Business Consultant Rendahan 20

 CHAPTER XX


Sabtu 23.00


"Aaarghhhhh!" aku hanya pasrah ketika ada seorang tuna wisma yang menggunakanku lagi. Aku hanya terbaring di bawah jembatan yang gelap dan dari tadi para gelandangan ibu kota bergiliran menikmati tubuhku. Aku hanya bisa pasrah dan menerima semua perlakuan mereka.

Tubuhku sudah demam sejak tadi, memang aku belum pulih benar sepertinya karena demam semalam. Aku sudah lemas sekali dan hanya bisa pasrah. Jika kalian pikir tingal menikmati saja, bahkan vaginaku sudah tidak becek sehingga rasa sakitnya sungguh terasa diperkosa dalam keadaan tidak terangsang.

Aku menghitung sepertinya sudah ada 10 orang setidaknya yang bergiliran menggunakanku dan membuang spermanya di dalamku. Semoga saja aku gak kena HIV.

Memang ini bukan yang terburuk, para pekerja pembuat jalan tol memperlakukanku lebih kejam malam itu, atau yang paling mengerikan adalah ketika aku dijual oleh para pelacur yang mangkal di tepi jalan karena aku dipinjamkan untuk mereka lacurkan dan semua pendapatanku diambil mereka. Aku sungguh sedih dijual untuk dipakai oleh supir metromini, bus, angkot dan supir truk di pinggir jalan. Mereka menggilirku di kursi mobil dan membayarku dengan murah, lalu uangnya diambil oleh pelacur-pelacur yang mangkal. Aku benar-benar lebih tersiksa waktu itu.

Para gelandangan ini setidaknya berusaha merangsangku dulu walau aku sulit terangsang karena tubuhku sudah sangat lemah dan demam.

"Ah tapi lama nih lonte gak kerangsang-kerangsang... ama panas banget badannya... kayaknya demam !"

"Jangan-jangan lonte ini bawa penyakit lagi !"

"Covid jangan-jangan !"

seorang gelandangan langsung mencabut penisnya dari vaginaku lalu menendang vaginaku. "Nih cina mau nularin kita jangan !"

"Wah harus dikasih pelajaran nih !"

"Kita siksa aja nih lonte cina"

"J-jangan tuan.... sa-saya gak covid koq. S-saya demam karena keletihan.... maafkan budak gak berguna ini... maafkaaaa!!!!"
belum selesai aku bicara ada seorang gelandangan yang memasukan botol plastik bekas sambal ke liang vaginaku dr tempat sampah.

"Kasih sambel sisa aja !!" ujarnya kejam.

"Ampun...ampun...." aku hanya merintih ketika mereka mamainkan botol itu maju mundur di vaginaku. Aku merasa seperti sedang disiksa dan sangat kesakitan. Tapi untuk berteriakpun aku sudah terlalu letih. Aku tidak bisa melihat apa yang terjadi dibagian bawahku, tapi mungkin sekali vaginaku lecet.

Aku hanya bisa berpasrah sementara mereka memainkan botol kecap yang membuatku menjerit-jerit kesakitan. Walau awalnya sangat sakit tapi akhirnya tubuhku sendiri menyerah dan mulai mengeluarkan cairan pelumas dan akhirnya aku orgasme dan squirting diperkosa oleh botol bekas itu.

Setelah itu mereka semua kembali bergantian memperkosaku. Satu demi satu penis masuk ke vagina dan mulutku. Aku hanya pasrah menjadi mainan mereka. Setelah selesai pemerkosaan yang berlangsung sampai jam 2 pagi itu, aku sudah sangat capek dan tergeletak lemah.



Kemudian para gelandangan mulai mengitariku "eh nih lonte pasti haus nih," uajr seorang gelandangan sambil menjenggut rambutku. "Nih minum ya dari penis gw !" ujarnya. "Buka mulut loe lonte !" bentaknya

Aku yang lemas hanya membuka mulutku dan tak lama air kencing dari gelandangan ini masuk ke mulutku. "Telen! awas kalo tumpah !" bentaknya dan aku hanya pasrah meminum dan menegak air kencing yang menjijikan ini.

"Masih haus kan ?" gelandangan kedua juga mengencingiku lagi, aku hanya bisa meminum sebagaian lalu sebagiaan lagi keluar dari mulutku dan tumpah ke badanku.

"Dasar goblok !" ia menendang vaginaku dan membuatku berguling jatuh ke lantai karena rasa akitnya. "Udah kita kencingin aja ini rame-rame !" ujar gelandangan lain sambil semua gelandangan yang jumlahnya sekitar 15 orang itu mengelilingiku dan mengencingiku ramai-ramai.
 
Aku hanya bisa pasrah merasakan penghinaan ini. Baik wajahku, rambutku, dan seluruh badanku kini penuh dengan air kencing. Rasanya hangat tapi menjijikan dan bau.

Kemudian belum selesai mereka juga bergantian meludahiku dan menendangku.
"Cuih ! cuih !" seorang gelandangan meludah lalu menyepak dadaku.

"Aaarhh...uh....huhuhuu m..mmmmm-makasih t-tuan...." ujarku
lalu datang orang berikutnya untuk meludahiku dan menyakitiku dan aku akan terus berkomat-kamit berterima kasih.

Kemudian malam menjadi sepi dan sunyi.

Minggu 05.30

Ketika cahaya mulai muncul di timur, aku segera tersadar. Tubuhku demam dan bau sekali serta menjijikan, tapi semua ludah dan air kencing telah mengering.

Aku merangkak mengambil bajuku yang ada di tanah lalu mengenakannya dan kemudian mulai berjalan ke samping jalan raya untuk mencari taksi. Sekitar 25 menit aku berjalan menjauhi tempat terkutuk itu dan menemukan taksi yang sedang mangkal.

Dia kaget saat melihatku. Aku bilang aku korban perkosaan dan aku minta diantar ke ruko kantor milik Laureen. Aku berjanji akan membayarnya di sana nanti.

Bapaknya baik dan tidak mengambil keuntungan walau aku berpakaian sanagt terbuka. Malahan ia memberikanku jaketnya. Aku ke kantor Laureen dan menemukan dompet dan kunciku ada dititip ke OB kantor. melihatku demam dan keletihan OB kantor iba kepadaku dan hanya memberikan kunciku. Lagipula aku berbau dan terlihat menjijikan, tentunya ia tidak bernafsu.

Aku pulang ke apartemenku diantar sopir taksi baik hati tersebut. Aku memberikannya ongkos argo dan tip 100ribu. Aku kemudian naik ke unitku dan segera mandi lalu tertidur dengan nyenyak di kasurku setelah aku minum pereda demam.

Ah setidaknya hari ini aku bisa istirahat dan menikmati beberapa jam kebebasanku sebelum besok pagi aku akan ke kantor dan menjalani rutinitas neraka di kehidupanku sampai 10 tahun mendatang setidaknya.


-------------------------------------------------------------

UNTUK CAPGOMEH

sudah ada beberapa itenary yang masuk ke emailku dan budak ini akan memutuskan besok malam. Bagi yang dipilih bsk pasti akan terima email dariku dan kita akan bahas detilnya untuk tanggal 5. 

Terima kasih semua tuan dan nyonya yang sudah berpartisipasi dan banyak banget yang menarik tapi budak ini ada beberapa pertimbangan sendiri dalam memutuskan. Baik ada jarak, ataupun fantasy yang ditawarkan.

Regards