

      *Nb Cepetan lanjutin cerita kamu besok!!

      Hapus
    5. Tapi hamba sibuk bekerja Tuan....
      Huhuhuhu......ampun tuan cukup pake sikal closet aja. itu aja udah sangat emmalukan dan menyiksa.... jangan lebih berat lagi.... budak lonte ini pasti mati. Ampun....

      Hapus
    6. Tsk..tsk..tsk..lama"jadi pembangkang gini..hukuman makin turun masih nawar keringanan..inget keringanan itu maximal 25% hukuman..tapi semakin sering kamu membangkang makin sakit hukumanmu..3x pembangkangan biasanya budak sex,udah ga selamat lagi..tapi aq masih berbaik hati..dan mengurangi hukumanmu sebanyak mungkin..karna kamu ga mau semua sex torture dari aq maka biarkan orang" yg menentukan..kamu tinggal aq cantolin di pillory posisi berdiri menunduk..kaki di iket biar mekangkang..bawa ke pemukiman kumuh yah kira" ada 200an laki" dan 100an perempuan mereka yg akan menetukan hukuman buat lonte lalim macam kamu..entah mereka mau ngontolin kamu di memek,anus ato mulut..yg cewek pasti iri dan cemburu kemolekan kamu pasti akan ngrlakuin apa aja buat bikin kamu tersiksa..tenang wajahmu tetep aman..ini berlaku selama 3 hari..enjoy it

      Nb: kl cerita belum kelar besok hukuman bertambah harinya

      Hapus
    7. Hamba hanya bisa pasrah diperkosa dan disiksa. Memang hamba ini patut diperlakukan seperti ini. Terima kasih tuan mau menghukum hamba yang hina ini.

      Hapus
    8. Bagus kalo kamu sudah tau posisimu..nice juga udah post cerita biarpun bukan lanjutan cerita sebelumnya..untuk ini hukumanmu tidak bertambah hari..tapi hukuman lain untuk kesalahan dan pembangkanganmu tidak serta merta hilang..next hukuman..clue torture tools dulu biar lonte budak sex kayak kamu bisa bayangin sakitnya dan malunya kayak apa..cambuk kuda,pipa besi,tali+borgol,kalung anjing,jarum suntik,mesin tatoo,extreme vibrator,paku,palu,jepitan kertas,pin dan jarum,sumpit panjang,BBC (buat gangbang),palang x,stempel besi panas (biasa buat kuda),kondom gerigi,extreme anal plug..untuk sekenarionya nanti dulu..

      NB: Cerita yg lain nya harus sudah selesai besok..

      Hapus
    9. Kasihani hamba tuan.... hamba sudah sangat menyedihkan... tuan mau menyiksa seperti apa lagi ?

      Hapus
    10. dan pada akhirnya Hambamu ini gagal melanjutkan chapter selanjutnya. Mohon Tuan berbelas kasihan untuk menghukum lonte tidak berguna yang lebih rendah daripada kondom bekas ini. Mohon ampun dan belas kasihan.....

      Hapus
    11. Karna kamu lonte rendahan yang sangat menyedihkan..makanya harus disiksa dan dilecehkan..masih untung wajahmu yg cantik dan badanmu yang bagus tidak hancur..chapter selanjutnyapun gagal terselesaikan..
      Story : 'erva..erva kamu itu jadi lonte koq bego banget apa" ga mau apa" ga bisa" ku berserseru pada lonte tak bernilai skaligus budak sexku'..sambil kujambak rambutya kuberdirikan dia dan membisikan kata" 'sekarang saatnya menjadikanmu sebagai lonte rendahan' ku suruh dia menunging kumasukan anal plug super ke boolnya tanpa pelumas..teriakan dan jeritan kesakitan erva mengiringi masuknya anal plug super sebesar 7cm ke boolnya..setelah itu kumasukan Vibrator wirles sepanjang 20cm dengan diameter 8cm ke memek keringnya mentok dengan sekali tusuk..kembali teriakan dan jeritan kesakitan kembali terdengar dan itu menjadikan lantunan yg indah buatku..bahkan lengkingan minta ampunnya pun kuabaikan..'diam kamu lonte itu semua emang sudah menjadi takdirmu' segera ku nyalakan vibrator dengan getaran super..lonteku langsung berkelonjotan berguling" dan mengelinjing dan memekik minta ampun..'jangan coba" kau lepas budak' kira" 5 menit terdengar erangan panjang ternyata dia orgasme..'dasar lonte tadi minta ampun sekarang malah keluar' segera ku naikan getaran menjadi extreme..raungan terdengar semakin keras..tubuhnya makin kelonjotan...kembali dia orgasme tapi tetap ku nyalakan dengan getaran extreme..setelah multi orgasme entah ke brapa ternyata vibrator terlepas..aku menjadi murka kuambil cambuk kuda dan ku cambukan ke memek,paha perut dan toketnya..'dasar lonte sialan kenapa sampai lepas'..tapi karna sudah lemas erva hanya pasrah sambik berteriak lemah minta ampun..setelah puas..ku jambak rambutnya dan menariknya berdiri..'enak ya budak dah keluar bolak-balik'..ku lepas jambakanku ternyata dia jatuh terduduk..kembali ku sabetkan pecut kuda ke toketnya 'berdiri lonte'..dengan lemah dia berusaha berdiri..kulihat air mata mulai menetes..ku tahan dan peluk dia dari belakang..sambil berkata 'sudah jangan menangis simpan saja air matamu untuk kesakitan yg lebih dari ini' sambil memelintir tindik di clit nya..erangan kembali terdengar..ku lemparkan dia ke lantai..kusuruh memakai pakaian sutra tipis terusan backless yang depannya berbentuk v sampai pusar,jadi masing" penutup toketnya hanya tertutup selembar kain tipis..sedangkan bawahnya berbentuk rok lebar yg sangat pendek,sedikit lonte ini menunduk akan memperlihatkan memek dan boolnya..kupakaikan kalung anjing dan kusuruh memasukan vibrator yg tadi lepas kembali ke memeknya..ku tes kembali dengan getaran super..kembali lonte ini terjatuh dan kelonjotan di lantai..'ok sudah cukup ayo kita jalan" dulu'..(to be continue)

      Hapus
    12. Di sini kamu aq ajak ke suatu Bar..yg isinya 30 bule kulit hitam bertubuh besar begitu pula kontol mereka yg besar dan panjang..di sana kamu akan di siksa oleh pelayan yg semuanya cewek + cewek penghibur yg ada di sana..diatas panggung dan di tonton para bule kulit hitam...memek clit dan putingmu akan di jepit oleh penjepit kertas..toketmu di jepit sama sumpit panjang sampai terlihat gepeng dan membiru..vibrator di nyalakan extreme sampe kamu kelonjotan minta ampun..sebelum orgasme jepitan di memekmu+clitmu di tarik lepas tanpa di kendorkan..kamu di tampar di kata-katai di pecuti di seluruh tubuhmu..(kecuali wajah)..(to be continue)

      Nb: masih banyak alat penyiksaan dan pelecehan buat kamu..masih panjang harimu di bar itu..belum di lelang untuk di siksa dan di perkosa oleh beberaoa BBC dan gangbang oleh semua orang di t4 itu
      Dan begitu pulang..masih ada pelecehan di jalan pulang..enjoy it lonte

      Hapus
    13. Untuk Skenario selanjunya posting dulu lanjutan cerita" mu chapter selanjutnya..kl enga ada sampai besok..mending memek sama bo'olmu di hajar Fisting,Baseball bat+kondom geridi,trus di kontolin kuda stalion..kl bisa di double penetration satu lubang 2 kontol kuda apa 2 baseball bat biar melar,robek dan ancur memekmu..terus dibawa ke pemukiman kumuh..biar di hina skalias pas dikontolin sama orang" sana ga ada rasanya dan tau kl memekmu udah dol ancur di hajar ama tangan,kuda dan base ball bat..setelah di gangbang dan jadi penampungan peju..di bawa ke pebuangan sampah biar skalian dibuat jebol sampe berdarah darah dan tembus di rahimmu pake barang yg ada di sana..ntah nanti nya sampe memekmu infeksi atau hancur + kena hiv..bodo amat..

      Hapus
    14. Tuan, anjing hina ini telah melanjutkan ceritanya. Semoga tuan berkenan.

      Hapus
  4. BUDAK MANA LANJUTAN CERITANYA

    BalasHapus
    Balasan
    1. maafkan kesibukan hamba sehingga belum sempat menulis lagi tuanku. silahkan memberikan hamba hukuman.

      Hapus
  5. Lanjut Gan...
    Fisting anal nya pake lengan, disiksa puting , clit ama veginya...
    Trs ada mangsa baru , dirangaang ama temennya, sambil disiksa puting ,clit ,vegi nya ...
    Pasti keren banget ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih masukannya Tuan. Budak lacur ini masih banyak perlu belajar dan dihajar.

      Hapus

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...