Rabu, 08 Desember 2021

Business Consultant Rendahan 10

 Chapter X

Ketika aku sudah benar-benar hancur dan tidak memiliki apa-apa lagi, tidak ada lagi yang perlu ditakuti, semua sudah hancur dan kalau aku jatuh aku akan membawamu jatuh.


-- Senin

"AaAAAArghhh !!!!"
pria gendut berpenis besar itu menyodok anusku dari belakang, aku telanjang tak berpakaian di tangga darurat dan tubuhku disetubuhi oleh pria gendut itu. Penisnya besar dan keras, dan aku pasrah menungging dengan kedua tanganku dipegang tangannya. Ia berdiri dan menusukan penis perkasanya ke dalam anusku. Pria gendut ini berkulitnya sawo matang dan memakai kacamata serta janggut tipis di wajahnya. wajahnya jelas seperti om-om mesum dan sama sekali jauh dari tampan.

Ini jam makan siang, dan tadi pagi jam 11 Regi meneleponku ntuk memberi tahu bahwa ada yang ingin memakaiku dan aku harus datang ke gedung tempat om-om ini bekerja untuk melayaninya. Bahkan pelacur biasanya dibookingkan hotel, aku bebas dipakai dimana saja. Aku bahkan pernah dipakai di toilet umum di sebuah perkantoran dan di sebuah mall oleh yang membookingku.

Memang terkadang ada juga yang menginap di apartemenku atau memakaiku di apartemenku. Aku tidak tahu apakah ada perbedaan dari segi harga, yang kutahu hanyalah kalau aku diperkosa di toilet umum, atau aku datang ke kantor, tarifku adalah 100rb untuk sekali ejakulasi, atau 300rb untuk perjam, dan semua saja sudah termasuk ongkos. Bagianku ? 0% semua pendapatanku akan kusetorkan kepada Regi untuk dibagi-bagi dengan sekuriti lain. Ongkos semua aku yang harus tanggung dari gajiku sebakai konsultan.

Sudah dua bulan sejak aku dibawa ke kebun binatang dan menjadi budak bahkan di apartemenku sendiri. Kini aku masih bekerja di kantorku tapi aku harus selalu mengutamakan pelanggan Regi. Ya aku kini benar-benar menyedihkan, hidupku selain bekerja mencari uang untuk kehidupanku, aku juga menjadi aset bagi Regi untuk diperjual-belikan. Regi menjualku di situs-situs porno dan siapapun yang mau menggunakanku akan mengontak Regi. Terkadang mereka akan datang ke apartemenku di jam-jam tertentu dan memakaiku dengan kasar. Beberapa harus aku datangi seperti si pria gemuk pecinta anal ini.

"Ah enak nih perek..." setelah ia mengeluarkan spermanya di dalam anusku. Aku hanya terengah-engah kesakitan. Dia membiarkanku terjatuh setelah mencabut penisnya.

"Aaaah!" ia dengan kasar menjambak rambutku. "Bersihkan kontol saya, lonte" perintahnya sambil memeperkan penisnya ke wajahku. Penis bekas masuk lubang anusku itu harus kujilati dengan perasaan sangat jijik. Setelah kujilati sampai bersih ia mendorongku kembali ke lantai dengan kasar.

Kemudian ia memakai celananya dan membuka dompetnya lalu melempar uang 100rb ke lantai. Ia kemudian mengambil bajuku dan melempar bajuku dari sela-sela pegangan tangga. Aku hanya terbelak kaget ketika pria sadis itu melakukannya lalu ia pergi meninggalkanku begitu saja di tangga darurat. Aku berasa seperti makan siang murahan yang setelah selesai ditinggalkan begitu saja. Tanpa ada ucapan terima kasih atau apapun dia pergi meninggalkanku yang dalam keadaan telanjang.

Dan seperti apapun perlakuan pelanggan terhadapku aku harus selalu bersujud menyembah pelanggan ketika mereka membayar. Aku ke posisi menyembah sampai wajahku menyentuh lantai dan mengucapkan "Terima kasih telah menggunakan budak lonte ini." ini adalah SOP yang jika tidak kulakukan maka mereka boleh melaporkanku ke Regi dan bisa ditukarkan dengan  voucher menyiksaku gratis.

Aku hanya meringgis mengambil uangnya dan mengambil high heelsku, lalu berikutnya aku harus mengambil dressku entah jatuh dimana. Aku menuruni tangga darurat itu dengan perlahan dalam keadaan telanjang sambil menenteng tas dan sepatuku. Ini sangat memalukan dan mendebarkan. Sementara sperma masih mengalir keluar dari anus dan vaginaku. Ya sebelumnya dia memperkosa vaginaku dan tanpa persetujuanku memperkosa anusku. Dan dia hanya membayar 100rb. Ini gedung lantai 30 dan aku turun sampai ke tangga darurat lantai 7 dimana aku menemukan bajuku tersangkut di railing tangga. Kuambil dressku dan kupakai kembali dress seksi halter dengan deep vneck dan backless itu. Dressku berwarna biru muda.

Setelah kembali menggunakan dress tanpa pakaian dalam itu kulap sisa-sisa sperma yang mengering dengan tissue yang ada di tasku dan aku turun sampai lantai dasar untuk keluar dari gedung dan kembali ke kantorku.

"Makan siang dimana bu Erva ?" tanya Zahra ketika aku bertemu dengannya di lift.
"Eh di gedung sebelah" ujarku berbohong padahal aku belum makan siang sama sekali karena harus ngelonte.

"oh," Zahra tampak ragu. Mungkin karena melihat rambutku yang masih berantakan bekas dijambak si pelanggan.

Aku segera turun di lantai yang sama dengan Zahra dan menuju kamar mandi untuk merapikan diri. Aku menggunakan dress seksi yang memamerkan belahan dadaku. bagian rok dressku pendek setengah paha dan cukup ketat dengan belahan di kanan dan kiri. Kulihat aku lebih mirip akan pergi ke club daripada ke kantor. Tapi aturan berpakaianku sudah sangat jelas, aku harus terlihat tidak memakai bra dengan 2/3 payudaraku terbuka. Rok harus pendek dan sama sekali tidak diijinkan berpakaian dalam kecuali sedang mens.

Siang itu tidak banyak kejadian, aku hanya bekerja mengurus data-data klien dan sibuk telepon sana sini untuk membahas urusan-urusan pekerjaan dan strategi-strategi.

Sorenya jam 4 aku sudah cabut duluan dari Kantor karena Lauren memintaku datang ke clubnya untuk meeting. Clubnya jelas masih kosong dan aku langsung masuk ke ruangannya dan berbicnang-bincang.

"Jess gak ada ?" tanyaku
"Nanti dia join kita makan malam." Ujar Lauren "Gimana menurutmu ini proposal dari divisi marketing ?" tanyanya kembali ke topik bahasan kami.

"Aku sudah run-through this proposal, i think its good. But we can safe some budget if we do...." aku dan Lauren sibuk membahas planning marketing club dan juga masalah-masalah lain seperti ada ketidak klopan jumlah beberapa minuman dengan stok sampai meja yang pecah karena ada yang mabuk beberapa hari sebelumnya.

Sorenya James dan Jess bergabung untuk makan malam bersama di club. Sudah 2 bulan juga hubunganku dan James masih membingungkan. Dia masih suka datang ke apartemenku dan kami melakukannya walau tidak selalu. Pernah ia datang ketika aku sedang melayani tamu, beruntung dia hanya di lobby dan aku bilang aku ketiduran dan tidak tahu kalau dia meneleponku berkali-kali dari lobby. Pernah juga dikesempatan lainnya aku beralasan sedang tidak ada di Apartemen atau kubilang ada ciciku datang.

Tapi karena ini di depan Lauren dan Jess, aku hanya berdiam saja seperti tidak terjadi apa-apa.

Kami mengobrol banyak hal ngalor ngidul dan berakhir dengan minum-minum sedikit.

Pukul 08:15 teleponku tiba-tiba berdering dan kulihat "R" di layar ponselku. Regi ! Umpatku dalam hati.

"Bentar aku angkat dulu teleponnya," ujarku. Aku segera berjalan menjauhi meja kami di club yang masih sepi itu. "Ya Tuan... tunggu sebentar," ujarku sambil berjalan bergegas ke kamar kecil.

Sampai di kamar mandi aku masuk ek salah satu kubikal. Aku kemudian membuka tali dress di belakang leher dan membiarkan talinya turun sehingga aku topless. Kemudian aku berlutut dalam kubikal itu dan melakukan video call kepada Regi.

"Lama banget lonte !" maki Regi

"Maaf tuan," ujarku patuh. Ini adalah aturan dari tuan Regi dimana setiap dia telepon aku harus segera menelepon balik dengan video call dalam keadaan topless dan berlutut, dia tidak peduli kapanpun dan aku harus melakukannya. Biasanya kulakukan di WC terdekat. Jika dalam 10 menit aku tidak meneleponnya maka dia akan menghukumku dengan sadis. Aku pernah terlambat 3 menit karena aku sedang dalam meeting dan malam itu aku tidur di tempat pembuangan sampah apartemenku bersama sampah dengan vagina terisi sampah jagung dan anus terisi sampah botol kecap plastik. Sejak saat itu aku selalu takut jika mendapat telepon darinya dan selalu menurut sebisa mungkin.

"Nyaris loe malem ini tidur sama anjing penjaga di apartemen !" ujar Regi melecehkanku.

"..."

"Oh malem ini ada yang Booking loe jam 9:30. Awas kalo loe telat." ujarnya.

"I-iya tuan," ujarku pasrah.

"Ya udah. Bye Lonte !" ia menutup teleponnya.

Aku dengan pasrah berpakaian dan kulihat aku harus segera kembali secepatnya jika tidak mau terlambat.

"Aku harus segera pulang, ada klien rese minta dikirim file dan filenya ada di rumah," ujarku ke Lauren.

"What ?! Seriously ?" tanya Lauren.
"Ini udah berapa lama kamu kabur melulu. Kayak gaul sama anak SMP tau gak, jam 8 lebih selalu rengek2 minta pulang kayak ada jam malam aja !" maki Jess

"Udah 2 bulan sejak entah kenapa ini bitch selalu pulang awal, jarang banget lewat dari jam 9. Baju aja makin seksi dan makin kayak lonte, kelakuan kayak anak SMP." komentar Lauren ngomel juga.

"Ya.... abis gimana..... aku maunya kumpul sampe subuh tapi kerjaan banyak."

"kerjaan lah, nanti cici datang, nanti sakit perut lah.... gak mood lah... apalah..." Jess mulai curiga. "Loe ada cowok ya ! gak mau ngaku ke kita ?" tanya Jess

"Well..." aku pura-pura malu.
"Anjing, tinggal gw yang jomblo !" bentak Jess

"Hahahhaa...." kami semua jadi tertawa.

"Bye !" ujarku lari membawa tasku.
Kudengar mereka masih mengomel-ngomel saat aku keluar dari ruangan klub. Aku bergegas memasuki mobilku dan memacunya menembus Jakarta pulang ke apartemenku.

Kulihat jam menunjukan 8:57 saat aku beres parkir. Aku segera mengambil borgol yang diletakan di dashboard. Saat di lingkungan apartemen aku harus selalu menggunakan borgol. Kunci borgol ini disimpan 2 pcs oleh Regi dan 1pcs disimpan di mobilku. Aku tidak boleh membawa kunci borgol ini ke dalam apartemen. Lagipula apartemenku ada cctv dan sekarang bukan hanya tuan F yang bisa mengaksesnya, Regipun bisa mengaksesnya. Karena hal ini pula aku tidak bisa menggunakan pakaian seperti kemeja atau kaos tshirt karena aku selalu dalam keadaan di borgol. Yang bisa kugunakan hanya jenis halter dan kemben.

Aku masang borgolku dan turun dari mobil lalu berjalan ke arah area lift di basement. Tentunya Regi ada di sana. "Eh Lonte Erva udah nongol." ujarnya.

Aku langsung berlutut dan menyembahnya, ini sudah SOPku. Aku mencium kakinya dan menunggu Regi menginjak kepalaku. Regi menginjak kepalaku sampai aku mencium lantai.

"Terima kasih telah menerima sujud sembah dari budak ini, Tuan Regi" ujarku pasrah.

"Goodgirl," Regi melempar collar yang segera kupakai.
"Iya, sebelum kamu balik kamar sini, aku lagi pengen buang peju." ujar Regi lagi. Aku hanya pasrah dan masuk ke kolong meja yang ada di sana, mejanya tertutup sehingga jika aku bersembunyi di sana tidak ada yang melihat. Regi duduk dan mengeluarkan penisnya, aku segera menjilatinya dan mengemutnya, memainkan lidahku agar dia segera bisa berejakulasi di mulutku. Penisnya yang berurat dan besar menyodok-nyodok mulutku sampai dalam, aku sampai ingin memuntahkannya ketika penis besar itu masuk sampai dalam. Rasanya tercekik tapi aku hanyalah budak. Beberapa saat kemudian penis itu mengeluarkan spermanya dan langsung kutelan.

Kemudian Regi memasangkan tali kekang ke collarku dan membawaku ke dalam lift. Ini sungguh memalukan tapi aku sudah mulai terbiasa dengan kondisi ini karena dilakukan setiap hari.Setidaknya aku masih berpakaian hari ini. Kami berhenti di lift dan ada orang lain di lift yang bergabung. Jika anak-anak muda yang bergabung Regi terkadang akan membuka penutuh dadaku, jika itu halter dia akan membuka ikatan dibelakang leher, jika kemben maka akan dipelorotkan sampai payu daraku terekspos, jika orang tua atau yang sepertinya tidak bisa diajak berkompromi begitu terbuka Regi akan bilang aku ini pelacur yang mencuri dari salah satu kamar dan ketauan sehingga mau diantar kembali ke penyewaku.

Aku hanay bisa tertunduk malu. bahkan ada yang sudah berkali-kali mendapatiku, "mencuri lagi ?" dan Regi hanya bilang, "ya perek ini gak kapok-kapok."

Kali ini ketika lift berhenti di Lobby, yang masuk adalah seorang cowok eksekutif muda berusia 30 tahunan. Aku hanya menunduk.

"Malam pa,"
"Apa ini ?" tanyanya pada Regi.

"Oh ini pecun yang tinggal di sini pa," ujar Regi. "bilang apa tuh ada yang nyapa ?" Regi menyenggolku.

Aku segera berlutut merendahkan diriku dan menelan semua harga diriku yang tersisa, "saya cuma lonte, silahkan tuan sewa dan pakai saya sesukanya. Saya cuma budak sex yang ada untuk disiksa, dilecehkan, dan dipermalukan," ujarku.

Regi mengesampingkan kain dari halter dress yang menutupi buah dadaku sehingga kedua payudaraku terekspos dengan bebas. "Kalo bos mau nanti kontak saya aja, hari ini sih slot budak ini udah penuh. Bos pegang-pegang dulu aja gratis."

"oh boleh pegang ?" ujar si cowok ragu.

"Silahkan gratis," ujar Regi.
"Silahkan tuan, saya tidka punya hak apapun untuk menolak," ujarku pasrah. Segera si pria asing ini menyentuh dan memainkan payudaraku. "Wah diborgol juga dan penurut, suka BDSM ya ini lonte."

"Iya emang suka dikasarin nih lonte," ujar Regi.

Kemudian kami sampai di lantaiku dan aku digiring Regi keluar. Aku tidak diijinkan Regi untuk berjalan, aku diminta berjalan sambil berlutut sampai ke kamarku dengan kondisi topless.

Ketika aku masuk ke kamarku, aku melepaskan dressku seutuhnya dan dalam keadaan telanjang aku baru memasuki kamarku dan Regi meningalkanku untuk bersiap-siap melayani tamuku.

Aku segera mandi, dan memasang riasan tipis. Aku sudah mahir bekerja walau menggunakan borgol, selama borgolnya didepan dan bukan di punggung, aku nyaris bisa melakukan semua pekerjaan rumah tanpa kendala.

'tamu ke atas, 2jam bebas crot' WA dari Regi terbaca di handphoneku. 'siap tuan' aku membalas. Aku segera berlutut telanjang di balik pintu, mengigit riding crop di mulutku dan membusungkan dadaku. Kedua tangnku yang terborgol kunaikan setinggi dada untuk mempersembahkan tali kekangku.

Tak lama pintu kamarku terbuka, kulihat seorang pria gemuk masuk, sudah berumur dan rambutnya setengah putih. Kulitnya sudah mulai keriput, usianya mungkin 50an dan wajahnya tidak tampan sama sekali.

"Selamat datang tuan," ujarku ketika dia mengambil riding crop dari mulutku. Kemudian aku menyembahnya dan dia menginjak kepalaku.
"Wah beneran gila ini perek !" ujarnya bersemangat. "Kamu suka ya diginiin. gw gak nyangka nemu beginian harga murah, gw pikir bakal zonk."

"Aaaargh...... AH~....ah~~~....a~~"
Dan malam dengan seks kasar kembali terjadi malam itu.

-- Selasa

Aku terbangun di pagi itu sendirian di kamarku, tentunya tamuku sudah pulang dan aku terbaring di lantai kamarku. Ranjangku itu hanya boleh kugunakan jika ada yang memakaiku, jika aku sendiri maka aku harus tidur di lantai.

Pria tua yang memakaiku kemarin malam sudah pulang pukul 12 malam dan aku kembali sendirian. Hanya Regi yang memakaiku di jam 1 pagi sebentar.

Aku menggosok gigi, dan memilih pakaian. Kuputuskan menggunakan kemben dan rok mini setengah lutut. Lalu kubawa coat coklat yang tak bisa kukenakan karena borgol ini. Aku turun ke lantai bawah dan segera masuk ke mobilku Regi entah dimana, dia tak terlihat di posnya dan aku tidak mau tahu lebih lanjut. Aku hanya menyimpan collarku dan tali kekangku di laci meja satpam tempat dia bisa nongkrong.

Kuambil kunci borgol di mobilku dan kubuka ikatanku dan akupun berangkat ke kantor. Kulewati MCDonalds untuk membeli sarapan burger seadanya sebelum ke kantor.

"Kopi ?" tanya Zahra menawarkan satu gelas kopinya saat aku memasuki kantor.
"Gak perlu, aku gak suka kopi," ujarku singkat. "Tolong laporan yang kemaren semua dikirim ke ruanganku ya,"

Beberapa mata langsung memandangiku yang hanya menggunakan kemben dan rok mini di kantor. Aku memakai trench coat kremku tapi tidak kubiarkan terkancing sehingga mereka bisa melihat kemben tosca dan rok mini putih yang kukenakan.

Saat jam makan siang aku pergi ke salah satu restoran siap saji di mall dekat tempatku bekerja. Aku suka salad stop, terutama menu Tuna San mereka, dengan saus wasabi yang unik dan ada potongan sweet orange yang menyegarkan dan beberapa potong tuna.

"We need to talk," ujar James yang muncul di hadapanku.
"Oh...Why are you here ? how you even find me ?"

"I know you so well....," ujar James
"We need to stop seeing like this,"
"I Love you Erva, let me be with you. I will break up with Lauren."

"No you can't," ujarku. "She is one of my bestie. It will be awkward."
"But i cannot forget about you. I miss the taste of your body. Your body is like......"
Yeah memang beberapa kali aku bercinta dengan James, dan aku benar-benar ingin menyudahinya. Ini terasa salah.

Perdebatan makan siang itu berlangsung cukup panjang dan akhirnya James setuju asalkan aku meladeninya malam ini untuk terakhir kalinya sebagai perpisahan di apartemenku.
Apapun yang kukatakan tidak berhasil meyakinkannya kalau ini sudah berakhir dan entah kenapa aku selalu kalah dalam setiap perdebatan yang melibatkan seks dengan diriku. Aku bahkan memberikan kartu aksesku padanya untuk malam itu. Aku tak butuh akrtu akses karena tiap malam Regi menggunakan kartu akses cadanganku untuk mengantarku dalam keadaan memalukan ke kamarku.

Sore itu aku pulang cepat, jam 6:45 aku sudah sampai ke tempat parkir apartemenku. Aku kembali memakai borgol dan melaporkan diriku ke Regi dan kali ini Regi mengantarku ke kamarku. Lift kebetulan kosong sehingga aku merasa sangat beruntung malam itu.

Regi bilang ada yang booking aku jam 9 untuk 2 jam. Aku tahu James akan datang jam 12 atau jam 1 tengah malam jadi kupikir semua masih aman. Aku bersiap-siap dan makan youghurt seadanya. Mandi dan menikati waktuku sambil bergoler di ranjang, dan jam 8:49 tamuku sudah datang dan aku kembali dipakai olehnya beberapa kali selama 2 jam. Pria ini vanila dan sama sekali tidak kasar sama sekali. Entah kenapa aku merasa tidak sepuas biasanya. Aku mungkin sudah gila.

Ia bahkan melepas borgolku dan baru memasang kembali borgolku saat waktunya sudah habis. Ya semua pelanggan yang masuk ke apartemenku diberi pinjam kunci pintu, kunci borgol, dan juga kartu akses yang kutahu mereka tukarkan dengan KTP mereka di post Satpam Regi.

Setelah dia pulang aku mencuci bersih diriku dan semua lubangku menggunakan sabun khusus kewanitaan dan mandi sampai aku merasa bersih.

Aku menggunakan lingerie seperti daster berwarna putih, hanya saja baju ini memiliki bahan menerawang dengan lubang untuk kedua payudaraku sehingga kedua payudaraku sama sekali tidak tertutupi apapun.

Ketika jam 11:58 aku berlutut di lorong menuju pintu masuk apartemenku dengan posisi seperti menanti pelanggan, hanya saja kali ini aku memakai pakaian yang hampir tidak menutupi apapun. Kugigit riding crop dan di tanganku ada sebuah cambuk yang siap kupersembahkan pada james jika ia masuk. Aku menggunakan collar tanpa tali kekang.

-- Rabu

Jam 00:05 kudengar ada langkah kaki dan pintu kamarku terbuka, aku mengangkat kedua tanganku mempersembahkan cambuk kepada James yang masuk dan terkejut melihatku dalam keadaan seperti ini.

Biasanya aku akan ke Regi meminta untuk borgolku dibukakan yang kutukarkan dengan hukuman apapun dari Regi esoknya dan kujemput james di Lobby dan begitu masuk kamar baru aku bertukar dengan pakaian yang diperbolehkan dalam menerima tamu oleh tuan F dan Suri.

Menemukanku dalam kondisi seperti sekarang ini membuatnya kaget karena selama ini dia tak pernah tahu kalo aku tertarik dengan BDSM. Aku sendiri bingung dengan diriku sendiri kenapa aku memperlihatkan diriku yang ini sekarang di pertemuan terakhir kami.

"Master James, ini adalah hari terakhir pertemuan kita, Master James boleh melakukan apapun pada saya, saya akan pasrah dan menurut." ujarku membuka pembicaraan.

"You are such a wonderful girls," James langsung bernafsu dan dia langsung memelukku dan kamipun bercinta.

"You dare to say this is the last time after you do this huh ?" ia mencambukku berkali-kali melampiaskan kekesalannya setelah bercinta hampir 3 kali denganku di subuh itu. Posisiku saat itu adalah terikat di kasur tak berdaya menahan setiap cambukannya yang tidak terlalu sakit ke buah dadaku.

"Yes master, forgive me. But this is the last time....Aaargh....."

"I'll make all your body full of mark !"

"Aaargh....aaahhhh" malam itu aku puas sekali karena permainan kasar James. Malam itu pertama kalinya kurasa session BDSM itu menyenangkan dan sangat memuaskan dalam artian yang bisa kunikmati dan kukontrol.

Pagi itu ketika bangun kami masih melakukan dua ronde lagi sebelum akhirnya James harus pergi ke kantor begitu juga aku.

"the key is in my car," ujarku ketika James hendak membantuku membuka borgolku. "I forgot to bring it," ujarku beralasan. Kemudian aku menggunakan tube dress berwarna biru langit yang memiliki lubang di bagian bawah payudaraku sehingga memperlihatkan underboobku. Wujudnay seksi dan sensual dan James menyadari aku tak menggunakan celana dalam.

"no pantie ?" tanyanya

"Not yet," ujarku salah tingkah. Kuambil salah satu celana dalamku dan kukenakan dan kamipun berangkat ke mobil. Ia mengantarku smapai mobilku dan aku membuka borgolku di mobil dan kubilang aku ketingalan satu file jadi menyuruhnya untuk duluan.

Aku kembali ke kamarku dan membuka kembali celana dalamku yang kupastikan terlihat di cctv lalu baru aku berangkat.

Pagi itu jam 10 dan aku tidak menuju kantorku melainkan aku memasuki satu kawasan perumahan mewah dan parkir di depan sebuah rumah mewah.
"Pagi ?" tanya pembantunya yang terlihat masih muda.

"Saya ada janji dengan Pak Damian, dari Erva" ujarku
"Oh, silahkan non udah ditunggu bapak di teras."

Rumah Pak Damian bergaya klasik dengan nuansa coklat krem keemasan dan banyak terdapat pepohonan. Tamannya rapih dan halamannya saja sangat luas. Mobil-mobil cukup mewah berjejeran di sana.

"Pagi Pak," ujarku melihat seorang pria paru baya yang sedang duduk di terasnya menggunakan celana pendek dan baju tanpa lengan. Pria itu sedang duduk memgang gelas berisi kopi. DI sampingnya ada doberman hitam besar yang duduk bersiaga dan menggeram ke arahku.
"Pagi Bu Erva," ujarnya, "Silahkan duduk, mau teh ato kopi ?"
Seketika rotwailernya menjinak.

"Air putih saja pa," ujarku ramah. "Anjingnya keren pak"
"Oh ini, Bruce" ujar pa Damian mengenalkan anjingnya. "Tapi aku kaget ternyata bu Erva lebih cantik dari fotonya," ujar pa Damian. "Anak saya sayang udah punya pacar," ujarnya berbasa-basi.

"Terima kasih pa," ujarku.
"Jadi seperti janji saya, ini dokumennya pa," ujarku menyerahkan dokumen dalam amplop cooklat.

"Kenapa kamu melakukan ini ?" tanya Pa Damian.

"Bisa dibilang saya korban sexual harashment berkelanjutan Pa, dan saya gak bisa melakukan apa-apa." ujarku menunduk.

"Jadi kamu gak minta uang atau apapun untuk data ini ?"
"Saya hanya minta supaya Tuan F dibuat bangkrut sehingga dia gak punya power seperti sekarang," ujarku pelan.

"Aku memang kagum dengan Tuan F, ternyata kemajuannya selama 3 tahun terakhir karena dibantu konsultan yang pintar. Pantasan aku heran kenapa orang yang berpendidikan rendah seperti F memiliki pola kerja yang membahayakan posisi Perusahaan saya. Sudah 30% market share yang berhasil kamu ambil." puji Pa Damian.

"Lalu bagaimana menurutmu baiknya ?"

"Pa Damian adalah orang pintar, saya ini cuma anak ingusan yang belum berpengalaman. Saya yakin dengan data-data ini pa Damian lebih tau apa yang perlu dilakukan. Dengan keuangan dan cashflow perusahaan tuan F, sangat mudah untuk dihantam dengan banting harga atau mengimport produk serupa dan dibuat harga lebih murah. atau barang palsu. Dan semua data karyawan juga ada tercantum. Aku juga sudah menyelidiki keuskaan dan kelemahan serta pressure point dari setiap karyawan tuan F. Pa Damian tentu akan bisa menggunakannya lebih bijak dariku ini untuk mengamankan 30% market share yang telah dicuri dari Pa Damian." ujarku.

"Baklah, terima kasih untuk informasinya," ujar Damian.

Kami mengobrol berbasa-basi dan akhirnya aku kembali ke kantor. Pa Damian ini adalah owner dari perusahaan yang juga saingan dari perusahaan tuan F. Karena sudah mulai sejak dia muda, pangsa pasar dan kapitalnya sudah jauh lebih besar dari F. Aku sudah menyiapkan rencana pencurian data ini sejak berada di kebun binatang. Pelan-pelan kusedot datanya dan aku mulai mencari tahu pemilik dari saingannya tuan F.  bahkan pelan-pelan aku mencari tahu kesukaan para staff yang suka menggunakanku di jumat siang sebelum aku dipakai para kuli untuk melengkapi data dan gossip seputaran karyawan dan karyawati.

Sekarang aku hanya tinggal menungu waktu dan dalam beberapa lama saja harusnya akan ada goncangan pelan yang tak disadari dan aku bisa mulai membalas dendam kepada Tuan F dan Suri.

Kenapa aku tidak lapor polisi saja ? Tuan F punya banyak kenalan di kepolisian dan ada banyak rekaman diriku yang menyatakan kalau aku yang mau dan melakukannya dengan konsen. bahkan pernah aku melayani beberapa polisi kenalannya dan direkam pula. Kalau aku melapor, dia sudah memastikan aku yang akan dipenjara dan mereka akan memasukanku sebagai budak sex di penjara pria. Bahkan tuan F juga tahu betul ciciku dan mengancamku jika aku tidak menurut dia akan menculik ciciku untuk menggantikanku. Karena itu aku selalu patuh dan menahan semua penderitaan ini.

Hari itu adalah hari yang sempurna. Tidak ada pelanggan, pagi bersama James, dan rencanaku sudah membuahkan hasil. Sore aku berkumpul di salah satu restoran mewah bersama Lauren, James, dan Jess. Kali ini James dan Lauren yang pergi duluan karena menerima suatu telepon, sepertinya ada terjadi sesuatu tapi bukan urusanku. Ketika aku sampai di sore hari juga Regi entah kemana tidak ada di di postnya sehingga aku bisa langsung ke kamar dan beristirahat. Setelah mandi luluran kulihat handphoneku berdering.

"Ya Ci ?" tanyaku pada ciciku yang tinggal di Bandung bersama papa mamaku.
"Kamu udah ampir 3 bulan gak pulang ! papa sama mama ngomel-ngomel." ciciku mengomel. "Aku sibuk ci, mana papa dan mama ?" tanyaku yang cuma berbalut handuk.

"Ya ampun pake dulu bajunya kenapa ?" tanya mamaku yang ikutan muncul di layar.
"Va, kamu tuh pake baju dulu sana !" protes papaku juga yang emlihat aku masih andukan. Tentunya aku gak bisa bilang kalo aku tidak boleh berpakaian selain anduk atau lingerie.

"Ah gpp, kan gak keliatan. Anduknya tebel. Apa bedanya sama aku pake kemben." ujarku sekenanya. "papa sehat ? mama sehat ?" tanyaku.

"Sehat sampe bawel minta aku telepon kamu melulu." ujar Ciciku. Ciciku 3 tahun lebih tua dariku, dia tidak secantik diriku walaupun dia cantik juga sih hanya saja rahangnya sedikit lebih lebar dan leih mirip papaku daripada aku yang mirip mama sehinga kecantikan kami berbeda. Aku lebih ke arah oriental dan kecil, kalo ciciku cantiknya sedikit ke arah tampan. Dari gata berpakainpun kami sangat berbeda, aku yang berpakaian seksi kemana-mana, ciciku selalu berpakaian tertutup dan stylenya simple kayak japanese lady. Rok panjang dan baju-baju yang simple. Kalo toko baju kayaknya dia hanya belanja di Muji dan UniQlo. Ciciku adalah maniak anime dan suka sekali jejepangan. Ciciku juga salah satu orang nerd jenius yang sangat pintar dalam akademis. Aku hanyalah idiot jika dibandingkan dengannya.

Kami mengobrol dan saling berupdate dan memang aku sudah lama gak pulang ke Bandung. Biasanya kalau aku sedang PMS maka setelah laporan di hari jumat tuan F mengijinkanku pergi ke bandung gak disiksa oleh kuli dan yang lainnya. Tapi sudah sejak di kebun binatang setiap kali aku PMS aku memilih di apartemen dan menyusun rencana serta meruncingkan rencana balas dendamku.

Akhirnya pukul 11 malam aku menyudahi video call dan kembai telanjang dan tidur di lantai.

-- Kamis

"Cklek !" pintu kamarku terbuka. "S-siapa ?" aku terkejut dan mendapati Regi masuk ke kamarku dengan seragam sekuriti. Kulihat jam menunjukan pukul 00:17.

Ia memakaikan collar di leherku dengan kasar. "Ikut !" bentaknya. Aku masih telanjang dan tak berpakaian tapi aku hanya bisa pasrah dan menurut merangkak seperti anjing.

"Posisi !" bentak regi di koridor depan kamarku.
Aku membuka kakiku dan berjongkok seperti kodok dengan kedua tangan dibelakang kepala. Pangkal pahaku terbuka memamerkan selangkanganku yang botak dan membusungkan kedua payudaraku.

"Oh Erva...." suara manja Suri terdengar dan dia entah darimana sudah ada di hadapanku. Ia membelaiku menggunakan ujung sepatunya. Membelai selangkanganku yang membuatku bergidik dan terasa terhina.

"Kamu tahu kesalahanmu ?" tanya Suri.

Aku hanya menggeleng.
"Pertama kamu memakai celana dalam saat ada James kemarin pagi." ujar Suri
"Kedua, kamu kembali lagi untuk melepas celana dalammu dan masuk kamar tanpa diborgol."
"Ketiga, barusan kamu telepon dengan menggunakan handuk. Handuk dan lingeria hanya boleh dikenakan saat ada tamu, bukan video call. video call apapun kamu tetap harus telanjang !"

"T-tapi orang tua...." aku hendak berargumen
"AAAAArgh...." sebuah sepakan menghantam selangkangkanku. Kemudian Suri menarik kasar putingku dan memelintirku memaksaku berdiri.

"Aku gak peduli ! cuih !" ia meludahi wajahku.

"Kembali ke posisi !" Regi memukul pantatku dengan tongkat pemukul satpam, Aku seera berusaha kembali ke posisi walau tanganku ingin mengusap vagina dan payudaraku yang baru saja di siksa oleh Suri.

Aku kembali ke posisi memalukanku di lorong apartemenku sendiri untuk dipermalukan dan dihukum karena kesalahanku.

"Ayo ikut ! biar kamu tahu diri !" ujar Regi menarik tali kekangku. Aku hendak berdiri tapi Suri menendang selangkanganku dengan kasar. "Merangkak Anjing ! kamu bukan manusia !" bentaknya memecah kesunyian. Seketika aku menangis dan merangkak dengan rasa sakit. Merangkak dengan tangan diborgol dan telanjang di lorong apartemen. Ada satu pintu yang terbuka dan mengintip karena ada keributan di lorong, seorang pria yang cukup terkejut karena melihatku telanjang digeret bagai anjing. Ceapt-cepat dia kembali menutup pintunya kembali.

Mereka menyeretku ke Indomaret 24 jam yang berada di lingkungan apartemen. Indomaret 24 jam ini malam tidak begitu ramai dan ketika aku datang tidak ada seorangpun. Ini sangat menyedihkan, si pemuda yang menjaga kasir Indomaret tidak terkejut melihatku, sepertinya ini sudah direncanakan oleh Regi.

"Wah beneran cantik kayak foto yang loe tunjukin. Beneran ini mbak gw sering liat belanja di sini emang. Gak nyangka bisa liat telanjang." ujarnya ke Regi.

"Berdiri Lonte !" Suri menyuruhku berdiri dan melepas borgolku serta tali kekangku sehinga aku hanya menggunakan collarku saja. Kemudian Suri mengeluarkan salah satu speatu hak tinggiku dan menyruhku menggunakannya. Ia juga mengeluarkan kertas A3 dan juga spidol. "Tulis dengan tanganmu !" perintahnya padaku.

"Saya dihukum karena melanggar peraturan. Silahkan sentuh, siksa dan permalukan saya sesuakanya." ujar Suri mendikte yang harus kutulis besar-besar di kertas A3 itu. Kemudian aku harus menandatanganinya dan aku diminta berkeliling tanpa henti sampai jam 3 subuh dalam keadaan telanjang, hanya menggunakan collar dan sepatu high heels dan membawa kertas yang mempermalukan diriku sendiri.

Aku berkeliling di indomaret yang ACnya sangat dingin itu di tengah malam dalam keadaan memalukan. Tidak banyak memang orang yang datang dan berkunjung. Regi bolak balik dari postnya ke indomaret untuk mengawasiku, si penjaga kasir indomaret tentunya minta diservis dan memegangku semaunya. Sesekali aku akan menghisap penis si karyawan itu atau diperkosa dan kembali disuruh berkeliling. Suri sendiri duduk di salah satu meja dan asyik memperhatikanku sambil bermain HP. Dia beberapa kali menelepon dan memfoto dan mengirimkan fotoku entah kepada siapa lawan chattingnya, atau bahkan menyebarkannya secara luas. Aku snediri tidak tahu. Yang kutahu aku hanya bisa menjalani hukuman ini dengan berlinang air mata dan rasa pahit.

Ketika jam 3 menjelang, aku sudah diperkosa beberapa kali. Ada beberapa orang penghuni yang jajan di tengah malam, kebanyakan adalah mahasiswa atau beberapa orang kantor yang pulang lembur dan mencari makanan. Mereka pikir aku mencuri dan benar-benar melecehkanku sampai meludahiku atau ada juga yang memfotoku dalam kondisi begitu.

"Ya, kalo dikasih ke polisi cewek begini sih gakan ditangkep, mending  diginiin biar kapok !" ujar seorang bapak sambil tangannya memainkan payudaraku.
"Emang kadang harus maen hakin sendiri kayak gini, biar jera !" ujar seorang pemuda sambil menarik rambutku untuk memaju-mundurkan wajahku dari penisnya yang sedang kukulum.
"Emang lonte gini harus dihukum ! biar kapok !"

Komentar komentar  merendahkan disertai tindakan melecehkanku rasanya terus berlangsung selama aku berkeliling di indomaret itu. Dan menyedihkannya adalah setiap sisa sperma yang di muka dan yang mengalir keluar dari vaginaku tidak boleh dilap dan harus dibiarkan mengering.

Dalam keadaan ngantuk aku masih berjalan seperti Zombie membawa kertas yang mempermalukanku dalam keadaan mengigil karena AC di ruangan itu di set serendah mungkin. Aku melirik ke arah Suri yang duduk minum teh panas dengan coat tebal hitam dan legging ungu tua. Akhirnya Regi datang menjemputku. Suri sendiri masih dengan serius sibuk dengan HPnya. Sesekali ia cekikikan dan tersenyum jahat seolah memploting penderitaan yang lebih besar dan lebih kejam untukku.
"Oh sudah jam 3?" tanya Suri. "Yuk...kamu tetap begitu dan bawa terus kertasnya sampai kamarmu."

Aku dengan pasrah hanya mengikutinya. Di Loby para resepsionist yang jelas mengenaliku hanya tersenyum melihatku dipermalukan. Mereka semua sudah pernah menggunakanku karena Regi terkadang memberikanku untuk digilir semua staff secara berganti-gantian jika aku sedang tidak ada pelanggan.

Aku kembali tidur di kamarku sementara Suri tidur di ranjangku. Regi kembali ke posnya.

Ketika pagi menjelang, aku tersentak kaget karena jam sudah menunjukan jam 10. Aku segera bangun bergegas mandi dan berpakaian sementara Suri masih tidur di kasurku. Ingin rasanya aku tutup bantal dan meembunuh perempuan sadis ini.  Tapi dalam hatiku aku hanya tinggal menanti pa Damian melakukan langkahnya. Mungkin seminggu perlahan tapi pasti. Aku hanya tinggal bertahan setahun lagi mungkin dan aku akan terbebas dari kengerian ini dan bisa memulai hidup baru.

Hari itu aku ke kantor terlambat menggunakan kemben biru langit bertuliskan 'bad girl' dan sepan pendek putih ketat. Tentunya aku menambahkan jaket putih hoodie yang baru kukenakan setelah borgolku dilepas di mobil.

Seperti pagi dan hari lainnya mereka memandangku karena pakaianku yang sepertinya selalu seksi. "Pagi bu erva," ujar Vanya dan Zahra yang sedang minum kopi. "Tumben terlambat banget bu," ujar Vanya berbasa-basi. "Ada meeting pagi bu di tempat lain ?" tanya Zahra.

"Ada urusan," ujarku dingin. Aku masuk ke ruanganku dan mengecek beberapa perkerjaan. hari ini aku mengurus beberapa klien tapi sialnya siangnya ada pelanggan dari Regi yang harus kulayani.

Setelah meeting sejenak dengan tim aku pamit keluar untuk makan siang yang dilanjutkan dengan meeting di luar bersama klien. Jam makan siang itu aku harus pergi ke pasar atom di pasar baru. Salah satu kuli panggul menyewaku untuk digunakan di sana. Pasar baru ramai di lantai satu dand ua tapi lantai yang lebih atas sepi dan sepertinya sudah mati. Aku dibawa ke salah satu pojokan di salah satu lantai yang sepi.

"Ada orang tuan," uajrku ketika melihat ada 5 orang yang berkumpul di pojokan.
"Lah emang gw beli kan paket bebas crot. gak ditulis di sini ada limitasi berapa jumlah kontolnya."
Aku hanya terdiam menyadari aku akan dipakai bergiliran di jam makan siangku selama satu jam. Kuli itu juga memperlihatkan salah satu Thread di forum yang bertuliskan seperti ini :

=======
=======

[Share] Sex Slave sensation with Erva Panlok @Jakarta yang bisa Beastility dan suka dikasari dan suka disiksa.

Slave Erva
Usia : 27
BB : 48kg
TB : 160
Bra : 34B
Race : Panlok
Skin : White

Penampakan :
[Fotoku yang disensor sangat tipis di bola mata saja]
[Semua fotoku sama sekali tidak berpakaian dan ada bahkan satu foto yang sedang mengemut penis anjing]

[BO]DC makan Siang
paket paling mantap.
100rb / 1X crot
300rb / 1 jam bebas crot
* Terima di kost, apartemen, hotel, bahkan pingir jalan atau Toilet Umum
* sudah termasuk ongkir Jakarta
* avail senin - kamis

[Include]DC Malam (Mulai dari jam 09:00)
500rb / 2 jam bebas crot
1,5jt / 8 jam (Nginep)

All Service termasuk BDSM
* prefer kasar tapi tidak meninggalkan bekas luka permanen
* avail senin - kamis
* perlakuan TO seperti budak
* Available setelah jam kerja saja
* Sevice : CIM, CIF, Anal, GB, 3some, 4some, BDSM, exhibition semua bebas
* bebas dokumentasi
* Lokasi di apartemen TO
* GangBang available
* COD


SOP :
- Erva akan menyambut dalam keadaan telanjang dan menyembah sampai ke lantai serta menjilat kaki/sepatu klien.
- Erva tidak memiliki hak untuk menolak permintaan klien.
- Erva harus menjilati dan menelan semua sperma yang tercecer.
- Erva tidak diijinkan berpakaian di hadapan client dan baru boleh berpakaian ketika client sudah meninggalkan Erva.
- Erva akan berterima kasih di akhir sesi dengan menyembah sampai ke lantai sebagai penutup.


Erva juga melayani untuk anjing-anjing pejantan bagi suhu yang mau anjingnya dipuaskan.
[BO untuk anjing]
1juta / 2jam
Hanya untuk sabtu dan minggu.
 

Langsung Pm ato kontak aja kalo minat
.

=======
=======

Aku membacanya dan langsung lemas seketika, ya aku ingat 2 minggu lalu aku dibawa ke salah satu rumah dan disana aku dikawinkan dengan anjing golden. Kupikir itu adalah kerabat tuan F. Ternyata aku dijual sebagai perek dari anjing.

Aku tidak pernah tau hargaku sampai aku melihat thread ini. Aku ingin menangis dan air mataku mulai jatuh. ternyata aku memang sudah jatuh sampai sedalam ini. Aku bahkan pada tiitk ini merasa aku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi jika seperti ini. Sebelum Tuan F jatuh mungkin aku sudah keburu mati atau kena penyakit dan dibuang.

"he cepet buka baju !" bentak si kuli.
Ya mereka patungan membeli paket 1 jam bebas crot dan aku di gangbang tanpa persetujuan dan tanpa persiapan.

"Biasa amoy begini sombong, gimana ci rasanya dikontolin ?"
"ah cici gak jaga toko ?" ejek seorang  kuli.
"dia lagi jualan koq. tokonya kan itu memek yang lagi dikontolin!" komentar yang lain.

6 Kuli panggul ini bergantian tanpa ampun memakaiku. Masing-masing setidaknya 2 sampai 3 kali berejakulasi dan ketiga lubangku benar-benar mereka pakai karena gak mau rugi. Perlakuan mereka juga cukup kasar. Setelah selesai digilir mereka melempar uang 300rb kepadaku dan aku yang belepotan sperma mencari kamar kecil untuk membersihkan diri dan kembali menyetir ke tempat meetingku.

hari ini sangat kontras dengan hari kemarin yang begitu mulus, hari ini begitu menyedihkan.

Setelah meeting aku masih ada beberapa pekerjaan di kantor dan balik ke kantor. Membereskan pekerjaanku sampai akhirnya pulang ketika jam sudah menunjukan pukul 6:30. Aku bertanya apakah Lauren dan Jess ada kegiatan karena aku ingin minum sampai mabuk malam ini tapi grup WA hari itu begitu hening dan tidak ada jawaban. Aku menelepon Lauren dan Jess tapi keduanya tidak mengangkat teleponku sama sekali. Mungkin mereka sibuk tapi tidak biasanya. Akhirnya kuputuskan untuk membeli bir di mini market dekat kantor karena aku gak mau ke mini market di apartemenku.

Aku pulang dan memarkirkan mobilku di tempat biasa. Kemudian aku memakai borgolku dan kembali dipermalukan oleh Regi. Regi membawaku kembali ke kamarku dalam keadaan memalukan. ia menaikan sepanku dan menurunkan kembenku sehingga semua are sensitifku terkespos di dalam lift. Kami berhenti di lantai lobby dan beberapa anak kuliah yang sudah berkali-kali bertemu denganku tampak senang dan memegangi tubuhku seenaknya.

Di Kamar aku diperkosa kembali oleh Regi di vaginaku. Regi bermain kasar seperti biasanya dan setelah dia puas, dia meninggalkanku tak berdaya di kamarku.

--Jumat

Jumat adalah hari yang paling kubenci, sebelum jam 00:01 aku sudah tiba di pergudangan untuk kembali disiksa dan diperkosa oleh satpam komplek pergudangan. Ini adalah rutinitas yang paling kubenci. Sampai di sana, aku kembali turun dan langsung saja pakaianku dibuka dan dibuang oleh mereka. Mereka memborgol tanganku di belakang langsung saja memperkosaku lalu membawaku dalam keadaan telanjang keliling kompleks pergudangan menemani mereka berpatroli.

Rutinitas menyedihkan ini terjadi setiap jumat dan aku selalu membenci setiap detiknya. Rutinitasku tidak banyak berubah setiap jumat hanya saja saat jam 8 pagi, kali ini mereka membawaku menuju gedung tuan F.

Hanya menggunakan collar dan sepatu stiletto aku berdiri dalam keadaan telanjang dengan kedua tanganku di borgol. Martin si satpam sudah menungguku.
"Oi Martin, nih lontenya gw anter jam 8 pagi sesuai perintah pa Bos F" ujar Umet.
"Oh udah dateng nih lontenya. Iya tumben banget sampe bos aja datang pagi jam 7 udah nyampe." ujar Martin ketika Umet mengoperku. Tentunya Umet sambil menyerahkanku sambil membuka borgolku.

"Tuh, Tuan Golden harus kamu puasin dulu !" ujar Martin. "Udah SOP kan ?"
Aku hanya menghela nafas kesal. Umet tetap di sana menantikan aku berjongkok di samping tuan Golden dan mulai mengelus-elus penis anjing itu dan aku memasukannya ke mulutku dan memberikannya rangsangan. Baunya sangat emnjijikan walau aku sudah hampir setiap minggu melakukannya. Penis tuan golden berwarna merah dan ujungnya lancip. Ketika rangsangannya cukup bagian pangkalnya membesar untuk mengunci si betina dan aku ahanya menjilati ujungnya sambil mengelus-elusnya sampai akhirnya menyemburkan sperma anjing yang sangat encer di mulutku. Menjijikan tapi ini sudah jadi tugas mingguanku sebelum aku masuk.

Setelah anjing itu berejakulasi aku membersihkan wajahku di keran samping pos MArtin dan kemudian Martin juga meminta jatah setelah aku berkumur dengan liserin. Setelah itu aku baru masuk ke gedung yang masih sepi. Hanya ada satu truk yang sedang membereskan barang. Sepertinya ada barnag baru yang akan dikirim pagi.

Aku naik ke lantai dua dan staff gudang lantai dua baru ada 2 orang yang sama sekali tidak melihatku naik. Staff lantai 3 belum ada seorangpun yang masuk. Semua meja masih kosong. Semua kubiklan itu begitu damai dan waktu menunjukan 8:37 saat aku berjalan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan collar dan stiletto yang 9cm.

Aku berlutut di depan tuan F dan mengetuk.
"Masuk !" ujar suara Suri yang kukenal.

Aku membuka pintu dan masuk, kulihat ada Suri dan Tuan F di sana.
"Hari ini kamu ikut denganku !" ujar Tuan F datar. "Kita ada janji jam 10" ujarnya melemparkan sebuah pakaian kepadaku.

"Suri, bantu dia berhias sedikit supaya presentable," ujar tuan F

Aku mengambil dress yang dilempar padaku. Ini Dress yang cantik yang tidak terlalu seksi dan memiliki kelas menurutku. Warna biru dongker gelap dengan bentuk halter dan dada rendah. Bagian belakangnya backless. Dressnya mirip dress yang dikenakan Gal Gadot saat di film Wonder Woman dimana dia masuk ke pesta.

Suri berbaik hati membantuku sedikit berdandan tipis agar terlihat natural di kamar mandi tuan F. Hanya dalam sekejap aku kembali tampil cantik. Kemudian kamipun berangkat, tentunya collarku masih terpasang dan di mobil aku hanya diam duduk dengan perasaan yang tidak enak.

. . .

--Jumat 11:00


"Aaaargh !!!!! Aaaaaa.... ampun.... ampun.... ! Please-pelase....." aku diseret-seret anjing doberman hitam di pekarangan yang luas. Ya Penis Doberman itu mengunciku di vaginaku dan aku sedang dibuahi olehnya. Rasa sakitnya sangat mengerikan, lebih mengerikan dari Penis Tuan Golden. Anjing hitam itu menyeretku, memaksaku sampai aku terseret-seret karena kebrutalannya. Katanya bisa sampai 30 menit atau satu jam aku akan terkunci dalam knotting ini. Ini sangat memalukan dan menyakitkan dipakai oleh anjing hitam doberman.

Anjing Diberman yang penisnya mengunci di vagianku ini akhirnya bisa sedikit tenang selang beberapa menit dan aku hanya bisa pasrah ditunggangi anjing besar ini dengan perasaan malu, telanjang hanya memakai collarku.

Tuan F mendekatiku yang berada di taman terbuka sementara rumah mewah bergaya klasik dengan warna coklat krem keemasan menjadi saksi perkosaanku dengan anjing hitam bernama Bruce ini.

"Kamu pikir aku gak tau rencanamu ?" tanya tuan F yang berdiri di depan wajahku. "Aku juga punya mata-mata di rumah ini. Kamu yang mengajarkanku, bisnis ini seperti perang. Dalam the art of war, infoemasi merupakan salah satu yang sangat penting. Terbukti sudah, aku tahu percis kamu datang ke sini dan dugaanku tidak salah. Budak pengkhianat macam kamu memang sudah sepantasnya dihukum seperti ini kan ? Sayangnya tawaranku dengan pa Damian jauh lebih menarik dari tawaranmu sehingga dia setuju."

Jadi sampai sinikah sajakah rencana pembalasan dendamku yang sudah 2 bulan kurencanakan ini. Dari yang kutahu dan kudengar dari percakapan Damian dan Tuan F mereka berencana saling bekerja sama dan tim Damian yang lemah di online akan bergabung dengan tim Tuan F yang snagat kuat di online, mereka akan merger dan saling menguatkan. Sambil mereka berbicara tentunya aku sedang diperkosa oleh bruce sebagai hukumanku. Kini aku akan melayani tuan F dan Damian karena keduanya melihatku sebagai pengkhianat. Mereka akan memastikan aku akan diperas dan disiksa seumur hidupku.

Ini adalah mimpi terburukku. Aku dapat melihat pandangan benci yang sesungguhnya dari tuan F. Selama ini tuan F hanya suka menyiksaku untuk kesenangannya, tapi kali ini ada kebencian besar yang kulihat dimatanya saat menatapku. Suri tampak sangat puas dengan kondisiku.

"Pengkhianat adalah salah satu yang paling kubenci," ujar Damian yang muncul mendakatiku setelah dia sibuk telepon di dalam rumahnya tadi. "kebetulan sekali tiba-tiba F telepon aku dan memberikanku kunjungan untuk membahas kerjasama. Aku tak menyangka F ternyata pekerja keras dan anak muda yang berbakat. karenanya aku rasa menyerahkan pengkhianatanmu adalah hal yang paling tepat kulakukan. Aku benci pengkhianat." ujar Damian memandang remeh terahdap diriku. "Apalagi setelah kutahu kamu punya hutang banyak dengan tuan F dan bahkan kamu kegatelan bikin pernyataan kamu adalah sek slave dan berbohong kepadaku kalau kamu adalah korban seksual harashment. Aku benci pembohong. Apa nanti kamu juga akan menjualku di hari depan saat menemukan koneksi yang lebih oke menurutmu ?" Damian meludahiku.
Aku jelas tidak memiliki hutang dan dia tidak tahu bagaimana aku dipaksa membuat rekaman pernyataan yang memalukan itu. Tapi siapa yang peduli dan percaya jika aku mengatakan yang sebenarnya. Aku hanyalah seonggok daging yang sedang diperkosa oleh anjing.

"Anjing itu setia, sedangkan kamu jauh lebih rendah dari anjing. Berterimakasih lah karena kamu yang pengkhianat bisa dientot sama yang setia. Belajar dari Bruce !" ujar Damian lagi.

"Budak tidak tahu diri ini berterima kasih atas hukuman yang diberikan tuan kepada budaknya... AaAAaaaarghhhh!!!" aku masih meringis kesakitan karena penis anjing ini mengunciku hampir sebesar bola tenis. Rasanya bibir vaginaku ini akan segera sobek.

Aku hanya bisa meringis dan menangis. Kini gagal sudah rencanaku dan malahan aku pasti akan disiksa lebih sadis dan parah kedepannya. Disaat aku merasa ini tidak mungkin lebih buruk lagi, sesosok gadis datang mendekatiku.

"Aku tidak menyangka kalau kau ternyata benar-benar pelacur, Erva" ujar Laureen. Ya Aku hanya bisa terdiam menatap sahabatku Laureen ada di sini. Aku hanya membeku menatapnya merasa ini tidak mungkin terjadi.

"Mencuri pacar teman, pelakor kayak kamu memang sangat pantas untuk dihukum seperti ini. Anjing saja setia, ternyata sahabatku yang juga kubayar mahal main belakang di belakangku." ujar Laureen.

"Harusnya aku tahu ketika melihat pakaiannya kalo cewek ini bukan cewek yang bener, kadang wajah innocent itu menipu," ujar Damian.

Hanya 48 jam dari rencana pembalasanku dan kini aku malah terperosok semakin dalam dan semakin tidak ada harapan. Bahkan kini aku sedang diperkosa oleh anjing disaksikan oleh Laureen.

Aku hanya menangis, ketika mereka berkumpul dan minum teh dan berbincang-bincang membahas bisnis dan kolaborasi sementara aku masih menangis kesakitan karena penis anjing doberman masih terus di dalam rahimku membuatku terus kesakitan.

"Aaaah.......aaaaa.... ampun....ampun.....am..." aku hanya bisa terus meringis dan menangis menjadi musik yang indah di telinga para penyiksaku itu.

Jumat itu adalah jumat terburuk.

"Oh, ini kurasa sudah waktunya," ujar Laureen mendekatiku sambil dia memegang HPku. Oh sebentar lagi HPmu akan berdering ujar Laureen misterius.

Tiba-tiba saja ada telepon masuk dari ciciku. Laureen segera mengangkatnya, "Va ! Erva...."

"Aaah.~~ ya ci...???" tanyaku
"Papa kecelakaan dan meninggal ketabrak truk..." ujarnya seperti petir yang menyambar di dalam balada siksaanku.

Lauren hanya berbisik, "jika kamu macam-macam berikutnya mama dan cicimu....."

Kemudian segala sesuatunya menjadi blur karena aku menangis tanpa henti sepanjang hari itu. Baik ketika Doberman akhirnya mengeluarkan penisnya dari vaginaku yang langsung banjir dengan sperma cair si anjing. Aku terus menangis sesenggukan dan aku dibiarkan seharian di taman itu.

Malam itu aku telepon kepada ciciku dalam keadaan telanjang dan mencceritakan bahwa kecelakaan yang terjadi sepertinya bukan kecelakaan biasa dan kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Aku hanya bilang bahwa kondisiku saat ini sangat buruk. Aku habis diperkosa oleh anjingd an terdekap dalam keadaan telanjang di kandang anjing bersama seekor doberman yang baru saja memperkosaku. mama dan ciciku menangis tapi aku harus mengatakannya bahwa selain kehilangan papa mereka juga telah kehilanganku. Aku telah melakukan kesalahan besar dan hanya ini cara satu satunya agar setidaknya mama dan ciciku tetap baik-baik saja. Aku meminta mereka menganggap aku telah tiada bersama papa karena hidupku di depan hanya ada kehancuran. Aku mitna mereka merelakanku.

Kami menangis semalaman sampai akhirnya bateraiku habis.
Aku tahu bahwa nasibku telah berubah selamanya. Ya aku tak berpikir bahwa James memang benar-benar telah merubah hidupku. Kini kudengar James sudah menghilang entah kemana karena takut dengan keluarga Laureen. Yah keluarga Laureen adalah salah satu amfia yang mengausai dunia malam di negara ini, mereka memegang dari polisi, politisi, dan preman. Aku sama sekali tidak memperhitungkan hal ini akan terjadi dan dibawa ke tahap seserius ini oleh Laureen. Padahal aku sudah jelas-jelas berusaha menolak james tapi Laureen butuh pelampiasan dan akulah pelampiasannya.

-- Sabtu

Aku masih sesenggukan menangis ketiak Tuan F menjemputku dari kandang Bruce di pagi hari. Aku dibersihkan dan kemudian aku dibawa dalam keadaan telanjang oleh Tuan F untuk dijual. Hari ini ada 3 anjing yang harus kulayani, seekor Golden, Samoyed, dan Siberian Huski.

Tidak ada yang menarik selain muka-muka owenr anjing yang tidak percaya karena ternyata beneran terjadi. beberapa dari mereka minta untuk aku oral juga dan aku benar-benar sudah hancur sampai aku menjadi lonte untuk anjing. jauh lebih hina dari pelacur manapun yang aku tahu.

Aku hanya diperkosa oleh tiga anjing bergantian dan aku sudah sangat merasa jijik dengan diriku sendiri. Sorenya ketika kembali, aku dicek oleh dokter anjingnya Tuan Damian dan dipastikan aku tetap bisa digunakan dan sehat.

"Aaaargh...." Bruce si doberman sadis itu kini memompaku lagi di vagina dan pangkal penisnya mulai membesar lagi sementara ciciku memandang bagaimana aku sedang diperkosa oleh anjing dalam video call. Mamaku sduah pingsan dan Suri dengan bentakannya mameksa ciciku utnuk melihat kehinaan adiknya.

"Lihat ci, adikmu yang kuliah jauh-jauh sampai kelaur negeri sekarang cuma ajdi pecun buat disewain ke anjing harga sejuta. Hahahhaa berapa banyak anjing yang kamu layanin Erva ?" tanya Suri sadis. Aku hanya bisa terus menangis dan meringgis karena rasa sakit di vaginaku.

Suri mencubit putingku dengan kasar sampai ciciku menangis melihatku diperlakukan seperti itu. "jawab lonte !"

"B-budak ini melayani t-tigaaAAAA.. ekor anjing hari ini..... Aaaa....aaah..ahhh"

"Hahaha..... enak ya ?"

"Budak pengkhianat ini bersyukur boleh diperkosa oleh hewan yang setia sebagai peringatan baginya,... AAAAArghh...."

"Nah, maaf ya adik kalian ini ga bisa ke sana untuk menghadiri pemakaman karena sibuk ngelonte sama anjing."
Aku hanya menangis sejadi-jadinya merasakan penderitaan dan kehinaan yang berlangsung ini. Sambil bersenggama dengan Doberman aku terus disiksa. Suri menyepak payudaraku, memasangkan jepitan dan pemberat serta menyuruhku menjilati kakinya di depan ciciku yang terus menonton sambil menangis-nangis melihat adiknya ini sudah hancur dan diperlakukan lebih rendah daripada binatang. Bahkan mungkin ciciku sudah mulai jijik denganku karena aku ini sampai orgasme berkali-kali dari penis anjing ini. Suri mengamcam jika ciciku tidak menonton sampai selesai, dia akan memotong clitorisku dan dikirimkan ke Bandung.

"AAA........" ketika akhirnya penis Doberman mengecil dan bisa dikeluarkan dari vaginaku, Suri memastikan ciciku melihat bagaimana kondisi vaginaku yang setengah bengkak dan mengeluarkan cairan sperma anjing dari dalamnya "Liat ci, nanti kamu punya keponakan dari anjing ini," ujarnya sambil tertawa.

"kita akan bersihkan ya liang vagina dedemu ini," ujar Suri sambil mengeluarkan sikat pembersih WC.

"Jangan... kasihan.... jangannn..." suara ciciku terdengar panik.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" aku kembali melolong karena vaginaku dimasukan sikat pembersih kloset dengan kasar. Suri menggesek-gesekannya dengan kasar dan aku terus berteriak-teriak minta ampun sementara dari kejauhan aku lihat Damian dan tuan F sedang menonton pertunjukan memalukan ini sambil menikmati wine. Ada juga Jess dan Laureen di sana yang juga menikmati malam minggu mereka.

"Nah ci, aku tahu kamu kesal dan ingin balas dendam karena papamu sampai gak da karena kesalahan adikmu yang pengkhinat ini. JAdi baiknya adikmu disiksa apa ?" tanya Suri.

Ciciku hanya menggeleng, "leppasin, kamu mau uang aku bayar kamu. Kamu mau apapun kami akan bayar, lepasin adikku."

"Kamu mau gantiin dia ci ?" tanya Suri.

"Jangan !! jangan ... !!!" aku berteriak. "Gapapa siksa aku sesuka kalian, jangan sentuh ciciku. dia gak ada sangkut pautnya."

"Kalo kamu janji membebaskan Erva, kalian boleh siksa aku." ujar ciciku.

"Ci ! Jangan !!! aku rela begini demi kamu. Jangan kamu bego."
"Apa kalian berdua mau disiksa bareng aja ? Mengharukan sekali !" uajr Suri mencemooh.

"Ci.... aku mohon. please siksa aku, beri aku hukuman...." ujarku menangis. "please.... kamu ahrus jaga mama ci, jangan bego. Cepet kasiha ja aku hukuman apapun yang kamu mau. Aku akan endure." ujarku memohon pada ciciku.

Ciciku hanya bisa menangis melihatku dari jauh.
"Oh kamu mau liat adikmu ini disetrum selama 10 menit ? atau dicambuk sampai pingsan ? atau ditusuk 100 jarum ?" tanya Suri.

"pilih... cepet pilih ci....." ujarku tidak peduli lagi. Yang penting dia dan mamaku tidak diapa-apakan aku dengan rela akan menanggung semua siksaan ini seumur hidup.

"Ini menarik, harusnya tiap weekend kita bikin yuk acara seperti ini," ujar Jess mengusulkan.

"setruman.....10 menit..." akhirnya ciciku memutuskan.

"Oke kamu akan disetrum selama 10 menit !" ujar Suri yang kemudian dibantu kedua orang pelayan Damian yang ada di sana.

Aku diikat oleh Suri dibawah balkon. Tangaku disatukan dan diatrik ke atas. Kedua kakiku dibiarkan berdiri selebar bahu. Dia memperlihatkan kepada ciciku bagaimana dia menjepitkan penjepit buaya yang bergerigi ke putingku. Capit buaya berwarna merah dan hitam ini menyambung pada kabel. Sepasang capit buaya lagi dicapitkan di bibir vaginaku. Kemudian sebuah besi berbentuk silinder dengan diameter 4cm dipaksa masuk ke liang vaginaku. Silinder besi ini juga menyambung ke sebuah kabel. Sebuah silinder berdiameter 2cm dimasukan ke dalam anusku. Berikutnya dia menusukan 12 jarum disekujur tubuhku dan jarim ini juga dicapit oleh capit buaya.

Aku hanya bisa menangis pasrah karena setiap pemasangan begitu menaykitkan.
Dan mereka menekan sebuah tombol dan aku seperti disengat kengerian yang luar biasa ! Aku menjerit sejadi-jadinya dan kulihat ekspresi ciciku sampai terbelak. Lalu Suri menurunkan listrik yang mengalir ke tubuhku sehingga aku hanya sedikit kejang-kejang.

Suri memainkan listrik itu sesuka hatinya membuatku menjerit dan mengompol serta meminta ampun.
 
"Aaarghhhh....J-jangan menyalahkan diri.... ini semua salahku... aku memang pantas mendapatkannya. Kalian berdua harus hidup bahagia.... lupakan dan relakan akuuu.. AAAAAAARGhhhh !!!!!!"

-- Minggu
Minggu pagi Laureen dan Jess menjemputku yang tidur di kandang Bruce di rumah Damian. Mereka menyuruh petugas anjing memandikanku dan mencuciku sampai bersih kemudian Lauren dan Jess menyuruhku masuk ke mobil mereka. Jess menyerahkan kemben dan rok mini untuk kupakai. Kemben pink bertuliskan "PELAKOR" dan rok kuning muda pendek. Aku mengenakannya dengan malu tapi jauh lebih baik daripada telanjang.

Tugasku hari ini mudah tapi sangat memalukan.
"Print semua foto yang ada di sini ukuran 4R" ujar Laureen. "Ada 1000 foto di dalamnya dan bawa 1000 foto tersebut ke gw."

Aku hanya menghela nafas dan turun untuk masuk ke salah satu tempat cetak foto. Aku tahu ini pasti tidak seudah itu dan betul saja ketika aku masukan ke mesin memoricardnya, dalamnya adalah 1000 foto-foto dokumentasiku selama dari dulu sekali sampai tadi malam. Semuanya begitu memalukan dan tidak ada sensor. Memang di mesin ini aku memilih fotonya sendiri tapi bagaimana kalau ada orang lain disampingku yang melihatnya. Dan bagaimana aku ketika harus mengambilnya nanti ?

Ini sangat memalukan dan gila. Aku hendak kabur tapi aku teringat mereka bisa saja menculik ciciku atau mamaku dan menyakiti mereka.

Aku dengan pasrah memesan dan membayarnya, ketika aksir mengecek fotoku wajahnya tampak merah dan memandangku dengan pandangan sinis. Aku hanya menundukan kepalaku dan malu tanpa menjawab apa-apa.

Kemudian Jess dan Laureen makan siang bersamaku di sebuah restoran langganan Laureen. Maksudku adalah Jess dan Laureen makan sementara aku hanya duduk melihat mereka makan, kemudian mereka berhenti di pinggir jalan dan menyuruhku makan di warteg sementara mereka menunggu di mobil ber AC. Aku hanya bisa menurut makan di warteg yang penuh pekerja kasar yang memandang aku yang pakai kemben pelakor dan rok mini tanpa pakaian dalam dan menggunakan collar. Beberapa menggodaku dan berani meraba-rabaku. Aku hanya bisa apsrah makan sambil menangis dan emmbiarkan tangan-tangan di sampingku bebas menggerayangi aku.

Kemudian si bapak pemilik warteg menutup wartegnya dan aku habis diperkosa bergilir di sana lebih dari 4 jam.

Ketika aku dilepaskan, kembenku sudah sobek di beberapa bagian akrena ditarik-tarik, begitu juga rokku. Aku keluar dan tidak mendapati Laureen dan Jess.

"Oh kata temen non, non disuruh pulang sendiri seabis senang-senang. Katanya jangan lupa ambil foto-foto. ini ada uang 50 ribu mereka titip ke bapak. katanya Non emang suka diperkosa. Makasih ya non cantik." uajr si bapak pemilik warung. "Gak nyangka dibayar untuk muasin cewek cantik. berasa Gigolo bapak. tapi kalo secantik neng sih gapapa" ujar si pemilik warung menyerahkan uangnya padaku dan amplop.

"Bawa foto-foto loe ke rumah gw. Gw gak peduli sebelum tengah malem loe harus dah sampe. - Laureen" ada juga kertas untuk pengambilan foto di amplop itu.

Akhirnya aku berjalan dengan kemben koyak dan rok yang sedikit sobek di jalanan kota jakarta menuju tempat print yang jaraknya sekitar 2km. Aku berjalan dan setelah sampai di sana aku mengambil foto-fotoku yang juga diminta oleh si kasir untuk melayaninya kalo gak keberatan. Aku jelas menolak tapi akhirnya kubilang dia boleh pakai aku selama 1jam jika dia mengantarku ke alamat Laureen.

Jam 8 malam akhirnya aku sampai di rumah Laureen di bonceng oleh si kasir bernama Gilang. Aku sudah sangat letih dengan semua kegilaan ini. Aku masuk dan Laureen menyuruhku mandi dan dandan yang cantik lalu masih dengan kemben pelakorku yang sudah sobek itu aku dibawa ke gedung kantorku. Akhirnya di sinilah semuanya akan berakhir ujarku.

Mereka menelanjangiku dan mengikatku di ruang tengah diantara kubikal. Aku berjongkok dengan membuka kakiku seperti kodo memperlihatkan vaginaku. Mereka mengikatku sehingga aku tidak bisa bergerak. Tanganku terkunci di belakang kepala dan tali-tali ini mengikat kesana kemari sehingga aku benar-benar tidka bisa bergerak sama sekali.

Kemudian mereka menebarkan 1000 foto memalukanku di meja-meja dan di ruangan-ruangan yang bisa mereka masuki.

"Oh satu hal lagi yang gw lupa," ujar Laureen memperlihatkan HPku. HPku "berapa passwordnya ?"

Awalnya aku tak mau menjawab tapi esbatu yang dimasukan dari kulkas ke dalam vaginaku melicinkan mulutku.

"1,2,3,9,8,7" ujarku. Laureen membukanya dan kemudian dia mengirimkan dari HPnya rekamanku membaca pernyataan bahwa aku hanyalah budak yang dulu direkam suri dan tuan F di apartemenku ketika pertama kali aku dipermalukan di apartemenku sendiri. Kemudian dia menguploadnya di grup kantor yang ada di WA-ku.

"Bye-bye Erva...."

Aku hanya bisa menangis saat dua mantan sahabatku ini kini meninggalkanku dalam keadaan telanjang untuk ditemukan oleh seluruh orang kantorku besok pagi. lalu apa yang akan terjadi dengan diriku.

"sampai bertemu lagi nanti ! Pelakor..." ujar Jess.


To be continue

8 komentar:

  1. Ditunggu cerita pengalaman pengalaman diperbudak, disiksa dan dipermalukan dari budak Erva

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang fiksi aja ya, sekarang udah jarang ada pengalaman apa2 karena sibuk sama RL

      Hapus
  2. Akhirnya balik lagiiiii, semoga sehat sehat terus yaa hu kerjaan juga lancar, hati hati di tiongkok sana ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku di Indo koq, udah 3 tahun terakhir gak pernah keluar dari Indo

      Hapus
  3. So... You're back, eh, bitch?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi bakal jarang2 update koq. Cuma kalo lagi ada pelampiasan aja.

      Hapus
  4. Itu terlalu berlebihan kan?

    BalasHapus

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...