Rabu, 08 Desember 2021

Business Consultant Rendahan 8

 Chapter VIII


Ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan, kadang kita ada di bawah dan kadang kita akan berada di atas. Tidak ada yang bisa tahu dan apa yang akan terjadi di masa depan. Sebagai manusia yang kita miliki hanyalah harapan. Harapan akan hari depan yang lebih baik, harapan akan masa depan yang lebih cerah. Harapan yang membuatku terus bertahan dalam lembah kekelaman yang paling bawah dan paling memalukan sekalipun.


"Ahhhh~~~~~" aku hanya bisa pasrah ketika Martin, si satpam tuan F memasukan penis Tuan Golden ke vaginaku. Ini sangat memalukan dan sangat melecehkanku sebagai manusia. Dipaksa bersetubuh dengan hewan. Biasanya Martin memperbolehkanku untuk masuk setelah aku mengemut penis Tuan Golden beberapa menit saja tapi entah kenapa dia memborgolku dan memaksa vaginaku untuk disetubuhi anjing german sheperd itu.


Posisiku sudah sangat memalukan, kedua tangaku diborgol di punggung, aku menungging dengan bertumpu pada kepala dan lututku. Tuan Golden menaikiku dan menggenjotku sedangkan Martin menginjak kepalaku dan meemgang tali kekangku. Ini sungguh kehinaan yang benar-benar terdalam. Walau aku bukan pertama kali diperkosa hewan tapi ini tetap menyedihkan dan rasanya sangat menyakitkan.


ini adalah kali ke 3 aku diperkosa oleh hewan di vaginaku, pertama waktu aku dibawa Suri dan Tuan F di petshop, kedua adalah ketika aku dihukum karena terlambat datang oleh satpam kompleks pergudangan sekitar 3 minggu lalu. Dan hari ini tentunya.


Rambutku dan wajahku penuh sperma dari martin karena aku telah diperkosa sebelum melayani Tuan Golden olehnya.


Aku sudah disiksa dari subuh pukul 11:00 kemarin malam. Andi si supir taksi online menjemputku dan aku langsung telanjang di mobilnya dan menghisap penisnya sepanjang perjalanan sampai aku mencapai komplek pergudangan ini. Kemudian aku dipakainya di mobil sebelum aku ditendang keluar dari mobil dengan ketiga lubang penuh sperma.


Berikutnya para satpam kompleks membawaku berkeliling dan menggilirku bergantian sambil berpatroli. Aku digiring dalam keadaan telanjang, diseret dengan nipple clamp yang menyiksa putingku dibelakang caddy car seperti malam lainnya. Aku hanya bisa meringgis sepanjang malam menjalani penyiksaan yang pajang itu. Sesekali mereka memperkosaku lalu menggiringku kembali. Hampir 2 jam kami berputar-putar dan akhirnya aku dibiarkan tidur di pos depan dalam keadaan telanjang dan penuh sperma.


Pagi-pagi saat pergantian shift, mereka berbaik hati membiarkanku makan sarapan. Sarapanku adalah nasi kuning yang dicampur sperma yang kumakan di lantai tanpa alas sisa-sisa dari makan pagi para satpam yang dibeli menggunakan uangku. Setelah sarapan pagi, mereka mengikatku dengan kedua tanganku di atas dan aku dipajang di pintu masuk pejalan kaki dan bebas disentuh oleh setiap buruh yang masuk. Pintu pejalan kaki letaknya sedikit lebih tertutup dari pintu mobil dan dipenuhi tanaman dan tembok sehingga aku tidak tampak dari luar tapi orang yang masuk melalui pintu pejalan kaki akan dapat melihatku terikat dalam keadaan memalukan, telanjang tanpa benang sehelaipun dengan rambut berantakan dan wajah dan tubuh yang penuh sperma kering.


Selama pagi itu aku dicubiti dan dipegang-pegang secara bebas dan ketika jam masuk buruh. Ini sangat emmalukan diperlakukan sebagai pajangan dan mulutku disumpal oleh celana dalam yang entah dari mana. Aku hanay bisa menangis dan pasrah, tapi ini sudah menjadi rutinitas setiap jumat yang amat berat bagiku.


Ketika jam 12 aku digiring ke tempat tuan F dan berakhir diperkosa satpam gedung, Martin dan berakhir dengan bersetubuh dengan anjing bernama Tuan Golden seperti keadaanku sekarang.


"Aaarrrghhhh~~~~" aku menjerit sejadi-jadinya lagi saat penis Tuan Golden membengkak di dalam vaginaku. Dia sudah hampir mau berejakulasi di dalamku dan pengalaman mengerikan ini selalu membuatku menjerit-jerit. Aku berteriak minta ampun dan memohon agar Martin menolongku tapi ia hanya tersenyum menikmati penderitaanku. Jika sudah begini bisa 15-25 menit sebelum ukurannya kembali normal dan penis Tuan Golden ke ukuran normal dan aku bisa dicabut dari vaginaku. Aku terus menjerit-jerit dan meracau kesakitan selama itu. Baru ketika akhirnya Tuan Golden lebih tenang dan dan selesai berejakulasi pelan-pelan penisnya kembali ke ukuran normal dan dia mencabutnya dari liang vaginaku.  Air mataku tidak bisa berhenti mengalir dari mataku.

"Perek-perek.... kamu emang bener-bener parah ya." Martin meludahi wajahku menambah kehinaanku. "Sana masuk ke dalam !"


Ia melepaskan penis anjing dari vaginaku dan membiarkanku bebas. Ia membuka borgol di punggungku dan mendorongku untuk bejalan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan collarku saja.


Aku berjalan berusaha menutupi vahina dan buah dadaku melewati para kuli yang nanti malam akan menyiksaku. Mereka melirik aku yang menaiki tangga menuju lantai dua dan meneriakiku "Eh non erva pelacur kita sudah datang, nanti malam ya tunggu !"


"Dah gak sabar ya non pengen emutin kontol kita !" teriak salah satunya.


Aku hanya pasrah dan berjalan secepat yang aku bisa untuk melewati penghinaan selanjutnya. Aku tidak berhenti di lantai dua, aku langsung melanjutkan ke lantai 3 dan melewati kubikal-kubikal para staff.


"Lepasin tangan loe, kata siapa loe boleh nutupin ketelanjangan loe !" bentak seorang cewek saat aku mencapai lantai tiga. Aku segera menurunkan kedua tanganku dan dengan pasrah berjalan dalam kehinaan dan rasa malu yang menyelimuti diriku.


"Eh si lonte dah datang !" ujar Alex salah satu staff yang dengan santainya mendekatiku dan memegang buah dadaku lalu meremasnya. Aku hanya bisa pasrah dan membiarkannya sementara pipiku amsih dipenuhi air mata.


Aku berjalan menjadi tontonan seluruhs taff yang sudah terbiasa dengan ketelanjanganku, tapi tetap saja aku merasa malu dan terhina. Dulu walau aku diperbudak, tapi setidaknya aku tidak harus telanjang sepenuhnya. Makin lama nasibku semakin buruk dan menyedihkan. Sekarang bahkan aku sudah diperkosa oleh anjing, seluruh pria di komplek pergudangan sudah pernah menyentuh dan melihatku telanjang secara berkala dan aku benar-benar sudah diambang kehancuran. Entah apakah hidup akan lebih buruk dari ini ? Apakah akan berbalik ?Entah berapa lama lagi sampai teman-teman dan rekan kerja kantorku tahu kondisiku yang sebenarnya.


"Masuk !" suara tuan F terdengar ketika aku sudah mengetuk pintu.


Aku membuka pintu dengan pelan. Aku masuk dan berlutut denga posisi lutut yang sedikit kulebarkan selebar bahu. Kedua tanganku kusilangkan dibelakang kepala. Aku membusungkan dadaku ke depan dalam kehinaan dan melihat ke meja tua F. Kulihat ada Suri di sana. Suri tidak selalu ada dan hubungannya dengan Tuan F aku sungguh tidak mengerti, entah pacar, entah cuma lonte yang dipanggilnya jika ingin menyiksaku dengan kejam atau apapun itu. Yang kutahu hanyalah jika ada Suri maka hidupku akan semakin susah dan siksaanku akan lebih berat karena Suri sangat kreatif dalam menyiksaku. Suri seperti memiliki dendam tersendiri kepadaku.


Hari itu Suri memakai dress berwarna mint salem dengan bolero coklat dan highgeels stiletto yang menutup sampai ke jari dengan ujung meruncing berwarna putih. Rambutnya digulung ke atas rapi seperti pramugari.Tampilannya elegan berbalik denganku yang hanya menggunakan collar anjing dan telanjang dipenuhi bekas sperma kering. Bahkan sperma anjing masih menetes dari liang vaginaku.


"Gimana rasanya vaginamu disetubuhi seekor anjing ?" tanya Suri yang menempelkan ujung sepatu berdesain lancip ke vaginaku ketika aku berlutut dengan kedua tangan dibelakang kepalaku.


Aku hanya diam.Aku sekarang tahu kenapa Martin memaksa dan langsung menyiksaku dan memaksaku bersetubuh dengan Tuan Golden seakrang. Suri-lah penyebabnya.


"jawab kalo ditanya !" ia memukulkan riding crop yang ia bawa ke puting payudaraku tanpa belas kasihan. Aku langsung mengaduh.


"T-terima kasih....telah memperlakukan budak ini sepatutnya,"  ujarku langsung menyembah dan mencium kaki perempuan sadis itu dalam ketakutan.


"Ikat budak itu !" perintah Tuan F


Suri segera menarik putingku dengan kasar, "tangan tetap di belakang kepala !" perintahnya dan aku hanya pasrah menjalani rasa perih di putingku. Suri menggiringku ke depan meja tuan F. ia menggeser dua kursi tamu yang ada di sana dan aku berdiri di depan meja tuan F.


Suri berjongkok dan ada seperti bukaan kecil di lantai kayu yang bisa digeser. ia menggesernya dan menarik dari dalamnya sebuah tiang besi dengan ujung tumpul. Ia menariknya dan menusukannya ke dalam liang vaginaku. Ini sangat emamlukan dan cukup menyakitkan.


"Ah mentok !" ujarku ketika Suri terus mendorong amsuk tiang dari lantai itu.

"Jingjit !" perintah Suri membuat aku terpaksa berjingjit agar ia bisa memasukan si besi itu lebih tinggi lagi sampai aku menjerit kesakitan. "Udah pol... udah mentok nona... please... aaaaagh sakit..."

Kemudian Suri memutar tiang berdiameter 2cm itu dan terkuncilah tiang besi itu menjadi one-bar prison yg membuatku terkunci dalam kondisi berjinjit yang menyiksaku. Berikutnya Suri memborgol tanganku di belakang. Belum cukup dengan itu, ia kemudian memasangkan nippleclamp di kedua putingku yang terhubung dengan rantai. Kemudian rantainya harus kugigit untuk membuat putingku tertarik ke atas.

"Jika lepas dari mulutmu, maka kamu akan melayani di shelter penampungan anjing, atau di kebun binatang. jadi jangan sampai lepas ya !" ujarnya dengan nada mengancam.


"Kamu tahu kenapa kamu dihukum hari ini ?" tanya Tuan F.

Aku hanya menggeleng.


Tuan F menjentikan jari dan sebuah cambukan menghantam payudaraku dari Suri. hampir saja aku menjatuhkan rantai yang kugigit. Menjeritpun aku tidak bisa dan rasa perih di dadaku ini tidak bisa aku apa-apakan.


"Ya udah liat ini !" Tuan F memutar layar komputernya ke arahku. Ada CCTV di sana.


Oh CCTV kamarku. Ya tuan F memasang CCTV di apartemenku beberapa hari setelah aku dipermalukan di lingkungan apartemenku. Bahkan di kamar mandipun ada CCTV. Katanya aku tidak punya privasi sama sekali.


aku melihat ia memutar salah satu kejadian di 3minggu, 2 hari setelah aku disiksa habis-habisan oleh para satpam dan pertama kali aku terjebak dengan Andy, si supir taksi online yang beruntung.


Oh ini ketika aku tidak sadarkan diri. Ya aku melihat Aku dipapah oleh James memasuki apartemenku. Aku masuk dan ketika aku masuk ke kamar, kulihat dalam keadaan tak sadarkan diri dan mabuk aku membuka pakaianku sendiri dan menarik James ke ranjang.


"Hei you are...." ujar suara James tedengar di speaker CCTV dan kemudian aku langsung menciumnya dan kami bermesraan di tempat tidur.


Oh jadi itu kejadiannya.....

Aku terlalu mabuk sampai melakukan hal tersebut.


Tuan F mempercepat video rekamananya ke pagi hari dan aku dan James tampak bangun lalu kami saling terkejut, aku langsung mengambil pakaian dan berpakaian, aku mengambil t-shirt dan celana dalam lalu celana hotpant lalu kami mengobrol serius dalam ekadaan hang over.


Yah kami sempat berbicara bahwa itu adalah kesalahan dan kejadian yangs eorangpun tak perlu tahu.setelahnya James pergi dari apartemenku.


"Jika menerima tamu di apartemen / kamar saya hanya boleh menggunakan Lingerie ataupun handuk yang memiliki panjang maksimal 3 jengkal." Suri memplay videoku yang sedang melakukan pengakuan.


"Kamu harusnya menggunakan lingerie yang memperlihatkan buah dadamu jika menerima tamu. Atau menggunakan handuk yg panjangnya 3 jengkal saja. ini adalah kesalahanmu." ujar tuan F menegaskan.


"Masih ada !" ujar tuan F


ia mempercepat ke tanggal 3 hari lalu jam 01 pagi. HPku berdering dan aku tahu betul kejadian ini. Ya, James meneleponku dan berkata dia ada di lobby. Aku tampak di CCTv membuka lemari dan memakai salah satu lingerie sexy lalu mengambil kimono handuk dan keluar kamar. Tak lama aku kembali ke kamar bersama James. Kami mengobrol dengan cukup intense. Yah James berkata dia tidak bisa lupa denganku dan aku selalu ada di pikirannya sehingga ia tidak bisa tidur. Ia menembakku dan mengatakan akan meninggalkan Lauren untukku. kami berdebat panjang sampai akhirnya ia menciumku dan membuka kimonoku lalu kami naik ke ranjang dan persetubuhan kami kembali terjadi.


"Loe lagi-lagi pake handuk kimono dan melanggar pakaian loe dalam menerima tamu." ujar tuan F.


Aku hanya bisa menunduk ketakutan karena ketahuan. kupikir jam 1 malam, tuan F tidak akan melihat CCTV.


"Kimono ! dan apa pula itu lingerie yang tidak memperlihatkan buah dada ?!" bentak tuan F. "kedua toket ini selalu harus terlihat jelas !" ujar tuan F menampar-nampar kedua payudaraku dengan tangannya.


Aku hanya mengigit rantai nipple clampku berusaha agar tidak terlepas dan siap menghadapi konsekuensinya.


"Kayaknya kamu lupa diri kalo kamu tuh cuma budak." ujar Suri "Apa kamu pikir cowok cakep bule itu bakal masih mau sama kamu kalo dia tau jati dirimu yang sebenarnya ?"


"Mungkin dia jijik !" ujar tuan F merendahkanku.

"Kamu harus diingatkan akan posisi hinamu supaya kamu sadar akan keberadaanmu dan tingkatan kastamu." uajr Suri sambil meludahiku.


"Hukuman pertamamu adalah 40 kali cambukan," ujar Tuan F.

"Suri akan mencambuk sekujur tubuhmu dengan cambuk dan cobalah untuk mempertahankan rantai di mulutmu atau kebun binatang menanti." ujar tuan F.


CTARRR!!!


"Eeeegh..." aku mengigit keras-keras rantai yang menyiksa kedua putingku agar tidak terjatuh dari mulutku.


CTARR !!! Suri kembali mencambukku dengan cambuknya. Aku hanya bisa mengejang dan menahan rasa sakit karena payudaraku dihantamnya. Berikutnya dia menghantam perut dan bokokngku, juga selangkanganku bagian depan karena vaginaku terisi tiang besi.


Cambukan demi cambukan menghujani tubuhku dan aku hanya bisa menahan tangis dan perih sambil mengigit rantai yang menyiksa putingku. Semakin aku menengadah akrena rasa perih, putingku semakin tertarik dan rasa sakitnya menjadi berkali lipat.


Apapun yang kulakukan terasa selalu salah dan membuat penderitaanku semakin menyakitkan.


"40 !" ujar tuan F memberikan tepuk tangan. "Tak kuduga lonte kayak kamu akan bisa bertahan. Kupikir kita akan jalan-jalan ke kebun binatang malam ini. Padahal aku sudah mengaturnya capek2 dengan temanku yang kerja di kebun binatang."


"Kita akan membahas pekerjaan dulu di sini setelah bahasan kita selesai kamu akan menjalani hukumanmu." ujar Tuan F.


"Oh kamu sudah boleh bicara. Lepaskan rantai di mulutmu." ujar Suri menarik rantai yang kugigit dengan kasar. Kemudian dia memperlihatkan pemberat 2kg dari besi yang ada kaitan gantungannya. "Ini akan menjadi temanmu selama kamu membahas pekerjaan." Ujarnya menggantungkan pemberat itu ke rantai nipple clampku.


"Aaaaa! " aku menjerit kesakitan.

Suri memandangku dengan tatapan menanti sesuatu. Ia tampak ingin sekali menyiksaku. Aku segera tersadar dan mengatakan "T-terima kasih Nona atas hukuman yang nona berikan untuk budak yang patut dihukum dan disiksa ini," ujarku dalam rintihan perihnya putingku yang sudah terasa mau lepas.


"Oke mari kita bahas pekerjaan." ujar Tuan F


Sementara aku dan Tuan F membahas pekerjaan, Suri menyibukan dirinya dengan bermain handphone. Sesekali dia akan mencambukku jika sudah bosan dan aku harus terus memperhatikan dan membahas banyak hal mengenai kondisi. Tuan F membuka presentasi yangs udah kusiapkan sebelumnya di layarnya dan aku hanya membacakannda dan mempresentasikannya dalam keadaan terpenjara, telanjang, dan terikat. Tidak lupa aku terus berjingjit karena tiang besi yang menancap di vaginaku. Ketika kakiku sudah sangat letih berjingjit sampai kesemutan, aku mencoba menurunkan kakiku tapi rasa sakit langsung menusuk di rahimku yang sudah mentok ditusuk oleh tiang tumpul itu. Kian lama rasanya semakin sakit dan menderita sementara aku terus menjelaskan dari satu slide ke slide yang lain dan berdiskusi mengenai kondisi perusahaan.


"J-jadi begitulah kesimpulannya tuaaa~~n, AAaah.... arghh..." ujarku sudah semakin tidak kuat lagi bertahan dalam kondisi seperti ini di akhir presentasi yang terasa sangat panjang itu. kakiku telah keram, vaginaku sudah mengering dan seluruhnya terasa perih karena tiang besi yang menancap ini, belum lagi tiangnya terasa dingin akrena AC dan tanpa pelumas di dalam vagina, rasanya seperti neraka. Belum lagi setiap aku bergerak, beban 2kg yang tergantung di nipple clampku akan bergerak-gerak mengayun membuat putingku tambah tersiksa.


"gigit ini kembali !" Suri mencabut beban 2 kg dari nippleclampku dan memintaku untuk mengigit rantai penghubung nipple clampku untuk menambah penderitaanku. "Kau jatuhkan, kita akan ke kebun binatang," ancamnya. Kemudian ia berlalu  begitu saja ke arah tuan F.


Aku menanti tapi tidak ada yang terjadi. Suri dan tuan F malah sibuk bercengkrama di hadaanku membiarkan aku yang tersiksa ini. Aku hanya diam tak berbicara apa-apa. Aku takut karena jika aku melepaskan rantai ini dari mulutku untuk berbicara maka nanti malam aku akan dibawa ke kebun binatang. Maka aku hanay bisa menunggu hampir selama 1 jam dalam kondisi kesakitan dan ketakutan sampai akhirnya Tuan F pergi menelepon dan Suri melepaskanku dari tiang neraka terkutuk ini.


Aku langsung terjatuh karena tidak kuat lagi berdiri. kakiku yang sudah kesemutan terasa sangat sakit sekali. Nipple-clampku juga dibuka dan darah yang mengalir ke puting memberikan rangsangan rasa sakit yang laur biasa sampai aku kejang-kejang. Kakiku, vagina, dan putingku merasakan rasa sakit yang paling luar biasa untuk beberapa saat.


Suri berbaik hati membiarkanku menikmati rasa sakit itu untuk beberapa menit sebelum dia menyuruhku merangkak mengikutinya melanjutkan hukumanku yang jauh dari kata selesai.


Aku merangkak mengikuti Suri ke lift dan turun ke lantai 1. Para Kuli memandangku dengan tatapan beringas dan siap menggunakanku kapan saja. Tapi Suri hanya berjalan dingin melewati mereka ke pintu depan. Aku hanya pasrah merangkak mengikutinya seperti seekor anjing yang patuh.


"Eh ada anjing betina lewat..."

"udah gatel pengen dperkosa sekarang ya non Erva ?"

"perek lewat, kaget gw. nyaris gw jatohin nih barang."


Cemoohonan, hinaan dan komentar-komentar yang merendahkanku terus terdengar ketika aku merangkak di belakang Suri. Suri berjalan ke gerbang depan dan tak jauh dari tempat Tuan Golden diikat, aku baru menyadari ada beberapa kaitan rantai yang menancap di tanah.


"Menungging kamu di sana !" bentak Suri.

Aku hanya pasrah merangkak lalu aku menungging dan Suri mengikatku dengan memakaikan rantai dan gembok. Pertama dia menggembok collarku ke salah satu paku kait yang ada di lantai sehingga leherku hampir bersentuhan dengan tanah. Kedua tanganku diikat di punggung menggunakan tali sehingga aku tidak bisa bergerak. Kedua kakiku berlutut dan direnganggakan sedikit lalu diikat ke paku lainnya yang tertancap. Terakhir dia memakaikan kembali nippleclampku dan mnegaturnya agar putingku ditarik juga oleh nipple clamp yang rantai penghubungnya telah dikaitkan memutar ke paku kait di lantai.


Kemudian ia memasang kayu yang sudah ada tulisan :

"Bebas digunakan oleh anjing dan manusia.

Vagina Gratis

Mulut Lonte penjilat sepatu"


aku hanya bisa pasrah saja dan aku tahu penderitaanku ini baru saja akan dimulai. Suri menyimpan sepatnya di depan wajahku dan aku hanya apsrah menjilati dan menciumnya. Selanjutnya ia membawa Tuan Golden yang sedang dirantai dan memastikan dia bisa memakaiku. Memang Suri tidak memasukan penis anjing itu ke dalam vaginaku, dia hanya memastikan jika Tuan Golden mau dia bisa saja memakaiku.


Berikutnya dia menyemprotkan semacam cairan di sekitar vaginaku. "pipis anjing betina biar bikin Tuan Golden horny !" ujarnya. Kemudian dia meninggalkanku.


Ini sangat mengerikan ditinggal dalam keadaan menyedihkan, bahkan para kulipun amsih sibuk bekerja. Aku kini hanya terikat tak berdaya dan Tuan Golden mulai mendekatiku. ini horor, bahkan aku disiksa hanya untuk pelampiasan nafsu anjing, tidak ada yang seolah peduli padaku ketika anjing itu mulai menaikiku dan aku emrasakan penisnya masuk ke vaginaku memperkosaku. Aku hanya bisa menangis dihukum dengan kejam tanpa harga diri.


Lucu memang manusia, ketika aku diperkosa oleh anjing dan ditonton aku menangis akrena dilecehkan dan dipermalukan, tapi diperkosa oleh anjing tanpa seorangpun melihat juga menyedihkan karena aku menderita dan disiksa bahkan bukan untuk kepuasan penyiksaku. Aku menderita dan terhina seolah tanpa ada alasan.


"Arrrghhh !!!!!" 3 kali aku sudah diperkosa oleh anjing ini. Aku masih pasrah sampai akhirnya jam bubar tiba. Mungkin 3 jam aku dalam posisi seperti ini. tubuhku pegal karena benar-benar tidak bisa bergerak dan vaginaku terasa penuh dengan sperma anjing yang berkali-kali menyetubuhiku.


Kali ini Tuan Golden masih menyetubuhiku ketika kuli keluar dan menemukanku sedang digenjot oleh Tuan Golden. Setidaknya ada yang melihatku kini. Dan sekejap saja aku kini berharap tak seorangpun melihatku dalam keadaan seperti ini. Aku menjadi sangat malu dan direndahkan ektika mereka mulai berkumpul berkerumun. Bahakan beberapa kuli dari pergudangan lain melihat ada kerumunan di bangunan tuan F mulai mendatangi dan menonton kepedihanku.


"Eh kita tarohan yuk, mana yang lebih dulu dapet. SiLonte apa anjingnya ? Lima rebuan lima rebuan !" ujar seorang kuli sambil membuka topinya dan ngumpulin duit.


"Pereknya lah !" ada yang berteriak. "Gw pasang 50rebu !"

"Anjir yakin amat loe pereknya yang duluan !"


"Anjingnya kali, pereknya udah biasa kita siksa, gak bisa dapet tuh perek kalo gak sambil disiksa ! Butuh semua lobang penuh itu perek !" ujar yang lain melecehkanku.


Sorak sorai keramaianpun semakin seru menjelang maghrib sore itu. Sementara para manusia bersora-sorak, makhluk yang lebih rendah dari anjing ini mulai merasakan nikmat-nikmat sakit dari vagina yang dipompa oleh anjing. Nampaknya dalam 3 jam terakhir Tuan Golden sudah memperkosaku 3 kali.


ini sangat merendahkanku, menjadi barang taruhan yang tidak ada harganya dan disoraki dan divideokan oleh berpuluh-puluh Hp saat bersenggama dengan anjing. Sungguh menyedihkan nasibku. Aku rasa memang sepanatsnya aku tidak dengan James. james begitu tampan dan berkelas, aku bahkan lebih rendah dari pelacur dan anjing.


"Awas kalo loe orgasme tanpa ijin !" ada yang berteriak.


"Orgasme aja !!" ada yang teriak.


"T-tuan.... b-bolehkan budak ini....... ooooor---orgasmmmmm" tanyaku mulai tidak tahan lagi dengan permainan tuan Golden.


Sorak sorai terus terdengar sampai akhirnya aku orgasme dan beberapa melampiaskan kemarahannya.

"Goblok Lonte ! siapa yang ijinin loe cum tanpa ijin !" seorang cowok maju dan meludahiku !


"Tunggu gw potong clit loe !" uajr kuli lain yang kalah taruhan sambil meludahiku juga. Sementara itu aku masih terus digenjot oleh Tuan Golden.

Golden mau melakukan pembuahan dan bisa berlangsung 15-25 menit lamanya. PAda tahap ini aku selalu menjerit sejadi-jadinya dan rasa sakit seolah tubuhku ini akan dibelah dari dalam.


"AAAARghhh!!!! tooooolllloooooooongg~~~ AAAARGHHH!!!" aku menjerit-jerit.

"Rusak vagina saya.....rusak.....rusak.... huhuhuhu AAaaaarghhh!!!!" aku terus meracau dalam penderitaanku dan mereka yang melihatku hanya tertawa terbahak-bahak.


"Kayaknya kesakitan banget...."

"Eh gak bisa ditarik loh nih anjing dari perek ini." ketiak seseorang berusaha menarik si anjing karena kasihan padaku. Aku malah makin melolong akrena kesakitan.

"AAAAAAAAAAAAAAAARGHHH!!!!"

"Wah nih perek ngejepitnya kenceng banget. dia suka sama kontol anjing sampe dijepit gt. Emang gak mau pisah nih sama kontol anjing nih perek. " Komentar seorang Kuli melecehkanku.


"Anjing emang ngegedein ujung kontolnya kalo lagi mau ejakulasi, goblok lu ya" ujar yang lain menimpali.

Aku hanya bisa terus menjerit dan menangis dengan mata sayu dan ringgisan menahan sakit sampai akhirnya Tuan Golden selesai dan akhirnya dia mencabut penisnya dari liang vaginaku yang sudah diperkosanya 4 kali hari ini.


Suri dan Tuan F juga ternyata ada di kerumunan. Mereka menghampiriku yang sudah terengah-engah. Suri hanya tersenyum dan mengelaurkan kunci untuk membuka gembok di leherku dengan kasar ia menjambakku dan menarikku kasar sampai nippleclampku yang terkait di paku bawah terlepas dari putingku membuatku menjerit sejadi-jadinya. Berikutnya ia menendang Vaginaku dengan kasar.


"Aaaargh !!!" aku melolong kesakitan ketika Suri menendang vaginaku. membuatku terkejang-kejang dan vaginaku memuntahkan cairan sperma si Tuan golden yang telah memenuhi vaginaku.


Belum puas Suri menendang lagi sampai 7 kali ia menendang dengan kasar. Bahkan beberapa Kuli berbisik "itu lontenya gak mati digituin ?"


Pada tendangan ke tujuh aku hanya mengejang dan tak bersuara dan banyak daerah selangkanganku sudah penuh peju anjing yang keluar dari vaginaku. Suri menjambambak rambutku dan memutarkan diriku agar wajahku kini berada diatas tumpahan sperma anjing yang berasal dari vaginaku.

"Jilat sampai bersih !" bisiknya. "Kalo gak abis gw bawa loe seakrang ke kebun binatang !" ujarnya menyemangatiku.


Aku dengan lemah menjulurkan lidahku. menelan harga diriku yang sudah sangat rendah dan mulai menjilati sperma di beton jalan. INi sudah sangat menjijikan dan mengerikan dan aku sudah sangat keletihan. Aku berharap aku mati saja saat itu.


"Terus jilat !" ujar para Kuli.

"kasian yah..."

"Jijik ya..."


aku akhirnya menjilatinya hingga cukup bersih dan menelan semuanya. Aku hanya berharap aku tidak muntah. "Makasih....nona Suri... makasih nona Suri...." aku berkomat kamit sambil menangis.


Suara tawa dan riuh terdengar, tapi semuanya terdengar seperti buram dalam telingaku. Pandanganku pelan-pelan kembali dan suara-sura riuh itu lama-lama menjadi semakin jelas.

"Ada yang mau pake dia malam ini ?"


"Jijik ah bekas anjing !"

"Kena penyakit nanti !"

ujar buruh, buruh. Buruh saja jijik, aku memang tidak pantas untuk james. tau dirilah sedikit Erva, kamu itu cuma sampah gak pantes bersama James yang tampan. Dia sudah coock dengan Lauren. Ini Mugkin karmaku karena tidur dengan pacar sahabatku.


"Ya Udah tolong bapak-bapak bantu bersihin lonte ini ya !" ujar Suri. aku yang sudah keletihan hanya apsrah saat mereka menyeretku dengan kasar dan melemparku ke kamar mandi di lantai 1 gedung itu. mereka menyiramku dan membersihkanku dengan kain pel. Seluruh lubangku diberi sabun dan antiseptic serta dicuci bersih, jari2 kuli mengorek lubang kewanitaanku dan terakhir mereka menggunakan sikat pembersih WC yang baru membersihkanku dengan brutal. Aku ingin menjerit karena mereka memperlakukanku dengan kasar seperti memperlakukan seonggok daging tak bernyawa, tapi aku dalam kondisi yang sangta letih sehingga aku hanya bisa merintih dan menangis.


Terakhir aku hanya ingat Mataku ditutup oleh karung dan sesaat kemudian aku terbangun di apartemenku dalam kondisi telanjang.


Kudengar tuan F dan Suri sedang bercinta di ranjangku. Aku hanya tergeletak di lantai kamarku tanpa pakaian sehelaipun. Kulihat karung penutup wajahku ada di sampingku. Tanganku ternyata masih terikat di punggung. Aku lihat ke arah jamku dan kudapati jam menunjukan pukul Sat 02:00. Oh sekarang sudah hari Sabtu dini hari. aku tertidur sekitar jam 7.  Hampir 7 jam aku beristirahat. Badanku yang tadinya terasa mau mati kini hanya terasa sakit sakit saja. Setidaknya aku tidak merasa akan mati sekarang.


"Oh udah bangun," ujar Suri ketika mereka telah selesai bercinta. "Kamu sange ya liat aku berhubungan sama Tuan F. tapi kamu menjijikan, Tuan F takut kena penyakit kalo sama kamu. Jadi kamu gatelnya sama sekuriti aja ya kayak biasa. Bilang apa ?"


"T-terima kasih nona telah memperlakukan budak ini sesuai tempatnya." uajrku menangis, bahkan aku sekarang masih ahrus diperkosa lagi di apartemenku.


Mereka menutup wajahku dengan karung lalu menggiringku yang telanjang bulat keluar kamar dan memasuki lift.


Jam 2 pagi tidak ada orang yang kami temui di lorong maupun di lift.


Ketika Lift terbuka satpam di basement sepertinya bersorak. "Oh Bos, bawain kita perek biasa ya," ujarnya senang.


Memang hampir sebulan sekali aku diedarkan di antara sekuriti apartemenku, kata Tuan F itu untuk mengingatkan diriku bahwa aku hanyalah budak seks miliknya yang kapanpun bisa ia buang dan campakan.


"Aaargh !!!" aku menjerit sejadi-jadinya saat putingku digigit salah satu sekuriti yang aku tidak tahu namanya. Saat ini aku hanya bisa memohon ampun tapi tidak ada yang mendengarkanku. Baik mulut, anus dan vaginaku semuanya dipenuhi oleh penis para sekuriti. Wajahku masih cukup aman karena dari hidung ke atas semua wajahku tertutup karung yang diikat oleh Suri.


Tuan F dan Suri entah dimana. Sudah satu jam hidupku di tangan para sekuriti apartemenku yang seharusnya melindungiku. yang terjadi aku malah jadi bual-bualan mereka. Penis demu penis dan penghinaan demi penghinaan kudengar merendahkanku.


"Please.... please.... ampun..." ujarku memohon belas kasihan pada mereka di sela-sela mereka yang terus mendorong masuk penis mereka sampai aku merasa tercekik/.


"Ah banyak drama, pecun murahan kayak kamu nurut aja !" bentak salah satu satpam. Ia mencubit putingku dengan kasar.


Selama 2 jam aku mengalami siksaan dan perkosaaan tanpa henti dari apra sekuriti. Mereka juga mempermalukanku dengan memasukan patung jaguar dari mobil jaguar yang terparkir. "Gimana rasanya dimasuki jaguar di memek ?" tanyanya.


"huhuhu sakit tuan...."


"Enak jawaban yang betulnya lonte !" sebuah tampaaran mendarat di wajahku.

"Ini Lonte gw penasaran loh pengen liat wajahnya !" ujarnya. "Cina kafir mana yang bisa dipake kayak gini coba ?"


"Kali matanya juling dan jelek makanya ditutup kalo cantik sih mana mau diginiin." ujar satpam yang laen.


"Kenapa loe berharap ngentotin yang cantik-cantik kayak miss Siska ?" ujar mereka.

"Pengen yang kayak miss Erina ato gak yang kurus dan toge akyak Miss Felly."

"Gw suka yang kayak Miss Anna aja, bohai !"

"Miss Erva juga cantik."


Deg ! aku tertegun namaku disebut.


"Ah iya, miss Erva kadang pake baju seksi banget lagi. Pengen gw entot !" ujar satpam lainnya.


"Miss Mei juga cakep." komentarnya mengomentari wanita lain lagi yang tinggal di apartemen.


"Gw suka Miss Phoeby."

"Ah selera u sih ibu-ibu dan tante-tante !" ejek satpam lain.


Mereka tertawa sambil terus giliran memperkosaku.


"Wah belum juga nih ?" ujar Tuan F dan Suri yang terdenagr suaranya.

"Enak begini, cuma sebulan sekali sih. jadi ya harus dimaksimalkan nih perek !"


mereka semua tertawa dan berbincang bincang, aku masih dioper ke beberapa penis lagi sebelum akhirnya aku dibiarkan bersimpuh di lantai untuk beristirahat sejenak.


Tak lama mereka terdengar suara riuh dan heboh sendiri, entah apa yang terjadi akrena aku sudah terlalu letih dan tak mau tahu.

"Oh jadi gini, mulai seakrang kamu Regi, saya tunjuk pa Regi jadi perwakilan para satpam yang bisa mengontrol Lonte ini."


Suri menarik putingku agar aku kembali berdiri. Aku hanya mengaduh karena kesakitan. Berikutnya tiba-tiba karung penutup kepalaku dibuka.


Aku kaget dan terbelak kaget.

"Miss Erva ?" Sorang sekuriti terkejut melihatku.


Apa yang terjadi ? Hidupku benar-benar telah hancur.

"Nah Lonte Erva ini mulai sekarang setiap hari Senin sampai Kamis boleh kalian pakai dan rentalkan ya. Ini Video pengakuan dan pernyataannya saya bagikan ya pa ke pa Regi." uajr Tuan F.



"Hidupmu sudah berakhir Erva..." bisik Suri kepadaku yang masih melongo karena shock.


"Kamu akan jatuh sampai benar-benar hancur !" bisik Suri lagi


Aku hanya bisa diam berharap ini semua hanya mimpi buruk.



To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...