Rabu, 08 Desember 2021

Business Consultant Rendahan 10

 Chapter X

Ketika aku sudah benar-benar hancur dan tidak memiliki apa-apa lagi, tidak ada lagi yang perlu ditakuti, semua sudah hancur dan kalau aku jatuh aku akan membawamu jatuh.


-- Senin

"AaAAAArghhh !!!!"
pria gendut berpenis besar itu menyodok anusku dari belakang, aku telanjang tak berpakaian di tangga darurat dan tubuhku disetubuhi oleh pria gendut itu. Penisnya besar dan keras, dan aku pasrah menungging dengan kedua tanganku dipegang tangannya. Ia berdiri dan menusukan penis perkasanya ke dalam anusku. Pria gendut ini berkulitnya sawo matang dan memakai kacamata serta janggut tipis di wajahnya. wajahnya jelas seperti om-om mesum dan sama sekali jauh dari tampan.

Ini jam makan siang, dan tadi pagi jam 11 Regi meneleponku ntuk memberi tahu bahwa ada yang ingin memakaiku dan aku harus datang ke gedung tempat om-om ini bekerja untuk melayaninya. Bahkan pelacur biasanya dibookingkan hotel, aku bebas dipakai dimana saja. Aku bahkan pernah dipakai di toilet umum di sebuah perkantoran dan di sebuah mall oleh yang membookingku.

Memang terkadang ada juga yang menginap di apartemenku atau memakaiku di apartemenku. Aku tidak tahu apakah ada perbedaan dari segi harga, yang kutahu hanyalah kalau aku diperkosa di toilet umum, atau aku datang ke kantor, tarifku adalah 100rb untuk sekali ejakulasi, atau 300rb untuk perjam, dan semua saja sudah termasuk ongkos. Bagianku ? 0% semua pendapatanku akan kusetorkan kepada Regi untuk dibagi-bagi dengan sekuriti lain. Ongkos semua aku yang harus tanggung dari gajiku sebakai konsultan.

Sudah dua bulan sejak aku dibawa ke kebun binatang dan menjadi budak bahkan di apartemenku sendiri. Kini aku masih bekerja di kantorku tapi aku harus selalu mengutamakan pelanggan Regi. Ya aku kini benar-benar menyedihkan, hidupku selain bekerja mencari uang untuk kehidupanku, aku juga menjadi aset bagi Regi untuk diperjual-belikan. Regi menjualku di situs-situs porno dan siapapun yang mau menggunakanku akan mengontak Regi. Terkadang mereka akan datang ke apartemenku di jam-jam tertentu dan memakaiku dengan kasar. Beberapa harus aku datangi seperti si pria gemuk pecinta anal ini.

"Ah enak nih perek..." setelah ia mengeluarkan spermanya di dalam anusku. Aku hanya terengah-engah kesakitan. Dia membiarkanku terjatuh setelah mencabut penisnya.

"Aaaah!" ia dengan kasar menjambak rambutku. "Bersihkan kontol saya, lonte" perintahnya sambil memeperkan penisnya ke wajahku. Penis bekas masuk lubang anusku itu harus kujilati dengan perasaan sangat jijik. Setelah kujilati sampai bersih ia mendorongku kembali ke lantai dengan kasar.

Kemudian ia memakai celananya dan membuka dompetnya lalu melempar uang 100rb ke lantai. Ia kemudian mengambil bajuku dan melempar bajuku dari sela-sela pegangan tangga. Aku hanya terbelak kaget ketika pria sadis itu melakukannya lalu ia pergi meninggalkanku begitu saja di tangga darurat. Aku berasa seperti makan siang murahan yang setelah selesai ditinggalkan begitu saja. Tanpa ada ucapan terima kasih atau apapun dia pergi meninggalkanku yang dalam keadaan telanjang.

Dan seperti apapun perlakuan pelanggan terhadapku aku harus selalu bersujud menyembah pelanggan ketika mereka membayar. Aku ke posisi menyembah sampai wajahku menyentuh lantai dan mengucapkan "Terima kasih telah menggunakan budak lonte ini." ini adalah SOP yang jika tidak kulakukan maka mereka boleh melaporkanku ke Regi dan bisa ditukarkan dengan  voucher menyiksaku gratis.

Aku hanya meringgis mengambil uangnya dan mengambil high heelsku, lalu berikutnya aku harus mengambil dressku entah jatuh dimana. Aku menuruni tangga darurat itu dengan perlahan dalam keadaan telanjang sambil menenteng tas dan sepatuku. Ini sangat memalukan dan mendebarkan. Sementara sperma masih mengalir keluar dari anus dan vaginaku. Ya sebelumnya dia memperkosa vaginaku dan tanpa persetujuanku memperkosa anusku. Dan dia hanya membayar 100rb. Ini gedung lantai 30 dan aku turun sampai ke tangga darurat lantai 7 dimana aku menemukan bajuku tersangkut di railing tangga. Kuambil dressku dan kupakai kembali dress seksi halter dengan deep vneck dan backless itu. Dressku berwarna biru muda.

Setelah kembali menggunakan dress tanpa pakaian dalam itu kulap sisa-sisa sperma yang mengering dengan tissue yang ada di tasku dan aku turun sampai lantai dasar untuk keluar dari gedung dan kembali ke kantorku.

"Makan siang dimana bu Erva ?" tanya Zahra ketika aku bertemu dengannya di lift.
"Eh di gedung sebelah" ujarku berbohong padahal aku belum makan siang sama sekali karena harus ngelonte.

"oh," Zahra tampak ragu. Mungkin karena melihat rambutku yang masih berantakan bekas dijambak si pelanggan.

Aku segera turun di lantai yang sama dengan Zahra dan menuju kamar mandi untuk merapikan diri. Aku menggunakan dress seksi yang memamerkan belahan dadaku. bagian rok dressku pendek setengah paha dan cukup ketat dengan belahan di kanan dan kiri. Kulihat aku lebih mirip akan pergi ke club daripada ke kantor. Tapi aturan berpakaianku sudah sangat jelas, aku harus terlihat tidak memakai bra dengan 2/3 payudaraku terbuka. Rok harus pendek dan sama sekali tidak diijinkan berpakaian dalam kecuali sedang mens.

Siang itu tidak banyak kejadian, aku hanya bekerja mengurus data-data klien dan sibuk telepon sana sini untuk membahas urusan-urusan pekerjaan dan strategi-strategi.

Sorenya jam 4 aku sudah cabut duluan dari Kantor karena Lauren memintaku datang ke clubnya untuk meeting. Clubnya jelas masih kosong dan aku langsung masuk ke ruangannya dan berbicnang-bincang.

"Jess gak ada ?" tanyaku
"Nanti dia join kita makan malam." Ujar Lauren "Gimana menurutmu ini proposal dari divisi marketing ?" tanyanya kembali ke topik bahasan kami.

"Aku sudah run-through this proposal, i think its good. But we can safe some budget if we do...." aku dan Lauren sibuk membahas planning marketing club dan juga masalah-masalah lain seperti ada ketidak klopan jumlah beberapa minuman dengan stok sampai meja yang pecah karena ada yang mabuk beberapa hari sebelumnya.

Sorenya James dan Jess bergabung untuk makan malam bersama di club. Sudah 2 bulan juga hubunganku dan James masih membingungkan. Dia masih suka datang ke apartemenku dan kami melakukannya walau tidak selalu. Pernah ia datang ketika aku sedang melayani tamu, beruntung dia hanya di lobby dan aku bilang aku ketiduran dan tidak tahu kalau dia meneleponku berkali-kali dari lobby. Pernah juga dikesempatan lainnya aku beralasan sedang tidak ada di Apartemen atau kubilang ada ciciku datang.

Tapi karena ini di depan Lauren dan Jess, aku hanya berdiam saja seperti tidak terjadi apa-apa.

Kami mengobrol banyak hal ngalor ngidul dan berakhir dengan minum-minum sedikit.

Pukul 08:15 teleponku tiba-tiba berdering dan kulihat "R" di layar ponselku. Regi ! Umpatku dalam hati.

"Bentar aku angkat dulu teleponnya," ujarku. Aku segera berjalan menjauhi meja kami di club yang masih sepi itu. "Ya Tuan... tunggu sebentar," ujarku sambil berjalan bergegas ke kamar kecil.

Sampai di kamar mandi aku masuk ek salah satu kubikal. Aku kemudian membuka tali dress di belakang leher dan membiarkan talinya turun sehingga aku topless. Kemudian aku berlutut dalam kubikal itu dan melakukan video call kepada Regi.

"Lama banget lonte !" maki Regi

"Maaf tuan," ujarku patuh. Ini adalah aturan dari tuan Regi dimana setiap dia telepon aku harus segera menelepon balik dengan video call dalam keadaan topless dan berlutut, dia tidak peduli kapanpun dan aku harus melakukannya. Biasanya kulakukan di WC terdekat. Jika dalam 10 menit aku tidak meneleponnya maka dia akan menghukumku dengan sadis. Aku pernah terlambat 3 menit karena aku sedang dalam meeting dan malam itu aku tidur di tempat pembuangan sampah apartemenku bersama sampah dengan vagina terisi sampah jagung dan anus terisi sampah botol kecap plastik. Sejak saat itu aku selalu takut jika mendapat telepon darinya dan selalu menurut sebisa mungkin.

"Nyaris loe malem ini tidur sama anjing penjaga di apartemen !" ujar Regi melecehkanku.

"..."

"Oh malem ini ada yang Booking loe jam 9:30. Awas kalo loe telat." ujarnya.

"I-iya tuan," ujarku pasrah.

"Ya udah. Bye Lonte !" ia menutup teleponnya.

Aku dengan pasrah berpakaian dan kulihat aku harus segera kembali secepatnya jika tidak mau terlambat.

"Aku harus segera pulang, ada klien rese minta dikirim file dan filenya ada di rumah," ujarku ke Lauren.

"What ?! Seriously ?" tanya Lauren.
"Ini udah berapa lama kamu kabur melulu. Kayak gaul sama anak SMP tau gak, jam 8 lebih selalu rengek2 minta pulang kayak ada jam malam aja !" maki Jess

"Udah 2 bulan sejak entah kenapa ini bitch selalu pulang awal, jarang banget lewat dari jam 9. Baju aja makin seksi dan makin kayak lonte, kelakuan kayak anak SMP." komentar Lauren ngomel juga.

"Ya.... abis gimana..... aku maunya kumpul sampe subuh tapi kerjaan banyak."

"kerjaan lah, nanti cici datang, nanti sakit perut lah.... gak mood lah... apalah..." Jess mulai curiga. "Loe ada cowok ya ! gak mau ngaku ke kita ?" tanya Jess

"Well..." aku pura-pura malu.
"Anjing, tinggal gw yang jomblo !" bentak Jess

"Hahahhaa...." kami semua jadi tertawa.

"Bye !" ujarku lari membawa tasku.
Kudengar mereka masih mengomel-ngomel saat aku keluar dari ruangan klub. Aku bergegas memasuki mobilku dan memacunya menembus Jakarta pulang ke apartemenku.

Kulihat jam menunjukan 8:57 saat aku beres parkir. Aku segera mengambil borgol yang diletakan di dashboard. Saat di lingkungan apartemen aku harus selalu menggunakan borgol. Kunci borgol ini disimpan 2 pcs oleh Regi dan 1pcs disimpan di mobilku. Aku tidak boleh membawa kunci borgol ini ke dalam apartemen. Lagipula apartemenku ada cctv dan sekarang bukan hanya tuan F yang bisa mengaksesnya, Regipun bisa mengaksesnya. Karena hal ini pula aku tidak bisa menggunakan pakaian seperti kemeja atau kaos tshirt karena aku selalu dalam keadaan di borgol. Yang bisa kugunakan hanya jenis halter dan kemben.

Aku masang borgolku dan turun dari mobil lalu berjalan ke arah area lift di basement. Tentunya Regi ada di sana. "Eh Lonte Erva udah nongol." ujarnya.

Aku langsung berlutut dan menyembahnya, ini sudah SOPku. Aku mencium kakinya dan menunggu Regi menginjak kepalaku. Regi menginjak kepalaku sampai aku mencium lantai.

"Terima kasih telah menerima sujud sembah dari budak ini, Tuan Regi" ujarku pasrah.

"Goodgirl," Regi melempar collar yang segera kupakai.
"Iya, sebelum kamu balik kamar sini, aku lagi pengen buang peju." ujar Regi lagi. Aku hanya pasrah dan masuk ke kolong meja yang ada di sana, mejanya tertutup sehingga jika aku bersembunyi di sana tidak ada yang melihat. Regi duduk dan mengeluarkan penisnya, aku segera menjilatinya dan mengemutnya, memainkan lidahku agar dia segera bisa berejakulasi di mulutku. Penisnya yang berurat dan besar menyodok-nyodok mulutku sampai dalam, aku sampai ingin memuntahkannya ketika penis besar itu masuk sampai dalam. Rasanya tercekik tapi aku hanyalah budak. Beberapa saat kemudian penis itu mengeluarkan spermanya dan langsung kutelan.

Kemudian Regi memasangkan tali kekang ke collarku dan membawaku ke dalam lift. Ini sungguh memalukan tapi aku sudah mulai terbiasa dengan kondisi ini karena dilakukan setiap hari.Setidaknya aku masih berpakaian hari ini. Kami berhenti di lift dan ada orang lain di lift yang bergabung. Jika anak-anak muda yang bergabung Regi terkadang akan membuka penutuh dadaku, jika itu halter dia akan membuka ikatan dibelakang leher, jika kemben maka akan dipelorotkan sampai payu daraku terekspos, jika orang tua atau yang sepertinya tidak bisa diajak berkompromi begitu terbuka Regi akan bilang aku ini pelacur yang mencuri dari salah satu kamar dan ketauan sehingga mau diantar kembali ke penyewaku.

Aku hanay bisa tertunduk malu. bahkan ada yang sudah berkali-kali mendapatiku, "mencuri lagi ?" dan Regi hanya bilang, "ya perek ini gak kapok-kapok."

Kali ini ketika lift berhenti di Lobby, yang masuk adalah seorang cowok eksekutif muda berusia 30 tahunan. Aku hanya menunduk.

"Malam pa,"
"Apa ini ?" tanyanya pada Regi.

"Oh ini pecun yang tinggal di sini pa," ujar Regi. "bilang apa tuh ada yang nyapa ?" Regi menyenggolku.

Aku segera berlutut merendahkan diriku dan menelan semua harga diriku yang tersisa, "saya cuma lonte, silahkan tuan sewa dan pakai saya sesukanya. Saya cuma budak sex yang ada untuk disiksa, dilecehkan, dan dipermalukan," ujarku.

Regi mengesampingkan kain dari halter dress yang menutupi buah dadaku sehingga kedua payudaraku terekspos dengan bebas. "Kalo bos mau nanti kontak saya aja, hari ini sih slot budak ini udah penuh. Bos pegang-pegang dulu aja gratis."

"oh boleh pegang ?" ujar si cowok ragu.

"Silahkan gratis," ujar Regi.
"Silahkan tuan, saya tidka punya hak apapun untuk menolak," ujarku pasrah. Segera si pria asing ini menyentuh dan memainkan payudaraku. "Wah diborgol juga dan penurut, suka BDSM ya ini lonte."

"Iya emang suka dikasarin nih lonte," ujar Regi.

Kemudian kami sampai di lantaiku dan aku digiring Regi keluar. Aku tidak diijinkan Regi untuk berjalan, aku diminta berjalan sambil berlutut sampai ke kamarku dengan kondisi topless.

Ketika aku masuk ke kamarku, aku melepaskan dressku seutuhnya dan dalam keadaan telanjang aku baru memasuki kamarku dan Regi meningalkanku untuk bersiap-siap melayani tamuku.

Aku segera mandi, dan memasang riasan tipis. Aku sudah mahir bekerja walau menggunakan borgol, selama borgolnya didepan dan bukan di punggung, aku nyaris bisa melakukan semua pekerjaan rumah tanpa kendala.

'tamu ke atas, 2jam bebas crot' WA dari Regi terbaca di handphoneku. 'siap tuan' aku membalas. Aku segera berlutut telanjang di balik pintu, mengigit riding crop di mulutku dan membusungkan dadaku. Kedua tangnku yang terborgol kunaikan setinggi dada untuk mempersembahkan tali kekangku.

Tak lama pintu kamarku terbuka, kulihat seorang pria gemuk masuk, sudah berumur dan rambutnya setengah putih. Kulitnya sudah mulai keriput, usianya mungkin 50an dan wajahnya tidak tampan sama sekali.

"Selamat datang tuan," ujarku ketika dia mengambil riding crop dari mulutku. Kemudian aku menyembahnya dan dia menginjak kepalaku.
"Wah beneran gila ini perek !" ujarnya bersemangat. "Kamu suka ya diginiin. gw gak nyangka nemu beginian harga murah, gw pikir bakal zonk."

"Aaaargh...... AH~....ah~~~....a~~"
Dan malam dengan seks kasar kembali terjadi malam itu.

-- Selasa

Aku terbangun di pagi itu sendirian di kamarku, tentunya tamuku sudah pulang dan aku terbaring di lantai kamarku. Ranjangku itu hanya boleh kugunakan jika ada yang memakaiku, jika aku sendiri maka aku harus tidur di lantai.

Pria tua yang memakaiku kemarin malam sudah pulang pukul 12 malam dan aku kembali sendirian. Hanya Regi yang memakaiku di jam 1 pagi sebentar.

Aku menggosok gigi, dan memilih pakaian. Kuputuskan menggunakan kemben dan rok mini setengah lutut. Lalu kubawa coat coklat yang tak bisa kukenakan karena borgol ini. Aku turun ke lantai bawah dan segera masuk ke mobilku Regi entah dimana, dia tak terlihat di posnya dan aku tidak mau tahu lebih lanjut. Aku hanya menyimpan collarku dan tali kekangku di laci meja satpam tempat dia bisa nongkrong.

Kuambil kunci borgol di mobilku dan kubuka ikatanku dan akupun berangkat ke kantor. Kulewati MCDonalds untuk membeli sarapan burger seadanya sebelum ke kantor.

"Kopi ?" tanya Zahra menawarkan satu gelas kopinya saat aku memasuki kantor.
"Gak perlu, aku gak suka kopi," ujarku singkat. "Tolong laporan yang kemaren semua dikirim ke ruanganku ya,"

Beberapa mata langsung memandangiku yang hanya menggunakan kemben dan rok mini di kantor. Aku memakai trench coat kremku tapi tidak kubiarkan terkancing sehingga mereka bisa melihat kemben tosca dan rok mini putih yang kukenakan.

Saat jam makan siang aku pergi ke salah satu restoran siap saji di mall dekat tempatku bekerja. Aku suka salad stop, terutama menu Tuna San mereka, dengan saus wasabi yang unik dan ada potongan sweet orange yang menyegarkan dan beberapa potong tuna.

"We need to talk," ujar James yang muncul di hadapanku.
"Oh...Why are you here ? how you even find me ?"

"I know you so well....," ujar James
"We need to stop seeing like this,"
"I Love you Erva, let me be with you. I will break up with Lauren."

"No you can't," ujarku. "She is one of my bestie. It will be awkward."
"But i cannot forget about you. I miss the taste of your body. Your body is like......"
Yeah memang beberapa kali aku bercinta dengan James, dan aku benar-benar ingin menyudahinya. Ini terasa salah.

Perdebatan makan siang itu berlangsung cukup panjang dan akhirnya James setuju asalkan aku meladeninya malam ini untuk terakhir kalinya sebagai perpisahan di apartemenku.
Apapun yang kukatakan tidak berhasil meyakinkannya kalau ini sudah berakhir dan entah kenapa aku selalu kalah dalam setiap perdebatan yang melibatkan seks dengan diriku. Aku bahkan memberikan kartu aksesku padanya untuk malam itu. Aku tak butuh akrtu akses karena tiap malam Regi menggunakan kartu akses cadanganku untuk mengantarku dalam keadaan memalukan ke kamarku.

Sore itu aku pulang cepat, jam 6:45 aku sudah sampai ke tempat parkir apartemenku. Aku kembali memakai borgol dan melaporkan diriku ke Regi dan kali ini Regi mengantarku ke kamarku. Lift kebetulan kosong sehingga aku merasa sangat beruntung malam itu.

Regi bilang ada yang booking aku jam 9 untuk 2 jam. Aku tahu James akan datang jam 12 atau jam 1 tengah malam jadi kupikir semua masih aman. Aku bersiap-siap dan makan youghurt seadanya. Mandi dan menikati waktuku sambil bergoler di ranjang, dan jam 8:49 tamuku sudah datang dan aku kembali dipakai olehnya beberapa kali selama 2 jam. Pria ini vanila dan sama sekali tidak kasar sama sekali. Entah kenapa aku merasa tidak sepuas biasanya. Aku mungkin sudah gila.

Ia bahkan melepas borgolku dan baru memasang kembali borgolku saat waktunya sudah habis. Ya semua pelanggan yang masuk ke apartemenku diberi pinjam kunci pintu, kunci borgol, dan juga kartu akses yang kutahu mereka tukarkan dengan KTP mereka di post Satpam Regi.

Setelah dia pulang aku mencuci bersih diriku dan semua lubangku menggunakan sabun khusus kewanitaan dan mandi sampai aku merasa bersih.

Aku menggunakan lingerie seperti daster berwarna putih, hanya saja baju ini memiliki bahan menerawang dengan lubang untuk kedua payudaraku sehingga kedua payudaraku sama sekali tidak tertutupi apapun.

Ketika jam 11:58 aku berlutut di lorong menuju pintu masuk apartemenku dengan posisi seperti menanti pelanggan, hanya saja kali ini aku memakai pakaian yang hampir tidak menutupi apapun. Kugigit riding crop dan di tanganku ada sebuah cambuk yang siap kupersembahkan pada james jika ia masuk. Aku menggunakan collar tanpa tali kekang.

-- Rabu

Jam 00:05 kudengar ada langkah kaki dan pintu kamarku terbuka, aku mengangkat kedua tanganku mempersembahkan cambuk kepada James yang masuk dan terkejut melihatku dalam keadaan seperti ini.

Biasanya aku akan ke Regi meminta untuk borgolku dibukakan yang kutukarkan dengan hukuman apapun dari Regi esoknya dan kujemput james di Lobby dan begitu masuk kamar baru aku bertukar dengan pakaian yang diperbolehkan dalam menerima tamu oleh tuan F dan Suri.

Menemukanku dalam kondisi seperti sekarang ini membuatnya kaget karena selama ini dia tak pernah tahu kalo aku tertarik dengan BDSM. Aku sendiri bingung dengan diriku sendiri kenapa aku memperlihatkan diriku yang ini sekarang di pertemuan terakhir kami.

"Master James, ini adalah hari terakhir pertemuan kita, Master James boleh melakukan apapun pada saya, saya akan pasrah dan menurut." ujarku membuka pembicaraan.

"You are such a wonderful girls," James langsung bernafsu dan dia langsung memelukku dan kamipun bercinta.

"You dare to say this is the last time after you do this huh ?" ia mencambukku berkali-kali melampiaskan kekesalannya setelah bercinta hampir 3 kali denganku di subuh itu. Posisiku saat itu adalah terikat di kasur tak berdaya menahan setiap cambukannya yang tidak terlalu sakit ke buah dadaku.

"Yes master, forgive me. But this is the last time....Aaargh....."

"I'll make all your body full of mark !"

"Aaargh....aaahhhh" malam itu aku puas sekali karena permainan kasar James. Malam itu pertama kalinya kurasa session BDSM itu menyenangkan dan sangat memuaskan dalam artian yang bisa kunikmati dan kukontrol.

Pagi itu ketika bangun kami masih melakukan dua ronde lagi sebelum akhirnya James harus pergi ke kantor begitu juga aku.

"the key is in my car," ujarku ketika James hendak membantuku membuka borgolku. "I forgot to bring it," ujarku beralasan. Kemudian aku menggunakan tube dress berwarna biru langit yang memiliki lubang di bagian bawah payudaraku sehingga memperlihatkan underboobku. Wujudnay seksi dan sensual dan James menyadari aku tak menggunakan celana dalam.

"no pantie ?" tanyanya

"Not yet," ujarku salah tingkah. Kuambil salah satu celana dalamku dan kukenakan dan kamipun berangkat ke mobil. Ia mengantarku smapai mobilku dan aku membuka borgolku di mobil dan kubilang aku ketingalan satu file jadi menyuruhnya untuk duluan.

Aku kembali ke kamarku dan membuka kembali celana dalamku yang kupastikan terlihat di cctv lalu baru aku berangkat.

Pagi itu jam 10 dan aku tidak menuju kantorku melainkan aku memasuki satu kawasan perumahan mewah dan parkir di depan sebuah rumah mewah.
"Pagi ?" tanya pembantunya yang terlihat masih muda.

"Saya ada janji dengan Pak Damian, dari Erva" ujarku
"Oh, silahkan non udah ditunggu bapak di teras."

Rumah Pak Damian bergaya klasik dengan nuansa coklat krem keemasan dan banyak terdapat pepohonan. Tamannya rapih dan halamannya saja sangat luas. Mobil-mobil cukup mewah berjejeran di sana.

"Pagi Pak," ujarku melihat seorang pria paru baya yang sedang duduk di terasnya menggunakan celana pendek dan baju tanpa lengan. Pria itu sedang duduk memgang gelas berisi kopi. DI sampingnya ada doberman hitam besar yang duduk bersiaga dan menggeram ke arahku.
"Pagi Bu Erva," ujarnya, "Silahkan duduk, mau teh ato kopi ?"
Seketika rotwailernya menjinak.

"Air putih saja pa," ujarku ramah. "Anjingnya keren pak"
"Oh ini, Bruce" ujar pa Damian mengenalkan anjingnya. "Tapi aku kaget ternyata bu Erva lebih cantik dari fotonya," ujar pa Damian. "Anak saya sayang udah punya pacar," ujarnya berbasa-basi.

"Terima kasih pa," ujarku.
"Jadi seperti janji saya, ini dokumennya pa," ujarku menyerahkan dokumen dalam amplop cooklat.

"Kenapa kamu melakukan ini ?" tanya Pa Damian.

"Bisa dibilang saya korban sexual harashment berkelanjutan Pa, dan saya gak bisa melakukan apa-apa." ujarku menunduk.

"Jadi kamu gak minta uang atau apapun untuk data ini ?"
"Saya hanya minta supaya Tuan F dibuat bangkrut sehingga dia gak punya power seperti sekarang," ujarku pelan.

"Aku memang kagum dengan Tuan F, ternyata kemajuannya selama 3 tahun terakhir karena dibantu konsultan yang pintar. Pantasan aku heran kenapa orang yang berpendidikan rendah seperti F memiliki pola kerja yang membahayakan posisi Perusahaan saya. Sudah 30% market share yang berhasil kamu ambil." puji Pa Damian.

"Lalu bagaimana menurutmu baiknya ?"

"Pa Damian adalah orang pintar, saya ini cuma anak ingusan yang belum berpengalaman. Saya yakin dengan data-data ini pa Damian lebih tau apa yang perlu dilakukan. Dengan keuangan dan cashflow perusahaan tuan F, sangat mudah untuk dihantam dengan banting harga atau mengimport produk serupa dan dibuat harga lebih murah. atau barang palsu. Dan semua data karyawan juga ada tercantum. Aku juga sudah menyelidiki keuskaan dan kelemahan serta pressure point dari setiap karyawan tuan F. Pa Damian tentu akan bisa menggunakannya lebih bijak dariku ini untuk mengamankan 30% market share yang telah dicuri dari Pa Damian." ujarku.

"Baklah, terima kasih untuk informasinya," ujar Damian.

Kami mengobrol berbasa-basi dan akhirnya aku kembali ke kantor. Pa Damian ini adalah owner dari perusahaan yang juga saingan dari perusahaan tuan F. Karena sudah mulai sejak dia muda, pangsa pasar dan kapitalnya sudah jauh lebih besar dari F. Aku sudah menyiapkan rencana pencurian data ini sejak berada di kebun binatang. Pelan-pelan kusedot datanya dan aku mulai mencari tahu pemilik dari saingannya tuan F.  bahkan pelan-pelan aku mencari tahu kesukaan para staff yang suka menggunakanku di jumat siang sebelum aku dipakai para kuli untuk melengkapi data dan gossip seputaran karyawan dan karyawati.

Sekarang aku hanya tinggal menungu waktu dan dalam beberapa lama saja harusnya akan ada goncangan pelan yang tak disadari dan aku bisa mulai membalas dendam kepada Tuan F dan Suri.

Kenapa aku tidak lapor polisi saja ? Tuan F punya banyak kenalan di kepolisian dan ada banyak rekaman diriku yang menyatakan kalau aku yang mau dan melakukannya dengan konsen. bahkan pernah aku melayani beberapa polisi kenalannya dan direkam pula. Kalau aku melapor, dia sudah memastikan aku yang akan dipenjara dan mereka akan memasukanku sebagai budak sex di penjara pria. Bahkan tuan F juga tahu betul ciciku dan mengancamku jika aku tidak menurut dia akan menculik ciciku untuk menggantikanku. Karena itu aku selalu patuh dan menahan semua penderitaan ini.

Hari itu adalah hari yang sempurna. Tidak ada pelanggan, pagi bersama James, dan rencanaku sudah membuahkan hasil. Sore aku berkumpul di salah satu restoran mewah bersama Lauren, James, dan Jess. Kali ini James dan Lauren yang pergi duluan karena menerima suatu telepon, sepertinya ada terjadi sesuatu tapi bukan urusanku. Ketika aku sampai di sore hari juga Regi entah kemana tidak ada di di postnya sehingga aku bisa langsung ke kamar dan beristirahat. Setelah mandi luluran kulihat handphoneku berdering.

"Ya Ci ?" tanyaku pada ciciku yang tinggal di Bandung bersama papa mamaku.
"Kamu udah ampir 3 bulan gak pulang ! papa sama mama ngomel-ngomel." ciciku mengomel. "Aku sibuk ci, mana papa dan mama ?" tanyaku yang cuma berbalut handuk.

"Ya ampun pake dulu bajunya kenapa ?" tanya mamaku yang ikutan muncul di layar.
"Va, kamu tuh pake baju dulu sana !" protes papaku juga yang emlihat aku masih andukan. Tentunya aku gak bisa bilang kalo aku tidak boleh berpakaian selain anduk atau lingerie.

"Ah gpp, kan gak keliatan. Anduknya tebel. Apa bedanya sama aku pake kemben." ujarku sekenanya. "papa sehat ? mama sehat ?" tanyaku.

"Sehat sampe bawel minta aku telepon kamu melulu." ujar Ciciku. Ciciku 3 tahun lebih tua dariku, dia tidak secantik diriku walaupun dia cantik juga sih hanya saja rahangnya sedikit lebih lebar dan leih mirip papaku daripada aku yang mirip mama sehinga kecantikan kami berbeda. Aku lebih ke arah oriental dan kecil, kalo ciciku cantiknya sedikit ke arah tampan. Dari gata berpakainpun kami sangat berbeda, aku yang berpakaian seksi kemana-mana, ciciku selalu berpakaian tertutup dan stylenya simple kayak japanese lady. Rok panjang dan baju-baju yang simple. Kalo toko baju kayaknya dia hanya belanja di Muji dan UniQlo. Ciciku adalah maniak anime dan suka sekali jejepangan. Ciciku juga salah satu orang nerd jenius yang sangat pintar dalam akademis. Aku hanyalah idiot jika dibandingkan dengannya.

Kami mengobrol dan saling berupdate dan memang aku sudah lama gak pulang ke Bandung. Biasanya kalau aku sedang PMS maka setelah laporan di hari jumat tuan F mengijinkanku pergi ke bandung gak disiksa oleh kuli dan yang lainnya. Tapi sudah sejak di kebun binatang setiap kali aku PMS aku memilih di apartemen dan menyusun rencana serta meruncingkan rencana balas dendamku.

Akhirnya pukul 11 malam aku menyudahi video call dan kembai telanjang dan tidur di lantai.

-- Kamis

"Cklek !" pintu kamarku terbuka. "S-siapa ?" aku terkejut dan mendapati Regi masuk ke kamarku dengan seragam sekuriti. Kulihat jam menunjukan pukul 00:17.

Ia memakaikan collar di leherku dengan kasar. "Ikut !" bentaknya. Aku masih telanjang dan tak berpakaian tapi aku hanya bisa pasrah dan menurut merangkak seperti anjing.

"Posisi !" bentak regi di koridor depan kamarku.
Aku membuka kakiku dan berjongkok seperti kodok dengan kedua tangan dibelakang kepala. Pangkal pahaku terbuka memamerkan selangkanganku yang botak dan membusungkan kedua payudaraku.

"Oh Erva...." suara manja Suri terdengar dan dia entah darimana sudah ada di hadapanku. Ia membelaiku menggunakan ujung sepatunya. Membelai selangkanganku yang membuatku bergidik dan terasa terhina.

"Kamu tahu kesalahanmu ?" tanya Suri.

Aku hanya menggeleng.
"Pertama kamu memakai celana dalam saat ada James kemarin pagi." ujar Suri
"Kedua, kamu kembali lagi untuk melepas celana dalammu dan masuk kamar tanpa diborgol."
"Ketiga, barusan kamu telepon dengan menggunakan handuk. Handuk dan lingeria hanya boleh dikenakan saat ada tamu, bukan video call. video call apapun kamu tetap harus telanjang !"

"T-tapi orang tua...." aku hendak berargumen
"AAAAArgh...." sebuah sepakan menghantam selangkangkanku. Kemudian Suri menarik kasar putingku dan memelintirku memaksaku berdiri.

"Aku gak peduli ! cuih !" ia meludahi wajahku.

"Kembali ke posisi !" Regi memukul pantatku dengan tongkat pemukul satpam, Aku seera berusaha kembali ke posisi walau tanganku ingin mengusap vagina dan payudaraku yang baru saja di siksa oleh Suri.

Aku kembali ke posisi memalukanku di lorong apartemenku sendiri untuk dipermalukan dan dihukum karena kesalahanku.

"Ayo ikut ! biar kamu tahu diri !" ujar Regi menarik tali kekangku. Aku hendak berdiri tapi Suri menendang selangkanganku dengan kasar. "Merangkak Anjing ! kamu bukan manusia !" bentaknya memecah kesunyian. Seketika aku menangis dan merangkak dengan rasa sakit. Merangkak dengan tangan diborgol dan telanjang di lorong apartemen. Ada satu pintu yang terbuka dan mengintip karena ada keributan di lorong, seorang pria yang cukup terkejut karena melihatku telanjang digeret bagai anjing. Ceapt-cepat dia kembali menutup pintunya kembali.

Mereka menyeretku ke Indomaret 24 jam yang berada di lingkungan apartemen. Indomaret 24 jam ini malam tidak begitu ramai dan ketika aku datang tidak ada seorangpun. Ini sangat menyedihkan, si pemuda yang menjaga kasir Indomaret tidak terkejut melihatku, sepertinya ini sudah direncanakan oleh Regi.

"Wah beneran cantik kayak foto yang loe tunjukin. Beneran ini mbak gw sering liat belanja di sini emang. Gak nyangka bisa liat telanjang." ujarnya ke Regi.

"Berdiri Lonte !" Suri menyuruhku berdiri dan melepas borgolku serta tali kekangku sehinga aku hanya menggunakan collarku saja. Kemudian Suri mengeluarkan salah satu speatu hak tinggiku dan menyruhku menggunakannya. Ia juga mengeluarkan kertas A3 dan juga spidol. "Tulis dengan tanganmu !" perintahnya padaku.

"Saya dihukum karena melanggar peraturan. Silahkan sentuh, siksa dan permalukan saya sesuakanya." ujar Suri mendikte yang harus kutulis besar-besar di kertas A3 itu. Kemudian aku harus menandatanganinya dan aku diminta berkeliling tanpa henti sampai jam 3 subuh dalam keadaan telanjang, hanya menggunakan collar dan sepatu high heels dan membawa kertas yang mempermalukan diriku sendiri.

Aku berkeliling di indomaret yang ACnya sangat dingin itu di tengah malam dalam keadaan memalukan. Tidak banyak memang orang yang datang dan berkunjung. Regi bolak balik dari postnya ke indomaret untuk mengawasiku, si penjaga kasir indomaret tentunya minta diservis dan memegangku semaunya. Sesekali aku akan menghisap penis si karyawan itu atau diperkosa dan kembali disuruh berkeliling. Suri sendiri duduk di salah satu meja dan asyik memperhatikanku sambil bermain HP. Dia beberapa kali menelepon dan memfoto dan mengirimkan fotoku entah kepada siapa lawan chattingnya, atau bahkan menyebarkannya secara luas. Aku snediri tidak tahu. Yang kutahu aku hanya bisa menjalani hukuman ini dengan berlinang air mata dan rasa pahit.

Ketika jam 3 menjelang, aku sudah diperkosa beberapa kali. Ada beberapa orang penghuni yang jajan di tengah malam, kebanyakan adalah mahasiswa atau beberapa orang kantor yang pulang lembur dan mencari makanan. Mereka pikir aku mencuri dan benar-benar melecehkanku sampai meludahiku atau ada juga yang memfotoku dalam kondisi begitu.

"Ya, kalo dikasih ke polisi cewek begini sih gakan ditangkep, mending  diginiin biar kapok !" ujar seorang bapak sambil tangannya memainkan payudaraku.
"Emang kadang harus maen hakin sendiri kayak gini, biar jera !" ujar seorang pemuda sambil menarik rambutku untuk memaju-mundurkan wajahku dari penisnya yang sedang kukulum.
"Emang lonte gini harus dihukum ! biar kapok !"

Komentar komentar  merendahkan disertai tindakan melecehkanku rasanya terus berlangsung selama aku berkeliling di indomaret itu. Dan menyedihkannya adalah setiap sisa sperma yang di muka dan yang mengalir keluar dari vaginaku tidak boleh dilap dan harus dibiarkan mengering.

Dalam keadaan ngantuk aku masih berjalan seperti Zombie membawa kertas yang mempermalukanku dalam keadaan mengigil karena AC di ruangan itu di set serendah mungkin. Aku melirik ke arah Suri yang duduk minum teh panas dengan coat tebal hitam dan legging ungu tua. Akhirnya Regi datang menjemputku. Suri sendiri masih dengan serius sibuk dengan HPnya. Sesekali ia cekikikan dan tersenyum jahat seolah memploting penderitaan yang lebih besar dan lebih kejam untukku.
"Oh sudah jam 3?" tanya Suri. "Yuk...kamu tetap begitu dan bawa terus kertasnya sampai kamarmu."

Aku dengan pasrah hanya mengikutinya. Di Loby para resepsionist yang jelas mengenaliku hanya tersenyum melihatku dipermalukan. Mereka semua sudah pernah menggunakanku karena Regi terkadang memberikanku untuk digilir semua staff secara berganti-gantian jika aku sedang tidak ada pelanggan.

Aku kembali tidur di kamarku sementara Suri tidur di ranjangku. Regi kembali ke posnya.

Ketika pagi menjelang, aku tersentak kaget karena jam sudah menunjukan jam 10. Aku segera bangun bergegas mandi dan berpakaian sementara Suri masih tidur di kasurku. Ingin rasanya aku tutup bantal dan meembunuh perempuan sadis ini.  Tapi dalam hatiku aku hanya tinggal menanti pa Damian melakukan langkahnya. Mungkin seminggu perlahan tapi pasti. Aku hanya tinggal bertahan setahun lagi mungkin dan aku akan terbebas dari kengerian ini dan bisa memulai hidup baru.

Hari itu aku ke kantor terlambat menggunakan kemben biru langit bertuliskan 'bad girl' dan sepan pendek putih ketat. Tentunya aku menambahkan jaket putih hoodie yang baru kukenakan setelah borgolku dilepas di mobil.

Seperti pagi dan hari lainnya mereka memandangku karena pakaianku yang sepertinya selalu seksi. "Pagi bu erva," ujar Vanya dan Zahra yang sedang minum kopi. "Tumben terlambat banget bu," ujar Vanya berbasa-basi. "Ada meeting pagi bu di tempat lain ?" tanya Zahra.

"Ada urusan," ujarku dingin. Aku masuk ke ruanganku dan mengecek beberapa perkerjaan. hari ini aku mengurus beberapa klien tapi sialnya siangnya ada pelanggan dari Regi yang harus kulayani.

Setelah meeting sejenak dengan tim aku pamit keluar untuk makan siang yang dilanjutkan dengan meeting di luar bersama klien. Jam makan siang itu aku harus pergi ke pasar atom di pasar baru. Salah satu kuli panggul menyewaku untuk digunakan di sana. Pasar baru ramai di lantai satu dand ua tapi lantai yang lebih atas sepi dan sepertinya sudah mati. Aku dibawa ke salah satu pojokan di salah satu lantai yang sepi.

"Ada orang tuan," uajrku ketika melihat ada 5 orang yang berkumpul di pojokan.
"Lah emang gw beli kan paket bebas crot. gak ditulis di sini ada limitasi berapa jumlah kontolnya."
Aku hanya terdiam menyadari aku akan dipakai bergiliran di jam makan siangku selama satu jam. Kuli itu juga memperlihatkan salah satu Thread di forum yang bertuliskan seperti ini :

=======
=======

[Share] Sex Slave sensation with Erva Panlok @Jakarta yang bisa Beastility dan suka dikasari dan suka disiksa.

Slave Erva
Usia : 27
BB : 48kg
TB : 160
Bra : 34B
Race : Panlok
Skin : White

Penampakan :
[Fotoku yang disensor sangat tipis di bola mata saja]
[Semua fotoku sama sekali tidak berpakaian dan ada bahkan satu foto yang sedang mengemut penis anjing]

[BO]DC makan Siang
paket paling mantap.
100rb / 1X crot
300rb / 1 jam bebas crot
* Terima di kost, apartemen, hotel, bahkan pingir jalan atau Toilet Umum
* sudah termasuk ongkir Jakarta
* avail senin - kamis

[Include]DC Malam (Mulai dari jam 09:00)
500rb / 2 jam bebas crot
1,5jt / 8 jam (Nginep)

All Service termasuk BDSM
* prefer kasar tapi tidak meninggalkan bekas luka permanen
* avail senin - kamis
* perlakuan TO seperti budak
* Available setelah jam kerja saja
* Sevice : CIM, CIF, Anal, GB, 3some, 4some, BDSM, exhibition semua bebas
* bebas dokumentasi
* Lokasi di apartemen TO
* GangBang available
* COD


SOP :
- Erva akan menyambut dalam keadaan telanjang dan menyembah sampai ke lantai serta menjilat kaki/sepatu klien.
- Erva tidak memiliki hak untuk menolak permintaan klien.
- Erva harus menjilati dan menelan semua sperma yang tercecer.
- Erva tidak diijinkan berpakaian di hadapan client dan baru boleh berpakaian ketika client sudah meninggalkan Erva.
- Erva akan berterima kasih di akhir sesi dengan menyembah sampai ke lantai sebagai penutup.


Erva juga melayani untuk anjing-anjing pejantan bagi suhu yang mau anjingnya dipuaskan.
[BO untuk anjing]
1juta / 2jam
Hanya untuk sabtu dan minggu.
 

Langsung Pm ato kontak aja kalo minat
.

=======
=======

Aku membacanya dan langsung lemas seketika, ya aku ingat 2 minggu lalu aku dibawa ke salah satu rumah dan disana aku dikawinkan dengan anjing golden. Kupikir itu adalah kerabat tuan F. Ternyata aku dijual sebagai perek dari anjing.

Aku tidak pernah tau hargaku sampai aku melihat thread ini. Aku ingin menangis dan air mataku mulai jatuh. ternyata aku memang sudah jatuh sampai sedalam ini. Aku bahkan pada tiitk ini merasa aku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi jika seperti ini. Sebelum Tuan F jatuh mungkin aku sudah keburu mati atau kena penyakit dan dibuang.

"he cepet buka baju !" bentak si kuli.
Ya mereka patungan membeli paket 1 jam bebas crot dan aku di gangbang tanpa persetujuan dan tanpa persiapan.

"Biasa amoy begini sombong, gimana ci rasanya dikontolin ?"
"ah cici gak jaga toko ?" ejek seorang  kuli.
"dia lagi jualan koq. tokonya kan itu memek yang lagi dikontolin!" komentar yang lain.

6 Kuli panggul ini bergantian tanpa ampun memakaiku. Masing-masing setidaknya 2 sampai 3 kali berejakulasi dan ketiga lubangku benar-benar mereka pakai karena gak mau rugi. Perlakuan mereka juga cukup kasar. Setelah selesai digilir mereka melempar uang 300rb kepadaku dan aku yang belepotan sperma mencari kamar kecil untuk membersihkan diri dan kembali menyetir ke tempat meetingku.

hari ini sangat kontras dengan hari kemarin yang begitu mulus, hari ini begitu menyedihkan.

Setelah meeting aku masih ada beberapa pekerjaan di kantor dan balik ke kantor. Membereskan pekerjaanku sampai akhirnya pulang ketika jam sudah menunjukan pukul 6:30. Aku bertanya apakah Lauren dan Jess ada kegiatan karena aku ingin minum sampai mabuk malam ini tapi grup WA hari itu begitu hening dan tidak ada jawaban. Aku menelepon Lauren dan Jess tapi keduanya tidak mengangkat teleponku sama sekali. Mungkin mereka sibuk tapi tidak biasanya. Akhirnya kuputuskan untuk membeli bir di mini market dekat kantor karena aku gak mau ke mini market di apartemenku.

Aku pulang dan memarkirkan mobilku di tempat biasa. Kemudian aku memakai borgolku dan kembali dipermalukan oleh Regi. Regi membawaku kembali ke kamarku dalam keadaan memalukan. ia menaikan sepanku dan menurunkan kembenku sehingga semua are sensitifku terkespos di dalam lift. Kami berhenti di lantai lobby dan beberapa anak kuliah yang sudah berkali-kali bertemu denganku tampak senang dan memegangi tubuhku seenaknya.

Di Kamar aku diperkosa kembali oleh Regi di vaginaku. Regi bermain kasar seperti biasanya dan setelah dia puas, dia meninggalkanku tak berdaya di kamarku.

--Jumat

Jumat adalah hari yang paling kubenci, sebelum jam 00:01 aku sudah tiba di pergudangan untuk kembali disiksa dan diperkosa oleh satpam komplek pergudangan. Ini adalah rutinitas yang paling kubenci. Sampai di sana, aku kembali turun dan langsung saja pakaianku dibuka dan dibuang oleh mereka. Mereka memborgol tanganku di belakang langsung saja memperkosaku lalu membawaku dalam keadaan telanjang keliling kompleks pergudangan menemani mereka berpatroli.

Rutinitas menyedihkan ini terjadi setiap jumat dan aku selalu membenci setiap detiknya. Rutinitasku tidak banyak berubah setiap jumat hanya saja saat jam 8 pagi, kali ini mereka membawaku menuju gedung tuan F.

Hanya menggunakan collar dan sepatu stiletto aku berdiri dalam keadaan telanjang dengan kedua tanganku di borgol. Martin si satpam sudah menungguku.
"Oi Martin, nih lontenya gw anter jam 8 pagi sesuai perintah pa Bos F" ujar Umet.
"Oh udah dateng nih lontenya. Iya tumben banget sampe bos aja datang pagi jam 7 udah nyampe." ujar Martin ketika Umet mengoperku. Tentunya Umet sambil menyerahkanku sambil membuka borgolku.

"Tuh, Tuan Golden harus kamu puasin dulu !" ujar Martin. "Udah SOP kan ?"
Aku hanya menghela nafas kesal. Umet tetap di sana menantikan aku berjongkok di samping tuan Golden dan mulai mengelus-elus penis anjing itu dan aku memasukannya ke mulutku dan memberikannya rangsangan. Baunya sangat emnjijikan walau aku sudah hampir setiap minggu melakukannya. Penis tuan golden berwarna merah dan ujungnya lancip. Ketika rangsangannya cukup bagian pangkalnya membesar untuk mengunci si betina dan aku ahanya menjilati ujungnya sambil mengelus-elusnya sampai akhirnya menyemburkan sperma anjing yang sangat encer di mulutku. Menjijikan tapi ini sudah jadi tugas mingguanku sebelum aku masuk.

Setelah anjing itu berejakulasi aku membersihkan wajahku di keran samping pos MArtin dan kemudian Martin juga meminta jatah setelah aku berkumur dengan liserin. Setelah itu aku baru masuk ke gedung yang masih sepi. Hanya ada satu truk yang sedang membereskan barang. Sepertinya ada barnag baru yang akan dikirim pagi.

Aku naik ke lantai dua dan staff gudang lantai dua baru ada 2 orang yang sama sekali tidak melihatku naik. Staff lantai 3 belum ada seorangpun yang masuk. Semua meja masih kosong. Semua kubiklan itu begitu damai dan waktu menunjukan 8:37 saat aku berjalan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan collar dan stiletto yang 9cm.

Aku berlutut di depan tuan F dan mengetuk.
"Masuk !" ujar suara Suri yang kukenal.

Aku membuka pintu dan masuk, kulihat ada Suri dan Tuan F di sana.
"Hari ini kamu ikut denganku !" ujar Tuan F datar. "Kita ada janji jam 10" ujarnya melemparkan sebuah pakaian kepadaku.

"Suri, bantu dia berhias sedikit supaya presentable," ujar tuan F

Aku mengambil dress yang dilempar padaku. Ini Dress yang cantik yang tidak terlalu seksi dan memiliki kelas menurutku. Warna biru dongker gelap dengan bentuk halter dan dada rendah. Bagian belakangnya backless. Dressnya mirip dress yang dikenakan Gal Gadot saat di film Wonder Woman dimana dia masuk ke pesta.

Suri berbaik hati membantuku sedikit berdandan tipis agar terlihat natural di kamar mandi tuan F. Hanya dalam sekejap aku kembali tampil cantik. Kemudian kamipun berangkat, tentunya collarku masih terpasang dan di mobil aku hanya diam duduk dengan perasaan yang tidak enak.

. . .

--Jumat 11:00


"Aaaargh !!!!! Aaaaaa.... ampun.... ampun.... ! Please-pelase....." aku diseret-seret anjing doberman hitam di pekarangan yang luas. Ya Penis Doberman itu mengunciku di vaginaku dan aku sedang dibuahi olehnya. Rasa sakitnya sangat mengerikan, lebih mengerikan dari Penis Tuan Golden. Anjing hitam itu menyeretku, memaksaku sampai aku terseret-seret karena kebrutalannya. Katanya bisa sampai 30 menit atau satu jam aku akan terkunci dalam knotting ini. Ini sangat memalukan dan menyakitkan dipakai oleh anjing hitam doberman.

Anjing Diberman yang penisnya mengunci di vagianku ini akhirnya bisa sedikit tenang selang beberapa menit dan aku hanya bisa pasrah ditunggangi anjing besar ini dengan perasaan malu, telanjang hanya memakai collarku.

Tuan F mendekatiku yang berada di taman terbuka sementara rumah mewah bergaya klasik dengan warna coklat krem keemasan menjadi saksi perkosaanku dengan anjing hitam bernama Bruce ini.

"Kamu pikir aku gak tau rencanamu ?" tanya tuan F yang berdiri di depan wajahku. "Aku juga punya mata-mata di rumah ini. Kamu yang mengajarkanku, bisnis ini seperti perang. Dalam the art of war, infoemasi merupakan salah satu yang sangat penting. Terbukti sudah, aku tahu percis kamu datang ke sini dan dugaanku tidak salah. Budak pengkhianat macam kamu memang sudah sepantasnya dihukum seperti ini kan ? Sayangnya tawaranku dengan pa Damian jauh lebih menarik dari tawaranmu sehingga dia setuju."

Jadi sampai sinikah sajakah rencana pembalasan dendamku yang sudah 2 bulan kurencanakan ini. Dari yang kutahu dan kudengar dari percakapan Damian dan Tuan F mereka berencana saling bekerja sama dan tim Damian yang lemah di online akan bergabung dengan tim Tuan F yang snagat kuat di online, mereka akan merger dan saling menguatkan. Sambil mereka berbicara tentunya aku sedang diperkosa oleh bruce sebagai hukumanku. Kini aku akan melayani tuan F dan Damian karena keduanya melihatku sebagai pengkhianat. Mereka akan memastikan aku akan diperas dan disiksa seumur hidupku.

Ini adalah mimpi terburukku. Aku dapat melihat pandangan benci yang sesungguhnya dari tuan F. Selama ini tuan F hanya suka menyiksaku untuk kesenangannya, tapi kali ini ada kebencian besar yang kulihat dimatanya saat menatapku. Suri tampak sangat puas dengan kondisiku.

"Pengkhianat adalah salah satu yang paling kubenci," ujar Damian yang muncul mendakatiku setelah dia sibuk telepon di dalam rumahnya tadi. "kebetulan sekali tiba-tiba F telepon aku dan memberikanku kunjungan untuk membahas kerjasama. Aku tak menyangka F ternyata pekerja keras dan anak muda yang berbakat. karenanya aku rasa menyerahkan pengkhianatanmu adalah hal yang paling tepat kulakukan. Aku benci pengkhianat." ujar Damian memandang remeh terahdap diriku. "Apalagi setelah kutahu kamu punya hutang banyak dengan tuan F dan bahkan kamu kegatelan bikin pernyataan kamu adalah sek slave dan berbohong kepadaku kalau kamu adalah korban seksual harashment. Aku benci pembohong. Apa nanti kamu juga akan menjualku di hari depan saat menemukan koneksi yang lebih oke menurutmu ?" Damian meludahiku.
Aku jelas tidak memiliki hutang dan dia tidak tahu bagaimana aku dipaksa membuat rekaman pernyataan yang memalukan itu. Tapi siapa yang peduli dan percaya jika aku mengatakan yang sebenarnya. Aku hanyalah seonggok daging yang sedang diperkosa oleh anjing.

"Anjing itu setia, sedangkan kamu jauh lebih rendah dari anjing. Berterimakasih lah karena kamu yang pengkhianat bisa dientot sama yang setia. Belajar dari Bruce !" ujar Damian lagi.

"Budak tidak tahu diri ini berterima kasih atas hukuman yang diberikan tuan kepada budaknya... AaAAaaaarghhhh!!!" aku masih meringis kesakitan karena penis anjing ini mengunciku hampir sebesar bola tenis. Rasanya bibir vaginaku ini akan segera sobek.

Aku hanya bisa meringis dan menangis. Kini gagal sudah rencanaku dan malahan aku pasti akan disiksa lebih sadis dan parah kedepannya. Disaat aku merasa ini tidak mungkin lebih buruk lagi, sesosok gadis datang mendekatiku.

"Aku tidak menyangka kalau kau ternyata benar-benar pelacur, Erva" ujar Laureen. Ya Aku hanya bisa terdiam menatap sahabatku Laureen ada di sini. Aku hanya membeku menatapnya merasa ini tidak mungkin terjadi.

"Mencuri pacar teman, pelakor kayak kamu memang sangat pantas untuk dihukum seperti ini. Anjing saja setia, ternyata sahabatku yang juga kubayar mahal main belakang di belakangku." ujar Laureen.

"Harusnya aku tahu ketika melihat pakaiannya kalo cewek ini bukan cewek yang bener, kadang wajah innocent itu menipu," ujar Damian.

Hanya 48 jam dari rencana pembalasanku dan kini aku malah terperosok semakin dalam dan semakin tidak ada harapan. Bahkan kini aku sedang diperkosa oleh anjing disaksikan oleh Laureen.

Aku hanya menangis, ketika mereka berkumpul dan minum teh dan berbincang-bincang membahas bisnis dan kolaborasi sementara aku masih menangis kesakitan karena penis anjing doberman masih terus di dalam rahimku membuatku terus kesakitan.

"Aaaah.......aaaaa.... ampun....ampun.....am..." aku hanya bisa terus meringis dan menangis menjadi musik yang indah di telinga para penyiksaku itu.

Jumat itu adalah jumat terburuk.

"Oh, ini kurasa sudah waktunya," ujar Laureen mendekatiku sambil dia memegang HPku. Oh sebentar lagi HPmu akan berdering ujar Laureen misterius.

Tiba-tiba saja ada telepon masuk dari ciciku. Laureen segera mengangkatnya, "Va ! Erva...."

"Aaah.~~ ya ci...???" tanyaku
"Papa kecelakaan dan meninggal ketabrak truk..." ujarnya seperti petir yang menyambar di dalam balada siksaanku.

Lauren hanya berbisik, "jika kamu macam-macam berikutnya mama dan cicimu....."

Kemudian segala sesuatunya menjadi blur karena aku menangis tanpa henti sepanjang hari itu. Baik ketika Doberman akhirnya mengeluarkan penisnya dari vaginaku yang langsung banjir dengan sperma cair si anjing. Aku terus menangis sesenggukan dan aku dibiarkan seharian di taman itu.

Malam itu aku telepon kepada ciciku dalam keadaan telanjang dan mencceritakan bahwa kecelakaan yang terjadi sepertinya bukan kecelakaan biasa dan kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Aku hanya bilang bahwa kondisiku saat ini sangat buruk. Aku habis diperkosa oleh anjingd an terdekap dalam keadaan telanjang di kandang anjing bersama seekor doberman yang baru saja memperkosaku. mama dan ciciku menangis tapi aku harus mengatakannya bahwa selain kehilangan papa mereka juga telah kehilanganku. Aku telah melakukan kesalahan besar dan hanya ini cara satu satunya agar setidaknya mama dan ciciku tetap baik-baik saja. Aku meminta mereka menganggap aku telah tiada bersama papa karena hidupku di depan hanya ada kehancuran. Aku mitna mereka merelakanku.

Kami menangis semalaman sampai akhirnya bateraiku habis.
Aku tahu bahwa nasibku telah berubah selamanya. Ya aku tak berpikir bahwa James memang benar-benar telah merubah hidupku. Kini kudengar James sudah menghilang entah kemana karena takut dengan keluarga Laureen. Yah keluarga Laureen adalah salah satu amfia yang mengausai dunia malam di negara ini, mereka memegang dari polisi, politisi, dan preman. Aku sama sekali tidak memperhitungkan hal ini akan terjadi dan dibawa ke tahap seserius ini oleh Laureen. Padahal aku sudah jelas-jelas berusaha menolak james tapi Laureen butuh pelampiasan dan akulah pelampiasannya.

-- Sabtu

Aku masih sesenggukan menangis ketiak Tuan F menjemputku dari kandang Bruce di pagi hari. Aku dibersihkan dan kemudian aku dibawa dalam keadaan telanjang oleh Tuan F untuk dijual. Hari ini ada 3 anjing yang harus kulayani, seekor Golden, Samoyed, dan Siberian Huski.

Tidak ada yang menarik selain muka-muka owenr anjing yang tidak percaya karena ternyata beneran terjadi. beberapa dari mereka minta untuk aku oral juga dan aku benar-benar sudah hancur sampai aku menjadi lonte untuk anjing. jauh lebih hina dari pelacur manapun yang aku tahu.

Aku hanya diperkosa oleh tiga anjing bergantian dan aku sudah sangat merasa jijik dengan diriku sendiri. Sorenya ketika kembali, aku dicek oleh dokter anjingnya Tuan Damian dan dipastikan aku tetap bisa digunakan dan sehat.

"Aaaargh...." Bruce si doberman sadis itu kini memompaku lagi di vagina dan pangkal penisnya mulai membesar lagi sementara ciciku memandang bagaimana aku sedang diperkosa oleh anjing dalam video call. Mamaku sduah pingsan dan Suri dengan bentakannya mameksa ciciku utnuk melihat kehinaan adiknya.

"Lihat ci, adikmu yang kuliah jauh-jauh sampai kelaur negeri sekarang cuma ajdi pecun buat disewain ke anjing harga sejuta. Hahahhaa berapa banyak anjing yang kamu layanin Erva ?" tanya Suri sadis. Aku hanya bisa terus menangis dan meringgis karena rasa sakit di vaginaku.

Suri mencubit putingku dengan kasar sampai ciciku menangis melihatku diperlakukan seperti itu. "jawab lonte !"

"B-budak ini melayani t-tigaaAAAA.. ekor anjing hari ini..... Aaaa....aaah..ahhh"

"Hahaha..... enak ya ?"

"Budak pengkhianat ini bersyukur boleh diperkosa oleh hewan yang setia sebagai peringatan baginya,... AAAAArghh...."

"Nah, maaf ya adik kalian ini ga bisa ke sana untuk menghadiri pemakaman karena sibuk ngelonte sama anjing."
Aku hanya menangis sejadi-jadinya merasakan penderitaan dan kehinaan yang berlangsung ini. Sambil bersenggama dengan Doberman aku terus disiksa. Suri menyepak payudaraku, memasangkan jepitan dan pemberat serta menyuruhku menjilati kakinya di depan ciciku yang terus menonton sambil menangis-nangis melihat adiknya ini sudah hancur dan diperlakukan lebih rendah daripada binatang. Bahkan mungkin ciciku sudah mulai jijik denganku karena aku ini sampai orgasme berkali-kali dari penis anjing ini. Suri mengamcam jika ciciku tidak menonton sampai selesai, dia akan memotong clitorisku dan dikirimkan ke Bandung.

"AAA........" ketika akhirnya penis Doberman mengecil dan bisa dikeluarkan dari vaginaku, Suri memastikan ciciku melihat bagaimana kondisi vaginaku yang setengah bengkak dan mengeluarkan cairan sperma anjing dari dalamnya "Liat ci, nanti kamu punya keponakan dari anjing ini," ujarnya sambil tertawa.

"kita akan bersihkan ya liang vagina dedemu ini," ujar Suri sambil mengeluarkan sikat pembersih WC.

"Jangan... kasihan.... jangannn..." suara ciciku terdengar panik.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" aku kembali melolong karena vaginaku dimasukan sikat pembersih kloset dengan kasar. Suri menggesek-gesekannya dengan kasar dan aku terus berteriak-teriak minta ampun sementara dari kejauhan aku lihat Damian dan tuan F sedang menonton pertunjukan memalukan ini sambil menikmati wine. Ada juga Jess dan Laureen di sana yang juga menikmati malam minggu mereka.

"Nah ci, aku tahu kamu kesal dan ingin balas dendam karena papamu sampai gak da karena kesalahan adikmu yang pengkhinat ini. JAdi baiknya adikmu disiksa apa ?" tanya Suri.

Ciciku hanya menggeleng, "leppasin, kamu mau uang aku bayar kamu. Kamu mau apapun kami akan bayar, lepasin adikku."

"Kamu mau gantiin dia ci ?" tanya Suri.

"Jangan !! jangan ... !!!" aku berteriak. "Gapapa siksa aku sesuka kalian, jangan sentuh ciciku. dia gak ada sangkut pautnya."

"Kalo kamu janji membebaskan Erva, kalian boleh siksa aku." ujar ciciku.

"Ci ! Jangan !!! aku rela begini demi kamu. Jangan kamu bego."
"Apa kalian berdua mau disiksa bareng aja ? Mengharukan sekali !" uajr Suri mencemooh.

"Ci.... aku mohon. please siksa aku, beri aku hukuman...." ujarku menangis. "please.... kamu ahrus jaga mama ci, jangan bego. Cepet kasiha ja aku hukuman apapun yang kamu mau. Aku akan endure." ujarku memohon pada ciciku.

Ciciku hanya bisa menangis melihatku dari jauh.
"Oh kamu mau liat adikmu ini disetrum selama 10 menit ? atau dicambuk sampai pingsan ? atau ditusuk 100 jarum ?" tanya Suri.

"pilih... cepet pilih ci....." ujarku tidak peduli lagi. Yang penting dia dan mamaku tidak diapa-apakan aku dengan rela akan menanggung semua siksaan ini seumur hidup.

"Ini menarik, harusnya tiap weekend kita bikin yuk acara seperti ini," ujar Jess mengusulkan.

"setruman.....10 menit..." akhirnya ciciku memutuskan.

"Oke kamu akan disetrum selama 10 menit !" ujar Suri yang kemudian dibantu kedua orang pelayan Damian yang ada di sana.

Aku diikat oleh Suri dibawah balkon. Tangaku disatukan dan diatrik ke atas. Kedua kakiku dibiarkan berdiri selebar bahu. Dia memperlihatkan kepada ciciku bagaimana dia menjepitkan penjepit buaya yang bergerigi ke putingku. Capit buaya berwarna merah dan hitam ini menyambung pada kabel. Sepasang capit buaya lagi dicapitkan di bibir vaginaku. Kemudian sebuah besi berbentuk silinder dengan diameter 4cm dipaksa masuk ke liang vaginaku. Silinder besi ini juga menyambung ke sebuah kabel. Sebuah silinder berdiameter 2cm dimasukan ke dalam anusku. Berikutnya dia menusukan 12 jarum disekujur tubuhku dan jarim ini juga dicapit oleh capit buaya.

Aku hanya bisa menangis pasrah karena setiap pemasangan begitu menaykitkan.
Dan mereka menekan sebuah tombol dan aku seperti disengat kengerian yang luar biasa ! Aku menjerit sejadi-jadinya dan kulihat ekspresi ciciku sampai terbelak. Lalu Suri menurunkan listrik yang mengalir ke tubuhku sehingga aku hanya sedikit kejang-kejang.

Suri memainkan listrik itu sesuka hatinya membuatku menjerit dan mengompol serta meminta ampun.
 
"Aaarghhhh....J-jangan menyalahkan diri.... ini semua salahku... aku memang pantas mendapatkannya. Kalian berdua harus hidup bahagia.... lupakan dan relakan akuuu.. AAAAAAARGhhhh !!!!!!"

-- Minggu
Minggu pagi Laureen dan Jess menjemputku yang tidur di kandang Bruce di rumah Damian. Mereka menyuruh petugas anjing memandikanku dan mencuciku sampai bersih kemudian Lauren dan Jess menyuruhku masuk ke mobil mereka. Jess menyerahkan kemben dan rok mini untuk kupakai. Kemben pink bertuliskan "PELAKOR" dan rok kuning muda pendek. Aku mengenakannya dengan malu tapi jauh lebih baik daripada telanjang.

Tugasku hari ini mudah tapi sangat memalukan.
"Print semua foto yang ada di sini ukuran 4R" ujar Laureen. "Ada 1000 foto di dalamnya dan bawa 1000 foto tersebut ke gw."

Aku hanya menghela nafas dan turun untuk masuk ke salah satu tempat cetak foto. Aku tahu ini pasti tidak seudah itu dan betul saja ketika aku masukan ke mesin memoricardnya, dalamnya adalah 1000 foto-foto dokumentasiku selama dari dulu sekali sampai tadi malam. Semuanya begitu memalukan dan tidak ada sensor. Memang di mesin ini aku memilih fotonya sendiri tapi bagaimana kalau ada orang lain disampingku yang melihatnya. Dan bagaimana aku ketika harus mengambilnya nanti ?

Ini sangat memalukan dan gila. Aku hendak kabur tapi aku teringat mereka bisa saja menculik ciciku atau mamaku dan menyakiti mereka.

Aku dengan pasrah memesan dan membayarnya, ketika aksir mengecek fotoku wajahnya tampak merah dan memandangku dengan pandangan sinis. Aku hanya menundukan kepalaku dan malu tanpa menjawab apa-apa.

Kemudian Jess dan Laureen makan siang bersamaku di sebuah restoran langganan Laureen. Maksudku adalah Jess dan Laureen makan sementara aku hanya duduk melihat mereka makan, kemudian mereka berhenti di pinggir jalan dan menyuruhku makan di warteg sementara mereka menunggu di mobil ber AC. Aku hanya bisa menurut makan di warteg yang penuh pekerja kasar yang memandang aku yang pakai kemben pelakor dan rok mini tanpa pakaian dalam dan menggunakan collar. Beberapa menggodaku dan berani meraba-rabaku. Aku hanya bisa apsrah makan sambil menangis dan emmbiarkan tangan-tangan di sampingku bebas menggerayangi aku.

Kemudian si bapak pemilik warteg menutup wartegnya dan aku habis diperkosa bergilir di sana lebih dari 4 jam.

Ketika aku dilepaskan, kembenku sudah sobek di beberapa bagian akrena ditarik-tarik, begitu juga rokku. Aku keluar dan tidak mendapati Laureen dan Jess.

"Oh kata temen non, non disuruh pulang sendiri seabis senang-senang. Katanya jangan lupa ambil foto-foto. ini ada uang 50 ribu mereka titip ke bapak. katanya Non emang suka diperkosa. Makasih ya non cantik." uajr si bapak pemilik warung. "Gak nyangka dibayar untuk muasin cewek cantik. berasa Gigolo bapak. tapi kalo secantik neng sih gapapa" ujar si pemilik warung menyerahkan uangnya padaku dan amplop.

"Bawa foto-foto loe ke rumah gw. Gw gak peduli sebelum tengah malem loe harus dah sampe. - Laureen" ada juga kertas untuk pengambilan foto di amplop itu.

Akhirnya aku berjalan dengan kemben koyak dan rok yang sedikit sobek di jalanan kota jakarta menuju tempat print yang jaraknya sekitar 2km. Aku berjalan dan setelah sampai di sana aku mengambil foto-fotoku yang juga diminta oleh si kasir untuk melayaninya kalo gak keberatan. Aku jelas menolak tapi akhirnya kubilang dia boleh pakai aku selama 1jam jika dia mengantarku ke alamat Laureen.

Jam 8 malam akhirnya aku sampai di rumah Laureen di bonceng oleh si kasir bernama Gilang. Aku sudah sangat letih dengan semua kegilaan ini. Aku masuk dan Laureen menyuruhku mandi dan dandan yang cantik lalu masih dengan kemben pelakorku yang sudah sobek itu aku dibawa ke gedung kantorku. Akhirnya di sinilah semuanya akan berakhir ujarku.

Mereka menelanjangiku dan mengikatku di ruang tengah diantara kubikal. Aku berjongkok dengan membuka kakiku seperti kodo memperlihatkan vaginaku. Mereka mengikatku sehingga aku tidak bisa bergerak. Tanganku terkunci di belakang kepala dan tali-tali ini mengikat kesana kemari sehingga aku benar-benar tidka bisa bergerak sama sekali.

Kemudian mereka menebarkan 1000 foto memalukanku di meja-meja dan di ruangan-ruangan yang bisa mereka masuki.

"Oh satu hal lagi yang gw lupa," ujar Laureen memperlihatkan HPku. HPku "berapa passwordnya ?"

Awalnya aku tak mau menjawab tapi esbatu yang dimasukan dari kulkas ke dalam vaginaku melicinkan mulutku.

"1,2,3,9,8,7" ujarku. Laureen membukanya dan kemudian dia mengirimkan dari HPnya rekamanku membaca pernyataan bahwa aku hanyalah budak yang dulu direkam suri dan tuan F di apartemenku ketika pertama kali aku dipermalukan di apartemenku sendiri. Kemudian dia menguploadnya di grup kantor yang ada di WA-ku.

"Bye-bye Erva...."

Aku hanya bisa menangis saat dua mantan sahabatku ini kini meninggalkanku dalam keadaan telanjang untuk ditemukan oleh seluruh orang kantorku besok pagi. lalu apa yang akan terjadi dengan diriku.

"sampai bertemu lagi nanti ! Pelakor..." ujar Jess.


To be continue

Business Consultant Rendahan 9

 Chapter IX

Janji itu tak harus selalu ditepati, dan omongan kadang tidak bisa dipercaya. Itulah yang kurasakan setelah kemarin aku diekspos habis-habisan kepada para sekuriti di apartemenku sendiri.

Regi salah satu satpam yang beruntung yang kini menjadi tuanku selain Tuan F dan Suri. Regi bertubuh kurus, dengan kumis dan tampak seperti pesakitan. Ia sedikit lebih tinggi dari aku dan wajahnya seperti jeruk yang ditekuk.  Usianya sekitar 30an walau dia mengaku umurnya belum sampai 30.

Bahkan sekarang Regi menyimpan kunci apartemen dan kartuku. Tentunya aku masih memiliki kunci dan kartu juga, tapi aku kini tidak lagi memiliki kartu cadangan dan kunci cadangan karena dipegang oleh satpam mesum itu.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari karena setelah perkosaan di hari sabtu subuh itu, aku menyerahkan kunci kamarku pada Regi dan aku dibawa pergi oleh Suri dan Tuan F.

Tidak banyak yang terjadi hari sabtu selain aku beristirahat dan dihukum secara keji oleh Suri. Aku berlatih senam kegel bersama Suri dan instruktur kami siangnya. Memang aku biasanya rutin melakukan senam kegel untuk menjaga miss V-ku karena aku adalah budak seks, jadi bagian seks organku penting sekali untuk dirawat.

seperti biasa aku membersihkan rumah dan menjadi budak kesenangan Suri. Sesekali Suri akan menyiksaku dengan tendangan di vagina, atau mencambukku jika dirasa aku bekerja tidak becus dan memaksaku mengepel dengan payudara atau menjilati lantai.

Terus terang hari sabtu ini cukup ramah dibandingkan yang lainnya. Dan Di Sore hari Suri dan Tuan F menutup mataku dan membawaku dalam bagasi mobil. Di sinilah aku sekarang. Di depan kebun binatang yang sudah tutup.

Aku masih tak percaya dengan apa yang kulihat di depan mataku. Aku telanjang hanya menggunakan collar, berdiri bersama Suri dan Tuan F di depan kebun binaatang.

"Ampunn.... aku sudah melakukan semua siksaan dari nona Suri dan aku terus menurut dan tidak gagal, kenapa Nona dan Tuan membawaku ke sini ?" aku merasa dikhianati. Aku berlutut dan menangis. habis sudah hidupku. Belum selesai aku dari shock bahwa aku telah menjadi budak 24/7 sekarang aku harus diperkosa oleh binatang-binatang lain ? Serendah itukah diriku ?

"Gw cuma bilang 'kalo kamu gagal kebun binatang menanti' , tapi gw ga bilang kalo loe berhasil loe akan lepas dari Kebun Binatang koq." ujar Suri enteng.

"Alah, budak kayak loe cuma seonggok daging !" bentak Tuan F. "Suri, hukum lonte tolol ini karena berani mempertanyakan keputusan kita." ujar tuan F

"AAAAAAArghhh!" Suri memelintir kedua putingku dengan sadis. "Denger ya, Erva Lonte rendahan !" ujarnya sambil terus memelintir putingku hingga aku meringgis kesakitan "Loe gak berhak menanyakan keputusan apapun dari kita. Loe cuma benda, mau gw buang keq, mau gw rusaki keq, loe gak bisa apa-apa. Loe cuma budak !"

"ampun nona Suri... ampun..." aku mengaduh karena cubitannya.
"Buka kaki loe, gw mau tendang vagina loe 3 kali biar loe sadar diri !" ujar Suri.

Aku hanya bisa pasrah menerima hukumanku. Aku berdiri melebarkan kedua kakiku dan.
"BUK !!!" suara tendangan Suri yang mantap menendang vaginaku.

"AAAAAAArrrghhhh !!! S-satu....t-terima kasih..." ujarku dalam rintihanku.

"Du-dua !!!! Aarrghhhh t-t-terima...."

Oke aku baru menyadarinya sekarang betapa bodohnya aku. Sejak awal aku diperkosa tuan F dan direkam kupikir dengan mengikutinya aku akan aman tapi jika dilihat ke belakang, mungkin jika rekaman itu tersebar dampaknya bagiku tidak akan separah dan sehina ini. Ya mungkin foto tubuh telanjangku menyebar dan orang tuaku tahu, ciciku akan malu dan marah padaku tapi dia akan melindungiku. Ayah dan mamaku juga, setidaknya aku tidak jadi budak bari segerombolan kuli, sekuriti, dan menjadi objek seks binatang. Sejak awal aku terjerumus dan makin lama makin dalam dan makin memalukan.

Aku menyadari orang-orang yang memperkosa tidak peduli terhadap korbannya, aku hanyalah seonggok daging pemuas nafsunya dan sampai kapanpun akan begitu. Berharap dia akan meemgang janjinya sepertinya tidak akan pernah terjadi. Janji bahwa aku hanya akan dipakai olehnya dan diketahui olehnya sudah jauh diingkarinya seakrang. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku terus menjadi budaknya dan tidak meberontak saja.

Ya aku harus mengakhiri segalanya.kesakitanku.

Haruskah aku mencari cara menghancurkan Suri dan Tuan F ? Aku mulai berpikir rencana untuk menghancurkan mereka dan memikirkan segala kemungkinan dan apa saja yang bisa kugunakan untuk menghancurkan kedua monster ini.

"T-tiga.... terima kasih..." ujarku merintih dalam
"Jalan !" lamunanku terhempas ketika Suri mendorongku masuk dan kawan Tuan F tak lama menyambut kami. "Beneran bawa lonte loe, GILA ! AMAZING!" ujarnya.

"Lama gak bertemu Roy !" ujar Tuan F
"Wih lontenya cantik ya !" ujar Roy. Pria gempal bertubuh bulat ini memiliki kumis dan berewok tipis. Dia termasuk pendek karena lebih pendek dari aku.

Ia tanpa ragu memegang payudaraku dan vaginaku, meremas-remasnya sesukanya dan aku hanya pasrah menjadi seonggok daging yang bisa digunakan dan dipakai oleh siapa saja.

Mereka kemudian menyelundupkanku ke dalam area kebun binatang. Aku tak tahu seberapa tinggi pangkat Roy tapi tampaknya dia memiliki banyak akses di kebun binatang ini.

"Apa yang akan kita lakukan ?" tanya Roy
"Lonte gw ini lupa siapa dirinya, berpikir dia masih punya harapan. Jadi harus dihukum dan diberi pelajaran dengan ya, menjilati setidaknya 10 penis binatang." ujar Tuan F

"Ada binatang apa aja yang penisnya bisa dihisap ama Lonte ini ?" tanya Suri penasaran.

Aku hanya berjalan di belakang mereka dengan tangan di borgol di punggung dan bergidik akan rencana yang mereka akan lakukan padaku.

"Gorilla. Siamang, Babi Rusa, Ape, Monkey Budeng, Chimpanze, Orang Utan, Yaki, Anoa, Babi, Rusa, Domba. Sisanya agak buas dan berbahaya. 10 Kayaknya kebanyakan deh. Kayaknya 3 juga udah cukup deh bro. Bisa mati nanti."

"Sayang sekali, padahal aku ingin dia diperkosa oleh harimau." ujar Suri kejam.

"5 saja bagaimana ?" tawar tuan F

"Kuda, Babi, Babi Hutan, Orang Utan, dan Gorilla" usul Suri.
"Baiklah, tapi Kuda gak ada nampaknya, Kita ganti dengan Sambar Deer saja ya." ujar Roy.

Aku yang mendengarnya sudah langsung lemas, sepertinya ini adalah akhir dari hidupku. Ini Adalah eksekusi menuju kematian. Aku hanya bisa meneteskan air mata. Mungkin besok aku masuk koran.

"Oke, hukuman loe adalah gw mau rekam loe ngewe dengan cara fuck dengan binatang. 5 binatang. Loe kasih salam dulu, oral tuh kemaluan mereka 1 menit baru loe boleh pake penis mereka sampe loe orgasme trus u bikin deh itu binatang orgasme baru kita pindah ke binatang selanjutnya. Ngerti ?" tanya Suri

Aku hanya bisa pasrah mengangguk dan menangis dengan hukuman ku ini. Diperkosa oleh anjing sudah sangat menyedihkan dan buruk kini Vagina dan Mulutku akan mencicipi penis binatang lain lagi. Rasanya sungguh menyedihkan.

Roy membawa kami ke kantornya, tidak mewah dan hanya seperti bilik kayu kecil yang hanya ada meja dan sofa hitam. Ia mengeluarkan penisnya yang bisa terbilang agak kecil.

"berlutut !" perintah Roy. "Sebelum kamu melayani binatang, kamu layanin aku dulu !" ujar Roy sambil memelorotkan celananya dan aku dengan sigap dan mata sayu menjilati penisnya lalu memberikan oral seks baginya.

"Ah enaknya mulut nih lonte..." ujarnya kegirangan. "Udah lama gw gak ngewe !" Baru sebetar saja dia sudah memuntahkan spermanya di dalam mulutku. "Telen !" bentak Roy yang segera kupatuhi.

Setelah itu ia membawaku yang dalam keadaan telanjang dan tangan terikat di belakang menyusuri taman kebun binatang yang sudah gelap itu. Sementara Roy, Tuan F, dan Suri berpakaian full dari atas sampai bawah dengan sepatu boots dan sarung tangan, aku secara kontras telanjang hanya menggunakan collar saja. Bukan hanya itu Suri ketiganya membawa tongkat penyetrum ternak untuk berjaga-jaga. Sedangkan aku, bahkan kedua tanganku diikat dibelakang.

Roy membawa senter tentunya dan kami berjalan di belakangnya. Aku sudah berpikir untuk kabur di kegelapan sehingga aku tidak perlu melayani hewan tapi dalam keadaan terborgol dan telanjang seperti aku masih menimbang-nimbangnya sampai akhirnya....

"Nah sampai !" ujar Roy

Pertama kami mengunjungi kandang Sambar Deer. Rusa ini salah satu rusa besar yang ada di Asia Tenggara. Roy memisahkan seekor rusa jantan yang tidak terlalu besar katanya untukku.

Aku hanya bisa terpaku terdiam.
"Please tuan, nona aku sudah belajar dan tau aku salah dan tidak akan lagi berani berpakaian tanpa seijin tuan dan nona. Please ampuni aku. aksih aku belas kasihan. vaginaku masih sakit karena diperkosa Tuan Golden sampai seakrang. perihnya masih terasa. aku akan mati jika diperkosa rusa....huhuhhu"

"Bodo amat..." ujar Suri.

"Please.... please..." aku memohon. "Aku mohoo...." Suri mengamparku dan langsung menjambakku lalu dia mendorong wajahku di depan kontol Rusa yang sedang dibelai-belai oleh Roy.

Tuan F membantu mengarahkan penis si Rusa ke mulutku
"Jilat Lonte !" bentaknya

Aku hanya menangis dan menutup mulutku rapat-rapat. Aku tak tahan dengan baunya dan membayangkan rasa jijiknya. Aku sudah gak mau lebih rendah lagi. Aku mau tahu apa yang akan mereka lakukan padaku ? apa emreka mau membunuhku ? ya sudah biar saja aku mati daripada harus menjadi budak seks hewan-hewan ini.

"AAAAArgh !!!" dengan kasar Suri menyetrumku dengan penyetrum ternak yang dibawanya dari tadi.
 AKu menjerit membuka mulutku dan dengan kasar Suri mendorong kepalaku ke arah Penis Rusa yang sudah diarahkan oleh tuan F.
"Jilat dan layanin yang betul ! berikan salammu !" ujar Suri yang terus mendorong kepalaku hingga penis besar itu mentok, rahangku sampai sakit. Ingin rasanya aku gigit penis itu, tapi itu Rusa ini tidak bersalah apa-apa padaku. Aku hanya bisa nangis sesenggukan dan  mulai menjilati penis yang masuk ke mulutku itu.

Aku hanya bisa pasrah dan berikutnya setelah menjilati penis berbau tajam itu selama 1 menit lebih, Suri menarik kepalaku. Ia menjatuhkanku di tanah dan memegangiku smabil aku berteriak-teriak meraung minta ampun

"I've learned my lesson... please....please.... aku udah kapok tuan... nona Suri... ampun jangan... jangan masukin.... AAAAAAAARGHH!!!!" aku melonglong sejadi-jadinya dan bersuaha berontak tapi Tuan F memegangiku dan Roy membantu si Rusa Jantan memasukan penisnya ke dalam lubang vaginaku.

Aku hanya bisa menjerit-jerit meronta dan dan menangis meraung-raung merasakan sakit dan keterhinaannya diriku tanpa bisa berkata apa-apa. Rasa sakit di vaginaku ketika penisnya sampai mentok dan membuat ulu hatiku terasa perih. Aku teriak dan terus berteriak kesakitan tapi tidak ada yang peduli. Mereka hanya menikmati penderitaanku. Bahkan Suri merekamku dengan kamera. Mereka menertawakanku yang tersiksa.

Aku diminta orgasme ? sepertinya tidak mungkin.Untuk bergerak saja hanya ada rasa sakit yang luar biasa.
Ulu hatiku bahkan terasa begitu sakit karena disodok penis besar itu. Aku hanya bisa meraung-raung dan berusaha kabur. Aku sudah berniat mati, tapi begitu rasa sakit menyiksaku, semuanya berubah.

"AaAaaaargghhh!!!! rusak vaginaku....rusak..." ujarku berteriak-teriak karena Rusa itu mulai menggerakan tubuhnya untuk menikmatiku. Rasa sakitnya benar-benar luar baisa, aku pikir ketika Anjing memperkosaku sudah sangat mengerikan ketika mereka akan berejakulasi tapi penis rusa ini juga sangat menyakitkan membuatku berasa hampir robek.

5 menit berikutnya adalah neraka, aku sama sekali tidak bisa menikmatinya. Aku merasa sudah berjam-jam rasa sakitnya dan akhirnya aku pingsan tak berdaya.

Aku pingsan beberapa menit, aku tidak tahu apa yang terjadi saat aku pingsan, "BYUR !" Suri menyiramku dengan seember air. Ketika aku bangun hanya tergeletak di tanah dan ketiga penyiksaku tampak tenang dan tidak mempedulikanku. Jika aku mati mungkin aku akan dilemapr ke kandang singa untuk jadi makanan dan tulangkua dimusnahkan atau di tanam entah dimana.

"bangun Lonte," ujar Suri membentakku. "Kamu pikir kalo kamu pingsan kami akan kasihan padamu ?"
Ia memang tidka punya hati. Aku masih menangis sesenguukan.

Ini gila, aku bahkan merasa vaginaku masih terasa sangat perih dan sakit. "Bangun !" Suri menyetrumku dengan penyetrum ternaknya. Aku langsung tersontak kaget karena rasa sakitnya. "huhuhu...." aku dalam keadaan kesakitan dan lemas mencoba berdiri dan setruman dari penyetrum ternak kembali menghajar payudaraku karena aku dinilai lamban oleh Suri.

"Ampun...ampun...." aku mencoba bangun dan kembali berdiri. "Ayo ke tempat berikutnya... Babi Hutan. Kafir dan pemakan babi cocoknya dientot babi !" ujar Suri tertawa mengejek.

Aku hanya bisa pasrah dan berjalan tertatih-tatih dan mengangkang akrena rasa sakit di vaginaku. Sesekali dalam perjalanan Suri menyetrumku tanpa alasan yang jelas. Tuan F dan Roy juga sesekali menyetrumku dan aku dalam tangisanku hanya memohon ampun dan terisak sesengukan.

"Please.... please...." aku melihat babi hutan yang sudah dipersiapkan untukku. "Please...."
melihat seekor babi hutan jantan yang sedang bersantai membuatku langsung lemas seketika.

Kali ini ada dua pria lain yang bersiap di dekat kandang babi hutan yang sudah dipersiapkan. "Beneran ?" tanya seorang pemuda yang menggunakan topi kaget melihatku yang dalam keadaan telanjang. "Ini cewek cantik ini mau ngentot sama babi hutan ?"

"iya," ujar Roy. "Dia cina kafir yang banyak nyusahin dan jahat makanya kita mau hukum biar dia jera. Cewek kafir yang angkuh dan sombong memang harus dikasih pelajaran." ujar Roy mengada-ada untuk membangkitkan amarah teman-temannya.
"Hahaha.... biar yang biasa makan babi sekarang dientot babi hutan !"  ujar si pria bertopi.

"tuan... tuan... tolong jangan begini.... saya akan lakukan apapun...jangan...."
"Kamu akan lakukan apapun kan. Ya kamu akan ngentot sama babi hutan !" ujar Surri menyetrumku dengan penyetrum ternaknya.

"Aaaa,..... ampun...ampun... ampuuunnnn" aku meronta-ronta ketika Tuan F dan Roy menyeretku. Aku diseret masuk ke satu area kandang kecil dimana hanya ada seekor babi hutan jantan.
Kedua pria teman rekan kerja Roy dengan sigap mengelus si babi hutan dan mengarahkan penisnya babi hutan sementara aku dipaksa berlutut di belakang si babi hutan.

"ayo beri salam pada tuanmu !" ujar Tuan F.

"Tuan...saya gak mau.... saya gaaAAAAAkkkkkAAAAAAA" aku disetrum tanpa ampun oleh tuan F.
"Masih gak mau ?" Tuan F memelintir putingku dengan kasar sementara Roy memasukan penyetrum ternaknya ke lubang anusku dengan kasar.

"Masih gak mau ?" tanya Tuan F.

"Ampun... ampun.... AAAAAARGHHHH!!!!!" dengan sadis Roy menyetrum anusku dan aku hanya bisa menjerit-jerit dan bergerak meronta-ronta dengan rasa sakit yang luar biasa. "I-iya.. a-aku akan menurut !" teriakku memohon.

"Aaah....." Aku membuka mulutku dan membiarkan Roy memasukan penis babi hutan itu ke dalam mulutku. Aku hanya bisa meratapi diriku dan mengutuki diriku, membiarkan penis berbau itu masuk ke dalam mulutku. Penis babi hutan panjang dan tipis seperti lidah ular yang bisa keluar masuk. Sangat penjijikan dan mengerikan. Wujudnya aneh dan jijik serta panjang sekali dan melingkar.

"French kiss dengan penis babi hutan, romantsi sekali kalian" ejek Suri.

Setelah 1 menit aku mengemut penis menjijikan itu mereka membuatku menungging dan memaksa penis babi itu masuk ke dalam liang vaginaku. Aku menjerit karena rasa aneh yang tidak pernah kursakan sebelumnya. Bagian depan penis babi itu berwujud spiral dan bergerak dengan aneh dalam vaginaku. Bukan penis yang besar, lebih mirip 2 jari yang masuk tapi terasa aneh dan memalukan serta menjijikan. KArena panjang aku merasakan penisnya seolah ingin mengunci sesuatu dari dari dalam rahimku dan ini terasa aneh, sakit, dan aku merasakan rasa malu sekali ketika diperkosa oleh babi hutan ini. Yang lebih menjijikan adalah seperti ada air mani encer yang terus keluar ketika babi hutan ini memendamkan penisnya dalam vaginaku sehingga dari vaginaku keluar air terus menerus dan Suir dengan senang hati merekam kehinaanku ini serta mengomentariku dengan kata-kata melecehkan.

"Gimana rasanya dihamili babi ?" ejeknya.
"Bilang apa ?"
"Aahhh~~~..... terima kasih atas hukuman dari nona Suri. Budak ini tidak akan lagi berani melanggar perintah nona dan aturan yang sudah disepakati...ahhh~~~ aaah~~~~"

"Aaah~~~~....aaah~~~" ini berbeda dari diperkosa anjing yang terasa sakit atau diperkosa oleh Rusa jantan yang membuat vaginaku hampir sobek. Penis babi ini kecil tapi menggeliat seperti jari spiral yang bermain-main di dalam liang vaginaku. Ini Sangat aneh dan memalukan dengan kenikmatan tersendiri yang.... sudahlah.....

10 Menit kemudian mereka melepaskan penis babi hutan dari vaginaku yang sudah becek lalu menyeretku kembali untuk menjalani hukuman berikutnya. Orang Utan.......

Setelah diperkosa oleh babi hutan itu, aku hanya diam dan menurut. Pandangan mataku mulai kosong dan aku sudah tidak peduli lagi akan harga diriku lagi. Aku sudah rusak sehancur-hancurnya. James tentu tidak akan pernah mau denganku. Jangankan james, mungkin supir angkot, kuli, atau pria paling menyedihkanpun belum tentu mau denganku jika tahu aku sudah dipakai oleh Anjing, Rusa, dan babi. Berikutnya aku akan digunakan oleh orang utan dan gorilla, entah apa lagi yang akan mereka gunakan untukku.

Aku hanya pasrah menjalani perjalanan yang suram ini dalam keadan telanjang dan sesekali mendapat setruman dari Tuan F ataupun dari Suri. Aku hanya mengadih dan meringgis tapi tak lagi berteriak karena kelelahan. Dan Aku sudah dalam tahap menerima keadaanku ketika aku melihat Orang Utan yang siap memperkosaku. Mereka Mengeluarkan satu orang utan dan si staff bertopi memaksaku menjilati penis orang utan itu.

Dengan pasrah aku membuka mulutku dan membiarkan penis orang utan itu memasuki tubuhku, ukurannya besar tidak terlalu berbeda dengan ukuran penis manusia, hanya saja aku sangat tidak tahan dengan baunya dan entah kenapa rasanya terhina sekali saat penis itu masuk dan ke dalam mulutku dan kemudian masuk ke dalam liang vaginaku.

"Hahahaa.... Gw bisa jual koleksi video loe nih." ujar Suri ketika merekam kehinaanku yangs edang bersetubuh dengan orang utan.
"Aaaah~~~~ Ah~`" aku hanya bisa meringis dengan air mata yang tidak bisa berhenti keluar dari mataku.

Apa yang akan orang pikirkan, bukan saja anjing, aku sudah diperkosa oleh babi dan juga orang utan serta rusa. Masih ada lagi hewan-hewan lain yang harus kulayani setelah ini.

"Kita menuju hewan dengan penis besar yuk, mengecewakan sekali dia gak teriak-teriak seperti di entot rusa !" protes Suri.

"Ada zebra sih," ujar Roy
"Mungkin dia mati sih kalo dientot kuda. biasa bule doank yang maen sama hewan gede, kalo si Lonte ini sih bisa mati,"

"Cari yang kecil aja !" ujar Suri
"..." Aku hanya terdiam, Jika aku mati mungkin akan lebih baik.

"Bagaimana menurutmu lonte ?" tanya tuan F
"Apapun pendapat saya tidaklah penting, budak ini hanya pasrah menjalani hukumannya." ujarku menunduk. Aku sudah tidak peduli lagi, jika memang aku harus mati...biarlah aku....


"AAA.......................rghhhhhh !!!!!" kutarik semua pemikiranku, karena ketika penis zebra memasuki liang vaginaku, rasa sakitnya begitu mengerikan dan sama sekali tidak muat tapi Suri dan Tuan F memaksakannya. Kupikir aku akan pasrah dan mati saja tapi ketika aku menjalani kengerian ini, ketakutan akan kematian kembali menghantuiku dan tiba-tiba saja aku menjerit dan melolong dan memohon ampun agar tidak diperkosa penis raksasa dari Zebra yang menurut Roy memiliki penis kecil ini. Penis Zebra ini menurutku sangat besar dengan ujung. "Please....please.... jangan.... JangaAAAAAAn..... Sakiiiittttt.......aarrgghh sakiiittt"

Rasanya penis zebra itu menusukku sampai mentok dan ulu hatiku seperti ditikam. Rasa sakitnya benar-benar tak tertahankan karena besarnya ukuran penis yang masuk. Aku berteriak-teriak dan berusaha menghindar. Aku meraung menangis memohon ampun.
"Nona Suri please.... saya blom mau mati AAAAAAARGHHH !! saya rela jadi b-bu....AAAAAAARGHHH !! jadi budak nona seumur hidup. Please.... AAAAAAARGHHH !! saya akan bayar.... AAAAAAARGHHH !! apapun akan saya lakukan AAAAAAARGHHH !! Saya tiap hari melayani tuan Golden saja... please.... AAAAAAAARGHHH !!!"

"Kamu kapok kan kan begini ?" tanya Suri terkekeh. Tuan F juga hanya tersenyum menikamti penderitaanku.
"Please.... saya bahkan rela untuk selalu telanjang di apartemennn AAAAAArghh...!!" Zebra itu mulai bergerak-gerak dan tak lama aku meracau dan terus berteriak "Rusak....rusak...hancur aku....hancur......han...." dan aku kembali pingsan. Semua menjadi gelap.

Ketika aku bangun hari sudah menjelang pagi dan aku terikat di dalam sebuah gua. Aku tak tahu aku ada dimana sekarang. yang kutahu baunya sangat tidak mengenakan dan aku terikat berbentuk huruf X di dalam sebuah gua dan aku bisa melihat kelaur dimana ada pagar di kejauhan. Ya aku ada di salah satu kandang hewan yang didesain ada gua-gua palsu dan aku terikat di dalamnya. Apakah ini kandang harimau ?

Tiba-tiba tubuhku terasa sakit semua terutama di selangkanganku yang kemarin malam habis diperkosa kuda zebra. Kulihat ke bawah dan sepertinya tidak berdarah, vaginaku setidaknya tidak sobek. Hanya sakit dan perih luar biasa. Aku merasa kehausan tapi aku tidak bisa bergerak dan hanya bisa terdiam dalam ketidaknyamananku untuk waktu yang lumayan lama.

"Oh loe dah bangun," ujar Suri tak lama muncul membawa segelas minuman diikuti oleh dua seorang staff bertopi.

"Nih minum, gw mau loe gak mati !" ujar Suri memberikanku sebotol minuman yang langsung dituan pelan2 ke mulutku. aku minum sebanyak yang aku bisa. "Seharian ini loe boleh beristirahat di sini. Hari ini hari minggu pasti banyak yang mau liat binatang kayak loe." Ujar Suri sambil membuka ikatanku. Kemudian dia memakaikan borgol besi dengan rantai yang berat. Borgol ini membuat tanganku hanya bisa berjauhan sekitar 30cm. Begitu juga kakiku. Ada juga rantai yang menyambungkan rantai di kaki dengan rantai di tangan sehingga aku hanya bisa menaikan tanganku hanya setinggi dadaku.

Aku terus diam di dalam gua karena aku takut kelihatan dari luar gua. Ketika hari mulai siang pengunjung pelan-pelan bermunculan. Salah satu staff bilang aku di kandang harimau tapi harimaunya sedang sakit dan sudah seminggu di tempat perawatan sehingga kandang ini kosong. Pengunjung bisa melihat kecuali mereka tidak bisa melihat ke dalam gua yang gelap, tetapi aku dari gua bisa melihat keluar karena di luar terang. Aku hanya menunggu dan mendengar beberapa anak kecil yang menunjuk2 ke arah gua.

"Harimaunya di dalem gua kali ma.." teriaknya menunjuk-nunjuk ke arahku.
"Senterin aja ma ke dalam gua. Ade mau liat !" ujarnya.

"ga ada senter yang bisa nerangin dari jarak segini nak," ujar ibunya.

Aku hanya bisa pasrah di dalam gua dalam keadan menyedihkan ini. Aku diam dan menangis terus menerus karena rasa sakit di vaginaku bekas perkosaan kuda Zebra. Rasanya sangat perih dan entha kenapa diperkosa oleh 3 hewan membuatku merasakan diriku sangat hina dan rendah. Aku masih shock dan terus terbawa perasaan sedih.

Aku tak tahu ketika aku pingsan apakah ada hewan2 lain yang memakaiku ? apakah Suri berbaik hati melepasku atau akan ada hukuman lain malam ini ? Aku terus meanngis meratapi diriku yang bernasib tragis ini.
Apalagi sekarang aku berada di dalam kandang hewan di kebun binatang dengan begitu banyak pengunjung.

Ketika siang aku melihat salah satu staff membawakanku air dan makanan dalam mangkuk hewan. Ia menyeringai padaku dari depan gua, "makananmu sama air minumanmu ada di pojok ujung depan ya." Lalu ia berjalan menjauhiku dan menyimpan makananku jauh dari guaku. Kemudian staff tersebut pergi dan menghilang.

Aku bahkan tidak memiliki tempat untuk buang air kecil sehingga aku buang air kecil di pojokan, aku merasa aku benar-benar hidup seperti hewan yang di rantai hari ini. Aku bukan lagi manusia.

Aku yang hanya bisa menangis semakin sedih, bahkan dalam kondisi seperti ini pun aku masih diperlakukan sehina ini. Mereka masih mengerjaiku dengan manaruh makanan dan minumanku jauh di ujung. Aku hanya bisa terus terisak dalam keadaan kelaparan dan kehausan sampai akhirnya tertidur karena keletihan.

Ketika suara maghrib terdengar keadaan sudah mulai sunyi di luar dan aku terbangun dengan sekujur tubuh yang masih kesakitan. Aku rasa sudah hampir tidak ada orang sehingga aku memberanikan diri berjalan ke pojok dan mengambil botol air aqua untuk kuminum. Aku sangat ebrhati-hati dan rasanya sangat deg-degan telanjang di dalam kandang ini. Syukurlah tidak ada orang. Karena tanganku tidak bisa lebih tinggi dari dada, aku akhirnya menuangkan isinya di mangkok dan meminumnya seperti anjing. ini sungguh menyedihkan.

Tuan F dan Suri datang menjemputku tidak alam setelah itu. Mereka melepas rantai yang membelengguku, membawaku ke klinik rumah sakit dan dokter hewan memeriksaku dan memastikan vaginaku bersih dari kuman dan bakteri. Merea bilang kemarin malam setelah aku pingsan diperkosa kuda, mereka juga membawaku kemari dan merawatku sebelum aku ditaruh di kandang binatang.

Membiarkan dokter hewan merawatmu memang terkesan menyedihkan. Aku merasa aku bukan lagi manusia.

Malamnya tuan F melepasku dan menyuruhku pulang setelah memberikan oral service kepadanya di rumahnya. Aku hanya diberikan tasku yang berisi HP dan dompet untuk pulang. Tidak sehelai benangpun. Mereka menendangku keluar dari gerbang rumahnya dan menutupnya.


Aku hanya bisa menutupi ketelanjanganku dengan kedua tanganku. Kutelepon Andi si supir grab yang selalu menggunakanku di mobilnya.

Kulihat ada banyak miscall dari James dan kakak perempuanku yang ada di Bandung. Aku menchat ke kakakku dan beralasan memang setiap weekend aku tidak melihat HP. Dan berbasa basi dia hanya ingin tahu keadaanku dan nanya mau nitip beli barang dari Jepang atau tidak karena dia akan berbelanja menggunakan proxy.

James juga menchat panjang lebar menanyakan keadaanku dan bertanya bagaimana weekendku dan dia ingin bertemu denganku lagi untuk seks tengah malam. Aku hanya membalasnya dengan "Kita harus hentikan ini, Aku tak mau Lauren tahu dan aku gak mau jadi penyebab rusaknya hubungannya dengan Lauren. Bagaimanapun lauren adalah teman baikku dan clientku."

Akhirnya setelah menunggu hampri setengah jam, Ia menjemputku dan tentunya sepanjang perjalanan pulang aku dipegang-pegangnya dan tetap dalam keadaan telanjang. Ia menggunakan vagina dan mulutku tanpa aku bilang bahwa aku sudah diperkosa hewan. Entah kenapa ini rasanya menjadi sedikit balas dendam dariku untuknya.

Ketika selesai ia memberikanku sebuah dress pendek yang kutitipkan di mobilnya.A Aku menggunakan tube dress pink simpel dan berjalan turun di lobby. Aku ingin segera beristirahat dan menjalani hari-hariku.

"Non Erva," aku kaget setengah mati ketika membuka pintu kamarku dan kutemukan seorang security sedang duduk di apartemenku 1 bedroomku. Oh iya dia adalah Regi, tuan yang akan menyiksaku selama weekend.

"Kamu tau peraturannya kan non Erva," ujar Regi.
Aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku menutup pintu tapi Regi melarangku. "Aku yang menentukan kapan pintu ditutup lonte," ujarnya. Aku sangat tidak mood untuk melakukan semua ini, tapi aku hanyalah budak. Aku hanya menghela nafas panjang dan membuka dressku. melipatnya dan berharap tidak ada orang yang melewati lorong dan melihatku yang sedang telanjang dan berlutut di hadapan sekuriti.

"Mulai besok, kamu akan melapor ke post satpam setiap hari. Hari liburku adalah hari sabtu jadi sepertinya kamu akan bertemu denganku dengan mudah setiap hari. Setiap pulang kamu harus lapor padaku dan aku akan mengantarmu ke kamarmu. Jam malammu adalah jam 9. Aku gak peduli jam 9 malam kamu harus sudah ada di sini. Jika terlambat kamu akan dihukum. Dan setiap malam aku mungkin akan mengirimkan tamu untuk kamu layani."

"Maksudnya ?"

"Iya kamu lonte, jelas kalo ada yang mau sewa kamu ya kamu layanin. Aku udah pasang iklan di situs-situs booking cewek. Kamu pasti akan mendapatkan banyak pelanggan mulai sekarang. Berikan aku nomer HPmu, mulai detik ini pekerjaan aslimu adalah ngelonte. Kalo kamu macem-macem tuan F akan mengirimkan foto-fotomu ke kantormu supaya kamu benar-benar hanya punya kehidupan ngelonte. Gak ada lagi itu non Erva pekerja kantoran kalo kamu gak nurut." ujarnya.

"Budak ini mengerti tuan," aku dengan pasrah menundukan kepalaku bersujud menyembah Regi. Regi menginjak kakiku dan malam itu aku kembali dipakainya. Aku sudah mulai tidak peduli apa yang akan terjadi berikutnya.

Aku hanya bisa menghela nafas. Jadi inilah akhirnya ? aku mulai sekarang akan menjadi pelacur di hari kerjaku dan menjadi budak siksaan di weekend ?

Nasi sudah menjadi bubur, kehidpanku ini akan segera hancur. Aku tahu tidak lama lagi mereka pasti akan menghancurkan kehidupan karirku dan berakhir dengan menjadi pelacur jika aku tidak melakukan sesuatu. Kurasa sudah saatnya aku harus melawan semua kegilaan ini. Aku tidak akan diam saja dihancurkan oleh Tuan F dan Suri.

To Be Continue

Business Consultant Rendahan 8

 Chapter VIII


Ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan, kadang kita ada di bawah dan kadang kita akan berada di atas. Tidak ada yang bisa tahu dan apa yang akan terjadi di masa depan. Sebagai manusia yang kita miliki hanyalah harapan. Harapan akan hari depan yang lebih baik, harapan akan masa depan yang lebih cerah. Harapan yang membuatku terus bertahan dalam lembah kekelaman yang paling bawah dan paling memalukan sekalipun.


"Ahhhh~~~~~" aku hanya bisa pasrah ketika Martin, si satpam tuan F memasukan penis Tuan Golden ke vaginaku. Ini sangat memalukan dan sangat melecehkanku sebagai manusia. Dipaksa bersetubuh dengan hewan. Biasanya Martin memperbolehkanku untuk masuk setelah aku mengemut penis Tuan Golden beberapa menit saja tapi entah kenapa dia memborgolku dan memaksa vaginaku untuk disetubuhi anjing german sheperd itu.


Posisiku sudah sangat memalukan, kedua tangaku diborgol di punggung, aku menungging dengan bertumpu pada kepala dan lututku. Tuan Golden menaikiku dan menggenjotku sedangkan Martin menginjak kepalaku dan meemgang tali kekangku. Ini sungguh kehinaan yang benar-benar terdalam. Walau aku bukan pertama kali diperkosa hewan tapi ini tetap menyedihkan dan rasanya sangat menyakitkan.


ini adalah kali ke 3 aku diperkosa oleh hewan di vaginaku, pertama waktu aku dibawa Suri dan Tuan F di petshop, kedua adalah ketika aku dihukum karena terlambat datang oleh satpam kompleks pergudangan sekitar 3 minggu lalu. Dan hari ini tentunya.


Rambutku dan wajahku penuh sperma dari martin karena aku telah diperkosa sebelum melayani Tuan Golden olehnya.


Aku sudah disiksa dari subuh pukul 11:00 kemarin malam. Andi si supir taksi online menjemputku dan aku langsung telanjang di mobilnya dan menghisap penisnya sepanjang perjalanan sampai aku mencapai komplek pergudangan ini. Kemudian aku dipakainya di mobil sebelum aku ditendang keluar dari mobil dengan ketiga lubang penuh sperma.


Berikutnya para satpam kompleks membawaku berkeliling dan menggilirku bergantian sambil berpatroli. Aku digiring dalam keadaan telanjang, diseret dengan nipple clamp yang menyiksa putingku dibelakang caddy car seperti malam lainnya. Aku hanya bisa meringgis sepanjang malam menjalani penyiksaan yang pajang itu. Sesekali mereka memperkosaku lalu menggiringku kembali. Hampir 2 jam kami berputar-putar dan akhirnya aku dibiarkan tidur di pos depan dalam keadaan telanjang dan penuh sperma.


Pagi-pagi saat pergantian shift, mereka berbaik hati membiarkanku makan sarapan. Sarapanku adalah nasi kuning yang dicampur sperma yang kumakan di lantai tanpa alas sisa-sisa dari makan pagi para satpam yang dibeli menggunakan uangku. Setelah sarapan pagi, mereka mengikatku dengan kedua tanganku di atas dan aku dipajang di pintu masuk pejalan kaki dan bebas disentuh oleh setiap buruh yang masuk. Pintu pejalan kaki letaknya sedikit lebih tertutup dari pintu mobil dan dipenuhi tanaman dan tembok sehingga aku tidak tampak dari luar tapi orang yang masuk melalui pintu pejalan kaki akan dapat melihatku terikat dalam keadaan memalukan, telanjang tanpa benang sehelaipun dengan rambut berantakan dan wajah dan tubuh yang penuh sperma kering.


Selama pagi itu aku dicubiti dan dipegang-pegang secara bebas dan ketika jam masuk buruh. Ini sangat emmalukan diperlakukan sebagai pajangan dan mulutku disumpal oleh celana dalam yang entah dari mana. Aku hanay bisa menangis dan pasrah, tapi ini sudah menjadi rutinitas setiap jumat yang amat berat bagiku.


Ketika jam 12 aku digiring ke tempat tuan F dan berakhir diperkosa satpam gedung, Martin dan berakhir dengan bersetubuh dengan anjing bernama Tuan Golden seperti keadaanku sekarang.


"Aaarrrghhhh~~~~" aku menjerit sejadi-jadinya lagi saat penis Tuan Golden membengkak di dalam vaginaku. Dia sudah hampir mau berejakulasi di dalamku dan pengalaman mengerikan ini selalu membuatku menjerit-jerit. Aku berteriak minta ampun dan memohon agar Martin menolongku tapi ia hanya tersenyum menikmati penderitaanku. Jika sudah begini bisa 15-25 menit sebelum ukurannya kembali normal dan penis Tuan Golden ke ukuran normal dan aku bisa dicabut dari vaginaku. Aku terus menjerit-jerit dan meracau kesakitan selama itu. Baru ketika akhirnya Tuan Golden lebih tenang dan dan selesai berejakulasi pelan-pelan penisnya kembali ke ukuran normal dan dia mencabutnya dari liang vaginaku.  Air mataku tidak bisa berhenti mengalir dari mataku.

"Perek-perek.... kamu emang bener-bener parah ya." Martin meludahi wajahku menambah kehinaanku. "Sana masuk ke dalam !"


Ia melepaskan penis anjing dari vaginaku dan membiarkanku bebas. Ia membuka borgol di punggungku dan mendorongku untuk bejalan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan collarku saja.


Aku berjalan berusaha menutupi vahina dan buah dadaku melewati para kuli yang nanti malam akan menyiksaku. Mereka melirik aku yang menaiki tangga menuju lantai dua dan meneriakiku "Eh non erva pelacur kita sudah datang, nanti malam ya tunggu !"


"Dah gak sabar ya non pengen emutin kontol kita !" teriak salah satunya.


Aku hanya pasrah dan berjalan secepat yang aku bisa untuk melewati penghinaan selanjutnya. Aku tidak berhenti di lantai dua, aku langsung melanjutkan ke lantai 3 dan melewati kubikal-kubikal para staff.


"Lepasin tangan loe, kata siapa loe boleh nutupin ketelanjangan loe !" bentak seorang cewek saat aku mencapai lantai tiga. Aku segera menurunkan kedua tanganku dan dengan pasrah berjalan dalam kehinaan dan rasa malu yang menyelimuti diriku.


"Eh si lonte dah datang !" ujar Alex salah satu staff yang dengan santainya mendekatiku dan memegang buah dadaku lalu meremasnya. Aku hanya bisa pasrah dan membiarkannya sementara pipiku amsih dipenuhi air mata.


Aku berjalan menjadi tontonan seluruhs taff yang sudah terbiasa dengan ketelanjanganku, tapi tetap saja aku merasa malu dan terhina. Dulu walau aku diperbudak, tapi setidaknya aku tidak harus telanjang sepenuhnya. Makin lama nasibku semakin buruk dan menyedihkan. Sekarang bahkan aku sudah diperkosa oleh anjing, seluruh pria di komplek pergudangan sudah pernah menyentuh dan melihatku telanjang secara berkala dan aku benar-benar sudah diambang kehancuran. Entah apakah hidup akan lebih buruk dari ini ? Apakah akan berbalik ?Entah berapa lama lagi sampai teman-teman dan rekan kerja kantorku tahu kondisiku yang sebenarnya.


"Masuk !" suara tuan F terdengar ketika aku sudah mengetuk pintu.


Aku membuka pintu dengan pelan. Aku masuk dan berlutut denga posisi lutut yang sedikit kulebarkan selebar bahu. Kedua tanganku kusilangkan dibelakang kepala. Aku membusungkan dadaku ke depan dalam kehinaan dan melihat ke meja tua F. Kulihat ada Suri di sana. Suri tidak selalu ada dan hubungannya dengan Tuan F aku sungguh tidak mengerti, entah pacar, entah cuma lonte yang dipanggilnya jika ingin menyiksaku dengan kejam atau apapun itu. Yang kutahu hanyalah jika ada Suri maka hidupku akan semakin susah dan siksaanku akan lebih berat karena Suri sangat kreatif dalam menyiksaku. Suri seperti memiliki dendam tersendiri kepadaku.


Hari itu Suri memakai dress berwarna mint salem dengan bolero coklat dan highgeels stiletto yang menutup sampai ke jari dengan ujung meruncing berwarna putih. Rambutnya digulung ke atas rapi seperti pramugari.Tampilannya elegan berbalik denganku yang hanya menggunakan collar anjing dan telanjang dipenuhi bekas sperma kering. Bahkan sperma anjing masih menetes dari liang vaginaku.


"Gimana rasanya vaginamu disetubuhi seekor anjing ?" tanya Suri yang menempelkan ujung sepatu berdesain lancip ke vaginaku ketika aku berlutut dengan kedua tangan dibelakang kepalaku.


Aku hanya diam.Aku sekarang tahu kenapa Martin memaksa dan langsung menyiksaku dan memaksaku bersetubuh dengan Tuan Golden seakrang. Suri-lah penyebabnya.


"jawab kalo ditanya !" ia memukulkan riding crop yang ia bawa ke puting payudaraku tanpa belas kasihan. Aku langsung mengaduh.


"T-terima kasih....telah memperlakukan budak ini sepatutnya,"  ujarku langsung menyembah dan mencium kaki perempuan sadis itu dalam ketakutan.


"Ikat budak itu !" perintah Tuan F


Suri segera menarik putingku dengan kasar, "tangan tetap di belakang kepala !" perintahnya dan aku hanya pasrah menjalani rasa perih di putingku. Suri menggiringku ke depan meja tuan F. ia menggeser dua kursi tamu yang ada di sana dan aku berdiri di depan meja tuan F.


Suri berjongkok dan ada seperti bukaan kecil di lantai kayu yang bisa digeser. ia menggesernya dan menarik dari dalamnya sebuah tiang besi dengan ujung tumpul. Ia menariknya dan menusukannya ke dalam liang vaginaku. Ini sangat emamlukan dan cukup menyakitkan.


"Ah mentok !" ujarku ketika Suri terus mendorong amsuk tiang dari lantai itu.

"Jingjit !" perintah Suri membuat aku terpaksa berjingjit agar ia bisa memasukan si besi itu lebih tinggi lagi sampai aku menjerit kesakitan. "Udah pol... udah mentok nona... please... aaaaagh sakit..."

Kemudian Suri memutar tiang berdiameter 2cm itu dan terkuncilah tiang besi itu menjadi one-bar prison yg membuatku terkunci dalam kondisi berjinjit yang menyiksaku. Berikutnya Suri memborgol tanganku di belakang. Belum cukup dengan itu, ia kemudian memasangkan nippleclamp di kedua putingku yang terhubung dengan rantai. Kemudian rantainya harus kugigit untuk membuat putingku tertarik ke atas.

"Jika lepas dari mulutmu, maka kamu akan melayani di shelter penampungan anjing, atau di kebun binatang. jadi jangan sampai lepas ya !" ujarnya dengan nada mengancam.


"Kamu tahu kenapa kamu dihukum hari ini ?" tanya Tuan F.

Aku hanya menggeleng.


Tuan F menjentikan jari dan sebuah cambukan menghantam payudaraku dari Suri. hampir saja aku menjatuhkan rantai yang kugigit. Menjeritpun aku tidak bisa dan rasa perih di dadaku ini tidak bisa aku apa-apakan.


"Ya udah liat ini !" Tuan F memutar layar komputernya ke arahku. Ada CCTV di sana.


Oh CCTV kamarku. Ya tuan F memasang CCTV di apartemenku beberapa hari setelah aku dipermalukan di lingkungan apartemenku. Bahkan di kamar mandipun ada CCTV. Katanya aku tidak punya privasi sama sekali.


aku melihat ia memutar salah satu kejadian di 3minggu, 2 hari setelah aku disiksa habis-habisan oleh para satpam dan pertama kali aku terjebak dengan Andy, si supir taksi online yang beruntung.


Oh ini ketika aku tidak sadarkan diri. Ya aku melihat Aku dipapah oleh James memasuki apartemenku. Aku masuk dan ketika aku masuk ke kamar, kulihat dalam keadaan tak sadarkan diri dan mabuk aku membuka pakaianku sendiri dan menarik James ke ranjang.


"Hei you are...." ujar suara James tedengar di speaker CCTV dan kemudian aku langsung menciumnya dan kami bermesraan di tempat tidur.


Oh jadi itu kejadiannya.....

Aku terlalu mabuk sampai melakukan hal tersebut.


Tuan F mempercepat video rekamananya ke pagi hari dan aku dan James tampak bangun lalu kami saling terkejut, aku langsung mengambil pakaian dan berpakaian, aku mengambil t-shirt dan celana dalam lalu celana hotpant lalu kami mengobrol serius dalam ekadaan hang over.


Yah kami sempat berbicara bahwa itu adalah kesalahan dan kejadian yangs eorangpun tak perlu tahu.setelahnya James pergi dari apartemenku.


"Jika menerima tamu di apartemen / kamar saya hanya boleh menggunakan Lingerie ataupun handuk yang memiliki panjang maksimal 3 jengkal." Suri memplay videoku yang sedang melakukan pengakuan.


"Kamu harusnya menggunakan lingerie yang memperlihatkan buah dadamu jika menerima tamu. Atau menggunakan handuk yg panjangnya 3 jengkal saja. ini adalah kesalahanmu." ujar tuan F menegaskan.


"Masih ada !" ujar tuan F


ia mempercepat ke tanggal 3 hari lalu jam 01 pagi. HPku berdering dan aku tahu betul kejadian ini. Ya, James meneleponku dan berkata dia ada di lobby. Aku tampak di CCTv membuka lemari dan memakai salah satu lingerie sexy lalu mengambil kimono handuk dan keluar kamar. Tak lama aku kembali ke kamar bersama James. Kami mengobrol dengan cukup intense. Yah James berkata dia tidak bisa lupa denganku dan aku selalu ada di pikirannya sehingga ia tidak bisa tidur. Ia menembakku dan mengatakan akan meninggalkan Lauren untukku. kami berdebat panjang sampai akhirnya ia menciumku dan membuka kimonoku lalu kami naik ke ranjang dan persetubuhan kami kembali terjadi.


"Loe lagi-lagi pake handuk kimono dan melanggar pakaian loe dalam menerima tamu." ujar tuan F.


Aku hanya bisa menunduk ketakutan karena ketahuan. kupikir jam 1 malam, tuan F tidak akan melihat CCTV.


"Kimono ! dan apa pula itu lingerie yang tidak memperlihatkan buah dada ?!" bentak tuan F. "kedua toket ini selalu harus terlihat jelas !" ujar tuan F menampar-nampar kedua payudaraku dengan tangannya.


Aku hanya mengigit rantai nipple clampku berusaha agar tidak terlepas dan siap menghadapi konsekuensinya.


"Kayaknya kamu lupa diri kalo kamu tuh cuma budak." ujar Suri "Apa kamu pikir cowok cakep bule itu bakal masih mau sama kamu kalo dia tau jati dirimu yang sebenarnya ?"


"Mungkin dia jijik !" ujar tuan F merendahkanku.

"Kamu harus diingatkan akan posisi hinamu supaya kamu sadar akan keberadaanmu dan tingkatan kastamu." uajr Suri sambil meludahiku.


"Hukuman pertamamu adalah 40 kali cambukan," ujar Tuan F.

"Suri akan mencambuk sekujur tubuhmu dengan cambuk dan cobalah untuk mempertahankan rantai di mulutmu atau kebun binatang menanti." ujar tuan F.


CTARRR!!!


"Eeeegh..." aku mengigit keras-keras rantai yang menyiksa kedua putingku agar tidak terjatuh dari mulutku.


CTARR !!! Suri kembali mencambukku dengan cambuknya. Aku hanya bisa mengejang dan menahan rasa sakit karena payudaraku dihantamnya. Berikutnya dia menghantam perut dan bokokngku, juga selangkanganku bagian depan karena vaginaku terisi tiang besi.


Cambukan demi cambukan menghujani tubuhku dan aku hanya bisa menahan tangis dan perih sambil mengigit rantai yang menyiksa putingku. Semakin aku menengadah akrena rasa perih, putingku semakin tertarik dan rasa sakitnya menjadi berkali lipat.


Apapun yang kulakukan terasa selalu salah dan membuat penderitaanku semakin menyakitkan.


"40 !" ujar tuan F memberikan tepuk tangan. "Tak kuduga lonte kayak kamu akan bisa bertahan. Kupikir kita akan jalan-jalan ke kebun binatang malam ini. Padahal aku sudah mengaturnya capek2 dengan temanku yang kerja di kebun binatang."


"Kita akan membahas pekerjaan dulu di sini setelah bahasan kita selesai kamu akan menjalani hukumanmu." ujar Tuan F.


"Oh kamu sudah boleh bicara. Lepaskan rantai di mulutmu." ujar Suri menarik rantai yang kugigit dengan kasar. Kemudian dia memperlihatkan pemberat 2kg dari besi yang ada kaitan gantungannya. "Ini akan menjadi temanmu selama kamu membahas pekerjaan." Ujarnya menggantungkan pemberat itu ke rantai nipple clampku.


"Aaaaa! " aku menjerit kesakitan.

Suri memandangku dengan tatapan menanti sesuatu. Ia tampak ingin sekali menyiksaku. Aku segera tersadar dan mengatakan "T-terima kasih Nona atas hukuman yang nona berikan untuk budak yang patut dihukum dan disiksa ini," ujarku dalam rintihan perihnya putingku yang sudah terasa mau lepas.


"Oke mari kita bahas pekerjaan." ujar Tuan F


Sementara aku dan Tuan F membahas pekerjaan, Suri menyibukan dirinya dengan bermain handphone. Sesekali dia akan mencambukku jika sudah bosan dan aku harus terus memperhatikan dan membahas banyak hal mengenai kondisi. Tuan F membuka presentasi yangs udah kusiapkan sebelumnya di layarnya dan aku hanya membacakannda dan mempresentasikannya dalam keadaan terpenjara, telanjang, dan terikat. Tidak lupa aku terus berjingjit karena tiang besi yang menancap di vaginaku. Ketika kakiku sudah sangat letih berjingjit sampai kesemutan, aku mencoba menurunkan kakiku tapi rasa sakit langsung menusuk di rahimku yang sudah mentok ditusuk oleh tiang tumpul itu. Kian lama rasanya semakin sakit dan menderita sementara aku terus menjelaskan dari satu slide ke slide yang lain dan berdiskusi mengenai kondisi perusahaan.


"J-jadi begitulah kesimpulannya tuaaa~~n, AAaah.... arghh..." ujarku sudah semakin tidak kuat lagi bertahan dalam kondisi seperti ini di akhir presentasi yang terasa sangat panjang itu. kakiku telah keram, vaginaku sudah mengering dan seluruhnya terasa perih karena tiang besi yang menancap ini, belum lagi tiangnya terasa dingin akrena AC dan tanpa pelumas di dalam vagina, rasanya seperti neraka. Belum lagi setiap aku bergerak, beban 2kg yang tergantung di nipple clampku akan bergerak-gerak mengayun membuat putingku tambah tersiksa.


"gigit ini kembali !" Suri mencabut beban 2 kg dari nippleclampku dan memintaku untuk mengigit rantai penghubung nipple clampku untuk menambah penderitaanku. "Kau jatuhkan, kita akan ke kebun binatang," ancamnya. Kemudian ia berlalu  begitu saja ke arah tuan F.


Aku menanti tapi tidak ada yang terjadi. Suri dan tuan F malah sibuk bercengkrama di hadaanku membiarkan aku yang tersiksa ini. Aku hanya diam tak berbicara apa-apa. Aku takut karena jika aku melepaskan rantai ini dari mulutku untuk berbicara maka nanti malam aku akan dibawa ke kebun binatang. Maka aku hanay bisa menunggu hampir selama 1 jam dalam kondisi kesakitan dan ketakutan sampai akhirnya Tuan F pergi menelepon dan Suri melepaskanku dari tiang neraka terkutuk ini.


Aku langsung terjatuh karena tidak kuat lagi berdiri. kakiku yang sudah kesemutan terasa sangat sakit sekali. Nipple-clampku juga dibuka dan darah yang mengalir ke puting memberikan rangsangan rasa sakit yang laur biasa sampai aku kejang-kejang. Kakiku, vagina, dan putingku merasakan rasa sakit yang paling luar biasa untuk beberapa saat.


Suri berbaik hati membiarkanku menikmati rasa sakit itu untuk beberapa menit sebelum dia menyuruhku merangkak mengikutinya melanjutkan hukumanku yang jauh dari kata selesai.


Aku merangkak mengikuti Suri ke lift dan turun ke lantai 1. Para Kuli memandangku dengan tatapan beringas dan siap menggunakanku kapan saja. Tapi Suri hanya berjalan dingin melewati mereka ke pintu depan. Aku hanya pasrah merangkak mengikutinya seperti seekor anjing yang patuh.


"Eh ada anjing betina lewat..."

"udah gatel pengen dperkosa sekarang ya non Erva ?"

"perek lewat, kaget gw. nyaris gw jatohin nih barang."


Cemoohonan, hinaan dan komentar-komentar yang merendahkanku terus terdengar ketika aku merangkak di belakang Suri. Suri berjalan ke gerbang depan dan tak jauh dari tempat Tuan Golden diikat, aku baru menyadari ada beberapa kaitan rantai yang menancap di tanah.


"Menungging kamu di sana !" bentak Suri.

Aku hanya pasrah merangkak lalu aku menungging dan Suri mengikatku dengan memakaikan rantai dan gembok. Pertama dia menggembok collarku ke salah satu paku kait yang ada di lantai sehingga leherku hampir bersentuhan dengan tanah. Kedua tanganku diikat di punggung menggunakan tali sehingga aku tidak bisa bergerak. Kedua kakiku berlutut dan direnganggakan sedikit lalu diikat ke paku lainnya yang tertancap. Terakhir dia memakaikan kembali nippleclampku dan mnegaturnya agar putingku ditarik juga oleh nipple clamp yang rantai penghubungnya telah dikaitkan memutar ke paku kait di lantai.


Kemudian ia memasang kayu yang sudah ada tulisan :

"Bebas digunakan oleh anjing dan manusia.

Vagina Gratis

Mulut Lonte penjilat sepatu"


aku hanya bisa pasrah saja dan aku tahu penderitaanku ini baru saja akan dimulai. Suri menyimpan sepatnya di depan wajahku dan aku hanya apsrah menjilati dan menciumnya. Selanjutnya ia membawa Tuan Golden yang sedang dirantai dan memastikan dia bisa memakaiku. Memang Suri tidak memasukan penis anjing itu ke dalam vaginaku, dia hanya memastikan jika Tuan Golden mau dia bisa saja memakaiku.


Berikutnya dia menyemprotkan semacam cairan di sekitar vaginaku. "pipis anjing betina biar bikin Tuan Golden horny !" ujarnya. Kemudian dia meninggalkanku.


Ini sangat mengerikan ditinggal dalam keadaan menyedihkan, bahkan para kulipun amsih sibuk bekerja. Aku kini hanya terikat tak berdaya dan Tuan Golden mulai mendekatiku. ini horor, bahkan aku disiksa hanya untuk pelampiasan nafsu anjing, tidak ada yang seolah peduli padaku ketika anjing itu mulai menaikiku dan aku emrasakan penisnya masuk ke vaginaku memperkosaku. Aku hanya bisa menangis dihukum dengan kejam tanpa harga diri.


Lucu memang manusia, ketika aku diperkosa oleh anjing dan ditonton aku menangis akrena dilecehkan dan dipermalukan, tapi diperkosa oleh anjing tanpa seorangpun melihat juga menyedihkan karena aku menderita dan disiksa bahkan bukan untuk kepuasan penyiksaku. Aku menderita dan terhina seolah tanpa ada alasan.


"Arrrghhh !!!!!" 3 kali aku sudah diperkosa oleh anjing ini. Aku masih pasrah sampai akhirnya jam bubar tiba. Mungkin 3 jam aku dalam posisi seperti ini. tubuhku pegal karena benar-benar tidak bisa bergerak dan vaginaku terasa penuh dengan sperma anjing yang berkali-kali menyetubuhiku.


Kali ini Tuan Golden masih menyetubuhiku ketika kuli keluar dan menemukanku sedang digenjot oleh Tuan Golden. Setidaknya ada yang melihatku kini. Dan sekejap saja aku kini berharap tak seorangpun melihatku dalam keadaan seperti ini. Aku menjadi sangat malu dan direndahkan ektika mereka mulai berkumpul berkerumun. Bahakan beberapa kuli dari pergudangan lain melihat ada kerumunan di bangunan tuan F mulai mendatangi dan menonton kepedihanku.


"Eh kita tarohan yuk, mana yang lebih dulu dapet. SiLonte apa anjingnya ? Lima rebuan lima rebuan !" ujar seorang kuli sambil membuka topinya dan ngumpulin duit.


"Pereknya lah !" ada yang berteriak. "Gw pasang 50rebu !"

"Anjir yakin amat loe pereknya yang duluan !"


"Anjingnya kali, pereknya udah biasa kita siksa, gak bisa dapet tuh perek kalo gak sambil disiksa ! Butuh semua lobang penuh itu perek !" ujar yang lain melecehkanku.


Sorak sorai keramaianpun semakin seru menjelang maghrib sore itu. Sementara para manusia bersora-sorak, makhluk yang lebih rendah dari anjing ini mulai merasakan nikmat-nikmat sakit dari vagina yang dipompa oleh anjing. Nampaknya dalam 3 jam terakhir Tuan Golden sudah memperkosaku 3 kali.


ini sangat merendahkanku, menjadi barang taruhan yang tidak ada harganya dan disoraki dan divideokan oleh berpuluh-puluh Hp saat bersenggama dengan anjing. Sungguh menyedihkan nasibku. Aku rasa memang sepanatsnya aku tidak dengan James. james begitu tampan dan berkelas, aku bahkan lebih rendah dari pelacur dan anjing.


"Awas kalo loe orgasme tanpa ijin !" ada yang berteriak.


"Orgasme aja !!" ada yang teriak.


"T-tuan.... b-bolehkan budak ini....... ooooor---orgasmmmmm" tanyaku mulai tidak tahan lagi dengan permainan tuan Golden.


Sorak sorai terus terdengar sampai akhirnya aku orgasme dan beberapa melampiaskan kemarahannya.

"Goblok Lonte ! siapa yang ijinin loe cum tanpa ijin !" seorang cowok maju dan meludahiku !


"Tunggu gw potong clit loe !" uajr kuli lain yang kalah taruhan sambil meludahiku juga. Sementara itu aku masih terus digenjot oleh Tuan Golden.

Golden mau melakukan pembuahan dan bisa berlangsung 15-25 menit lamanya. PAda tahap ini aku selalu menjerit sejadi-jadinya dan rasa sakit seolah tubuhku ini akan dibelah dari dalam.


"AAAARghhh!!!! tooooolllloooooooongg~~~ AAAARGHHH!!!" aku menjerit-jerit.

"Rusak vagina saya.....rusak.....rusak.... huhuhuhu AAaaaarghhh!!!!" aku terus meracau dalam penderitaanku dan mereka yang melihatku hanya tertawa terbahak-bahak.


"Kayaknya kesakitan banget...."

"Eh gak bisa ditarik loh nih anjing dari perek ini." ketiak seseorang berusaha menarik si anjing karena kasihan padaku. Aku malah makin melolong akrena kesakitan.

"AAAAAAAAAAAAAAAARGHHH!!!!"

"Wah nih perek ngejepitnya kenceng banget. dia suka sama kontol anjing sampe dijepit gt. Emang gak mau pisah nih sama kontol anjing nih perek. " Komentar seorang Kuli melecehkanku.


"Anjing emang ngegedein ujung kontolnya kalo lagi mau ejakulasi, goblok lu ya" ujar yang lain menimpali.

Aku hanya bisa terus menjerit dan menangis dengan mata sayu dan ringgisan menahan sakit sampai akhirnya Tuan Golden selesai dan akhirnya dia mencabut penisnya dari liang vaginaku yang sudah diperkosanya 4 kali hari ini.


Suri dan Tuan F juga ternyata ada di kerumunan. Mereka menghampiriku yang sudah terengah-engah. Suri hanya tersenyum dan mengelaurkan kunci untuk membuka gembok di leherku dengan kasar ia menjambakku dan menarikku kasar sampai nippleclampku yang terkait di paku bawah terlepas dari putingku membuatku menjerit sejadi-jadinya. Berikutnya ia menendang Vaginaku dengan kasar.


"Aaaargh !!!" aku melolong kesakitan ketika Suri menendang vaginaku. membuatku terkejang-kejang dan vaginaku memuntahkan cairan sperma si Tuan golden yang telah memenuhi vaginaku.


Belum puas Suri menendang lagi sampai 7 kali ia menendang dengan kasar. Bahkan beberapa Kuli berbisik "itu lontenya gak mati digituin ?"


Pada tendangan ke tujuh aku hanya mengejang dan tak bersuara dan banyak daerah selangkanganku sudah penuh peju anjing yang keluar dari vaginaku. Suri menjambambak rambutku dan memutarkan diriku agar wajahku kini berada diatas tumpahan sperma anjing yang berasal dari vaginaku.

"Jilat sampai bersih !" bisiknya. "Kalo gak abis gw bawa loe seakrang ke kebun binatang !" ujarnya menyemangatiku.


Aku dengan lemah menjulurkan lidahku. menelan harga diriku yang sudah sangat rendah dan mulai menjilati sperma di beton jalan. INi sudah sangat menjijikan dan mengerikan dan aku sudah sangat keletihan. Aku berharap aku mati saja saat itu.


"Terus jilat !" ujar para Kuli.

"kasian yah..."

"Jijik ya..."


aku akhirnya menjilatinya hingga cukup bersih dan menelan semuanya. Aku hanya berharap aku tidak muntah. "Makasih....nona Suri... makasih nona Suri...." aku berkomat kamit sambil menangis.


Suara tawa dan riuh terdengar, tapi semuanya terdengar seperti buram dalam telingaku. Pandanganku pelan-pelan kembali dan suara-sura riuh itu lama-lama menjadi semakin jelas.

"Ada yang mau pake dia malam ini ?"


"Jijik ah bekas anjing !"

"Kena penyakit nanti !"

ujar buruh, buruh. Buruh saja jijik, aku memang tidak pantas untuk james. tau dirilah sedikit Erva, kamu itu cuma sampah gak pantes bersama James yang tampan. Dia sudah coock dengan Lauren. Ini Mugkin karmaku karena tidur dengan pacar sahabatku.


"Ya Udah tolong bapak-bapak bantu bersihin lonte ini ya !" ujar Suri. aku yang sudah keletihan hanya apsrah saat mereka menyeretku dengan kasar dan melemparku ke kamar mandi di lantai 1 gedung itu. mereka menyiramku dan membersihkanku dengan kain pel. Seluruh lubangku diberi sabun dan antiseptic serta dicuci bersih, jari2 kuli mengorek lubang kewanitaanku dan terakhir mereka menggunakan sikat pembersih WC yang baru membersihkanku dengan brutal. Aku ingin menjerit karena mereka memperlakukanku dengan kasar seperti memperlakukan seonggok daging tak bernyawa, tapi aku dalam kondisi yang sangta letih sehingga aku hanya bisa merintih dan menangis.


Terakhir aku hanya ingat Mataku ditutup oleh karung dan sesaat kemudian aku terbangun di apartemenku dalam kondisi telanjang.


Kudengar tuan F dan Suri sedang bercinta di ranjangku. Aku hanya tergeletak di lantai kamarku tanpa pakaian sehelaipun. Kulihat karung penutup wajahku ada di sampingku. Tanganku ternyata masih terikat di punggung. Aku lihat ke arah jamku dan kudapati jam menunjukan pukul Sat 02:00. Oh sekarang sudah hari Sabtu dini hari. aku tertidur sekitar jam 7.  Hampir 7 jam aku beristirahat. Badanku yang tadinya terasa mau mati kini hanya terasa sakit sakit saja. Setidaknya aku tidak merasa akan mati sekarang.


"Oh udah bangun," ujar Suri ketika mereka telah selesai bercinta. "Kamu sange ya liat aku berhubungan sama Tuan F. tapi kamu menjijikan, Tuan F takut kena penyakit kalo sama kamu. Jadi kamu gatelnya sama sekuriti aja ya kayak biasa. Bilang apa ?"


"T-terima kasih nona telah memperlakukan budak ini sesuai tempatnya." uajrku menangis, bahkan aku sekarang masih ahrus diperkosa lagi di apartemenku.


Mereka menutup wajahku dengan karung lalu menggiringku yang telanjang bulat keluar kamar dan memasuki lift.


Jam 2 pagi tidak ada orang yang kami temui di lorong maupun di lift.


Ketika Lift terbuka satpam di basement sepertinya bersorak. "Oh Bos, bawain kita perek biasa ya," ujarnya senang.


Memang hampir sebulan sekali aku diedarkan di antara sekuriti apartemenku, kata Tuan F itu untuk mengingatkan diriku bahwa aku hanyalah budak seks miliknya yang kapanpun bisa ia buang dan campakan.


"Aaargh !!!" aku menjerit sejadi-jadinya saat putingku digigit salah satu sekuriti yang aku tidak tahu namanya. Saat ini aku hanya bisa memohon ampun tapi tidak ada yang mendengarkanku. Baik mulut, anus dan vaginaku semuanya dipenuhi oleh penis para sekuriti. Wajahku masih cukup aman karena dari hidung ke atas semua wajahku tertutup karung yang diikat oleh Suri.


Tuan F dan Suri entah dimana. Sudah satu jam hidupku di tangan para sekuriti apartemenku yang seharusnya melindungiku. yang terjadi aku malah jadi bual-bualan mereka. Penis demu penis dan penghinaan demi penghinaan kudengar merendahkanku.


"Please.... please.... ampun..." ujarku memohon belas kasihan pada mereka di sela-sela mereka yang terus mendorong masuk penis mereka sampai aku merasa tercekik/.


"Ah banyak drama, pecun murahan kayak kamu nurut aja !" bentak salah satu satpam. Ia mencubit putingku dengan kasar.


Selama 2 jam aku mengalami siksaan dan perkosaaan tanpa henti dari apra sekuriti. Mereka juga mempermalukanku dengan memasukan patung jaguar dari mobil jaguar yang terparkir. "Gimana rasanya dimasuki jaguar di memek ?" tanyanya.


"huhuhu sakit tuan...."


"Enak jawaban yang betulnya lonte !" sebuah tampaaran mendarat di wajahku.

"Ini Lonte gw penasaran loh pengen liat wajahnya !" ujarnya. "Cina kafir mana yang bisa dipake kayak gini coba ?"


"Kali matanya juling dan jelek makanya ditutup kalo cantik sih mana mau diginiin." ujar satpam yang laen.


"Kenapa loe berharap ngentotin yang cantik-cantik kayak miss Siska ?" ujar mereka.

"Pengen yang kayak miss Erina ato gak yang kurus dan toge akyak Miss Felly."

"Gw suka yang kayak Miss Anna aja, bohai !"

"Miss Erva juga cantik."


Deg ! aku tertegun namaku disebut.


"Ah iya, miss Erva kadang pake baju seksi banget lagi. Pengen gw entot !" ujar satpam lainnya.


"Miss Mei juga cakep." komentarnya mengomentari wanita lain lagi yang tinggal di apartemen.


"Gw suka Miss Phoeby."

"Ah selera u sih ibu-ibu dan tante-tante !" ejek satpam lain.


Mereka tertawa sambil terus giliran memperkosaku.


"Wah belum juga nih ?" ujar Tuan F dan Suri yang terdenagr suaranya.

"Enak begini, cuma sebulan sekali sih. jadi ya harus dimaksimalkan nih perek !"


mereka semua tertawa dan berbincang bincang, aku masih dioper ke beberapa penis lagi sebelum akhirnya aku dibiarkan bersimpuh di lantai untuk beristirahat sejenak.


Tak lama mereka terdengar suara riuh dan heboh sendiri, entah apa yang terjadi akrena aku sudah terlalu letih dan tak mau tahu.

"Oh jadi gini, mulai seakrang kamu Regi, saya tunjuk pa Regi jadi perwakilan para satpam yang bisa mengontrol Lonte ini."


Suri menarik putingku agar aku kembali berdiri. Aku hanya mengaduh karena kesakitan. Berikutnya tiba-tiba karung penutup kepalaku dibuka.


Aku kaget dan terbelak kaget.

"Miss Erva ?" Sorang sekuriti terkejut melihatku.


Apa yang terjadi ? Hidupku benar-benar telah hancur.

"Nah Lonte Erva ini mulai sekarang setiap hari Senin sampai Kamis boleh kalian pakai dan rentalkan ya. Ini Video pengakuan dan pernyataannya saya bagikan ya pa ke pa Regi." uajr Tuan F.



"Hidupmu sudah berakhir Erva..." bisik Suri kepadaku yang masih melongo karena shock.


"Kamu akan jatuh sampai benar-benar hancur !" bisik Suri lagi


Aku hanya bisa diam berharap ini semua hanya mimpi buruk.



To Be Continue

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...