Rabu, 08 Desember 2021

Business Consultant Rendahan 7

 Chapter VII


"Sore Bu,"  Zahra mengetuk pintu ruanganku.

"Kenapa ya ?" tanyaku keheranan yang sedang sibuk memisahkan angka-angka di google sheet ku.


"a-ada tamu bu..."

"t-tamu ? cari saya ?"


"i-iya," Zahra tampak sangat bersemangat. Matanya berbinar-binar lebar dan senyumnya seolah menggodaku.


"Siapa ?" tanyaku keheranan. Aku melihat ke catatanku dan tidka menemukan ada janji dengan siapa-siapa hari kamis sore. Sekarang jam 4 ya jadwalku kosong koq jam 4 hari ini.


"Cowok cakep bu, bawa bunga. pacarnya Bu," goda Zahra.


"P-pacar ?" aku masih kebingungan. "Ya suruh aja dia masuk..." ujarku lagi masih dalam keadaan bingung.


Tak lama sosok pria berjas hitam garis-garis dengan kemeja putih dan dasi hitam masuk. Ia memakai arloji Omega.


"Sorry for drop by," ujarnya

"Ah, its okay," ujarku.


Ya dia membawa bunga, "Well... I've just buy some flower for Lauren and I though, you know... i should bring you something too since well... i mean Lauren talk a good one about you. so i think i want to know your service and bring you some flower too.... well... hope its not akward." ujarnya entah itu alasan atau memang dia cute dan kikuk.


"Well thx you," ujarku.


"Okay here for you, and lets talk about business..." ujarnya menyerahkan rangkaian bunga itu kepadaku.


"Well aku sebenarnya bantu lauren gak banyak,"

"No...no... Lauren told me sebaliknya. You help her a lot Erva. And aku baru ada project yang sepertinya akan sangat butuh your expertise...."


dan pembicaraan kami dimulai, aku tahu James ini turunan Swiss dan Chinese. Papanya orang Swiss dan mamanya chinese Indonesia. Dia bukan orang super tajir kayak keluarga Lauren tapi dia berkecukupan dan sempat sekolah di Swiss dan sekarang sudah 4 tahun di Indonesia menjadi salah satu tenaga ahli untuk perusahaan multi nasional.


Sejak kejadian itu kami mulai menjadi lumayan dekat dan hampir tiap hari kami chattingan dan mulai mengobrol apalagi kadang berkumpul bersama Lauren dan juga Jessie. Aku belum memikirkan ada sesuatu yang spesial darinya saat itu. Aku hanya menikmati kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang masih bisa kurasakan.


"Kriiing !" sebuah suara menyadarkan kenyataanku yang sedang terjadi. Aku terbangun di pagi buta itu. Terbaring di lantai kamarku dalam keadaan telanjang tak berpakaian.


Aku melihat handphoneku dan mendapati sekarang pukul 00:00 malam. Pergantian hari menuju hari jumat, ya hari yang mengerikan.


Sudah 3 bulan berlalu sejak aku punya kewajiban diperkosa para satpam kompleks pergudangan tuan F. Awalnya aku mengunjungi mereka jam 11 pagi, tapi mereka tidak puas dan membuatku terlambat sehingga aku dihukum habis-habisan oleh tuan F. Makin minggu aku datag lebih awal, jam 10 pagi, jam 8 pagi, jam 7 pagi, bahkan jam 5 pagi tapi kini mereka memintaku jam 00:01 aku harus sudah sampai di post mereka untuk disiksa selama 12jam lbh krn jam 13:00 aku sudah harus di dalam ruangan tuan F.


Sudah 3 minggu terakhir aku datang pukul 00:01 dan memuaskan mereka menjadi objek seks mereka, mereka selain memperkosaku bergiliran juga membawaku berpatroli dalam keadaan telanjang dan menyiksaku sedikit. Pada 12:15 aku dibiarkan ke tempat tuan F dan akhirnya bisa masuk ke ruangan tuan F sebelum pukul 13:00 dan selamat dari hukuman tuan F.


Sepert yang kalian ketahui, sudah 3 bulan juga sejak setiap aku masuk ke gedung tuan F aku akan diperkosa oleh satpam gedung, dan harus memberikan servis ke anjing german sheperd bernama Tuan Golden yang dibeli di petshop bersama Suri.


Jumat malam seperti malam lainnya aku akan habis dihajar oleh para kuli angkut di gudang dan mereka kian kreatif menyiksaku. Selain aku diperkosa sikat wc, mereka kadang mencambukku dengan ikat pinggang ketika aku digantung terbalik. Ada juga mereka menetesi lilin, memaksaku bekerja dalam ekadaan telanjang membantu mereka mengangkat abrang jika mereka masih sibuk dan banyak hal-ha keji lainnya yang mereka lakukan padaku setiap jumat malam.


Biasanya setelah aku habis diperkosa mereka akan membuangku ke tempat sampah atau kadang mereka menggantungku dengan sperma mengering di sekujur tubuh.


Suri sendiri kadang ada dan kadang tidak ada, aku masih bingung statusnya apa dengan tuan F sampai hari ini. Sesekali mereka akan membawaku kembali ke apartemenku untuk membiarkanku diperkosa oleh sekuriti dan pegawai apartemen atau kadang penghuni lainnya tentunya wajahku tertutup sehingga mereka dan akupun tidak tahu siapa saja yang pernah menggunakanku.


Kembali ke hari ini, aku baru saja bangun pukul 00:00, celaka aku pasti akan dihukum oleh para satpam.

Aku segera bangun dari lantai kayu apartemenku dan segera menggosok gigi dan mencuci mukaku seadanya.


Aku tak akan berdandan kecuali menggunakan bedak sedikit saja. Percuma toh aku akan dinodai dan diacak2, pasti dandananku juga rusak seketika.


Aku membuka salah satu lemari dapurku dan mengambil karung beras yang sudah kusiapkan di hari-hari sebelumnya. Mereka tidak akan mengembalikan pakaianku sehingga aku selalu menggunakan pakaian yang siap kubuang, terakhir-akhir mereka memintaku menggunakan karung sebagai pakaian dan tentunya walau dari karung, aturan berpakaianku teidak berubah sehingga aku hanya melilitkan karung beras sebagai rok mini, dan juga memakai karung beras yg sudah kulubangi seperti memakai top crop mini yang memperlihatkan underboobku. Kalo aku menangkat kedua tangaku, putingku pastilah terlihat jelas.


Aku mengaca memperhatikan penampilanku yang menyedihkan dan sangat tidak nyaman. Seorang perempuan berkulit putih yang menggunakan collar dan baju dari karung.


Aku kemudian mengambil coatku dan menututp pakaian memalukan itu di dalam coat.


Aku kemudian mengambil sepatu dan memakainya lalu turun ke tingkat basement untuk menuju mobilku. Aku berjalan cepat dan sekuriti hanya mengangguk kepadaku dalam keadaan setengah tertidur.


Aku memacu mobilku dan memarkirkannya di tempat parkir club terdekat. Aku parkir dan meninggalkan coatku. Aku hanya membawa tasku yang berisi dompet, handphone, dan kunci-kunci. Aku bahkan menanggalkan sepatuku dan dengan kaki telanjang aku memanggil taksi online untuk mengantar aku ke tempat pembantaianku.


Tak lama mobil avanza hitam tampak terlihat dan aku menghela nafas panjang. Pengemudiku sudah datang dan aku keluar dari mobilku tanpa alas kaki dan mengunci mobilku lalu berjalan masuk.


Pengemudinya seorang anak muda yang usianya tidak jauh dariku. berambut rancung pendek dan agak gempal. ia memakai kaos putih dan celana pendek selutut dengan kalung dari bahan metal yang cukup besar. Di kaosnya tertulis metalica. Di Aplikasi namanya tercantum Andi.


"Wah malem-malem kemana ? gak pake sepatu ?" tanyanya heran melihat aku menggunakan baju yang nampak dari karung dan berkalung anjing. apalagi ia dengan jelas melihat payudara bagian bawahku yang tak tertutup bra.


"Aku mau ke gudang pa, ada barang yang saya harus ambil di sana ketinggalan." ujarku beralasan.


"kenapa gak pake mobilnya ?" tanyanya.


"saya agak mabuk.... gak berani nyetir," ujarku berbasa basi. Mobil itu melaju dengan cepat menembus gelapnya malam menuju pinggiran jakarta dimana gudang-gudang berada.


"Mbak, kerja apa ?" tanyanya padaku berbasa-basi.


"...." aku hanya diam tak menjawab.


"Sejam berapa mbak ?" tanyanya lagi kurang ajar.


"Mas, gak sanggup bayar aku koq ! Jangan banyak tanya atau aku kasih bintang 1. Atau mau aku laporin ke perusahaannya ? ini urusan Pribadi jangan banyak tanya. Bawa aja aku sesuai titik !" ujarku dengan galak.


Maka 20 menit berikutnya hanya ada keheningan sampai kami memasuki area pergudangan dimana satpam langsung mencegat kami masuk.


"Makasih Pa, cukup sampe sini." ujarku sambil turun dari mobil yang dicegat satpam.


"Di-disini mbak ?"


"iya," ujarku datar. "Makasih pa," ujarku dengan nada jutek sambil membanting pintu.


"Eh non Erva udah datang," ujar si satpam yang langsung menyambutku. Kali ini Umet bersama dengan Joni berjaga. Joni mirip dengan Rudi yang berperawakan gemuk. hanya saja Joni ini hitam dan botak namun dipenuhi kumis. Jadi dua pria hitam itu segera mendekatiku dengan seragam satpam hitam mereka.


Joni mengetuk kaca mobil taksi onlineku yang sedang berputar balik sehingga driver taksi onlineku membuka kaca. "kenapa pa ?"


"Dikasih tips gak pa?" tanya Umet.

"Cuma dikasih bintang 2 sama cewek itu dan gak dikasih tips." ujar si driver


"LONTE ! SINI!" Umet membentakku yang sedang digerayangi oleh Joni. Tangan kanan Joni masuk menyentuh vaginaku, sedang tangan kirinya sudah menurunkan sebelah kemben karungku sehingga buah dadaku tergelantung bebask.


Aku terkejut dan Joni yang sedang menggerayangiku langsung mencubit putingku yag sudah terekspo dan menariknya mendekati Umet yang berbicara dengan Andi si pengemudi.


"Kamu cuma kasih bintang 2? dan gak kasih tips lagi ?" tanya Umet kepadaku.


"i-iya...h-habis dia kurang aja..."

"Plak !" sebuah tamparan keras menghantam pipiku. Berikutnya Joni memilin putingku dengan kencang dan umet menendang perutku dengan lututnya.


"Ampun...ampun....." rintihku


"minta maaf !" perintah Umet


Dalam keadaan menyedihkan, dengan satu payu dara terekspos aku mendekati si supir dan membungkuk. "Mohon maafkan saya," ujarku.


"Kepala sampai lantai !" bentak Umet.


Aku dengan sedihnya hanya bisa pasrah dan berlutut lalu menyembah mobil avanza itu "Mohon maafkan saya." ujarku.


"Turun dulu, Bro." ujar Umet, "Kasi pelajaran dulu buat lonte ini." ajaknya


Si supir segera membuka pintunya dan berdiri di depan aku menyembah. "Gw maafin kalo loe bugil minta maafnya." ujarnya


"Lakuin lonte !"


"i-i-ya..." aku hanya pasrah sambil membuka pakaian dari karung, kemudian aku telanjang tanpa benang sehelaipun di tengah malam itu. Ini sungguh memalukan. Belum 5 menit rasanya aku berkata ketus kepada si supir ini dan sekarang aku telanjang meminta maaf dalam keadaan yang paling memalukan.


Aku berlutut lalu menyembah hingga mukaku mencium sepatunya. Kucium sepatu kotornya dan "Mohon maafkan kelancangan budak lonte ini kepada tuan."


"Jadi berapa sejam ?" tanyanya seolah mengingatkan pertanyaan sebelumnya yang tidak kugubris. Kali ini dengan berat hati harus kujawab.


"G-gratis...." ujarku dengan sedih dan malu.


"Karena elu kasih Bro Andi ini bintang 2, sekarang loe harus tebus 3 bintang sisanya sama badan loe. Nah menurut loe loe harus dihukum apa nih buat gantiin 3 bintang yang ilang ?" tanya Umet.


"Silahkan tuan memperkosa budaknya ini di ketiga lubang saya..."


"Wah boleh juga !" ujar Andi


"Bentar ! Eh gw tanya harga sejam loe berapa ?" tanya Umet


"G-gratis tuan..." ujarku pasrah


"Berarti gak bisa gantiin 3 bintang, orang loe emang bisa dipake gratisan. kaga ada nilainya !" ujarnya sambil tertawa mencemooh.


Aku hanya terdiam. Serendah itukah diriku ?

"Ya udah pake dulu aja Bro di semua lubang dia, kalo nanti  udah dipake baru ktia tanya lagi hukuman apa yang pantas buat budak yang gada harganya ini !" ujar Umet.


Kemudian supir taksi online bernama Andi itu menjengut rambutku dan menyeretku ke pos satpam bersama Joni dan Umet.


Aku hanya bisa pasrah ketika Andi memposisikan aku untuk berlutut lalu mengelaurkan penisnya di depan wajahku. Dengan tatapan sayu aku membuka mulutku dan memasukan penisnya yang sudah keras ke dalam mulutku untuk kukulum. Sembari tanganku memainkan kedua bijinya. Ia masih memegang rambutku dan mengendalikan kepalaku untuk iramanya. Sesekali ia mendorong masuk penisnya sampai masukke dalam sekali. Aku hanya pasrah diapakan saja. Tidak lama ia segera menarik kepalaku menjauh lalu mengarahkan wajahku ke bawah penisnya.


"Jilatin anus gw, kasih gw rimjob !" perintahnya.


"Please tuan, aku jilatin buah zakar tuan saja, jangan disuruh jilat...." belum selesai aku berbicara, Andi sudah mendorongkan pantatnya ke wajahku membuatku tidak bisa bicara.


"Jilat perek !" ujar Umet memerintahkan.


Dengan perasaan jijik akhirnya aku mengeluarkan lidahku dan mulai menempelkannya ke ujung lubang anusnya. Rasanya sangat menjijikan di kepalaku, dan aku menangis meratapi diriku. Kenapa nasibku seperti ini ?


Aku tidak akan munafik dan ada kalanya aku bisa menikmati kesadisan yang kuterima, aku mungkin memang masochist, tapi ini bukan BDSM dimana kita saling janjian, ini adalah pemaksaan dan tanpa ada consent. BDSM adalah praktik seksual yang sangat berdasarkan consent, tapi hidupku ini jauh diluar kendaliku. Aku hanyalah budak yang terjebak dalam kemalangan dan penyiksaaan bertubi-tubi.


"Jilat !" aku menelan sisa-sisa kemanusiaan yang kumiliki. Sudahlah,.... aku memang sudah hancur dan memang hanya seonggok daging pemuas nafsu. Seharusnya aku sudah sadar sejak aku pertama kali diperkosa oleh tuan F dan dijadikan budaknya dengan ancaman video perkosaanku akan disebarkan. Makin lama aku sudah semakin dalam dalam jeratnya dan aku sudah sadar bahwa aku tidak akan pernah bisa keluar lagi dari jeratan perbudakan seks ini. Aku sudah benar-benar lebih rendah dari lonte.


"Mmmmngggg." aku menaham jijik saat menjilatinya. Setelah beberapa saat aku memainkan lidahku akhirnya Andi menjenggut rambutku, ia menarik serta membaringkanku di meja dan langsung menyetubuhi vaginaku.


Ia menggenjotku dengan penisnya sambil merendahkanku, "Aku gak sanggup bayar ya ? sekarang mau lapor ke perusahaan ? berani-beraninya ngasih bintang satu. Minta maaf ke gw !"


Ia mengeluarkan HPnya dan mengarahkannya ke mukakau yang sedang mendesah karena sedang disetubuhi olehnya.


"Maafkan saya tuan Andi, lonte perek rendahan ini meminta ampun karena berani memberikan bintang 2 kepada Tuan. Perek ini memang pantas disetubuhi dan diuhukum oleh tuan Andi. Maafkan budak ini... " ujarku merendahkan diriku sendiri.


Tidak lama Andi menyemprotkan sperma hangatnya di dalam rahimku dan mencabut penisnya.

"Bilang apa ?" tanya Umet ketika Andi mencabut penisnya dari liang vaginaku.


Aku langsung tersungkur dan menyembah Andi "terima kasih telah menggunakan tempat pembuangan peju ini seperti seharusnya," air mataku langsung mengalir di pipi karena aku merasa begitu direndahkan. Emosiku langsung meluap karena kesedihan dan detik berikutnya Joni menjenggut rambutku dan malam itu baru saja dimulai....


Mereka bertiga memperkosaku bergantian hampir selama satu jam penuh. Masing-masing setidaknya 3 kali berejakulasi di tubuhku, Umet mungkin yang paling tahan lama dan luar baisa staminanya. Satpam kurus dekil dan hitam ini ternyata kuat sekali staminanya walaupun penisnya termasuk biasa saja ukuran dan panjangnya.


"Ahh.... emang enak perek ini walau dipake sering-sering, tetep belom kendor" ujar Umet sambil mencabut panis dari vagianku dan mengarahkan penisnya ke mukaku sebelum muntahan spermanya membasuh wajahku.


"Gila baru kali ini gw ngegangbang cewek, seru juga ternyata." ujar Andi


"Hehhee belum selesai bro," ujar Umet.

"Jadi apa yang u mau kasih buat gantiin 3 bintang yang loe kasih ke Bro Andi ?" tanya Umet sambil menginjak kepalaku yang ada di lantai.


Aku abrus adar bahwa setelah diperkosa berkali-kali ini aku masih harus merendahkan diri lagi karena aku memberikan bintang 2 pada supir grab sialanku ini.


"Budak ini rela menerima hukuman apapun dari tuan Andi." ujarku pasrah

"Pikir jangan males, u gak ada harganya, mau gantinya gimana ?" bentak umet sambil menyepak buah dadaku dengan kasar.


"S-saya ganti saja dengan uang..... ?" tanyaku mencoba peruntunganku. Nampaknya Andi sih sudah cukup puas dan memperlihatkan ekspresi puas.


"Itu tips yang emang harus u bayar ! enak aja mau bayar bintang pake uang !" ujar Joni menendang vaginaku yang langsung membuatku kesakitan.


"Oh iya loe wajib kasih gw tips !" ujar si Andi brengsek.


"Selama 3 hari ke depan saya akan pulang pergi naek taksi online tuan Andi dan saya bayar sesuai tarif online ? selama diperjalanan tuan bebas melakukan apa saja terhadap saya."


"Selama 3 minggu, dan loe bayar 2kali lipat ! Selama di mobil gw, perek kayak loe harus telanjang. Dan tentunya layanin gw." ujar Andi. "Sini nomer HP loe ke gwin"


Akhirnya aku setuju menggantikan 3 bintang yang tidak kuberikan dengan 3 bulan akan menggunakan jasanya yang kubayar 2 kali lipat dari tarif normal dan aku harus telanjang di dalam mobilnya. Aku juga memberikan 50rb sebagai tips malam itu.


Dia pun pergi mencari penumpang lain sementara Umet dan Joni kini merantaiku dengan rantai yang berat dan digembok dimana-mana sehingga aku sulit bergerak karena keberatan. Mereka memaksa tanganku terikat dibelakang dan memasang nipple clamp yang disambungkan dengan rantai kecil kemudian menempelkan leash anjing ke rantai penghubung nipple clampku. Rasanya sakit dan menyedihkan.


Kemudian mereka berpatroli dengan menarik leash ku sehingga kedua putingku terasa mau putus. Mereka menggunakan mobil listrik seperti caddy golf dan aku berlari dibelakangnya. Mereka cukup baik hati memberikanku sandal sebagai alas kaki.


Jadi di subuh hari pukul 2:30 aku berjogging dalam keadaan telanjang. Tanganku terikat dan kedua putingku ditarik sebagai kekang. Rasanya sangat sakit dan menyedihkan. Ditambah komplek pergudangan ini sangat besar. Patroli ini sungguh memalukan dan menyakitkan.


Putingku terasa sangat perih seiring berjalannya waktu. Rasanya seperti terbakar dan mau putus.... aku berteriak dan menjerit tapi tidak ada yang peduli padaku. Mereka hanya asyik memvideoku dari mobil caddy dan juga melecehkanku.


"permalukan dirimu Lonte, ato mobilnya gw gas lebih kenceng !" teriak Umet.


"S-saya Lonte Minerva Liong tidak akaaaAAaaaannnnn datang terlambat lagiiii," ujarku terengah-engah dan menjerit karena sambil menahan sakit dan letih karena berlari tanpa henti. "T-terima kasih tuan telah menghukum lonte ini. Lonte ini Aaaaarghhhh berjanji tidak akan terlambat lagi.... Aaaargh..... ampun.... "


"Lonte ini...memang paaantas.... aaargh... diperlakukan ....ah...sss..... seperti ini..... t-terima kasih tuan......AAAarghhhh"


Setelah hampir 15 menit aku berlari tanpa henti mobil caddy patroli mereka berhenti. Aku pikir akhirnya aku bisa sedikit beristirahat karena kakiku seudah terasa sakit dan putingku benar-benar seperti akan segera tersobek dari tubuhku karena ditarik terus menerus dengan sadis.


"Gw mau kencing, loe buka mulut loe ! Loe haus kan ?" ujar Joni.


Aku hanya menangis dan berlutut lalu membuka mulutku dan menjadi toilet untuk Joni yang mengencingi mulutku dan wajahku. Wajahku sendiri masih penuh dengan sperma-sperma kering sisa pembantaian tadi di pos. Sungguh menyedihkan.


Tidak berhenti di sana, kadang mereka bertemu kucing dan anjing liar di kompleks pergudangan dan mereka memintaku untuk menjilati kemaluan mereka selama beberapa menit. dan ini sungguh menjijikan, tapi aku hanyalah budak yang tidak punya pilihan.


Beberapa kali ada motor patroli dan satpam-satpam yang bertemu dengan kami juga.  Biasanya shif malam ada 8 orang satpam yang bergiliran berjaga di beberapa titik. Dan tiap aku bertemu salah satunya, mereka akan memakaiku.


Setelah hampir berkeliling sekali di kompleks pergudangan, Umet berhenti dan turun dari caddy.


Aku sudah keletihan karena sudah satu jam lebih sejak patroli dimulai menit berlari dan istirahatku adalah diperkosa satpam.


"Lonte, kamu isep donk kontolku, trus spermanya jangan ditelen ya, taro aja diemut di mulutmu." ujarnya.


"i-iya tuan," ujarku pasrah sambil membuka mulutku untuk penis bau milik umet yang sudah mengeras. Aku dengan apsrah menjilati penisnya dan mengulumnys eepat yang aku bisa agar semua ini cepat berakhir.


Aku menyedotnya kuat-kuat dan akhirnya spermanya menyembur di mulutku. Aku hanya berdiam menerima semburan sperma dari penis yang berkedut-kedut di mulutku lalu membiarkan penis itu keluar dari mulutku. Aku membuka mulutku ke arah Umet memperlihatkan aku belum menelannya.


"bagus !" ujar Umet "yuk malem ini kita ke tempat tuan loe," ajaknya lagi. "Sperma gw harus loe tahan di mulut loe ya. Awas kalo sampe ketelen ato kebuang. loe bakal tau akibatnya."


Umet kembali ke caddynya dan perjalananku kembali dimulai. butuh 15 menit untuk berlari diseret oleh caddy dari tempatku ke tempat tuan F yang sedang kosong. Hanya ada anjing german shepherd bernama 'Tuan Golden' yang setiap jumat siang selalu kuberikan oral sex sebagai SOPku untuk masuk ke gedung.


Tuan Golden tidak diam di dalam kandang, dia hanya diikat ke sebuah patok besi yang sudah ditanam dan dibiarkan sedikit bebas.


"Buka mulutmu ?" tanya Umet menyuruhku membuka mulutku untuk mengecek apakah spermanya masih ada atau sudah terbuang atau tertelan.


berlari 15 menit dengan sperma di mulut dan tersiksa karena ditarik putingnya bukanlah hal mudah. Air liur sudah bercampur dengan sperma dan mulutku sudah penuh, bahkan sudah meluber ke daguku dan rasanya sudah sangat menjijikan tidak karuan.


"Euw.... jijik banget." ujar Umet

Kemudian Umet meludahi mulutku dan mukaku kemudian berkata "ya udah telen deh itu sperma."


Aku hanya bisa menangis dan menelan semua kehinaan dan kejijikan ini lalu berusaha untuk tidak muntah walau rasanya sangat sulit karena perutku langsung mual.


"Kalo Muntah gw bakal suruh loe jilat muntahan loe !" ancam Umet kejam


Aku langsung berusaha untuk tidak muntah dan mengalihkan perhatianku kepada yang lain agar tidak memikirkan kejijikan ini.


"Nah biasa tiap siang loe kan puasin tuan loe ini pake mulut, sekarang gw mau loe kasih service spesial karena loe telat jadi ada hukumannya. Loe malem ini akan rimming nih anjing dan kasih vagina loe buat dia." ujar Umet. "Kami akan rekam, gw mau ini jadi film yang menarik jadi loe rendahin diri loe dan nurut sama perintah kita."


Aku hanya bisa menghela nafas menangisi nasibku yang akan dihina sangat rendah dalam rekaman video mereka.


Umet mengarahkanku untuk berlutut di dekat Tuan Golden. Aku menyilangkan kedua tanganku dibelakang dan semua rantai mereka lepas, aku hanya menggunakan kalung anjing berwarna merah.


"Kita tunggu yang lain ya," ujar Umet sambil sibuk di ponselnya. tak lama ada 4 satpam lainnya yang bergabung untuk menonton kehinaanku.


"Oke mari kita mulai !" ujar Joni


"Kanalin diri kamu !" ujar Umet mengarahkan ponselnya ke arah diriku yang masih berlutut tanpa busana di dekat Tuan Golden yang sedang berbaring.


"Saya Minerva," ujarku mempermalukan diriku


"Yang jelas kalo kenalin diri kamu. Sebut diri kamu yang jelas, kamu tuh apa ? cewek baik-baik ? tapi koq cewek baik-baik telanjang gt ya ?" ejeknya


Aku menghela nafas dan menatap kamera kembali dengan mata sayu yang pasrah.

"S-saya Minerva Liong, lonte kafir."


"Oh kamu lonte kafir mau ngapain ? koq udah telanjang gt."


"s-saya .... sedang dihukum."


"oh dihukum karena apa ? koq dihukumnya telanjang ?" tanyanya lagi mengejek.


"Budak rendahan seperti saya memang pantas ditelanjangi ketika menjalani hukuman. Saya dihukum karena terlambat datang."


"Jadi kamu kalo menjalani hukuman apapun ahrus telanjang ya ?"


"I-iya tuan..." jawabku pasrah.


"Nah jadi hukumannya apa nih ? kamu disuruh apa ?"


"Karena kafir itu setara dengan anjing menurut tuan, maka budak kafir ini akan memberikan rimjob dan sex......" aku menelan ludhaku, berat sekali rasanya untuk mengakui apa yang akan terjadi pada diriku. " rimjob dan sex untuk anjing yang ditunjuk oleh tuan."


"Terus koq kamu mau aja ngentot sama anjing ?" tanyanya


"Saya gak mau tapi saya hanya budak, saya gak bisa memilih."


"Oh terus kamu merasa kalo kamu sama Anjing setara ?"


"Saya lebih rendah dari anjing..." jawabku menundukan kepalaku karena malu.


"Oh ya udah itu anjingnya udah ada kan di sebelah kamu. Silahkan dimulai." perintah


Kemudian Joni menarik tuan Golden dan aku merangkak bagai anjing menuju pantat anjing german Sheperd itu lalu mulai menjilati penisnya yang kemerahan. Ini Sangat memalukan apalagi Umet masih terus merekamku. Setelah itu aku mulai menjulurkan lidahku untuk memberikan rimjob kepada anjing itu. Uh baunya sungguh menyengat dan membuatku ingin muntah. Aku menjauhkan kepalaku.


"Please tuan.. please... jangan rimjob...."

"Lakukan !" bentak Umet.


"Please, aku gak mau yang ini. aku gak sanggup..." ujarku berusaha menjauh. Tapi beberapa satpam langsung bertindak dan memaksaku menempelkan wajahku ke panatat Tuan Golden.


Aku menjerit dan wajahku sangta ketakutan, ini aku benar-benar sudah tidak sanggup melakukannya tapi mereka tidak peduli sama sekali. Mereka terus dan mecubit putingku agar aku menjerit dan membuka mulutku kemudian mereka mengambil lidahku dengan paksa dan menempelkannya ke lubang anus  Tuan Golden.


Aku sungguh benar-benar sudah tidak bisa apa-apalagi, hanya menangis dan berusaha meronta yang tidak ada artinya berikutnya mereka memaksaku menunggung dan menaikan Tuan Golden untuk memperkosaku dengan doggy style.


Penis merah yang keras itu memasuki dan membuatku menjerit. Membelah bibir vaginaku dan menembus masuk. rasanya sakit dan memalukan. Ini sangat menyedihkan dan sangat tidak manusiawi. Aku ebnar-benar hanya bisa menangis saat kamera menyorot wajahku yang sedang diperkosa.


"Apakah kamu akan datang terlambat lagi ?" tanya Umet.


"Ampun.... huhuuhu..... ampun tuan.... budak ini ahhH~~ ah~~~~ tidak akan lagiaaa~~~hhh Ah~ terlamba~t,...Ah~~"


"Gimana dientot anjing ?"


"S-Saah...ah ah... ah.....sakit... ah~~~" aku mendesah antara malu, enak, dan sakit semua menjadi satu.


Tak lama aku terkejut karena ada dua orang satpam lagi bergabung, dan satpam yang berboncengan ini membawa seekor anjing kampung.


"Dapet nih !" ujar si satpam yang turun dari boncengan motor menggendong seekor anjing kampung coklat.


"nah ada tamu, kamu sekalian servis ya ini anjing kampung !" ujar Umet


Aku hanya menggeleng.... menggeleng berkali-kali tidak mau menerima kenyataan. "Nggak...nggak mau... nggak MAU !" aku menjerit tapi tidak ada gunanyam karena berikutnya si satpam memegang penis anjing kampung dan menyodorkannya di mulutku yang langsung kututp rapat. Kemudian salah satu satpam memelintir putingku dan menututp hidungku membuatku menjerit dan satpam lain memasukan penis merah anjing kampung ke  mulutku.


Jadi aku di doggy style oleh German Sheperd dan memeberikan oral kepada anjing kampung. Threesome dengan anjing. ini sungguh kehinaan yang baru untukku.

"Aaaaargh !!!" Aku menjerit ketika penis tuan Golden membesar di dalam liang vaginaku ketika dia hendak berejakulasi. Rasa sakitnya sangat mengerikan. Ini membuatku menjerit berkali-kali dan karena aku menjerit kencang membuka mulutku, satpam lain mendorong masuk penis anjing kampung sehingga aku memberikan deepthroat kepada anjing kampung. Tersedak dan tercekik, dengan vagina diisi penis anjing yang membesar karena mau berejakulasi. Penderitaan ini tidak bisa kugambarkan rasa sakitnya. Saking sakitnya aku sampai hampir pingsan.


Sementara aku diperkosa oleh anjing itu, mereka semua tertawa. Umet merekamku dalam jeritan histerisku dan akhirnya muntahlah sperma Tuan Golden di rahimku. Babak satu selesai tapi ada babak dua diaman anjing kampung kini giliran memperkosaku dan mulutku sibuk mengulum penis Tuan Golden. dan pederitaan ini pun tidak kalah seramnya dengan perkosaan babak satu.


ini sungguh memalukan diluar kendali. Aku tidak pernah bermimpi kalo aku akan direndahkan sampai seperti ini. Aku langsung memikirkan untuk bertemu dokter di hari senin karena ini. Tapi apa yang harus kukatakan pada mereka jika aku ke dokter ?


Belum selesai kedua anjing itu menggagahiku karena di akhir mereka memaksaku untuk di sandwich oleh kedua anjing itu di Vagina dan Anal. Tuan Golden memakai anusku dengan menunggangi aku dengan doggy style, sementara penis si anjing kampung dimasukan ke vaginaku oleh satpam.


Ini sangat menjijikan dan merendahkanku. Tapi entah kesurupan apa, aku juga orgasm dan squirt saat ini terjadi menambah kehinaanku.


Ketiga lubangku kini pernah dicicipi oleh anjing, apakah aku akan terjerumus lebih dalam lagi ? aku bahkan sudah mengira ini adalah puncak dari segala puncaknya yang akan bisa terjadi pada diriku.


-------


"Hey kenapa melamun ?" Tanya Lauren menghardikku yang sudah mau pingsan karena kurang tidur. Ini hari senin malam dan aku masih sangat keletihan karena siksaan dari weekened nerakaku.


"Aku hanya capek," ujarku


"Gak usah terlalu capek," ujar Jess sambil mengambil calamari di meja kami. Suara lagu hingar bingar masih terdengar karena hari ini ada performance dari DJ asal singapura yang seksi di club.


James sendiri sedang menghilang entah kemana diantara kerumunan. Tak lama dia kembali membawa sebotol glenfidditch 18yo minuman whisky favoritku.


Well... aku sendiri tidak begitu suka whisky, aku memilih wine, rose atau sparkling wine akan lebih kupilih kalo harus minuman beralkhohol.  Tapi untuk whisky favoritku adalah glenfidditch. Whisky smooth yang sangat enak menurutku dibanding whisky lain yang cenderung keras.


Sebetulnya aku tidak begitu suka club, hanya saja Lauren dan Jess adalah pecinta mati klub. Dan Lauren punya beberapa club dari keluarganya, baik itu milik keluarga ataupun join dengan orang lain.


Aku cewek yang lebih suka musik yang memberikan kesan tenang. Jazz, audiophile, atau opera dan musical theatre adalah pilihan yag lebih cocok untukku. Tapi here we are, kita sedang berpesta untuk merayakan hari senin atau apapun itu alasan Lauren.


Aku kurang tidur dan pekerjaanku banyak tapi, Lauren tidak bisa ditolak. Ia menyeretku dan menjemputku di depan kantorku. Aku sampai speechless.


"For the ladies," ujar James menyimpan botol itu di meja kami yang penuh camilan, gelas, minuman kaleng, serta beberapa botol.


Kemudian James dan Lauren berciuman dan aku hanya memalingkan wajahku. Its so..... romantic and gross at the same time.


"Bikin iri aja !" tukas Jess sambil dia memelukku. "Sini aku mau cium akmu aja !" Jess langsung nyosor mencium bibirku.


"Hei !" aku protes. "Lu mabok Jess~~~" aku berusaha mendorongnya tpai gadis itu menimpaku dan terus mencium bibirku dan meraba-raba daerah sensitifku.


"Oh what the fuck...." ujarku pasrah saat Jess menciumi leherku.


Lalu aku lenyap dan hilang.


Ketika aku terbangun aku sudah ada di apartemenku, telanjang dan ketika aku menyadari ada James yang juga telanjang memelukku di tempat tidurku.


"Whats going on ???!!!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...