Jumat, 04 Februari 2022

Business Consultant Rendahan 11

 CHAPTER XI

Mereka meninggalkanku dan HPku dibiarkan di lantai. Aku bisa melihatnya balasan-balasan yang masuk ke hpku secara bertubi-tubi. Yah mereka melihat bagaimana aku mempermalukan diriku di sana.

Kulihat HPku berdering menerima panggilan masuk namun aku tidak bisa bergerak karena terikat. Malam itu sungguh mengerikan, aku membayangkan semua hal buruk terjadi di kepalaku. berbagai amcam skenario bermunculan, apakah aku akan dipecat secara memalukan ? apakah akan ada polisi menangkapku akrena porno aksi ? atau aku akan menjadi sex slave semua orang di kantor mulai sekarang ? apakah aku harus segera resign ?

Malam itu begitu panjang dan terasa begitu menyedihkan. Beberapa kali teleponku berdering dan kembali lagi ke hening. Aku hanya bisa pasrah terikat telanjang seperti katak yang memperlihatkan buah dada dan vaginanya kepada semua orang di esok pagi.

Skenario demi skenario terus berputar di kepalaku. Mulai dari bagaimana aku harus mencari alasan dan berbicara dengan HRD dan para atasanku dan bawahanku serta kolegaku. Apa aku masih bisa bertahan di sini ?

Lama kelamaan rasa sakit di sekujur tubuhku mulai terasa, seluruh tubuhku yang tak bergerak mulai kesemutan dan rasa pegal menyerangku tapi aku tak bisa bergerak.

Detik demi detik terasa panjang dan menyedihkan. Aku tak tahu sudah berapa lama aku terus berpikir dan entah berapa kali aku tertidur dan bangun kembali karena rasa tidak nyaman dan pengap.

Aku hanya bisa pasrah saat pintu terbuka dan seseorang masuk ke dalam ruangan.

matahari belum berkokok tapi inilah kehidupan keras Jakarta, ibu kota yang merenggut waktu dengan kemacetannya. banyak dari para karyawan tidak lagi memiliki kehidupan, mereka berangkat subuh hari demi menghindari macet, sampai di kantor saat matahari baru terbit atau bahkan sebelum terbit. Dan kembali saat sudah larut malam.

"Bu Erva ?" ujar Udin si OB. Ya OB adalah yang pertama datang biasanya dan dia terkejut melihat aku tergantung dalam kondisi menyedihkan, tidak berpakaian sama sekali memperlihatkan kemaluanku dan juga kehinaanku.

"mang U-udin ?" aku melihatnya dengan tatapan sayu memelas.

"Wah yang di grup beneran ternyata," ujar Udin senang.
Mang Udin langsung memelorotkan celananya, "mumpung blom ada orang, maen dulu ya ama Udin" ujarnya.

"M-mang... j-jangan... lepasin say.........ummmhhhph..." Mulutku langsung disumpal oleh lap kotor dari pantri.
"Udah, neng Erva kan cuma budak sex. Jangan cerewet nurut aja ntar mang Udin bikin neng Erva keenakan." ujarnya sambil menggesek-gesekan penisnya yang telah tegang ke vaginaku yang terpampang bebas.

Aku ingin menutup kakiku tapi tali-tali ini mengikatku sampai aku tidak bisa bergerak. Dan kakiku telah semutan dan rasanya sangat tidak nyaman sekali ketika mang Udin mulai mendorong masuk penisnya masuk ke liang vaginaku.

Aku menjerit tapi teriakanku tidak keluar karena lap yang memenuhi mulutku. Aku hanya bisa pasrah diperkosa oleh OB yang sering kumarahi ini.

Dia memajukan penisnya dalam liang vaginaku dan menikmati jepitan dari vaginaku yang becek. Entah kenapa aku sangat becek walau dipermalukan seperti ini, mungkin benar aku sudah menjadi masochist.

Ketika Udin sedang memakaiku, terdengar suara pintu kembali terbuka ada Leo yang datang dengan kemeja biru mudanya dan melihatku yang sedang dinikmati oleh Udin.

"Wah ternyata beneran, aku pikir editan," ujarnya.
"Enak bang ! masih sempit memeknya non Erva"
"Wah boleh deh nanti saya coba juga, gak nyangka aja ternyata Erva yang aku pikir berkelas gak lebih dari budak seks," ujarnya sambil menyimpan tasnya di kubikelnya dan kemudian mengomentari foto-fotoku.

"wah dia ada foto sambil ngemut kontol anjing juga," ujarnya melihatku seolah tidak percaya.
Belum selesain Udin menggunakanku, beberapa karyawan juga telah datang dan mereka tampak suka sekali melihatku dalam kondisi menyedihkan.

Mereka segera menyimpan tas mereka di kubikal mereka dan mendekatiku yang sedang digunakan oleh Udin. "Wah antri ya !" ujar Udin.

"Gak nyangka Erva bisa dipake kayak gini."
"Fotonya gila ini sih, disgusting and nasty !"
"Lebih parah dari pecun ini sih,"
"Gila itu vagina udah dipake anjing !"

"Gantian ya pa," ujar Udin yang masih dengan enaknya menghunuskan kejantanannya masuk ke dalam vaginaku. Tak lama kerumunanpun semakin ramai, mereka mulai mengelaurkan HP mereka dna memvideokanku. setelah Udin menyemprotkan spermanya, mereka mulai bergiliran menggarapku yang terikat.

Akhirnya pelan-pelan mereka melepas ikatanku dan memaksaku untuk melayani mereka bergantian.
 
Ini sungguh memalukan, aku hanya bisa menangis dan meratapi rasa malu dimana para staff yang biasa menjadi bahwanku kini memegang dadaku dengan bebas dan bergantian mengantri untuk membuahiku. Dan aku tak bisa berkata aataupun berbuat apa-apa hanya bisa menangis.

Ada satu karyawati juga yang datang dan dia hanya menggeleng-geleng melihatku sedang dikerumuni beberapa karyawan yang kini sedang bergiliran menggunakan vaginaku.

Zahra bawahanku juga datang tak lama ketika aku digenjot oleh Brian dari divisi finance.
Aku bisa melihat ia memandangku dengan rendah dan menghinaku dengan gerakannya. Ia mendekatiku yang sedang menungging melayani Brian. Ia jongkok di depan wajahku. "Bu Erva, selamat pagi," ia menumpahkan kopi dingin ke atas kepalaku. lalu kemudian meludahi wajahku.

Aku merasa sangat terhina karena Zahra adalah staff yang paling sering kuomeli dan kuperlakukan kurang baik. kini ia berganti melecehkanku.

Pagi itu terasa begitu sangat memalukan ketika satu demi satu staff kantor masuk dan melihatku dalam keadaan sangat menyedihkan.
"Bu Erva, bu erva ternyata cuma budak seks ya ?" tanyanya.

Aku hanya menunduk dan gak bisa menjawab.
"Plak !" sebuah tamparan menghantam wajahku. "kalo ditanya jawab !" bentak Zahra.

"Sa-saya cuma budak seks...." ujarku sambil terus digenjot oleh Brian.

Zahra kemudian ia menginjak kepalaku sampai kepalaku menempel dengan lantai. Ia mengucek-ucek kepalaku dengan kakinya dan membuatku tambah terhina.

Setelah beberapa saat, ia menurunkan kakinya dan menempelkannya ke wajahku. "Jilati sepatuku bu Erva," ujarnya.

Aku hanya pasrah dan mulai menjilati sepatu Zahra dengan perasaan sangat terhina. Ini sudah akhir dari karirku, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah Brian selesai menggunakanku dengan membuat spermanya di rahimku, karena sudah semakin banyak staff perempuan yang datang, para staff laki-laki mengurungkan niat mereka untuk terus memperkosaku. Tadinya mereka ingin menggiringku ke kamar kecil laki-laki untuk diikat dan diperkosa bergiliran di sana tapi para staff perempuan ingin bermain-main dulu denganku. Para Staff perempuan membawaku ke ruanganku dimana mereka menggeser meja dan kursiku ke samping dan membuat ruanganku jadi lega. Aku mereka suruh berlutut di tengah ruangan.

Aku berlutut dalam ketelanjanganku, mencoba menutupi kedua payudaraku dengan tanganku sementara para staff perempuan mengitariku. Ada Zahra, Vanya dari bagian keuangan, Nadia dari front office yang merangkap sebagai admin, Susan, Keysha, Imel dan beberapa perempuan staff admin lainnya.

"Jangan tutupi badan hinamu !" bentak Imel dari bagian Legal. "lebarkan kakimu, tangan dibelakang kepala!"

Aku dengan pasrah melebarkan sedikit kedua kakiku yang sedang berlutut kamudian mengangkat tanganku ke belakang kepalaku memperlihatkan ketelanjanganku kepada semua kolegaku.

"Kamu tahu kesalahanmu ?" tanya Imel.
"I...iya...."

"Apa kesalahanmu ?" tanya Imel sambil kakinya menendang vaginaku.

"Aku.....aku.... aku ..."

"Kau mempermalukan perusahaan, melakukan tindakan pelacuran dan porno aksi yang melawan hukum, membocorkan data perusahaan klien kepada saingan," ujar Imel menjelaskan. "Ya, semalam aku dan mr. K telah berdiskusi untuk kasus video dan juga tindakanmu. Kami mendapat telepon dari klien-klienmu dan mendapatkan laporan tentang ini semua. Kami akan memecatmu secara tidak terhormat, mendendamu karena merusak reputasi perusahaan, dan memasukanmu ke penjara karena tindakan ini." ujar Imel.

"Hidupmu akan berakhir !" ujar Imel lagi.

"Aku mohon, kasihani aku, aku terpaksa dan dipaksa melakuka..." belum selesai aku bicara sebuah tendangan menghantam vaginaku dengan sangat keras sampai aku mengaduh.

Kemudian Zahra menginjak kepalaku dengan kasar.

Setelah kepalaku diinjak dengan kasar, Imel menarik rambutku berbarengan dengan Zahra yang melepas injakannya dari kepalaku. Ia menarik rambutku dan menghadapkan wajahnya ke wajahnya kemudian meludahi wajahku. "Dendamu 5 miliar, dan kamu akan dipenjara 5 tahun karenanya."

"A-..aku akan mencicil dendaku, tolong jangan penjara..." belum selesai aku bicara seorang perempuan lainnya menyepak selangkanganku dari belakang. Aku langsung berteriak kesakitan tapi mereka tidak peduli.

"Udah pasrah aja ! bilang terimakasih seperti pengakuanmu."

"i..itu aku dipaks...." belum selesai seorang perempuan di belangku kembali menghantam selangkanganku dengan kakinya dan membuatku terjatuh.

"masih berani ngomong ??" tanya Zahra sambil sekali lagi menyepak selangkanganku.
"Ampun... ampun.... terima kasih telah menyiksa Erva, huhuhu...." aku hanya bisa menangis. "Aku akan pasrah dengan hukuman apapun," ujarku.


"Tapi entah bagaimana Tuan F dan Lauren punya rencana lain untukmu. Mereka memintamu untuk terus bekerja di sini, kamu tidak diijinkan resign ataupun dipecat bahkan Lauren akan tetap membayar gajimu walau nilainya hanya setengah dari gajimu yang sekarang. Kontrakmu ada di sini, kamu boleh tanda tangan kontrak ini atau kamu boleh masuk penjara dan membayar denda." ujar Nadia dari HRD melemparkanku sebuah map berisi kontrak kerja.

--------------------------------

SURAT PERJANJIAN KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : Nadia Sitorus
Jabatan : HRD
Dalam hal ini bertindak atas nama direksi PT Archaic Toltec Konsultan  
yang berkedudukan di Gedung XXX lantai 27 Suite A dan
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Minerva Liong
Tempat dan tanggal lahir : Bandung 18 Dec 1993
Pendidikan terakhir : S2
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
No. KTP / SIM : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pada hari ini Rabu, tangal XX Bulan XX Tahun XXXX, kedua
belah telah bersepakat untuk mengikat diri dalam perjanjian kerja dengan
syarat dan ketentuan yang diatur seperti berikut:

---PASAL SATU | STATUS
PIHAK PERTAMA menyatakan menerima PIHAK KEDUA sebagai budak
di perusahaan dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan kesediaannya.

---PASAL DUA | JABATAN
PIHAK KEDUA akan ditempatkan sebagai budak kantor pada departemen konsultasi dalam perusahaan Apabila dipandang perlu dan juga
dikehendaki, PIHAK PERTAMA dapat menempatkan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang oleh PIHAK PERTAMA
dianggap lebih cocok serta sesuai dengan keahlian yang dimiliki PIHAK KEDUA, dengan syarat masih tetap berada di dalam lingkungan perusahaan.

---PASAL TIGA | JANGKA WAKTU
Masa perbudakan ditetapkan selama 10 tahun (120 bulan)
yang dihitung sejak tanggal masuk PIHAK KEDUA ditempatkan diposisi ini.

---PASAL EMPAT | UPAH
PIHAK PERTAMA harus memberikan gaji pokok kepada PIHAK KEDUA
sebesar [(Rp. 24,000,000,00) (Dua puluh empat juta rupiah)] setiap bulan
yang harus dibayarkan PIHAK PERTAMA pada tanggal terakhir setiap bulan
setelah dipotong pajak pendapatan sesuai peraturan perpajakan di Indonesia.

---PASAL LIMA | JAM KERJA
Sesuai dengan kesepakatan yang diajukan dan diminta oleh PIHAK KEDUA, jumlah jam kerja
efektif adalah 60 (enam puluh lima)] jam setiap minggu dengan
jumlah hari kerja 5 (lima) hari setiap minggu.
dimulai hari senin dan bera khir pada hari jumat, dengan
perincian sebagai berikut:

Hari Senin sampai dengan hari Jumat, jam masuk adalah jam 7 pagi (tujuh)
dan jam pulang adalah jam 7 (tujuh) malam dengan waktu istirahat selama 15 menit di jam 12 (dua belas) sampai jam 12.15 (dua belas lewat lima belas)

---PASAL ENAM | LEMBUR
Apabila tersedia pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau bersifat
mendesak (urgent) dan PIHAK KEDUA diharuskan masuk kerja lembur,
maka PIHAK PERTAMA tidak perlu membayar PIHAK KEDUA karena memang sudah sepantasnya

---PASAL TUJUH | PENAMPILAN
1. PIHAK KEDUA tidak diijinkan berpakaian selama berada di area perkantoran. PIHAK KEDUA akan melepaskan seluruh pakaiannya dan melipatnya secara rapi di pintu masuk kantor sebelum memasuki area front office.
2. PIHAK KEDUA wajib menggunakan collar yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan tidak boleh melepasnya selama jam kerja.
3. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menggunakan pakaian dalam dalam wujud apapun baik dalam jam kerja ataupun diluar kerja dalam kondisi apapun selama kontrak ini. Jika kedapatan menggunakan pakaian dalam maka, akan ada hukuman dasar yang harus dijalankan oleh PIHAK KEDUA berupa 30 kali cambukan di muka umum masing-masing di payudara dan daerah selangkangan. Selain hukuman dasar, PIHAK PERTAMA diwajibkan memberikan hukuman tambahan yang membuat PIHAK KEDUA jera.
PIHAK KEDUA akan diijinkan memakai pakaian dalam jika ada ijin tertulis resmi yang ditandatangani oleh 3 staff dari PIHAK PERTAMA dan lamanya penggunaan pakaian dalam untuk satu kali ijin adalah sampai dengan 8 jam saja maksimal.
Adapun pengecualian untuk PIHAK KEDUA dapat menggunakan celana dalam saat haid.
4. PIHAK KEDUA harus selalu tampil tanpa sehelai ramput dari leher ke bawah. Dimana Area selangkangan dan ketiak harus selalu tidak berbulu.
5. PIHAK KEDUA wajib dan akan selalu menjaga berat badan yang ideal dengan tubuh yang sehat. PIHAK PERTAMA dapat memaksa PIHAK KEDUA untuk terus melakukan pola hidup sehat seperti olah raga dan lain-lain untuk menjaga penampilan PIHAK KEDUA agar selalu terlihat menarik.
6. PIHAK KEDUA wajib melakukan perawatan kulit (skin care) untuk menjaga tubuh PIHAK KEDUA.

---PASAL DELAPAN | CUTI
1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan 1 hari cuti setiap dua bulan.
2. Pengajuan cuti pada hari kerja, diajukan setiap karyawan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan cuti dengan mendapat pengesahan berupa tanda tangan dan
ijin dari atasan langsung yang bersangkutan disertai tambahan hukuman.

---PASAL SEMBILAN | BIAYA PENGOBATAN
PIHAK PERTAMA wajib menanggung biaya pengobatan serta perawatan jika
PIHAK KEDUA sakit atau memerlukan perawatan kesehatannya sesuai
dengan syarat, peraturan, dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.

---PASAL SEPULUH | KETERSEDIAAN DALAM MENAATI PERATURAN
1. PIHAK KEDUA menyatakan kesediaannya untuk mematuhi serta
mentaati seluruh peraturan tata tertib perusahaan dan Ruang Linkup Pekerjaan
yang telah ditetapkan PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA secara khusus yang ada dalam lampiran.
2. Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut di atas dapat
mengakibatkan PIHAK KEDUA dijatuhi hukuman dan siksaan.

---PASAL SEBELAS | SAMPINGAN
PIHAK KEDUA selama masa berlakunya ikatan perjanjian kerja ini tidak
dibenarkan untuk melakukan kerja rangkap di perusahaan lain manapun juga
dan dengan alasan apapun juga, kecuali apabila PIHAK KEDUA telah
mendapat persetujuan secara tertulis dari PIHAK PERTAMA.

---PASAL DUA BELAS | GANTI RUGI
PIHAK PERTAMA berhak setiap saat untuk mengakhiri perjanjian kerja ini
dengan syarat harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
tanpa berkewajiban menjelaskan alasan apapun juga. Dalam masalah ini,

PIHAK PERTAMA wajib memberikan ganti rugi atau pesangon kepada
PIHAK KEDUA yang jumlah serta tata aturannya merujuk pada Peraturan
Pemerintah yang berlaku.

PIHAK KEDUA wajib membayarkan denda sebesar 10 Miliar Rupiah kepada PIHAK PERTAMA jika melanggar dari kontrak ini ataupun ingin mengehentikan kontrak ini.Jika PIHAK KEDUA tidak dapat melunasi denda, PIHAK KEDUA akan memberikan dirinya untuk dijual sampai denda ini lunas terbayarkan lunas beserta bunganya.


---PASAL TIGA BELAS | KEMATIAN
Perjanjian kerja ini akan berakhir dengan sendirinya jika PIHAK KEDUA
meninggal dunia atau hal-hal lain yang menurut PIHAK PERTAMA layak
diterima.

---PASAL EMPAT BELAS | FORCE MAJOR
Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi
yang memaksa, seperti: bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara,
kerusuhan, atau apapun yang mengakibatkan perjanjian
kerja ini tidak mungkin lagi untuk diwujudkan.

---PASAL LIMA BELAS | PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila dengan cara ayat 1 pasal ini tidak tercapai kata sepakat, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
dilakukan melalui prosedur hukuman, dimana PIHAK KEDUA akan disiksa sampai menyetuji keinginan PIHAK PERTAMA.

---PASAL ENAM BELAS
Demikianlah perjanjian ini dibuat, disetujui dan ditandatangani dalam rangkap
dua, asli dan tembusan bermaterei cukup dan berkekuatan hukum yang sama.

Satu dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan lainnya untuk PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA            PIHAK KEDUA
Nadia Sitorus            Minerva Liong

--------------------------------
LAMPIRAN #1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN TATA TERTIB

1. Pekerjaan utama Budak Minerva Liong (PIHAK KEDUA) adalah sebagai penasihat untuk meberikan ide dan memberikan analisanya untuk perkembangan produk dan perusahaan klien dari PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sebagai peran pembantu untuk memvalidasi langkah-langkah yang diajukan konsultan.
2. PIHAK KEDUA berfungsi menjadi penanggung jawab kepada klien jika terjadi kesalahan. PIHAK KEDUA siap dihukum oleh klien (PIHAK KETIGA) dalam bentuk hukuman fisik dan siksaan serta pelecehan secara seksual untuk menebus kesalahan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA juga beguna untuk menjadi penghibur bagi Klien jika dibutuhkan layanannya dalam bentuk apapun.
4. PIHAK KEDUA juga wajib menjadi pembantu umum bagi semua karyawan dan staff serta direksi PIHAK PERTAMA dan memberikan pelayanan baik fisik, batin, dan seksual.
5. PIHAK KEDUA bersedia menjadi entertain (menemani dan tidur) dengan PIHAK KETIGA sesuai petunjuk PIHAK PERTAMA
6. PIHAK KEDUA akan wajib menerima 50 cambukan setiap minggu yang dilaksanakan di hari Senin pagi sebagai pengingat bahwa dirinya hanyalah budak dan terhukum.

Segala bentuk siksaan dan hukuman yang akan diterima oleh PIHAK KEDUA tidak akan melibatkan mutilasi ataupun cacat permanen bagi PIHAK KEDUA.


--------------------------------

Aku membaca surat perjanjian kerja yang mengerikan itu dan air mataku tidak bisa berhenti mengalir. Sekarang bahkan ditempat kerja, di apartemen, dan kehidupan sosialku kini dipenuhi dengan perbudakan yang menyiksa ini. Aku hanya bisa menangis beberapa saat.

"Hei lacur !" Nadia menendangku dengan kasar.
"Cepat tanda tangani !" ia melemparkan materai dan juga sebuah bolpen kepadaku

"Aku...aku gak mau....." ujarku. "Aku gak mau kontrak yang seperti....." belum selesai aku bicara Zahra menendan selangkanganku lagi dan mendorongku.

"Dikasih kebaikan masih rese !" bentak Zahra.

Kemudian Nadia mengambil surat kontrak itu dari tanganku lalu meludahi wajahku membuatku merasa sangat hina. Kemudian mereka meninggalkanku di ruanganku dalam ketelanjangan dan kesendirian. Aku hanya bisa menangis dan meratapi apa yang akan terjadi padaku. Aku tidak mau menerima kontrak mengerikan itu. Aku tidak akan pernah mau menandatanganinya.

Hanya sekitar 3 menit aku dibiarkan sendiri dan pintu ruangan terbuka, tiga staff laki-laki masuk.
"Bu erva.... tolong layani kami ya !" ujar salah satu staff pria itu yang namanya aku tidak begitu hafal. Aku hendak berontak tapi ketiganya segera mendominasiku. Satu dari mereka menjenggut rambutku setelah mereka menamparku beberapa kali agar aku menurut,
"Wah suka dikasari ternyata bu Erva !" lalu berikutnya memaksaku memblowjob mereka bergantian sementara kedua tanganku harus memberikan handjob bagi kedua yang lainnya. Mereka memaksaku melayani mereka bertiga walaupun aku sedang menangis.

Staff pertama memasukan penisnya dalam-dalam ke tenggorokanku dan mengeluarkan spermanya di mulutku lalu memaksaku menelannya. Setelahnya aku juga harus menjilati penisnya sampai bersih dan lalu ia bergantian dengan staff ke dua dan staff ketiga yang melakukan hal yang sama. Setelah ketiganya memakaiku, mereka mendorongku dan meninggalkanku di ruanganku.

Sementara aku menangis di ruanganku memikirkan bagaimana nasibku sekarang, apakah aku akan dipecat atau apa yang akan terjadi dengan kehidupanku yang sudah runyam berantakan ini ? Apakah aku lebih baik mendekati Laureen dan memohon agar dia mengampuniku ? Atau aku ke tuan F dan meminta Tuan F menyelamatkanku dan aku mungkin bisa hidup menjadi budaknya di rumahnya. Sama saja, dimanapun sekarang berada aku akan menjadi budak, entah itu di kantor, jadi budak laureen, ataupun budak tuan F. Atau sekarang aku adalah budak dari semua orang ini.

"permisi !" pintu ruanganku terbuka dengan kasar dan 4 orang polisi disertai Nadia masuk. "Silahkan diarak dan dipenjarakan Pa !" ujar Nadia.

Entah kenapa aku seperti mematung melihat tiga polisi berbadan tegap itu. Kengerian ini benar-benar menyelimuti tubuhku dan para polisi itu segera memborgol tanganku di belakang dan mereka menyeretku yang dalam keadaan telanjang. Lebih sedihnya lagi mereka menyeretku dengan mencubit puting kananku dan menariknya dengan kasar. Aku diseret keluar dari ruanganku dalam keadaan telanjang dan dibawa keluar dari suite kantorku. Kemudian mereka memaksaku masuk ke lift dan beberapa orang dan pekerja dari kantor lain melihatku yang dikawal oleh 4 polisi dalam keadaan telanjang bulat tanpa bisa menutupi ketelanjanganku menyusuri koridor. Aku sungguh malu dan hanya bisa menundukan kepalaku. Entah kenapa aku seperti membisu dan tidak bisa bicara dan badanku lemas sekali.

Ketika lift sampai ke lantai dasar, aku kembali diseret di lobby dan menjadi pusat perhatian orang-orang dan satpam yang ada di sana. Orang-orang yang berada di kedai kopi juga segera melirikku. Beberapa orang yang ada di sana mengeluarkan HP dan memotret ketelanjanganku yang diarak para polisi.

"Ayo kita beli kopi dulu !" ujar seorang polisi melihat kedai kopi yang ada di lobby. Mereka menyeretku dan aku hanya pasrah diarak di lobby yang cukup ramai itu. Kami masuk ke ekdai kopi dan si polisi memesan kopi sementara aku dipaksa berlutut di samping meja yang mereka duduki. Aku dihadapkan ke lobby agar semua ketelanjanganku terpamer. Sambil keempat polisi itu mengopi santai, aku hanya berlutut dan menangis terisak menjadi pusat perhatian dalam ketelanjanganku.

"Itu Minerva, dari biro konsultan di langai 27 kan ?"
"Pantesan suka pake baju seksi, emang lonte ternyata !"
"Ditangkep karena penggelapan dana dan porno aksi ya, wah parah banget."
"Wah gw sih bunuh diri kalo jadi dia,"

aku menundukan kepalaku akrena rasa malu yang luar biasa menyerangku. Memang sudah habis hidupku.

"Jadi nanti kita bawa ke kantor, trus digilir sama komandan ya ?" ujar polisi yangs edang asyik mengopi.
"Iya, tapi dia titipan Nona Laureen, nanti bakal disiksa sama Rieska."
"Rieska Polwan sadis itu ? Kasian ya cantik padahal tuh Erva. Eh bakal diabisin nih pasti sama Rieska...."
"Iya, permintaan nona Laureen kan itu."
"Bikin marah anak orang yang punya kuasa ngeri. Kasian bener ini cewek."
"Abisin lah kopinya terus cepet bawa nih lonte buat dihajar Rieska"
"Loe gak sabar mau liat Rieska nyiksa dia ya ?"
"Cepet lah abisin itu kopi"
"Gw nanti mau nyiksa nih lonte juga ah. Pengen gw setrum."
Mereka berbicara sekitar 15 sampai 20 menit sebelum akhirnya menyeretku kembali ke mobil polisi.
Aku dimasukan dengan kasar ke mobil polisi yang di parkir di depan pintu lobby. Ini sangat memalukan, aku sama sekali tidak berpikir mereka tega menggiringku dalma keadaan telanjang. Setidaknya beri aku pakaian ketika mereka menangkapku.

Sesampainya di kantor polisi, aku digiring dalam keadaan telanjang dan menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Beberapa orang yang duduk sedang membuat laporan sampai terbengong-bengong melihatku digiring dalam keadaan telanjang. Aku menyusuri koridor dengan perasaan malu dan kemudian mereka mendorongku dengan kasar ke dalam sebuah ruangan introgasi. Warna cat abu tua dan lampu gantung di tengah ruangan memperlihatkan sebuah meja dan sebuah kursi. Seorang polwan dengan rambut pendek masuk bersama seorang pria gemuk berikutnya. Perempuan beramput pendek ini nampak manis dengan wajah khas sunda yang berkulit putih. Sedangkan si pria gemuk agak hitam dengan rambut keribo.

Si Pria gendut hanya duduk dan namanya Bakhar Ia tidak memiliki kumis tapi berjenggot dan wajahnya agak tidak sedap dipandang. Sedangkan si perempuan itu kubaca bernama Rieska dari tanda pengenal yang dia kenakan. Inikah perempuan sadis yang kudengar di kedai kopi ? Wajahnya nampak tidak jahat dan ramah. Ia tersenyum dengan rambut pendek sebahunya. Perawakannya langsing tapi kurusnya sangat kencang dengan bentuk otot yang pas dengan tubuhnya.

"bugh !"
Dengan kasar Rieska menghantam perutku dengan tongkat pemukulnya. Aku langsung mengaduh kesakitan. Dengan sigap Rieska menyepak kakikud an membuatku terjatuh.
"Hi lonte, kamu akan jadi mainanku." ujarnya sambil tersenyum ramah dengan wajah yang seperti malaikat. Ini sungguh kontras yang sangat mengerikan.
Dengan kasar Rieska memelintir putingku dan menarikku kembali berdiri dengan kasar, entah kenapa diperlakukan seperti ini tubuhku bergetar hebat dalam ketakutan dan berikutnya Rieska mengambil tongkat pemukul yang biasa digunakan satpam dan dengan kasar memaksakan tongkat itu masuk melalui vaginaku. Aku menjerit sejadinya ketika tongkat itu masuk ke dalam vaginaku.

"aku akan kooperatif, tolong jangaAAAAAAA"
"Aku gak peduli kamu koperatif atau nggak. Kami sudah dapat semua informasi dan pengakuanmu, jadi ini hanya formalitas introgasi. Selama Introgasi ini aku bebas menghajarmu." ujarnya sambil ia mendorong terus tongkatnya sampai mentok di vaginaku dan membuatku amat kesakitan. Tangan kanannya masih terus mendorong tongkat itu sementara tangan kirinya memelintir puting puting kananku dengan sadis.

Aku terus menjerit-jerit kesakitan dan minta ampun tapi ia tidak peduli. Hampir 1 menit ia mengobok-obok liang vaginaku dengan tongkatnya kemudian tanpa melepas tongkat yang masih tertancap di Vaginaku, Rieska melepasku lalu memutarkan tubuhnya dan kakinya menghantam kepalaku pipiku yang langsung membuatku berkunang-kunang. Berikutnya ia meninju perutku beberapa kali dan dengan sadisnya ia berputar dan menyikut pipiku yang lainnya dan membuatku terjatuh. Berikutnya ia menendangku dan aku dalam keadaan meringkuk kesakitan menerima pukulan dan tendangan darinya seperti samsak pelepas stress.

Seluruh tubuhku dihajarnya, baik kedua payu daraku yang terus disepak oleh sepatu bootsnya, kemudian ia juga menyepak perut dan juga menginjak kepalaku yang meringkuk melindungi diri. Setidaknya ia sama sekali tidak menghajar wajahku lagi.

"Cukup-cukup...." ujar Bakhar. "Nanti dia mati...."

AKu tidak tahu berapa lama ia menghajarku tpai terasa sangat lama sekali rasanya dan sakitnya sangat mengerikan di seluruh tubuhku. Rieska masih menendang payudaraku sekali lagi sebelum ia meludahiku.

Aku hanya bisa meringkuk dan meringgis kesakitan di lantai dingin dengan tongkat masih bersarang di vaginaku. Tubuhku tidak bisa berhenti bergetar karena rasa sakit.

Rieska mengangkat wajahku dengan menjenggut rambutku. Aku merasakan wajahku ada sedikit lebam dan memar serta bibirku berdarah. Mungkin karena jurus tendangan dan sikutnya yang ia lancarkan sebelum aku di hajar di lantai. Ia memaksaku berdiri lalu mendorongku ke meja yang ada di tengah ruangan itu.

Rieska kemudian mencabut tongkatnya dengan kasar membuatku kembali menjerit kesakitan.
Aku dibuat menungging di meja tersebut dan kemudian Bakhar mulai mendekatiku dan memperkosaku. Ia memasukan penisnya ke dalam vagianku dan mulai memompaku dengan kasar. Aku sudah sangat letih dan kesakitan sementara para polisi muali bergantian memperkosaku seharian sampai aku pingsan. Waktu aku sadar aku sudah ada di sel bersama 6 lelaki yang ditahan. baru saja aku bangun dan melihat mereka, kemudian mereka menarikku dan kemudian memperkosaku lagi dengan kasar sampai aku pingsan kembali.

Ketika aku sadar untuk kedua kalinya, mungkin hari sudah malam karena aku mendapati aku tergeletak di satu sel sendiri, bersebelahan dengan sel yang berisi 6 lelaki yang sebelumnya memperkosaku, Rieska membawakanku makanan berupa nasi putih yang ditempatkannya di piring plastik. Ia menarik kepalaku dan membenamkan kepalaku di piring tersebut. Kedua tanganku masih terbogol dan aku dengan pasrah mulai memakan nasi dingin itu seperti anjing.

Aku pikir aku hanya akan dipenjara tapi mereka menghajarku habis-habisan dan memperkosaku di sini. Aku sungguh tidak menyangka kalau polisi-polisi bisa melakuakn hal yang tidak bermoral seperti ini. Memang ada saja polisi-polisi sadis, tapi ada juga dan banyak polisi yang baik, entah darimana Laureen menemukan kantor polisi ini, kulihat di jalan ini bukan kantor polisi yang dekat dengan gedung kantorku. Kantor polisi ini agak jauh dan agak di pinggiran kota.

Sehabis makan aku dibawa ke kamar kecil untuk mebersihkan diri. Airnya sangat dingin dan setelah beres mandi aku mengelap tubuhku yang penuh memar dengan kain handuk kecil yang diberikan Rieska. Kemudian aku kembali di borgol di belakang dan ia mendorongku ke ruangan bawah tanah. Sungguh aku tak menyangka kantor polisi ini memiliki ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah mereka diterangi lampu dan hanya disemen serta dipenuhi oleh banyak peralatan untuk menyiksa.

Aku hanya bisa pasrah melihat perlengkapan penyiksaan yang akan mereka lakukan padaku.
"Jadwal sidangmu masih 2 minggu lagi, dan sebelum sidang kamu akan ditahan dan disiksa bersamaku di sini cantik," ujar Rieska sambil mengelus tubuhku. "Aku akan sangat senang menyiksa pelakor sepertimu. Laureen akan menikmati video-video penyiksaanmu."

To be Continue

26 komentar:

  1. Ganti dong, bosen amoy mulu yang jadi budak seks. Pake cewek bule yang tinggi atletik biar lebih mantap disiksa sama pribumi. Apalagi klo bule nya asli belanda ;)

    BalasHapus
  2. Soalnya aku kan Amoy. aku gak tertarik nulis aku sebagai bule, aku gak ada kepengen jadi bule. Aku nulis blog ini kan semua fantasyku, jadi semua tokoh perempuannya pasti mengarah ke aku. Ke mba Vera Juliani aja kalo mau yang bule.

    BalasHapus
  3. Hoo sekarang ada unsur ryona nya. Tapi memang seonggok daging yang kamu sebut sebagai payudara itu lebih cocok untuk menjadi samsak pengganti samsak tinju untuk latihan para sipir dan tahanan. Dengan itu onggokan daging yang menempel di badan yang kamu sebut payudara itu jadi sedikit ada nilai dan fungsinya, bukan hanya sekedar dekorasi semata. Sedangkang lubang yang kamu sebut memek itu lebih cocok sebagai tempat menyimpang tongkat polisi daripada menjadi alat kelamin, dan sebagai sarana untuk mengetes kekuatan tongkat polisi dengan cara memukul mukul rahim/cerviks dari memek. Setidaknya rahim mu itu jadi ada gunanya, gak cuman jadi pajangan doang yang gak ada artinya dan gak lebih berguna dari sampah

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhuhu...... t-terima kasih telah memberikan tyujuan untuk sampah ini. huhuhuhu......

      Hapus
  4. You deserve to be punished, Bitch!
    Enjoy your interrogation....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ke-kenapa tuan ? aku...aku... aku kan ga bersalah

      Hapus
  5. Tongkat Polisi? Ga salah itu terlalu kecil buat memek Lacurmu,tongkat baseball itu lebih cocok atau pear of anguish buat ngelebarin memek lacur loe..terus istirahatmu duduk di wooden horse/Spanish Donkey,atau skalian wooden horse ala China dengan tangan di borgol ke punggung + pemberat di kedua kaki,sesekali di Judas Cradle pun boleh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuuhu.....jgn donk tuan nanti aku rusak huhuhuhu

      Hapus
  6. ya kayaknya lebih seru kalo di anggap sekedar barang deh yg ga ada harganya n bebas mau di apain ajah itu tubuh, bukan di anggap mamusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhuhu........aku udah dianggep barang huhuhuh

      Hapus
  7. Ih cepet lanjutin ceritanta Lonte!! Jan bacot di twitter aja..

    BalasHapus
  8. Lanjutinnn lagiii ceritanyaaaaaaa..udah gak sabar liat si erva di siksa yg lebih lagi dan dipermalukan ,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhuhu.... tuan suka menyaksikan saya tersiksa ya ?

      Hapus
  9. Tsk di twitter Mau disayang dan dimanja..adanya memek,bool ama Mulut loe disayang sama banyak kontol dimanja sama Cambukan dan setruman di daerah intim

    BalasHapus
  10. Makin disiksa makin bagusss,,mana nih updatenya

    BalasHapus
  11. Bener-bener nih Lonte ngoceh mulu di Tweet sampai ga lanjutin cerita nya..sepertinya minta digantung terbalik,dipasangi nipple clamp sama pemberat, clit dijepit ama jepit ketas, memeknya dikocok ama electric baton..

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhu... ampun tuan.... iay budak ini memang pantas dihukum dan disiksa karena kemalasannya

      Hapus
  12. hei budak lacur rendahan, akun twitter nya kenapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tiba-tiba saja di blok. jadi ya udah deh.

      Hapus
    2. Ada rencana buat akun twitter lagi gak lacur?

      Hapus

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...