Chapter5: Lelang
Ketika
malam menjelang keadaan klub semakin ramai dan aku berdiri di sebuah
penjara berukuran 0,7x0,7 dengan tinggi 2 meter di tengah ruangan
besar yang dipenuhi oleh para pengunjung club. Aku berdiri
menggunakan sebuah tunik transparan yang tampaknya menutupi vagina,
dan kedua buah dadaku. Tapi Karena tunik tersebut transparan, aku
seperti telanjang bulat dalam balutannya.
Kedua
tanganku diikat di salah satu jeruji di belakang sehingga aku sulit
bergerak dan tidak bisa mengelak dari tangan-tangan yang menyentuhku
dengan bebas. Beberapa pria menyentuhku dengan bebas, memainkan
tangannya mencubiti pantat dan juga buah dadaku.
Tapi
yang paling menyedihkan di dekat podium aku berdiri dengan pakaian
yang tidak menutupi apa-apa ini adalah tulisan yang membuatku merasa
terhina.
VIRGIN
AUCTION. GET THIS VIRGIN SLAVE GIRL FOR THE BIGGEST SPENDER BEFORE
MIDNIGHT. THE BIGGEST SPENDER WILL BE SERVED UNTIL 4AM
LELANG
PERAWAN. DAPATKAN BUDAK CINA MASIH PERAWAN DENGAN MELAKUKAN TRANSAKSI
PALING BESAR MALAM INI [sampai tengah malam 00:00]. TRANSAKSI DENGAN
NILAI TERBESAR AKAN DILAYANI SAMPAI DENGAN PUKUL 4 PAGI OLEH BUDAK
INI.
Sungguh rasanya sangat terhina ketika pelelangan
keperawananmu bahkan hanya sebuah gimik bagi penjualan di cub.
Siapapun yang mengeluarkan uang paling banyak sebelum jam 12 malam
nanti akan menikmati tubuhku sampai jam 4 pagi.
Beberapa
bouncer di club mengawasiku, sesekali mereka juga mendatangiku dan
memainkan dadaku jika aku sedang tidak digunakan para pengunjung.
Beberapa perempuan juga ikut mencubiti dadaku dan meremas-remas
tubuhku sesuka mereka.
Mereka
memainkan tubuhku seperti barang murahan yang diobral. Sedangkan kak
Sierra sedang asyik merekam kehinaanku dengan ponselnya. Tak lupa
Safira dan Jess juga mengabadikan ini dengan ponsel mereka. Zia
sedang sibuk menari di lantai dansa.
Ketika
jam 12 berdentang salah satu perempuan berpakaian minim di meja DJ
menghentikan musiknya dan berteriak menarik perhatian para clubber
yang sedang asyik. Mereka akan mengumumkan siapa yang akan
mendapatkan keperawananku.
DJ
berpakaian minim itu berbasa-basi dan menaikan suasana sebelum
akhirnya mengumumkan bahwa seorang pria bernama Andi yang akan
mendapatkan servisku sampai jam 4 subuh nanti.
Kemudian
mami Nike memanggil Andi yang tarnyata berada di ruang VIP. Andi
adalah tamu dari beberapa pelacur. Andi bertubuh agak gempal dengan
kemeja rapi dan juga celana kain dan sepatu mengkilat. Kepalanya
botak dan dia merangkul 2 pelacur yang berpakaian sangat seksi.
Sementara
itu aku digiring dari jeruji kecil ke atas panggung dimana aku diikat
menyerupai huruf X.
“Selamat
tuan Andi,” ujar Mami Nike. “Tuan boleh menggunakan Vei secara
gratis sampai nanti jam 4. Akan tetapi sebelum tuan Andi membawa Vei
secara gratis ke ruangan yang sudah kami siapkan, silahkan tuan
memilih salah satu benda yang dipersiapkan untuk memerawani Vei.”
“Maksudnya
?” tanya Andi
“Anda
boleh memilih dengan alat apa Vei ini diperawani sebelum dia boleh
digunakan oleh tuan Andi secara gratis. Vei ini terlalu hina untuk
diperawani oleh manusia, jadi tuan Andi tinggal memilih agar Vei ini
ingat bahwa dia bahkan diperawani bukan oleh manusia. Lagipula semua
hadirin ini berhak melihat Vei kehilangan keperawanannya secara umum
kan.”
Aku
mendengar kata-kata Mami Nike langsung tersentak kaget. Bahkan
pelelangan murah ini akan merendahkan aku lebih rendah lagi.
Mami
Nike kemudian memberikan beberapa buah foto bergambar kepada Andi.
”Silahkan pilih benda-benda yang kami telah siapkan, atau tuan Andi
punya ide lain ?” Andi kemudian melihat kartu-kartu itu lalu
bergerak mendekatiku.
“Kamu cantik, sayang kamu
terlampau murah,” ujarnya. “Cantikan aku kan ?” ujar salah
seorang pelacur yang bergelayut manja di samping Andi tidak mau
kalah. Gadis itu membisikan sesuatu dengan mesra ke telinga Andi
sambal cekikikan, tangannya mengarahkan tangan Andi pada payudaranya.
“Iya… iya…” ujar Andi
pada pelacur itu. “Kamu tetap favoritku koq. Kamu deh yang pilih
kartunya. Oke Jen ?”
Pelacur yang disebut Jen
segera mengambil beberapa kartu dan ia menatapku dengan pandangan
benci dan cemburu. Aku tidak tahu kenapa, aku belum pernah melihat
Jen sebelumnya dan aku sama sekali tidak mengenalnya, tapi detik itu
aku tahu bahwa dia sangat membenciku. Jen bukanlah gadis yang sangat
cantik tapi ia juga tidak buruk rupa sama sekali. Matanya yang belo
dan kulitnya yang berwarna caramel dengan payudara 38B dan juga
terkesan sangat eksotis. Jen kemudian meraba payudaraku dan memilin
putingku dengan kasar sehingga aku teriak. “Kamu aku pastikan akan
terus menderita di sini ,Cina” bisiknya kepadaku dan ini membuatku
semakin ngeri.
Kemudian ia membisikan sesuatu
kepada Andi. Ekspresi Andi berubah menjadi semakin terlihat mesum.
Keduanya kemudian cekikan dan tak lama Andi membisikannya kepada Mami
Nike.
Mami Nike terkejut tapi ia
tersenyum jahat dan melihatku dengan pandangan merendahkan sekaligus
kasihan. “Baiklah”
Mami Nike kemudian memberikan
sebuah cambuk kepada Jen. “Silahkan Jen kamu bantu Vei untuk
membuka pakaiannya. Cambuk sampai pakaiannya terkoyak seutuhnya.”
Ujar mami Nike.
Jen tersenyum bahagia
mengambil cambuk dari tangan mami.
“Ampun mami…. Ampun…..”
ujarku ketakutan. Tubuhku ini sudah merasakan cambuk dan penyiksaan
lain seharian…. Bekas-bekas merah masih terlihat jelas di badanku
dan tambahan cambuk di sekujur badan ini pasti akan mebuatku…
“AAAAAAAAA !” aku menjerit merasakan sengatan cambuk dari Jen di
payudaraku.
Proses cambuk berlangsung
diiringi jeritan dan tangisan serta kata-kataku yang meminta ampun
dan merendahkan diri agar mendapat belas kasihan.
“Ampunn…” jeritku
“tolong hentikan…. Saya
lebih rendah dari pelacur. Saya hanya anjing murahan…. Ampun…
tolong berhenti… saya akan melakukan appaun…. Aaaa…. Ampun…..
saya akan jadi budak nyonya Jen selamanya…. Saya merendahkan diri,
saya rendahan dan murahan… ampun….”
Setidaknya ada 20 kali
cambukan yang mendarat dan merobek bahan tunikku yang transparan
sampai akhirnya robek dan jatuh ke lantai dan menyisakan tubuhku yang
penuh luka terekspos bebas di panggung.
“Para hadiri, tuan Andi
telah memutuskan, bahwa Vei akan kehilangan keperawanannya dengan
disodok oleh hak stiletto sepatu. Akan tetapi prosesnya akan sangat
menarik. Vei akan kehilangan keperawanannya sambal memberikan servis
oral sex kepada seekor anjing.” Ujar Mami Nke.
“Tidak !” aku menjerit
ketakutan mendengarnya. Membayangkan aku harus mengulum penis anjing
dan disodok oleh sepatu high heels. Itu akan sangat memalukan. Aku
benar-benar bukan lagi dianggap manusia. Perasaanku sungguh kacau
saat itu, rasa takut, jijik dan malu bercampur aduk.
Mami Nike memberi tanda kepada
beberapa pelayan, dan tak lama Seekor Anjing Golden dibawa masuk oleh
seorang pria.
“Lepaskan budak itu,”
ujar Mami Nike.
Dua orang Bouncer melepas
ikatanku dan memaksaku kembali merangkak seperti anjing. Kemudian
Mami Nike bertanya pada kerumunan, “Siapa perempuan yang
menggunakan hak stiletto lebih dari 10cm dan yang mau menyodok budak
ini ?”
Beberapa clubber cewek
bergerak mengangkat tangan mereka. Aku melihat banyak muka2 mesum
yang ingin menyodokan heels mereka untuk merebut keprawananku. Aku
hanya pasrah.
Sorak sorai terdengar dan para
bouncer segera membawaku ke panggung. Aku terlentang di bawah anjing
yang merangkak. Penis anjing menggelantung di atas wajahku. Dua orang
Bouncer memegang kakiku. Mereka membuka kakiku dan mengangkatnya
sehingga hanya bahu dan kepalaku yang menyentuh lantai. Pantatku
melayang dan vaginaku mengarah 45 derajat. Aku melihat seorang gadis
dengan stiletto heels 12 cm mendekatiku. Mami Nike memilih gadis itu
Karena menggunakan sepatu stiletto dengan kepala sepatu yang
meruncing ke depan. Gadis itu tampak cantic, rambutnya kecoklatan
keriting dan kulitnya sawo matang degan mata besar yang indah. Ia
menggunakan gaun kuning ketat. Ia melipat kedua tangannya di dadanya
dan dengan santai mengangkat kaki kanannya dan meletakan ujung
stilettonya di mulut vaginaku. Aku tahu dengan sekali hempasan kaki,
maka vaginaku akan dihujam oleh hak stiellot tersebut. Kemudian
datang bouncer lain memegang penis si anjing golden yang ada di atas
wajahku.
“Aku mohon kasihani aku….”
aku menggeleng-geleng dan menatap memelas pada tuan Andi. “Tuan…
ampuni…. Jangan….” ujarku berharap.
“Hei pelacur,” tiba-tiba
suara kak Sierra terdengar. “Minta pada mereka kalo kamu pantas dan
mohon agar diberikan kontol Anjing”
Entah kenapa aku seperti
terhipnotis dan karena ketakutan aku berkata dengan lirih “Mohon
tuan memasukan kontol anjing ini kepada mulut hina saya. Saya pantas
menerima semua perlakuan ini. Sungguh cina lacur ini merasa terhormat
boleh menghisap kontol anjing yang kodratnya jauh lebih mulia
daripada saya.”
Para hadirin langsung tertawa
bahagia.
“Bilang apa juga pada
stiletto yang akan memperkosamu ?” tanya Sierra
“Mohon nona memasukan Hak
sepatunya kedalam saya…… Vagina saya memang hanya layak diperkosa
oleh sepatu,”
Tawa kembali terpecah
sementara aku hanya menangis.
“Buka mulutmu,”
perintahnya sambal menarik dan mencubit putingku dengan kasar. Aku
menjerit kesakitan. Kemudian aku melihat pantat dan penis anjing
golden yang ada di depan mukaku. Penisnya diarahkan oleh seorang
bouncer ke mulutku. Aku membuka mulutku selebar yang aku bisa,
menutup mataku yang tidak bisa berhenti menangis. Bau menyengat
menyerang hidungku dan dalam sekejap penis itu masuk menyerang
mulutku. “Jilati ! Puaskan anjing ini. Sebelum kamu memuaskan
anjing ini, vaginamu tidak akan berhenti disodok !” ujar Mami Nike
kejam.
Tiba-tiba saja rasa sakit yang
teramat hebat terasa dari vaginaku. Liangku dihujam oleh heels dengan
kasar oleh perempuan asing yang tidak kukenal. Rasa sakitnya luar
biasa, aku hamper saja mengigit penis anjing yang ada di dalam
mulutku. Darah mengalir keluar dari vaginaku menempel pada hak sepatu
milik pemerkosaku.
Aku merasakan hak sepatu yang
masuk itu diputar dan dipermainkan di dalam liang vaginaku sebelum
akhirnya dicabut dan dihunuskan kembali. Rasa sakitnya sangat
mengerikan dan aku berusaha menjerit walau mulutku dipenuhi penis
anjing.
Aku hanya berpasrah dan mulai
mengulum penis anjing itu. Aku menjilatinya dan memajukan wajahku dan
memundurkannya lagi. Sementara itu liang vaginaku asyik diobok-obok
oleh heels. Terkadang gadis sadis yang memperkosaku akan mencabut
heelsnya dari vaginaku dan menyodok vaginaku dengan ujung sepatunya
yang tertutup dan lancip, walau tidak dapat dihunuskan sedalam hak,
tapi ujung sepatu lebih lebar sehingga rasa sakitnya pun berbeda dan
bervariasi. Aku mengalami stress dan trauma yang mengerikan, kejadian
itu begitu memalukan dan mengerikan sehingga aku tidak ingat
detilnya. Harga diriku sudah jauh hancur, aku kehilangan
keperawananku oleh sosok yang aku tidak kenal, dan dirampas
menggunakan sepatu stiletto. Sungguh terhina sekali aku diperkosa
dengan cara ini.
“Gimana rasanya cina ?
disodok oleh sepatu di vagina ? Vaginamu itu tidak lebih dari keset.
Gadis cina yang cantik kaya kamu pasti selalu merasa lebih tinggi
daripada kami kan ?” Ujar gadis itu menertawakanku. Aku hanya diam
tidak menjawabnya. Kemudian ia menjadi lebih kasar. Ia seperti
menendang vaginaku dengan keras menggunakan ujung sepatunya yang
membuatku menjerit. Kemudian ia kembali mencabutnya dan menghunuskan
heels sepatunya seperti ingin menghentakan tanah ke dalam vaginaku.
Heels 12 cm itu masuk menghunus vaginaku dengan cepat. “Jawab !
Kamu layak kan diperlakukan seperti ini kan ?!”
“Ampun…. Nona…. Iya
budak Vei lacur ini pantas. Aaaarggh….….Maaf nona….. ampun….
AAaaaarrgh…..i-i-iya budak cina ini hanya pantas untuk jadi keset
pribumi,” ujarku merendahkan diriku.
Sorak-sorakan dan tawa bahagia
para clubber terdengar menggema. Di sela-sela pemerkosaanku, mami
Nike menginjak rambutku, ujung sepatunya membelai-belai wajahku yang
sibuk dibenamkan pada penis anjing golden. Bouncer yang memegang
penis anjing juga tidak mau melepaskan tangan kirinya dari memainkan
putting payudaraku. Aku ingat ketika penis anjing itu mengeluarkan
pejunya, aku harus menjilati dan menelannya sampai bersih.
Terdengar sorak sorai dan yang
aku ingat aku dicuci bersih setelahnya dengan air dingin. Mereka
memaksaku berkumur dengan liserin, lalu menggosok gigiku dan
membersihkanku sebelum aku dilemparkan ke dalam ruang VIP dan
diperkosa oleh Andi dan teman-temannya sampai jam 4 pagi. Tentunya
ada beberapa pelacur juga yang sibuk ikut menambahkan penyiksaanku.
Jen terutama memaksaku untuk mencium dan menjilati kakinya hingga
menginjak wajahku dan megencingiku di toilet disela-sela
pemerkosaanku yang terasa tidak pernah berakhir. Hari itu aku
melayani 6 orang dan aku tidak ingat berapa kali aku diperkosa. Baik
mulut, payudara, dan vaginaku terasa sangat sakit. Belum lagi sisa
rasa perih dari cambuk dan penyiksaan sepanjang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar