Rabu, 30 November 2022

Business Consultant Rendahan 18

 CHAPTER XVIII


Jumat 00:00
Aku mengigil kedinginan merasakan disiram oleh air dingin oleh Umet si satpam komplek pergudangan di tengah malam untuk membersihkan diriku yang penuh sampah.

Aku hanya meringkuk mengigil disemprot oleh selang karet, sementara tangan Umet sebelah kiri memegang selang, tangan kanannya memegang gagang sikat pembersih kloset.

"Buka.... !!!" bentaknya
Aku hanya pasrah dam membuka diriku, kubentangkan kedua tanganku dan aku berjongkok seperti kodok dengan kedua paha terbuka dan kedua tanganku kusilangkan di belakang kepala agar Umet bebas membersihkanku.

"Beneran dibakar pake besi panas itu ?" tanya satpam yang lain.
"Iya bro, gila ya lonte kafir cina ini. gw juga gak nyangka itu permanen..." ujar Umet sambil terus menyiramiku dengan selangnya dan tangan kanannya menyingkirkan dan menggosok-gosok badanku dengan sikat pembersih toiletnya. Aku merasa benar-benar seperti seonggok barnag yang ditemukan di tong sampah dan dibersihkan untuk digunakan sementara dan kemudian dibuang kembali.

Aku hanya pasrah, aku sudah merasa sangat letih dan mengantuk. Semua badanku sakit karena berada dalam kresek sampah bersama kulit2 durian sebelumnya. Belum lagi olah raga sebelumnya membuat seluruh badanku tersiksa.

"Eh lonte, buka lubang meki loe, mau gw bersihin," ujar Umet memerintahkanku.  

Aku menangis tapi dalam kepasrahanku, tetap tanganku membuka kedua bibir vaginaku. Selangkanganku sudah sangat sakit karena, bola berduri, durian, dildo besi penyetrum, dan siksaan lainnya, bahkan batu kerikil pun tadi sempat mengisi vaginaku. Seluruh vaginaku terasa perih tapi kini aku harus membukanya untuk dimasukan kembali sikat WC. Aku tahu betapa mengerikannya sikat WC di dalam vagina.....

"Aaaarghhhh.....!!!!" aku kembali mejerit sejadi-jadinya emrasakan perih yang sangat ketika Umet dengan sadisnya memasukan sikat WCnya ke dalam vaginaku yang kering dan perih. Aku menjerit-jerit dan tak lama karena tenagaku sudah hampir tidak ada aku pingsan.

-------

"Bangun...."
aku emrasakan guyuran air di wajahku.... aku membuka mataku, mendapati diriku tergeletak di lantai tempat mereka mencuciku sebelumnya.

Aku sudah terlalu letih dan tak bertenaga, aku hanya melihat bayang-bayang dan kunang-kunang ketika Umet menjambak rambutku dan menarik kepalaku untuk menatapnya.

"pandangannya kayak kosong bro...."

"Yah loe sih terlalu sadis...."

"Pake aja deh walau dia gak sadar.... gw horny liat bodynya nih lonte cina,"

"Bangun.... bangun !" Umet menampar-nampar mukaku tapi aku sangat sulit untuk melawan rasa ngantuk yang membuat kesadaranku kembali terhilang.

-----

Aku kembali terbangun saat siraman air entah yang ke berapa menghantam wajahku, aku melihat seorang satpam sedang memperkosaku.  Tapi aku bahkan terlalu letih untuk bereaksi dan bergerak.

aku hanya membuka mataku sekilas dan terbawa arus untuk kembali kehilangan kesadaran.

------

Aku sungguh tidak tau apa yang terjadi, yang kutahu hanyalah ketika jam sekitar jam 4 pagi, aku terbangun dan membuka mataku. Aku mendapati diriku terikat dibentangkan seperti huruf X, tergantung di belakang sebuah truk yang sedang melaju. Aku melihat sinar cahaya dari mobil yang menyetir di belakang truk dimana aku digantung. Menerangi semua ketelanjanganku.

Aku langsung panik begitu sadar. Apa yang terjadi denganku dan kenapa aku ada di sini. Apa juga yang akan terjadi ? sudah berapa lama aku tak sadarkan diri dan terikat telanjang seperti ini ?

Aku berusaha menagtur nafasku dan berusaha agar tidak panik. Sebelumnya aku terpingsan di pergudangan dan sekarang aku ada tergantung dibelakang truk. Kulihat aku ada di tol. menuju kemana ? aku mencoba memperhatikan sekitarku dan melihat bahwa truk ini menunju bandara sepertinya. Pergudangan tuan F ada di daerah cakung timur, sedangkan seakrang aku sepertinya ada di tol menuju bandara.

Aku kembali menghela nafas dan memikirkan apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Aku berusaha pasrah saja dengan apa yang terjadi. Apakah aku akan ditangkap polisi ? atau ada apakah yang akan lebih buruk terjadi ?

truk ini terus melaju dan akhirnya mulai pelan, dan truk lain mengantri tepat di hadapanku. pengemudinya nampak dari kaca mengucek mata mereka.

"Itu cewek bugil beneran ?"
"gw pikir gambar ! taunya gerak...cewek beneran itu..."

Aku mendengarnya mereka sambil menunjuk-nunjuk aku akrean kaca samping mereka terbuka. Aku sungguh malu rasanya.

"Cakep pula lagi..."
"gelo sih diiket dibelakang truk telanjang. Lonte darimana ? gak diberentiin polisi ?"
"Malem gini polisi juga jarang,"

Tak lama trukku maju dan truk dibelakangku kembali mendekat. Antrian tidak panjang tapi bagiku terasa sangat panjang. rasa malu dilihat oleh dua supir truk di belakang trukku membuatku salah tingkah.

Tak lama trukku keluar dari gerbang tol dan melanjutkan masuk ke daerah bandara, truk kami bergerak masuk ke salah satu daerah penerimaan pesawat cargo. Tak lama Umet muncul dihadapanku ketika truk kami parkir.

Ternyata kondisi cargo tidak sesepi yang kuharapkan. ada banyak orang lalu lalang dan banyak truk serta mobil-mobil. Di jaman online ini, ekspedisi memang beroperasi malam. Mulai dari JnT, JNE, ninja, sicepat ada banyak mobil mereka juga di sini. Aku hanya pasrah dan beberapa orang nampak kaget melihat ada perempuan telanjang diikat dibelakang truk.

Umet tak lama muncul,
"Oh udah bangun Lonte, ?" tanyanya
"Gila bro... lonte darimana diiket dibelakang truk ?"

"Gw cuma penjaga aja bro, lontenya bos." ujar Umet. Tak lama aku mengenali seorang pria, rasanya namanya Nurdin dan dia adalah salah satu supir truk dari truknya milik tuan F. kurasa dia adalah supir yang membawa truk yang sedang mengikatku.
"Wah... itu lonte beneran di cap panas dia atas memeknya ?"
"iya mantep banget nih pecun,"
"Chindo pula.... wuih panlok ini. kayak mulus.... barang bagus ini,"

"Kami mau ambil barang yang bentar lagi sampe. Ini kode markingnya, dari ekspedisi langsung pindahin koliannya ke truk ini," ujar Nurdin ke salah satu petugas yang mendekati..

"Gw bantu siapin dulu," ujar Umet dan diikuti 1 seorang satpam kompleks pergudangan lagi yang membantu menurunkanku dari ikatanku.
"Berlutut di sini !" ujar Umet menyuruhku berlutut.

Aku hanya pasrah berlutut dalam ketelanjanganku sementara kulihat orang-orang mulai mengerubungiku. Umet membuka isi bagian belakang truk dan kulihat dalamnya kosong.

"Kalian kalo mau sentuh, ini lonte bebas sentuh ya. grepe-grepe ato pake aja mulutnya sepuasnya." teriak Umet kepada para pekerja yang sedang sibuk.

Beberapa mulai melirik kepadaku tapi kebanyakan sibuk bekerja, mungkin dikejar waktu. Tapi ada satu dua yang mulai mendekatiku dan langsung menyentuh-nyentuh tubuhku. Aku hanya pasrah membiarkan diriku dilecehkan oleh mereka.

Oh aku mulai menangkap situasinya, jadi aku dapat mengambil kesimpulan ada barang datang dari ekspedisi pesawat dan perlu segera diambil. Aku tahu beberapa barang memang dikirim lewat udara sedangkan beberapa lewat laut. Aku juga yang mengusulkan agar untuk efisiensi kuli, bisa juga membayar satpam kompleks untuk membantu kuli panggul sehingga lebih efisien karena tidak selalu diperlukan. apalagi satpam di kompleks sudah seperti pelayan setia tuan F sejak aku menjadi mainan mereka.

"Eh lonte..... nama kamu siapa ?"
"Erva tuan, budak ini lahir dengan nama Erva tapi sekarang budak ini hanya diijinkan dipanggil dengan nama pelacur, lonte, tempat pembuangan peju, dan hal-hal yang merendahkan diri. Budak rendahan seperti hamba tidak pantas memiliki nama." ujarku

"Kenapa kamu di sini ? pengen diperkosa ?"

"Lonte gratisan ini hanya patuh dan digiring, silahkan tuan-tuan sekalian melakukan apapun yang tuan tuan inginkan. Budak ini tidak memiliki hak untuk menolak," ujarku lagi sambil salah satu dari mereka kemudian memelintir putingku dan aku hanya mnejerit kesakitan dan berusaha untuk tidak melawan dan terus menyimpan kedua tanganku di punggung dan tetap membusungkan dadaku.

"ini dicap panas ?" tanya seorang lagi.
"Iya tuan, mistress menginginkan budak rendahan ini untuk menderita dan selamanya menjadi budaknya sehingga, budak murahan ini dicap menggunakan besi panas secara permanen."

"Wah kasian yang nanti jadi suami lu donk..."
"budak ini sudah tidak memiliki masa depan untuk menikah Tuan. Mistress telah memvonis budak ini ada hanya untuk menderita seumur hidupnya menjadi budak bagi mistress." ujarku pasrah.

"Ya udah sini isepin kontol gw !" ujar salah satu petugas di sana sambil mengeluarkan penisnya. Aku hanya pasrah dan membuka mulutku dan berusaha memberikan pelayanan terbaikku sementara Umet dan beberap satpam sibuk bekerja memasukan barang ke truk.

Ia menjambakku dengan kasar dan memaksa agar penisnya masuk sampai ke tenggorokanku. Aku dipaksanya deeptrhoat dan ia memperlakukanku dengan kasar. Aku tetap berusaka memainkan lidahku agar ia merasa terpuaskan dengan pelayananku.

"Wah bener-bener lonte pintar, mulut cantik lu yang kecil ini enak banget,"

"ntar gantian ah abis ini gw juga mau coba," ujar suara pria lain.

"pake aja sepuasnya bro," ujar Umet yang lewat sambil membawa satu buah kolian ke dalam truk.

Aku merasakan penis si petugas yang sedang menggunakanku dan tak lama ia memuntahkan spremanya. Ia kemudian menahan penisnya dan memaksaku menelan semua spermanya dengan menutup hidung dan mulutku.

"Uhuk...uhuk..." aku terbatuk2 saat ia menarik penisnya dari mulutku. Dan kemudian ada penis berikutnya yang sudah mengacung di depan wajahku. Aku hanya pasrah dan membuka mulutku untuk melayaninya.

Penis demi penis bergantian, dari keaman, kuli panggul semua ingin mencoba mulutku dan selama hampir satu setengah jam mengulum berbagai penis membuat rahangku keletihan tapi aku tidak berani untuk mengeluh dan walau rasanya sudah capek sekali aku terus menghisap dan menjilati penis yang  memasuki mulutku.

Ketika langit sudah mulai terang walau mentari belum muncul di ufuk timur, aku masih menelan sperma dari seorang kuli. Umet mendekatiku dan menarikku dengan kasar ketika aku baru saja selesai melayani si kuli.

"Ayo kita pulang lonte...." ia menarikku dan memaksaku ke belakang truk boxnya.

"T-tuan.... ijinkan budak ini di dalam.... budak ini hanya barang..... atau jadikan budak ini keset dan karpet di bagian depan. Budak ini akan sepanjang perjalanan menjilati sepatu tuan jika tuan mengijinkannya...."

"jangan banyak nawar...." Umet menamparku dengan kasar. "Loe bakal tetep diiket dibelakang !" ujarnya sadis sambil bersama rekannya kembali mengikatku seperti huruf X di belakang truk.

Mereka mengikat kedua tangan dan kakiku sehingga vaginaku terekspos, kedua putingku mereka jepitkan nippleclamp berantai. "Gigit rantainya, kalo sampe lepas..... akan ada hukuman untukmu !" ujar Nurdin si supir.

Kemudian ia menjepitkan jepitan kertas ke kedua bibir vaginaku.

Aku langsung mengerung menahan sakit, tapi aku tetap mengihit erat-erat rantai niple clamp yang menyiksaku karena takut akan hukuman dari Nurdin dan Umet.

Kemudian truk kami bergerak menyusuri tol. Aku sungguh malu tergantung seperti huruf X di belakang truk menjadi tontonan semua orang yang akan kami temui di jalanan. Belum lagi kondisiku sangat memalukan dengan kedua bibir vaginaku dijepit penjepit kertas dan kedua putingku yang kusiksa sendiri dengan rantai nipple clamp yang kugigit. Rasanya sangat rendah sekali diriku ini.

Aku melihat banyak supir dan juga pengemudi yang melihatku dengan kaget. Setiap kali truk ini berhenti untuk mengambil karcis adalah saat yang paling memalukan. Karena mobil di belakangku dapat melihat atau memfoto dan memvideokanku. Aku melihatnya ada beberapa orang yang sibuk memvideokanku. Entah apakah kehinaanku akan menyebar sampai mana.

Hampir 45 menit perjalanan memalukan di belakang truk berlangsung dan sekitar di tol dekat dengan pergudangan, ada belokan dan goyangan yang membuaytku menjerit dan kaget sehingga rantai nipple clampku terlepas dari gigitanku. Aku sangat ketakutan dengan apa yang terjadi dengan diriku ketika kami kembali memasuki kompleks pergudangan.

matahari sudah terbit dan aku diturunkan di depan gudang tuan F.
"goblok emang nih lonte !" aku ditampar oleh Umet. "Suruh gihit nipple clamp aja gak becus. Sengaja ya emang pengen dihukum !" bentaknya.

Aku hanya pasrah dan gak berani menjawab. Umet menjenggut rambutku dan menarikku mendekati Tuan Golden yang terikat di depan gudang tuan F.
"Sana ngentot sama anjing ! sambil nunggu hukuman loe !"

Umet memaksa Tuan Golden untuk memperkosaku. Smentara aku diperkosa oleh anjing ini, mereka menurunkan barang ke gudang tuan F. Ketika mereka selesai membereskan abrang, aku masih menungging ditungangi oleh tuan Golden yang sedang penisnya sedang mengembang karena telah menumpahkan spermanya di rahimku.

Tentunya ini membuatku tersiksa tapi memang itulah tujuan hidupku saat ini, tersiksa dan tersakiti dan merasa rendah.
"Kamu tahu apa yang akan kamu lakukan sebagai hukuman ?" tanya Nurdin padaku yang masih terperkosa oleh knottingnya Tuan Golden.

"A-apapun....aaarghhh y-yang....yang....tuan berikan. budak ini akan menerima hukumannya....aaaarghhhh" ujarku yang kesakitan karena kedutan dari penis tuan Golden yang seperti merobek vaginaku.

"Kamu akan berlutut di depan pintu gerbang gudang seperti biasa, dan semua buruh yang masuk akan memukul, menampar, ataupun menendangmu sebagai hukuman. Dan kamu ahrus berterima kasih dan mencium sepatu mereka satu persatu." ujar Umet.

"T-terima kasih telah menghukum budak ini...,Aaarghhhhhh" ujarku sambil mencium sepatu Umet dan kemudian mencium sepatu Nurdin yang menyodorkan kaki mereka karena aku masih terpenjara oleh penis tuan Golden.

Setelah tuan Golden penisnya kembali mengecil dan bisa dicabut, sperma tuan Golden mengalir keluar dari vaginaku dan Umet menjambak rambutku dan memaksaku untuk menjilati sperma cair yang keluar dari veginaku di aspal.

Setelah cukup puas menikmati penderitaanku dan kehinaannku abrulah aku digiring dalam keadaan telanjang untuk ke pos depan dimana aku berlutut dan siap menerima hukumanku dari buruh gudang yang akan segera berdatangan. Mereka yang naik motor akan langsung masuk ke dalam melalui pintu samping, hanya yang menggunakan kendaraan umum yang akan amsuk melalui pintu samping pos satpam. Tapi setiap hari ada sekitar 150 orang yang masuk melalui pintu tersebut. Artinya aku akan dihajar 150kali dan harus mencium 150 sepatu.

Umet mengikat kedua tanganku dengan tali dan memintaku untuk berlutut jam 7:30 dan membiarkanku di pintu masuk samping untuk pejalan kaki dimana semua orang yang datang diminta untuk memukulku, menendangku, atau menamparku 1X. dan kemudian aku berterima kasih dan mencium sepatu mereka.

Yang pertama muncul adalah 3 orang perempuan berusia 30an lebih mungkin hampir 40an yang masuk dan terkejut melihat ada seorang perempuan muda telanjang dan ada luka bakar Slave diatas vaginanya, aku tampak sangat memalukan.

"Wah kamu melakukan apa sampe dihukum gini ?" ujar si ibu pertama. Mereka sudah terbiasa karena aku sudah berkali-kali diikat telanjang di sini. dari awal-awal mereka jijik dan merasa malu-malu kini mereka sekarang sudah menganggap aku sebagai samsak.


"Ini budak seks yang sedang dihukum.... tampar, pukul, atau tendang sekali lalu dai akan berterima aksih dan mencium sepatumu." ujar Umet

"Si-silahkan hukum budak ini nyonya.... " uajrku.
Mereka menendang vaginaku masing-masing satu kali sampai aku menangis akrena rasa sakitnya. Aku mencium sepatu mereka masing-masing.

Awalnya yang datang adalah perempuan-perempuan, baik ibu-ibu dan juga perempuan yang sebaya atau lebih muda dariku, baru kemudian yang pria mulai berdatangan lebih mendekati jam masuk di jam 8 pagi. Yang perempuan awalnya lebih malu-malu dan hanya menamparku ringan atau menendangku ringan, berbeda dengan kebanyakan pria yang menendangku dengan kasar atau menampar payudaraku. Tidak semua laki-laki aksar, ada yang mereka bersikeras tidak mau menendang atau menyakiti perempuan sehingga aku harus meyakinkan mereka kalau aku hanyalah barang dan seonggok daging yang sedang dihukum.

157 orang tepatnya yang masuk melalui gerbang hari itu dan aku sudah cukup babak belur di akhir sesi penyiksaan itu. Bahkan hampir 40 orang terakhir aku hanya bisa meringkuk dan ditendang oleh mereka lalu aku mencium sepatu mereka seadanya karena aku sudah sangat kesakitan.

Jam 8:30 penderitaanku akhirnya selesai dan aku dibiarkan beristirahat dalam kondisi meringkuk dan babak belur. Tentunya Umet mengencingi aku dulu setelah hukumanku berakhir.

Mereka mengguyurku pada pukul 11 lebih karena aku tertidur karena keletihan. Lalu mereka mencuci bersih diriku kembali, lalu bergiliran menggunakanku sebelum aku diijinkan makan nasi bungkus dan  akhirnya aku diantar ke kantor pergudangan tuan F oleh Umet.

"Bye-bye Lonte...." ujar umet sambil meninggalkanku membuatku harus menghadapi Satpam kantor Martin.

"S-selamat siang tuan Martin," ujarku.

"Eh gw baru lait itu tatoo slave u....eh bukan tatoo ya...."
"Ini dicap panas dengan besi tuan," ujarku pasrah mengambil posisi berlutut di hadapannya dan menyilangkan kedua tanganku di belakang,

"Atasanmu, nona Vanya blom datang. Dia yang akan presentasi kan ? sambil nunggu kamu layani aku dulu, terus Tuan Golden deh," ujar Martin sambil duduk santai dan membuka lebar kakinya. Aku mengerti dan langsung patuh berlutut di hadapannya, tanganku membuka sletingnya dan mulai menurunkan celananya sedikit dan aku mulai menyentuh penisnya dan mulai menjilatinya lalu memainkan lidahku agar Martin bahagia.

Aku berharap agar Vanya cepat datang sehingga aku tidak perlu melayani Tuan Golden untuk keduakalinya hari ini. Aku sengaja selembut dan sepelan mungkin melayani Martin.

Martin sepertinya sadar, setelah lima menit, dia menjambak rambutku dan memainkan kepalaku dengan kasar sampai memaksaku deepthroat dan dalam beberapa sekejam saja ia segera mencabut penisnya dan memuntahkan spermanya di wajahku.

"Sekarang sana layani Tuan Golden," ujar Martin menyruuhku untuk melayani anjing German Shepherd. Aku merasa sangat rendah tapi memang itulah aku, aku merangkak dan kembali mendekati anjing yang sedang bersantai. Aku memeluknya dan memainkan jemariku di penisnya, kukecup penisnya dan aku mulai menjilati penis anjing itu dan memasukannya ke mulutku walau baunya aku sebetulnya tidak tahan. Kemudian setelah cukup keras dan Tuan Golden mulai menaikiku dan aku memposisikan diriku seperti anjing betina.

Tuan Golden menggenjotku dan ini terasa sangat hina sekali walau ini sudah sering terjadi. Aku hanya pasrah merintih dan berharap Vanya datang sebelum anjing ini berejakulasi. Tapi sepertinya aku memang ditakdirkan untuk menderita. Aku merasakan penis Tuan Golden membengkak dan rasanya sangat sakit sekali, aku hendak mencabut penisnya dari vaginaku sebelum membengkak tapi martin berteriak "Lonte, kalo u cabut penisnya sebelum dia ejakulasi, gw bakal panggil anjing-anjing kampung sekitar juga buat non stop perkosa u nanti malem,"

Akhirnya aku mebiarkan penis Tuan Golden membengkak di dalam vaginaku, aku menjerit kesakitan dan aku terkunci knotting. Kemudian dalam rasa sakit itu, aku merasakan penisnya menyemburkan sperma cair anjing ke dalam rahimku. Aku sangat kesakitan dan terhina sekali rasanya. Dibuahi kembali oleh anjing.

Kemudian Vanya muncul, turun dari Honda HRV-nya. "Ya Ampun BU erva.... " ujarnya mendekatiku sambil membuak HPnya dan merekamku. "Ya AMpun Bu erva, gw tau elu rendahan tapi gak maen sama anjing juga siang-siang gini di luar puula.... ya ampun..... ayo cepet kita harus meeting...." ujarnya

"B-....bu....V-Vanya....b-budak ini gak bisa melepaskan diri dari anjing yang knotting ini...." tangisku dalam rasa malu.

"Masa gak bisa ?" ujar Vanya memberi isyarat ke pa Martin.
"Gak bisa bu, anjing kalo abis ejakulasi akan ngunci pasangannya.... yah setengah jam lah..." ujarnya

"Setengah jam ?? kita harus meeting dalam 5 menit !" ujar Vanya kesal.
"Dasar lonte tolol.... !" ia kemudian menginjak kepalaku sampai mencium tanah. "Mau meeting malah ngentot sama anjing. Goblok ! loe patut dihukum !!"

Aku hanya bisa diam dan menahan semua penghinaan ini. Aku hanyalah budak objek siksaan dan sudah nasibku dihina dan direndahkan. "Maafkan budak ini nona....maafkan budak ini nona Vanya...." ujarku sambil merintih menahan sakitnya di vaginaku dan sakitnya di harga diriku yang direndahkan dan dipermalukan.

"Sambil loe nikmatin vagina loe diisi kontol anjing, ini jilatin kaku gw !" ujar Vanya. Aku ahnay pasrah menjilati kaki Vanya yang disodorkan kepadaku.

vanya nampak sibuk dengan hpnya ketika aku menjilati kakinya.
"Hei Guys !... liat nih siapa yang ada di kaki gw !" ujar Vanya di video callnya memperlihatkan aku yang sedang dipakai oleh anjing. "Liat lonte kantor kita lagi dipake sama anjing !" ujarnya sambil berkeliling memperlihatkan tubuh telanjangku yang sedang dipakai oleh tuan Golden. Aku berharap itu bukan live. Aku lihat sepertinya itu video call biasa sih.

Mereka mengobrol dan membahas bagaimana aku tidak profesional, mau rapat malah ngentot dengan anjing. Vanya mengumpulkan saran-saran untuk menghukumku.

"Kayaknya itu lonte, mending disuruh piara anjing di rumahnya aja, tiap malem harus life dientot anjing buat kita2," ujar Zahra

"Ini meeting telat sih, parah itu lonte malah enak2an sama anjing. bawa anjingnya ikut meeting biar dia meeting sambil dientot ajing."

"Wah kalo gw sih, nanti selaam meeting gw setrum tanpa henti !"

"udah gak usah diajak meeting, sebagai gantinya dia gak boleh lepas dari itu anjing sampe u keluar beres meeting. suruh life aja terus ajak anjingnya ngentot. kalo perlu cari anjing liar !"

Aku hanya bergidik membayangkan hukuman-hukuman yang mereka sarankan kepadaku.

"Hukumannya ngentot ama kuda aja sore nanti biar kapok !!!" ujar Nadia.

"Wah rusak donk ntar memeknya, gw amsih mau pake !"
"Ih bekas anjing aja loe pada mau !"

"Ih gw males pake memeknya kalo dah liat dia dipake ama anjing gini !"

"Siksa aja, tusuk jarum di toketnya. tiap telat 1 menit 1 jarum liat deh berapa puluh jarum yang bakal ada di toketnya !"

Mendengarnya saja membuat aku ketakutan, entah hukuman apa yang akan mereka lakukan padaku nanti setelah Tuan Golden melepas knottingnya.

Tak lama setelah mereka mengobrol dan membahas hal-hal lainnya, aku merasakan penis tuan Golden mulai mengecil dan akhirnya aku bisa lepas.

Vaginaku sangat terasa perih dan sakit tapi aku tidak bisa mengasihani diriku dan merapa-raba rasa sakitku. Vanya langsung menarik putingku dengan kasar dan mengiringku masuk ke dalam bangunan melewati para Kuli yang bekerja di lantai 1 dan melewati staff di lantai 2 dan 3.

Aku masih bisa mendengar cemoohan para Kuli, "awal-awal gw liat non Erva cakep banget, mimpi apa ya makin lama makin hina gini. dari awal pake baju berkelas, pake baju kayak lonte, telanjang, sekarang dijenggut lagi masuknya...."

atau di lantai 2 dan 3 "Lulusan luar negeri tapi jadi budak seks, makanya percuma sekolah tinggi di tempat bagus kalo nasibnya jelek, tetep aja cuma dijadiin budak seks doank,"

Akhirnya masuk ke ruang meeting dimana Suri dan Tuan F sudah menunggu.
Suri belakangan sering ada ikut meeting hanya untuk menambah penderitaanku.

"Telat 37 menit !" ujar tuan F dingin. "Ah Erva udah datang...." ujar Suri yang menggunakan kemben putih dan celana panjang jeans.

Aku yag sedang kesakitan didorong dengan kasar oleh Vanya. Aku tahu aku harus menjalani hukuman standarku jika telat. Aku meranhgkak ke tempat dimana jepitan disimpan dan mengambil 37 buah jepitan yang satu demi satu kujepitkan ke tubuhku.

Walau seluruh badanku sakit, terutama vaginaku tapi aku dengan tangan gemetar mengambil satu demi satu penjepit lalu menjepitkannya ke tubuhku, mulai dari kedua putingku dan kedua bibir vaginaku, serta itilku dan terus menghiasi tubuhku satu demi satu. Sampai ke 37 Jepitan menghiasi tubuhku.

"kamu tahu berapa hukumanmu ?" tanya Suri

"Setiap 10 detik keterlambatan, budak ini harus menempelkan 1 jepitan. Berarti budak ini akan 6 kali menjalankan hukuman ini nona Suri," ujarku sambil melipat tanganku di belakang dan membusungkan dadaku.

"Aku gak mau mengulang 6 kali ! jadikan 2X saja, tambah lagi 37 kali 2 !"
"Ctarrr !!!" Suri menghantamkan cambuknya menghajar tubuhku dan 5 buat jepitan terpelanting. Aku meraung menjerit.


"B-baik nona...." uajrku patuh, mengambil 5 buah jepitan yang terhempas dan emamsangnya kembali ke tubuhkud an mengambil 74 jepitan lain dan mulai memenuhi selutuh tubuhku dengan jepitan-jepitan itu.

"Kita mulai meeting dulu agar tidak membuang waktu," ujar Tuan F mempersilahkan Vanya.

Vanya mulai menjelaskan dan memberikan presentasi laporan sementara aku terus menghiasi tubuhku dengan jepitan-jepitan. Tak terasa dalam beberapa menit, kini di tubuhku ada 111 jepitan yang menghiasi tubuhku.

"Maaf, tapi budak ini sudah siap tuan dan nona," ujarku membusungkan tubuhku yang penuh dengan jepitan.

"Tunggu dulu aku selesaikan satu bagian tolol !" bentak Vanya menendangku dengan kasar.

"Maaf...nona...." aku langsung kembali berdiri dan berlutut dengan membusungkan tubuhku dan menanti mereka menyelesaikan satu bagian presentasi.

sekitat 10 menit kemudian,
"Baiklah kita istirahat dulu sambil melihat budak ini dihukum!" ujar Vanya mempersilahkan Suri yang mengambil cambuk. Ia melihatku dengan keji dan memutar-mutarkan cambuknya.

Ia menghantamkan cambuknya ke badanku di ada.
Aku langsung menjerit kesakitan !"Aaaaaaaaaaaaaaa.......S-s-satu....terima kasih nona Suri...." ujarku. Kurasakan ada 7 jepitan yang terpental. Aku tahu aturan sadis hukumanku adalah setiap ada berapapun jepitan yang terlempar aku harus memasangkannya kembali dan hanya boleh menyisihkan 1 untuk tidak terpasang. Memastikan aku selalu hanya mengurangi 1 jepitan dalam setiap cambukan.

Artinya aku ahrus mengambil 6 buah jepitan dan memasangkannya lagi sebelum cambukan kedua dilayangkan. Hal ini memastikan juga putingku selalu dijepit oleh jepitan dan Suri akan terus menghantam putingku.


maka neraka siksaankupun dimulai.
Seratus sepuluh cambukan lagi dan...
   
...

"Aaaaahhhhhhh!" aku emnangis setelah 5 buah jepitan terlepanting dari dada kananku. "L-lima pupuluh.....T-terima kasih...." ujarku sudah sangat kesakitan dan aku sduah becek dan orgasme karena saking sakitnya tubuhku mengeluarkan endorphine dan memaksa tubuhku orgasme.

"Masih ada 61 lagi Budak !"
"Ctarrrr!!!!"

Aku kembali menjerit meraung.


...

Aku sudah berhenti menjerit dan hanya mengejang dan sudah tidak sanggup berdiri. aku sudah terlentang di lantai ketika cambukan nomer 97 dihantamkan pada tubuhku dan mementalkan 3 buah jepitan di itil, dan kedua bibir vaginaku.

"...a....a....sembilan.....tu-tujuh.....maaa.kas...sih....." ujarku yang sedang dilanda rasa sakit. Tanganku meraba-raba tapi aku sebetulnay sduah diambang batas sadarku. Suri mengambil dua jepitan dan menjepitkannya di itilku yang membengkak dan satu lagi di bibir vagina kiri. Kemudian ia memindahkan satu jepitan di perutku ke bibir vagina kanan sebelum....

"Ctarrrrrr!!!"

Aku kembali mengejang kesakitan. "Se-sembilan.....dla.....dlapan......"

...

Pukulan ke 111 yang terakhir dari sesi ini dihantampkan di itilku. aku sudah sangat tidak berdaya, "Sra...sratus..sebelas....ma...ka....sih...." dan aku akhirnya bisa bernafas sedikit lega sebelum menutup mataku karena kesakitan.

Suri menjambakku dan memaksaku untuk kembali berlutut. Lalu ia menyerahkan sepatu high heelsnya...."sementara kita meeting.... itu tangan kiri masukin heels gw ke vagina loe, ! awas kalo berenti gw masukin kaktus !" ancamnya

Aku hanya pasrah walaupun vaginaku sudah kering dan lecet tetap aku memasukan heels stilettonya ke dalam vaginaku sambil aku berlutut dan mendengarkan mereka berbicara melanjutkan meeting.

Rasanya ini menjadi meeting yang panjang dan aku nyaris kehilangan kesaradan karena sudah sangat kesakitan. Aku merasakan aku sepertinya demam dan sangat lemas.  Dan aku masih berlutut dalam keadaan geemtar sambil memasukan dan mengeluarkan heels milik Suri. Sungguh memalukan dan menyedihkan semantara Vanya dan tuan F rapat.

Sampai akhirnya meeting selesai aku langsung ambruk padahal masih ada satu sesi lagi 111 jepitan yang siap menantiku.

"Yah malah pingsan....padahal sesi 2 baru mau mulai !" aku mendengar suara Suri yang menendang-nendang tubuihku yang jatuh telungkup karena pingsan. Aku samar-samar masih merasakannya sampai tiba-tiba kesadaranku hilang..

"Aaarghhhh !!!!" aku menjerit ketika dadaku kini seperti ditusuk oleh banyak paku payung. Suri ternyata menekan payudaraku ke nampan berisi paku payung yang menembus langsungh ke buah dadaku.

"Karena loe pingsan, jadi hukuman loe gw ganti pake 111 paku payung yang ada di nampan dan bakal nusuk badan loe !" ujarnya mengangkat kembali badanku. dadaku sudah penuh paku payung dan beberapa terjatuh walau ada banyak juga yang menempel di payudaraku.

"Ampun miss..... ampun....ampuuaaaaaaaaaaaaarghhhhh"

Ia kemudian mendorong kembali badanku ke nampan di atas meja tersebut membuatku menjerit. Beberapa kali ia mengangkat badanku dan mendorongku kembali ke nampan paku payung sampai akhirnya dia puas dan barulah aku dibiarkan tak berdaya, tanganku dibelakang terikat dan badanku penuh paku payung.

Aku hanya dibiarkan saja menangis sampai akhirnya tuan F dan Suri pulang. Aku masih bisa mendengar ketika Vanya, Suri dan Tuan F meninggalkan ruangan : "Kalian boleh pake itu lonte bebas, tpai inget jam 12 malem harus udahan ya, atur2 sama kalian ya," perintahnya pada para staff.

Aku hanya menghela nafas dan berpasrah pada apa yang akan terjadi.


Beberapa staff laki-laki tak lama masuk, melihat aku yang meringkuk dengan tangan terikat, di pojok ruangan dengan rambut berantakan, daerah dadaku yang dipenuhi oleh paku payung yang menancap di buah dadaku dan juga aku tentunya telanjang hanya menggunakan collar anjing.

Ketiga staff laki-laki itu menarikku keluar dan kemudian mereka membantuku dengan mencabut satu-satu paku yang menancap di dadaku membuatku kesakitan lebih lagi.

Setelah semua tercabut, para staff menggunakanku bergantian, kebanyakan menggunakan mulutku karena vaginaku bahkan sudah tidak bisa becek walau dirangsang ataupun dikasari.

Mereka menendang vaginaku tiga kali berusaha agar aku becek tapi aku sudah terlalu letih sehingga akhirnya mereka mulai tidak tega dan menggunakan mulutku.

Setelah aku melayani 9 staff mereka melemparku ke lantai satu dimana para supir berikutnya menggunakanku. Para kuli dan supir truk menyirami tubuhku dan mengambil vaselin dan lubricant untuk memaksaku basah dan akhirnya memperkosaku walau aku sudah setengah tidak sadar. Mereka tau bahwa tubuhku telah hangat karena demam tapi mereka tetap menggilirku.

Aku sudah tidak tahu sebetulnya apa yang terjadi, hanya yang kuingat rasa sakit yang menderaku karena walaupun vaginaku keringpun, tetap saja mereka memaksa memasukan penis mereka, dan jika penis mereka lecet karena vaginaku kering mereka menendangku atau memasukan apapun ke vaginaku membuatku menjerit-jerit dan yang kutahu seperti perintah tuan F, jam 11:50 mereka membunyikan alarm dan melemparku yang penuh sperma dan kesakitan keluar dari gedung sementara mereka pulang satu persatu.

Aku bahkan sduah tidak sanggup berdiri. Dan hanya terguling lemas di depan gedung dalam keadaan telanjang.

Nurdin si supir truk tak lama menghampiriku. "Eh Lonte, mau pulang ?" tanyanya.

Aku hanya menatapnya, lalu merayap ke kakinya yang tak jauh dariku. "Mohon tuan berbaik hati mengantarkan budak yang tidak berguna ini,"

"Iya gw anterin loe pulang deh, nih tas loe. Tadi non Vanya nitip ke gw." sambil ia memperlihatkan tasku. Lalu ia mengambil ember dan menyiramku karena aku terlalu menjijikan sebelum ia mengangkatku dan melemparku ke mobil pickup terbuka. Aku dibiarkan terbaring di pick up terbuka dalam keadaan telanjang dan diantarkan ke apartemen.

Sepanjang perjalanan aku kedinginan dan demam menguasaiku. Tubuhku panas tapi aku mengigil karena siksaan ini. Semoga saja ini hanya keletihan.

Semua menjadi gelap......


- Bersambung.

11 komentar:

  1. Mantaaab terima kasih updatenya!

    BalasHapus
  2. Ditunggu report 11 hukuman di akhir bulannya budak lacur erva

    BalasHapus
  3. Sepertinya tinggal 1 episode lagi

    BalasHapus
  4. Lanjutin veirin lagi lah lonten, gantung banget loh update veirin terakhir lu, mau sekalian d bikin mati ato gimana kek gitu jangan gantung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sih kalau dibikin mati
      Bisa aja mereka dah bosen, terus disuruh gantung diri ditengah pesta, atau diperkosa sampe mati terus jasadnya diawetkan dan jadi pajangan kantor dengan tulisan budak

      Hapus
  5. Bole ga ide kalo dalam seminggu ada 1 hari erva digantiin sama cicinya ? Keknya drama sisters seru jg

    BalasHapus
  6. An update.... Finally....
    Tapi elo jangan seneng dulu, bitch...
    Elo tetap harus di hukum...
    Malam ini, di balcony, elo ngga boleh tidur rebahan...
    Elo hrus tidur jongkok, elo iket leher leo di pager balcony sampe elo ngga bisa rebahan....
    vagina elo dipasangin vibrator sampe besok pagi, dan vibratornya elo pasangin kondom duri...
    We'll see if you'll enjoy your rest, bitch

    BalasHapus

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...