Rabu, 08 Desember 2021

Business Consultant Rendahan 6

 Chapter VI

Ketika kita berbahagia, maka wakru terasa cepat berlalu, tapi ketika rasa takut memenuhi, setiap detik terasa bermenit-menit. Itulah yang kurasakan ketika berlutut telanjang dengan mata tertutup di lorong apartemen yang tidak kuketahui ini.

Aku tak tahu apakah ini apartemen mewah yang sepi dan jarang ada penghuni ? ataukah apartemen murah yang sangat banyak sekali orang yang lewat ? atau bahkan ini apartemen dengan lift privat seperti di apartemen-apartemen super mewah ? Aku rasa mungkin saja ini aprtemen murahan mengingat yang ini adalah apartemen Suri.

Tapi pikiranku bersikeras jangan meremehkan pelacur, kebanyakan pelacur yang laris dan cantik penghasilannya mungkin di atas 20juta atau bisa sampai 50-60 juta per bulan. Tarohlah seorang cewek SPA yang cantik dan laris sehari bisa mendapatkan sedikitnya mungkin 5 pelanggan selama 20hari kerja. 100 pelanggan dan dari satu pelanggan dia dalat 500rb berarti dia mendapat 50juta perbulan yang hampir menyerupai gajiku. Atau seperti perempuan gila lainnya yang sejam tidur bisa mendapatkan 3juta. Mungkin penghasilannya bisa mencapai 50-100juta.

Yah menyedihkan bukan sistem pekerjaan di negara ini lebih menghargai pelacur daripada jadi guru atau dosen yang gajinya kecil. Padahal katanya negara ini negara agama yang sangat menghormati moral, tapi kenyataannya sangat berbeda sekali. Apalagi para pelacur gelap ini bebas pajak akrena pekerjaan tidak legal. Guru kena pajak.

"Tap....tap...." aku mendengar suara langkah. Seketika aku menjadi panik dan saking paniknya tubuhku jadi tidak bisa bergerak karena rasa panik dan takut.

Aku tak tahu apa yang terjadi tapi tiba-tiba suara langkahnya terhenti dan setelah sesaat berhenti menjadi langkah cepat dan aku mendengar langkah itu mendekatiku lalu menjauh dan terdengar suara pintu terbuka. Mungkin seorang perempuan yang terkejut karena menemukanku.

Suara lift kembali terbuka dan suara beberapa orang terdengar sedang mengobrol keluar dari lift, dan tiba-tiba saja hening.

"Ada cewek telanjang," ujar seorang cewek. "Udah ngapain liat-liat.... yuk cepetan. orang gila kali !"

"Bentar," ujar seorang cewek yang lain. "Loe mupeng ya,"

"nggak koq" ujar suara cowok.

Aku mendadak menjadi malu sekali karena komentar mereka. jelas mereka sedang melihat tubuh telanjangku.

"Lonte Gratisan, Silahkan Pakai Saya Sesuka Hati" tuh ada tulisannya.

"Wah beneran gratisan, mau dibawa ke kamar buat beberes kamau lu yang berantakan ?" tanya si cowok.

"kamar gw gak seberentakan itu, yuk udah gak usah ngurusin orang gila." ujar si cewek pertama.

"Hei, lonte, boleh pegang ga ?"
tanya si cowok.

"Saya cuma seonggok daging, silahkan lakukan apa yang tuan dan nona suka terhadap saya."
ujarku pasrah.

"Ih, gila ya...." ujar si cewek.

"ini kayaknya palsu," ujar si cowok sambil menggerepe payudaraku. "
"eh menurut loe, ini asli ga ?"

kemudian ada tangan lain yang lebih kecil menggerepe buah dadaku yang satunya.

"asli kayaknya" ujar si cewek

"asli nona, budak ini belum melakukan operasi apa-apa," ujarku pasrah.

"yuk udah, loe sih horny banget sih liat tuh cewek !" ujar si cewek.

"Ye cowok loe juga di sana horny abis, cuma dia ada loe aja makanya dari tadi diem aja. Iya kan Bro ?"

"Gak, ah gw mah takut kena penyakit." uajr si cowok lain yang suaranya terdengar bass.

"Muna loe !" ujar si cowok yang mengerepeku dengan tangan besarnya.

"Kalo gada cewek-cewek itu, loe udah gw abisin," bisik si cowok itu sambil menarik nipple-clampku dengan kasar.

"arghhh!!!" pekikku kesakitan.

Kemudian mereka berjalan menjauh, tapi aku sempat mendengar mereka memfotoku menggunakan hp mereka.

Ya Tuhan, berapa lama lagi aku akan ada di sini. Mana Suri dan tuan F ?

Aku mendengar ada suara pintu terbuka. Aku hanya mendegar suara langkah beebrapa dan kemudian ada suara umpatan perempuan dan suara langkah serta pintu yang kembali terbuka dan tertutup.

Entah berapa lama keheningan terjadi, terasa begitu lama bagiku sampai pintu lift terbuka kembali dan suara Suri terdengar
"Ah si lonte beneran ditaro di luar kamar," Suri cekikikan. "Ini kita selipin aja kartu akses bro Anton ke pintunya" ujar Suri lagi sambil melakukan sesuatu di sampingku.

"Wah ada tulisannya segala, Lonte Gratisan, Silahkan Pakai Saya Sesuka Hati" Suri menertawakanku "ini aku sambil rekam loh," ujarnya tertawa. "bener boleh dipakai sesuka hati ?" tanyanya

"Iya nona, lonte ini hanyalah seonggok daging pemuas nafsu."

"Oh sebutkan spek kamu Budak," ujar tuan F memerintahkan.

"Budak ini berusia 26 tahun dan merupakan ras keturunan Chinese yang dilahirkan untuk disiksa dan dipermalukan seumur hidupnya. Golongan darah O, tinggi 163cm dengan berat 49kg. Mulut budak ini ada untuk mengoral penis, meminum air seni, dan merendahkan diri. Kedua payudara budak ini ada untuk disiksa dan disakiti. Vagina dan anus hamba adalah tempat pembuangan sperma. Silahkan tuan dan nona menggunakan budak ini jika berkenan." ujarku merendahkan diriku seperti yang diajarkan oleh tuan F.

"Goblok kamu !" tuan F menampar dan menendangku yang sedang berlutut. "posisi kamu dimana ?"

Oh celaka aku lupa mengatakan posisiku yang lebih rendah daripada anjing sehingga digampar dan ditendang. "Kamu sama anjing mana yang lebih tinggi ? Ulangi !" bentaknya

Aku yang mengaduh kesakitan di lorong dengan tendangan dan pukulan serta jeritanku tentunya menarik banyak perhatian sehingga aku mendengar ada pintu-pintu yang terbuka.

AKu tahu bahwa ini adlaah rencana dan hukuman tuan F karena ketolanku, aku hanya bisa pasrah dan dengan setengah menangis dan berteriak, "Budak ini berusia 26 tahun dan merupakan ras keturunan Chinese yang dilahirkan untuk disiksa dan dipermalukan seumur hidupnya. Golongan darah O, tinggi 163cm dengan berat 49kg. Budak Kafir ini lebih rendah daripada anjing dan binatang sehingga pantas diperlakukan sebagai seonggok daging pemuas nafsu. Mulut budak ini ada untuk mengoral penis, meminum air seni, dan merendahkan diri. Kedua payudara budak ini ada untuk disiksa dan disakiti. Vagina dan anus hamba adalah tempat pembuangan sperma. Silahkan tuan dan nona menggunakan budak ini jika berkenan." ujarku setengah berteriak dan orang orang ada yang yang menyorakiku dan ada juga yang jijik dengan pernyataanku.

"bagus !" ujar Suri yang menarik nipple-clampku memaksaku berdiri dan menggiring aku yang dalam keadaan telanjang berjalan menysuur lorong. Aku tak tahu berapa banyak yang melihatku dan apa yang terjadi di lorong itu.

"Mind your own fucking business," ujar Suri yang menggeretku entah dia berbicara kepada siapa.

Aku merasakan kami masuk lift dan kemudian bergerak naik.
 
Tidak lama kami berjalan dan ada sebuah pintu yang terbuka dan aku masuk kembali ke sebuah ruangan. Mungkin ini kamar Suri. Ruagan ini ACnya sudah menyala, aku menduga mereka tadi menunggu aku di ruangan ini sambil berbuat mesum.

Mereka mengunci pintunya dan kemudian mereka menyeretku ke semacam pintu lagi dan membawaku kembali dan aku emrasakan mereka mengeluarkanku ke balkon karena perubahan udara dan angin malam yang berasa menyentuh kulitku.

"Tunggu dan berdiri di sini !" ujar Suri memerintahkan. "Lebarkan kakimu" peritnahnya dan aku hanya pasrah menjadi tontonan di balkon ini dalam keadaan telanjang dan memalukan.

Sekitar ada sepertinya 10 menit mereka melakukan sesuatu di dalam dan kemudian Suri kembali menyeretku masuk.

Kemudian Suri memegang ikatan mataku yang terbuat dari bahan karung lalu melepasnya.

Aku membuka mataku dan cahaya lampu di dalam ruangan mulai kembali ke mataku.

"!" Aku terkejut setengah mati ketika melihat sekelilingku, ini bukan seperti yang kuduga sebelumnya. Kami bukan berada di aaprtemen Suri. Ini di dalam kamar apartemenku !

Tiba-tiba semuanya seolah kembali terulang. Sekuriti yang memperkosaku, kemudian Anton, dan entah siapapun itu penghuni apartemen yang memergoki aku di lorong. Semuanya terjadi di apartemen dimana sehari-hari aku tinggal. Aku seperti dihancurkan kehidupannya dan semua mungkin akan berubah setelah ini.

Aku hanya bisa shock dan menangis tak tahu harus bagaimana. Ini sudah keterlaluan dan aku merasakan amarah dan rasa terhina yang mendalam.

"Kalian keterlaluan !" teriakku pada Suri dan Tuan F
"Kalian tega mempermalukanku di lingkungan tempat tinggalku. Kalian memang ingin menghancurkan hidupku !" ujarku naik darah karena emosi.

"Plak !" tamparan keras menyambarku dari tuan F. "Kamu cuma budak ! Kamu pikir kamu layak hidup di sini ?" bentaknya

Entah kenapa aku ketakutan sekali saat tuan F dengan beringasnya mendorongku dan mencekikku. Ia menjambakku dan menyeretku ke WC lalu memasukan wajahku ke toilet bowl, "kamu inget posisi kamu budak ! Hidupmu sudah hancur dari dulu ! Seharusnya kamu tiap hari jadi budak, masih bagus kamu masih punya 4 hari buat jadi cewek normal. Kalo aku udah mutusin harusnya kamu tiap hari jadi budak dan selamanya ! sadar diri donk sama kemurahan kami." ujarnya memakin maki, sesekali ia menjambak kepalaku ke dekat wajahnya sebelum ia ludahi dan kembali ia amsukan kembali wajahku ke toilet bowl.

Aku kemudian menyadari Suri menginjak kepalaku di Toilet Bowl dan taun F meperkosa vaginaku dengan kasar dan brutal. Permainannya begitu kasar dan menyakitkan.

Tak lama ia membuang pejunya di dalam rahimku dan kemudian memasukan sikat pembersih WC ke dalam vaginaku yang membuatku meraung-raung kesakitan.

Aku menangis dan berteriak minta ampun setiap wajahku diangkat dari air di toilet bowl tapi Suri hanya tersenyum meludahiku dan mencelupkan kembali kepalaku sementara aku menjerit-jerit karena sikat WC di vaginaku digerakan secara kasar.

Entah berapa lama aku merasakan siksaan tersebut, yang kutahu aku semakin lemah dan mulai kehabisan nafas, mungkin kalo dilanjutkan dalam jangka panjang aku akan mati.

Suri mengangkat wajahku dari toilet bowl lalu melempar aku lantai kamar mandi.

Kemudian aku yang kehabisan energy dihajarnya. Ia menampar wajahku 5 kali lalu menyepak vaginaku berkali-kali yang membuatku hanya pasrah menggelinjut merasakan sakitnya tanpa bisa teriak lagi karena saking lemahnya. Aku tak tahu karena otakku memilih untuk pingsan beberapa saat kemudian.

Aku emrasakan air membasuh mukaku dan aku menemukan diriku kembali dimasukan ke dalam toilet bowl tanpa bisa melawan. "Bangun anjing !" bentak Suri mengangkat wajahku dari Tiolet Bowl. Pandangan mataku sudah menjadi sayu dan pasrah.

"Ampunnn....." ujarku lemah.

"Kamu sudah sadar posisi dirimu ?" tanya tuan F

Aku hanya mengangguk lemah.
"Kalo gw nyuruh loe ngentot anjing, loe bakal nurut ?" tanya tuan F. Aku dalam keadaan lemah hanya bisa mengangguk.

Sebuah tamparan mendarat di pipiku "Jawab !" bentaknya

"Ji...jika tuan memerintahkan saya hanya budak yang harus menurut." ujarku pasrah.

"Kalo gw suruh loe keluar kerja ?"
"B-budak ini akan nurut," ujarku sambil ngeluarin air mata.

"Kalo gw suruh loe kerja sebagai lonte ?"
"Budak ini hanyalah barang milik tuan..." ujarku pasrah membayangkan jika beneran aku harus menjadi lonte.

"Kalo gw bilang u telanjang di rumah loe dan ngaku ke cici loe dan ortu loe kalo lu cuma lonte ?"

Aku hanya diam.... membayangkannya pun aku tidak bisa melakukannya.

"Jawab !" sebuah tamparan kembali menghantam pipiku.

"Budak ini akna menurut...." ujarku pasrah, aku tahu bahwa jika aku menolakpun maka jika tuan F sudah berkehendak aku tidak akan bisa apa-apa. Sudah sejak berbulan-bulan aku menjadi budaknya setiap jumat dan ada begitu banyak video penyiksaan dan ketelanjangan diriku yang dimilikinya. Aku dari awal sudah sadar bahwa aku benar-benar budaknya dan selama ini hanya hidup dari belas kasihannya.

"Kamu sadar, semua yang kamu miliki adalah cuma anugrah yang kuberikan kepadamu. kapanpun aku mau, dalam sekejap aku dapat membuatmu benar-benar hancur !" ancamnya

Aku hanya pasrah.

"Sekarang buat pernyataan yang merendahkan dirimu, kita akan buat ini official. Mulai sekarang aku masih berbaik hati akan membiarkanmu bekerja dan menjalani hidupmu yang biasa dari senin sampai kamis, tapi setiap weekend kamu harus sadar bahwa kamu hanyalah budak rendahan yang lebih rendah dari binatang. Ngerti ? Rendahkan dirimu dan buat surat pengakuan bahwa kamu adalah budak dari semua pribumi yang ada di Indonesia." perintah tuan F

Tuan F bukan orang yang rasis, aku tahu ia banyak bergaul dengan orang-orang chinese dan bahkan dia bisnispun mengambil barang dari RRC. Beberapa sahabatnya juga merupakan warga keturunan dan mereka bersahabat baik karena aku pernah juga dibagi untuk melayani mereka. Tapi aku tahu betul dulu seorang cewek chinese meremehkannya dan menolak cintanya karena dia orang pribumi, bahkan menghinanya karena dia bukan keturunan chinese sehingga dia agak sensitif dengan perempuan chinese dan akulah pelampiasannya.

Makanya ia terobesesi sekali merendahkan aku karena dia ingin membuktikan bahwa cewek chinese itu justru lebih rendah dan harusnya bersyukur disukai olehnya.  

Isu masalah SARA ini sulit berakhir di Indonesia akrena kompleksitasnya dan kebudayaan yang sudah berpuluh-puluh tahun. Padahal kami warga keturunan sendiri seringkali kesal dengan orang China daratan perantauan yang seenaknya membuka usaha di indonesia dengan KTP palsu dan tidak membayar pajak, dan mereka dilindungi oleh pejabat-pejabat korup yang juga Pribumi. Jadi masalah keturunan dan pribumi sebetulnya hanya alat politik dan kesenjangan saja buat orang-orang biadab di luar sana.

Aku hanya merangkak dan mulai mengambil kertas dan setengah jam ke depan aku hanya menangis menuliskan kata-kata yang menyedihkan sebagai pengakuanku.

Beberapa kali ia menambahkan aturan-aturan juga yang ada di dalam surat yang kutulis dengan tanganku dalam keadaan telanjang dna lemah itu.

Iya merubah beberapa kata-kata dan menyuruhku merendahkan diriku lebih rendah lagi berkali-kali dan bahkan ia mencabut hak untuk tidur di kasur. Jadi bahkan setiap hari aku hanya boleh tidur di lantai. Kasur di kamar apartemenku yang kubeli mahal-mahal kini hanya boleh digunakan atas seijin dirinya.

Akhirnya aku dengan keadaan telanjang berlutut dan membacakan surat itu didepan kamera yang merekamku. Berlutut dengan menyedihkannya di kamarku sendiri hanya menggunakan collar anjing dan nipple clamp. Wajahku terlihat jelas di kamera dan babak hidup baruku dimulai.

----------------------
Surat Pernyataan
Saya, gadis keturunan Tiong Hoa yang bernama Minerva Liong. Lahir 18 December 1993 di Bandung. Dengan surat ini menyatakan bahwa saya, Minerva Liong adalah budak seksual dari semua pribumi yang ada di tanah air. Saya telah dibeli sebagai budak seksual dan dibayar lunas dengan harga : diijinkan lahir di tanah Indonesia. Saya menyadari bahwa saya telah dibayar lunas dan kini harus hidup sebagai budak yang melayani dengan sungguh-sungguh tanpa terkecuali. Saya menyatakan dengan seyakin-yakinnya bahwa Saya adalah budak keturunan Cina milik para Pribumi.

Adapun terminologi dari surat ini adalah kata "Tiong Hoa" diganti sebagai "Cina" karena kata Cina lebih memiliki nilai yang merendahkan. Kata ganti "Saya" selaku penulis, pengaku, dan pemilik dari surat ini akan berganti-ganti menjadi sudut orang ketiga ataupun mengganti dengan kata yang menyatakan diri saya lebih jelas. Dengan ini kata ganti “Saya” akan sepadan dengan kata ganti orang ketiga seperti "Minerva Liong", "Pelacur", "Perek", "Anjing", "Budak", "Lonte", "Toilet", "Binatang", "Mainan" dll yang juga dilengkapi dengan kombinasi kata sifat yang merendahkan dan menghina diri saya sebagai deskripsi seperti "Hina", "Cina", "Kafir", "Murahan", "Gratisan", dll.

Surat pernyataan ini dibuat untuk menyatakan dan pemberitahuan bagi publik bahwa saya, Minerva Liong adalah Pelacur Hina, Perek Cina, Lonte Gratisan, Mainan Murahan, Budak Milik Pribumi, Toilet Tampungan Peju, Anjing Kafir, Binatang Rendahan.

Adapun dengan surat ini saya menundukan diri kepada keputusan bahwa saya tidak layak menggunakan pakaian dalam (kecuali sedang PMS) dan harus selalu berpakaian provokatif untuk mengundang pelecehan dan pemerkosaan.
Profokatif yang dinilai benar adalah

    Pakaian Dalam
        Minerva Liong tidak boleh menggunakan bra kecuali merupakan hukuman yaitu : Bra berduri, Bra dengan es batu di dalamnya, ataupun diperintahkan menggunakan bra karena satu dan lain hal oleh tuan dan nyonyanya. Adapun tujuan menggunakan bra untuk menutupi payudarah tidak diperbolehkan dalam keadaan apapun.
        Minerva Liong tidak boleh menggunakan Celana Dalam kecuali sedang dalam masa PMS jika diijinkan. Jika Minerva Liong tidak diijinkan menggunakan celana dalam saat PMS, Minerva Liong masih dapat menggunakan tampoon dan diselotip.

    Atasan
        Ketika berpakaian maka sekitar bagian Payudara/ Toket/ Buah Dada yang terekspos kepada publik memiliki luas area minimal 10 cm2 atau lebih.
        Pakaian bagian atas harus mengindikasikan bahwa saya tidak menggunakan Bra. Hal ini dapat ditunjukan dengan menggunakan pakaian dengan deep V Neck sehingga belahan saya terlihat jelas atau menunjukan underboobs, backless yang terlihat jelas tidak ada tali bra, bahan yang tipis sehingga putting menonjol, berkerah sangat rendah, transparan, ataupun hal lainnya.
        Jika menggunakan Pakaian yang melanggar poin 2.1. Maka atasan tersebut harus memiliki bahan transparan ataupun dengan memiliki desain yang dengan sedikit gerakan dapat memperlihatkan payudara saya tanpa perlu usaha.

    Bawahan
        Selalu menggunakan rok mini / dress dengan panjang maksimal 20 cm dari atas lutut.
        Jika menggunakan rok lebih panjang dari poin 3.1. Maka rok tersebut harus memiliki belahan sampai ke pinggang ataupun memiliki bahan transparan ataupun dengan sedikit gerakan dapat memperlihatkan vagina saya tanpa perlu usaha.
        Vagina harus selalu dalam keadaan botak karena bulu/rambut termasuk dalam kategori pakaian.
        Celana jenis apapun tidak diperbolehkan

    Terusan dan gaun Malam
        Untuk bag atas terusan lihat Poin 2 dan untuk bagian bawah lihat poin 3
        Jump-suit tidak boleh digunakan.

    Lingerie dan Pakaian Tidur
        Saya harus selalu telanjang ketika tertidur. Satu-satunya jenis pakaian yang dapat saya gunakan saat tertidur adalah Choker / Collar Anjing dan tali bondage ataupun alat pengikat lainnya.
        Lingerie yang digunakan harus memperlihatkan buah dada saya secara nyata, baik itu berbahan transparan ataupun berlubang di payudara..
    Keseharian di rumah
        Jika berada di apartemen / rumah maka saya harus selalu dalam keadaan telanjang dan memakai choker / colar.
        Jika menerima tamu di apartemen / kamar saya hanya boleh menggunakan Lingerie ataupun handuk yang memiliki panjang maksimal 3 jengkal.

 
Sebagai Pelacur Hina dan Perek Cina maka saya dapat direntalkan oleh para pribumi sebagai pelacur dan tidak berhak atas semua uang yang didapatkan dari pelacuran saya karena hanyalah Budak Milik Pribumi. Semua pendapatan dari perkejaan melacur ataupun yang berhubungan dengan seksualitas adalah milik dari semua Pribumi yang akan saya setorkan kepada master yang merentalkan saya ataupun saya berikan sebagai bentuk sedekah pada pribumi yang membutuhkan. Adapun saya tidak dapat direntalkan kepada pribumi lain karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan saya sebagai objek pemuas nafsu.
Sebagai Lonte Gratisan dan Mainan Murahan saya merupakan barang gratis bagi para Pribumi serta semua pribumi dapat memainkan saya secara Cuma-Cuma tanpa membayar. Saya tidak boleh menerima bayaran sepeserpun untuk setiap servis pelacuran ataupun penyewaan terhadap jasa seksualitas termasuk BDSM yang saya lakukan untuk pribumi. Bentuk penerimaan uang dari pribumi akan dianggap wujud dari korupsi dan layak mendapatkan hukuman yang sangat berat.
Sebagai Budak Milik Pribumi, dan Toilet Tampungan Peju saya menghidupi bahwa saya telah dibayar lunas dan harus hidup mengabdi sebagai budak seksual publik untuk para Pribumi. Fungsi saya adalah untuk menjadi tempat pemuas nafsu bagi tuan dan nyonya saya secara seksual.
Sebagai Budak Milik Pribumi, saya Minerva Liong tidak boleh melawan dan tetap pasrah jika ada seorang pribumi asing yang mencoba melecehkan ataupun menelanjangi saya dimuka umum. Saya tidak berhak melawan mereka dan akan bertindak pasrah membiarkan tuan yang tidak saya kenal melecehkan, menggerayangi, meremas, menyentuh, ataupun menelanjangi saya walaupun dimuka umum sekalipun. Jikalau saya diperkosa, dilecehkan, dan ditelanjangi di depan umum, saya tidak boleh menolak dan wajib berterima kasih kepada pelaku pemerkosaan terhadap diri saya karena saya telah digunakan sebagai fungsi saya diciptakan, yaitu melayani Pribumi dan menjadi objek seksual mereka. Walaupun saya membenci setiap detik dari pemerkosaan, pelecehan, dan aniaya yang terjadi kepada saya, saya menyadari bahwa saya hanyalah budak dan bentuk penyiksaan, pelecehan, pemerkosaan, dan aniaya terhadap saya adalah wujud pembayaran pajak dan kewjiban yang saya harus bayar untuk tetap boleh bernafas di bumi pertiwi ini.

Jika setelah kejadian para pelaku pelecehan dan pemerkosaan terhadap diri saya merasa beliau ini telah jatuh dalam dosa karena penampilan saya yang memang mengundang maka saya wajib meminta maaf di depan publik dan membuat pengakuan bahwa saya bersalah telah menggoda para pemerkosa saya dan siap menerima sanksi dan hukuman baik itu berupa hukuman sosial ataupun hukuman cambuk yang berlaku sesuai syariah.
Jika kasusnya mencapai kasus pidana maka saya akan mencabut semua tuntutan dan bersaksi bahwa saya mengundang para pemerkosa saya untuk melakukan hubungan seksual sehingga saya akan bertanggung jawab penuh terhadap kemesuman yang terjadi.


Ketika Toilet Tampungan Peju ini dilimpahi oleh peju pribumi, Saya memiliki kewajiban untuk tidak menyia-nyiakan peju yang keluar dari tuan saya. Saya akan meminum semuanya habis, jika ada yang bercecer akan saya jilati sehingga tidak ada yang terbuang. Saya harus berterima kasih kepada tuan saya setelah mendapatkan peju dari tuan saya.


Sebagai Anjing Kafir dan Binatang Rendahan, saya Minerva Liong menyadari bahwa status sosial saya lebih rendah dari semua hewan yang ada di Indonesia. Ketika tuan / nyonya pribumi memiliki hewan peliharaan, maka saya dengan segala kesadaran menyadari bahwa hewan peliharaan tersebut memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada saya. Saya diharuskan untuk memberi salam kepada tuan yang bukan manusia dengan mencium penis mereka jika bertemu, jika saya bertemu nyonya yang bukan manusia maka saya harus memberi salam dengan mencium putting /pantat.


Ketika saya diminta berhubungan intim dengan anjing atau dengan hewan lainnya, maka saya seharusnya merasa bangga dan tidak boleh menolak karena anjing liar, atau tikus got yang ada di bumi pertiwi ini adalah pribumi dan memiliki kasta yang lebih tinggi daripada saya. Saya sepantasnya melayani mereka.

Adapun surat ini saya tulis adalah sejujur-jujurnya penilaian saya terhadap diri saya yang sejujur-jujurnya tanpa adanya paksaan dan ancaman dari pihak manapun. Minerva Liong adalah sarana public yang dapat digunakan secara gratis untuk melampiaskan nafsu seksual para Pribumi di seluruh Indonesia.
----------------------

Setelah ia puas merekamku maka ia dan Suri tertawa dan menyuruhku menghukum diriku.

"karena tadi kamu sudah bersalah dengan berani membentak tuan F, kamu harus dihukum baik secara fisik dan mental supaya kamu sadar posisimu dimana," ujar Suri dengan nada kejamnya.

"Pertama, semua area intimmu akan kami siksa sebagai hukuman. Aku berpikir dengan menyetrum putingmu dan juga menjepit clitmu." ujarnya.

Aku langsung menangis melihat Suri memperlihatkan raket listrik penyetrum nyamuk milikku dan penjepit baju yang sudah diberi benang kasur.

"pertama kamu akan disetrum selama 1 menit." Ujar Suri. Aku hanya berlutut pasrah sambil menangis menghadapi siksaan hukumanku yang kejam itu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhhhhhh~~~" lolongan panjang menghiasi malamku ketika kedua putingku dilepaskan dari cengkraman sadis nipple clamp yang sudah lama bersarang di sana. Suri menariknya dengan kasar sampai nipple clamp itu hingga terlepas. Rasanya sangat menyakitkan. Baru selesai aku mengaduh raket listrik kemudian mencium kedua putingku memberikan aliran listrik selama 1 menit yang membuatku menjerit kejang-kejang dan mungkin sekali putingku seidkit hangus karenanya. Aku hanya menangis saat 1 menit berlalu.

"Masih ada 2 sesi lagi !" uajr Suri tersenyum kejam melihatku yang tak berdaya tergoler di lantai.

"Selama kamu beristrirahat, nih aku jepit clitmu, buka pahamu !" bentaknya sambil menyepak pahaku agar selangkanganku terbuka. Ia memasukan jarinya, mencari clitku dan menjepitnya dengan jepitan jemuran.

"Oh sakit kan ?" tanyanya saat aku terkejang-kejang karena merasakan jepitannya di area intimku. "Sini kulepas lagi !" Suri menarik benang kasur yang terikat ke penjepit itu perlahan membuatku semakin kesakitan dan akhirnya kembalilah si jepitan itu terlepas.

"Selama satu menit istirahat untuk puting, aku akan menyiksamu dengan menjepit clitmu dan menariknya pelan-pelan lalu menjepitnya lagi dan menariknya lagi sampai terlepas. Ini akan berlangsung selama satu menit sebagai bentuk istirahat putingmu," uajr Suri tersenyum dengan kejamnya sambil sekali lagi menarik jepitan yang sudah mencengkram clit-ku. Aku hanya bisa pasrah menahan sakit, bergerak menghindar yang sia-sia dan menikmati rasa sakit yang tiada hentinya.

Suri memberikanku 3 babak setruman dan 3 babak penyiksaan di Clit dan setelahnya ia menarik putingku dengan kasar hingga aku kembali berdiri.

"Nah hukumanmu dari tuan F sudah selesai, terima aksih sama tuanmu !" ujarnya

Aku langsung kembali berlutut dan menyembahkan wajahku ke kaki tuan F dan mencium sepatunya "Terima kasih tuan telah mendisiplinkan budaknya yang tidak tahu diri ini. Terima kasih tuan... terima aksih" uajrku sambil menangis. KOndisiku sudah sangat menyedihkan dan aku sangat keletihan dan kesakitan.

"Oh tapi hukuman dariku belum !" uajr Suri tersenyum bengis ketika ia memaksaku berdiri lagi dengan menarik putingku.

"Vaginamu akan aku tendang 10X karena berani membentakku. Bilang terima kasih atas hukuman ini !" bentaknya lagi kepadaku.

Aku hanya menangis, penderitaanku ternyata masih harus bertambah lagi dan aku tahu bahwa Suri mungkin ingin menghancurkan diriku sepenuhnya. "Berterima kasihlah karena tadinya aku akan memasukan kaktus ke dalam Vaginamu tapi tuan F melarangku karena kamu masih akan digunakan di klub subuh nanti !" ujarnya lagi

"Terima aksih nona Suri atas kemurahan hati Nona dan hukuman nona." uajrku pasrah. Malam ini ternyata masih panjang. Ya aku ingat mereka berkata akan membawaku pergi lagi ke sekuriti di bawah sana.

Maka aku kembali menghitung arasa sakitku "Aaaargh !!! Satu...terima kasih nona," ujarku kesakitan sambil menangis dan mengaduh.

"Du-duaaaa !!! Terima kasih nona !

"L-lima !!.......T-Terima kasih Nona !" aku terjatuh dan berusaha untuk pelan pelan bangkit lagi, agak sulit untuk berdiri dengan tangan diborgol di belakang. Aku berdiri dan melebarkan kakiku lagi siap menerima tendangan berikutnya di selangkanganku....
"E-enammm !!!!"

dan ketika tendangan kesepuluh kuterima aku kembali tersungkur menciumi kaki penyiksaku dan meminta ampun serta berterima kasih kepadanya walaupun hatiku sangat ingin membunuhnya.

Aku hanya bisa menangis dan mengutuki diriku yang begitu rendahnya dan begitu terhinanya sampai harus melakukan ini semua. api aku hanyalah budak dan nasibku telah dimateraikan untuk menderita semenjak aku pertama kali bertemu tuan F.


"Oke kita akan berangkat ke klub biasa," uajr tua F sambil memberikan kunci ke Suri. Suri membuka borgolku dan akhirnya setelah dari pagi di borgol aku merasakan kebebasan, tangaku pegal dan pergelanganku sudah lecet dan terasa perih.

"Pilih baju yang seksi, tanpa daleman sesuai dengan surat pernyataanmu dan kita akan pergi ke klub. Di sana kamu akan dihukum secara mental !" ujar Suri memerintahkanku.

Aku hanya bisa pasrah, tapi setidaknya aku masih berpakaian.

"Kalo kamu menurut, kamu bisa bebas terhindar dari siksaan-siksaan ini dan cukup memilih pakaian dan kita bisa langsung pergi, tapi berhubung kamu cewek goblok yang gak bisa mengontrol emosi dan kebanyakan drama, jadilah kita membuang waktu hampir 1 jam di sini untuk menghukum tingkah laku tololmu," uajr Suri mengomentariku ketika aku memilih pakaian.

Kuputuskan memakai pakaian dengan belahan sangat rendah yang memaerkan belahan dadaku dan berbentuk halter sehingga punggungku juga terlihat sangat jelas.

Akmemilih rok super pendek dan ketika aku mau memakainya, maka aku menyadari satu hal yang hampir membuatku terjebak. Aku bisa merasakan senyum Suri dan senyum tuan F yang saling menahan ketawa melihat ketololanku.

"T-Tuan.... !!!" aku berlutut di hadapannya dan mencium kakinya.

"Kenapa budak ?"

"Ijinkan budak ini keluar dengan penutup mata seperti ia masuk tadi," ujarku memohon

"Kau diberi kesempatan berjalan menggunakan pakaian dan berjalan bersama kami tapi kamu lebih suka ditutup matanya dan dalam keadaan telanjang ?" tanya tuan F

"Aku hanya berahapa menggunakan penutup mata seperti saat aku masuk tadi tuan." ujarku. Aku menyadari ini adalah rencana mereka berdua, jika aku keluar berpakaian seksi maka habislah sudah diriku, satpam yang sempat memperkosaku akan tahu seluruh wajahku dan aku selamanya akan menjadi budak satpam itu juga dan berarti aku akan menjadi budak bahkan di aaprtemenku sendiri.

"Kamu mau kembali turun ditutup matanya ?" tanya Suri
"Iya aku mohon nona Suri, jangan biarkan sekuriti ini mengenaliku...." ujarku akhirnya menangis sambil berjalan dan memeluk kaki Suri berharap aku mendapat kemurahan hatinya.

"Budak, aku tidak peduli. Kamu akan tetap berpakaian dan kita berangkat ke klub. Dan jika sekuriti meminta jatah kepadamu di hari-hari lainnya, ya itu urusanmu !" ujar Suri.

"Tuan F .... aku memohon kepadamu ijinkan budak ini telanjang, atau tambahkan hukuman budka ini asalkan budak ini boleh memakai penutup mata kembali. Budak ini akan merangkak seperti anjing dalam keadaan telanjang asalkan diijinkan menggunakan penutup mata." ujarku takut dikenali

"Aku ada ide, kita ke sini mau mengambil pakaian untuk ke klub, jadi kamu rela telanjang di klub ?? pulang dan pergi tanpa pakaian asalkan waktu keluar dari sini kamu bisa menutup matamu agar wajahmu tak terlihat ?" tanya Suri manis.

"Iya nona Suri," ujarku berharap.

""Sayangnya memasuki klub harus menggunakan pakaian. Jadi begini saja, biar tubuh telanjangmu kutetesi lilin dan kamu berpakaian lilin kering yang menempek di kulitmu, aku akan membiarkanmu menggunakan penutup amta saat kita ke mobil. bagaimana menurutmu tuan F ?" tanya Suri.

"Ide baik," ujar Taun F.

"Terima aksih atas kebaikan tuan dan nona," uajrku pasrah.

Tuan F kemudian kembali memborgol tanganku dibelakang dan kemudian Suri dan dia mengambil lilin putih dan mulai menetesi lilin panas itu di dadaku, sedikit demi sedikit.

Sembari mereka meneteskan lilin, sebagian lilin lainnya dilelehkan di panci oleh Suri. Aku hanya bisa merintih kesakitan pada setiap tetesnya. Rasa perih berkepanjangan itu tak lama menjadi semakin menjadi dan mereka semakin tidak sabar sehingga mengambil panci dan menuangkannya di tubuhku seperti menuangkan air pada gayung. Aku menjerit merasakan serangan itu di payudara dan vaginaku. Setelah banyaka rea tubuhku yang dipenuhi lilin Suri mengambil cambuknya dan mencambuki beberapa bagian supaya kini aku seperti memakai bikini dari lilin.

Mereka mengikatkan tali penarik di collarku karena dadaku kini sudah tertutup lilin dan menutup mataku dengan kain karung yang sduah mereka buang di tempat sampah. Baunya sungguh tidak enak dan masih terasa lembab. Aku hanya bisa pasrah mereka geret keluar dari kamarku dan menuruni Lift.

Sekarang hampir pukul 2 pagi dan semua begitu sepi, ketika pintu lift basement terbuka, aku mendengar tepuk tangan yang lumayan ramai menyorakiku.

"Wah lontenya beneran ada !"
"gw bilang juga ada, !"

"Oh aku lupa, kalian nunggu lama ya, maaf ya Lonte ini bikin masalah di atas sehingga perlu dihukum dulu. Oh silahkan kalian nikamti tubuhnya, tapi jangan lama-lama ya kita masih mau pergi." Ujar Tuan F.

Maka penderitaanku kembali terulang, dengan kasarnya mereka segera meremas tubuhku. Satpam itu langsung segera menampari tubuhku dengan kasar dan lapisan lilin yang menutupi selangkangan dan payudarahku segera dihancurkan dan area intimku langsung diserang. Mulutku segera dipenuhi penis, baik vagina dan anusku juga, mereka langsung menggagahiku dan selama hampir setengah jam, baik ketiga lubangku tidak pernah kosong, dan aku hanya bisa pasrah tanpa melawan diperkosa bergilir.

Mereka menggilirku dan melemparku seperti aku bukan manusia, dari satu sekuriti ke sekuriti yang lainnya. Aku tak tahu apakah tuan F dan Suri ada di sana karena tidak terdengar suara mereka. Yang kutahu setelah setengah jam ada suara mobil yang berhenti dekat kami dan suara tuan F terdengar.

"Temen-temen.... saya bawa dulu ya Lontenya. Nanti saya bawa dia ke sini lagi ya di akhir bulan depan buat muasin temen-temen sekalian,"

Suri menarik putingku dengan kasar dan memasukan tubuhku yang belepotan sperma ke dalam bagasi. Mataku masih tertutup dan aku bahkan tidak tahu berapa banyak yang memperkosaku, yang pasti aku tahu lebih dari 5 orang.

Kemudian dalam bagasi yang gelap itu akhirnya aku bisa beristirahat.



------------------


"Hei kenapa melamun ?" Tanya Jessie ketika kami menikmati makan siang di hari selasa.
Aku sudah kembali ke kehidupan glamourku walau di vaginaku rasa perih dan lecet masih ada karena kebrutalan para kuli yang memperkosaku hari jumat lalu, para sekuriti di apartemenku sendiri, dan malamnya setelah diperkosa sekuriti aku pergi ke klub dan di sana aku kembali diperkosa oleh Bouncer  dan OB di ruangan servis sementara tuan F dan Suri minum-minum dan melupakanku sampai jam 5 dini hari.

Kemudian aku dibawa kembali ke kediaman tuan F untuk menjadi budaknya di hari minggu yang jadwalnya tidak berbeda jauh dengan hari minggu lainnya. Beekrja membersihkan rumah sambil Suri menyiksaku dan terakhir aku dilepas dan pulang ke apartemen dalam keadaan telanjang di hari minggu malam.

Bagaimana aku bisa sampai di apartemenku sebetulnya cukup anti klimaks untuk kalian. Aku menggunakan keresek sampah, ya menjijikan memang tapi lebih baik daripada aku telanjang, naik taksi online ke pasar kumuh tengah malam, membeli pakaian dan segera berganti. Aku emamng ditawar beberapa kali di pasar, tapi aku cukup aman dan bisa kembali ke apartemen dengan selamat. Bahkan sekuriti yang berjaga sepertinya tidak mengenaliku.

"Nggak apa-apa koq," ujarku mencoba mengalihkan pikiranku.

"Hai Erva," ujar Lauren yang kali ini muncul ditemani seorang pria tampan. Si Pria tampan itu mengenakan jas abu muda dengan dasi hitam dan kemeja biru muda. Ia memiliki garis wajah yang keras dan terkesan seperti turunan Bule. Ia memandangku dengan tatapan yang berbeda dari apa yang pernah kurasakan sebelumnya. Aku terkesima dan jantungku berdegup ketika Lauren menyebutnya "kenalkan ini tunanganku...."

"Kenalkan aku James.... Tunangan Lauren...." ujarnya melihat mataku dengan dalam. Saat itu aku tidak tahu bahwa pria ini akan mengubah hidupku selamanya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...