Senin, 15 Oktober 2018

Penderitaan Veirin si Amoy Menyedihkan 10

Chapter10: Perpisahan

Vei,” tiba-tiba Yun menghardik lamunanku.
Ah ?” aku menyadari pelajaran terakhir telah selesai dan semua orang di kelas sedang bersiapsiap untuk pulang.

Yun adalah perempuan yang sama-sama keturunan chinese. Hampir semua teman-temanku semua keturunan di sekolah ini. Hanya ada sedikit yang bukan Chinese. Berkulit putih dan bertubuh ranjang. Rambut Yun panjang lebih panjang dariku dengan wajah yang agak panjang dan lonjong, mata sipit, tapi tetap terkesan cantik dan bersemangat. Ramputnya dibelah samping dan sangat lurus. Berbeda dengan rambutku yang agak keriting gantung di bagian bawah. Untuk ukuran payudara, payudara Yun lebih kecil dari payudaraku walaupun aku belum pernah melihatnya.

Yun adalah anak yang ceria, dan salah satu sahabatku dimana kita suka menggoda para cowok. Dia banyak bergaul dengan anak-anak SMA dan kuliah dan beberapa kali pergi dengan mereka. Ada juga cowoknya yang sudah kerja yang suka mengajak dia, dan biasanya dia membawaku atau pergi rame-rame. Tapi Yun juga pintar, dia tidak sembarangan mengencani orang-orang yang mengajaknya, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dan pujaan. Berbeda denganku, Yun sangat menjaga cara berpakaiannya. Jika sejak dulu aku selalu memamerkan pakaian dalamku saat hangout secara terang-terangan dengan memakai pakaian transparan atau bolong di dada maka pakaian paling seksi yang pernah Yun gunakan adalah tangtop dan rok mini, bahakan dia jarang menggunakan rok. Dia lebih memilih hot pants ataupun rok selutut.

Besok malem diajak sama temenku anak kuliahan, ada yang udah kerja juga ke mall buat hangout, sambil nonton. Ikut yuk.”
Ceweknya ada siapa aja ?”
Ada gw, lu, trus Vero sama Bella”
Oh…. Gw gimana besok ya, nanti WA aja...” ujarku. Aku tau kemungkinan aku tidak akan bisa pergi seenaknya, skarang ini aku hanya budak dan hari ini hari Jumat. Aku harus pergi ke klub untuk menjadi pelacur semalaman.

Aku ikut berdiri dan bergerak pelan agar rokku tidak tersingkap karena aku tidak menggunakan pakaian dalam sama sekali. Aku berjalan disebelah Yun dan berjalan keluar sekolah. Tidak ada yang tahu bahwa aku tidak menggunakan pakaian dalam setiap hari di sekolah. Setelah 2 minggu menjadi anak SMA di sekolahku ini nampaknya aku akan baik-baik saja. Setidaknya belum ada yang melihat kehinaanku di mall waktu Jess dan Zia menyiksaku habis-habisan.

Gw ke apartemen lu ya, dari kmaren sombong amat sih, gak ngijinin gw ke apartemen lo,” ujar Yun merajuk.
Nanti ! Masih belum beres. Kalo udah beres nanti pasti lu boleh dateng koq.” ujarku panik. Mana mungkin aku membiarkan dia masuk ke sarang kuli sadis yang akan memerkosanya.

Gpp kan gw bisa bantuin beresin biar cept beres jadi gw bisa sering-sering numpang sama minta makan...”
Gada dapur ah,” ujarku berkelit. “Aku harus segera pergi lagi. Ada urusan keluarga.” ujarku agar Yun tidak datang ke apartemen nerakaku.

Ya udah, janji ya nanti kalo udah beres gw mau maen !” ujar Yun
Iya...” ujarku. “Aku duluan ya,” ujarku ketika kami sudah sampai gerbang depan sekolah. Aku berjalan dengan agak buru-buru dan menghindari orang-orang yang cukup banyak di jalanan. Aku memastikan kalau dadaku yang tidak ber-bra tidak bertubrukan dengan siapapun di jalanan, begitu juga dengan rok ku jangan sampai tersingkap.

Aku kembali memasuki kawasan gedung apartemenku dan aku tahu bahwa sebentar lagi enrakaku yang panjang akan dimulai. Vaginaku masih terasa perih dan seluruh tubuhku seolah menjerit kesakitan ingin diberi waktu berbaring istirahat yang sangat panjang.

Aku memantapkan diri memasuki lift melalui lobby. Berjalan ke kamarku dan memasukan kunci ke lubang pintu. Aku membukanya perlahan, mengintip ke dalam dan mendapati kak Sierra dan Somat sedang memperhatikan lemari yang baru terpasang. DI sampingnya Bule dan ketiga kawanannya menemani dan menjelaskan lemari yang telah beres mereka pasang.

Permisi nyonya,” ujarku dengan pandangan yang kuarahkan ke bawah.

Aku hendak masuk tapi aku segera ingat sesuatu bahwa aku tidak boleh berpakaian di dalam kamar ini. Aku melirik sebentar ke arah msitress Sierra dan ia seperti memberikan pandangan menungguku untuk melakukan kesalahan agar dia bisa menyiksaku.

Aku melihat ke sekelilingku. Di lorong memang kosong tapi bagaimana jika ternyata ada yang keluar dari unit dan melihatku sedang membuka pakaianku di depan unitku ?
Tapi jika aku masuk dalam keadaan berpakaian maka hukumanku adalah diikat dalam keadaan telanjang bulat di pintu depan unit agar seluruh lorong tahu semalaman. Pilihanku sangatlah mudah jika memikirkannya. Aku segera membuka vestku dan memperlihatkan payudaraku yang terekspos bebas karena menyembul keluar dari kemejaku yang hanya dikancing 2 kancing di atas saja dan satu kancing di bag bawah. Aku kemudian melepas kemejaku di lorong dan melipatnya dengan rapih sebelum aku melepas rokku dan berlutut dan berjalan dengan lututku memasuki unit apartemen neraka itu. Pakaianku terlipat rapih dan aku pegang seperti membawa bendera. Dan setelah aku masuk aku meletakan pakaianku di sofa dan berjalan dengan lututku mendekati mistressku.

Lonte, Bule dan timnya di sini udeh beres ngerjain perabot apartemen ini dan udah menjaga loe selama ampir 2 minggu. Sana terima kasih sama mereka. Gw mau u ucapin terima kasih dan kasih hadiah perpisahan,” ujar Sierra.

Aku hanya menunduk. Berterima aksih setelah emreka menyiksa dan memperkosaku dan memperlakukanku lebih rendah dari pada binatang ? Yang benar saja. Aku muak dengan kelakukan keempat kuli sok berkuasa yang menyiksaku habis-habisan. Tapi aku hanyalah budak yang ada untuk menyenangkan mistressku.

Aku menundukan kepalaku dan menyembah Bule dengan keningku menyentuh lantai di hadapan Bule. ”tuan terima kasih telah menjaga dan menggunakan budak Veirin sesuai fungsinya. Semoga tuan Bule terus sukses. Adakah yang bisa budak ini lakukan untuk hadiah perpisahan dan ucapan terima kasih ?”

Buke menginjak kepalaku dengan kaki kanannya “Budak tolol…. Isep kontol gw. Trus telen sperma gw,”

Budak ini akan menurut,” ujarku pasrah. Kemudian Bule melepas injakannya dari kepalaku dan berdiri tegak di depanku. Aku menelan semua harga diriku dan dengan tangan bergetar aku membuka resleting celananya dengan tanganku. Menurunkannya dengan lembut dan memelorotkan celana dan celana dalamnya perlahan. Bau amis tercium dan penisnya tergantung bebas di hadapanku. Aku menyentuhnya dan memijatnya dengan hati-hati, kemudian aku mendekatkan mulutku ke arah poenis itu. Baunya semakin menyengat dan rasa jijikku berperang melawan ketakutanku. Aku menutup mataku, menjulurkan lidahku dengan ragu…. Dan mulai menjilati penisnya dan membuka mulutku selebar yang aku bisa dan mulai mengulumnya. Jijik dan terhina rasanya tapi aku harus terbiasa, aku sekarang bukan lagi manusia. Bahkan aku lebih rendah dari anjing piaraan mistress Sierra yang kini menjadi tuanku di rumah.

Ah enaknya sepongan ini perek,” ujar Bule kesenangan. “Non Sierra, bener nih Vei gak boleh kita bawa aja buat ngelayani proyek kita di Kalimantan ?”

Nanti mungkin kalo lagi liburan aku kirim dia ke kalimantan untuk kerja membangun proyek rusun yang akan kalian kerjakan.” ujar kak Sierra
Jangan kelamaan non, proyeknya kan udah ampir beres”
Iya, lagian kita masih ada beberapa tower lagi koq. Kalian ber-4 kan dipanggil ke sini karena kalian rajin dan berprestasi di pembangunan rusun kalimantan, makanya saya dan management mau menghibur kalian dengan membuat proyek renovasi apartemen ini sekalian kalian dapat hiburan kan dari budak saya.” Ujar Sierra

Aku pernah mendengar bahwa mama Jihan ada berkerja sama ingin membangun rusun di kalimantan sejak tahun lalu. Aku sangat ngeri jikalau benar-benar dikirim menjadi pekerja di sana. Aku apsti bukan hanya akan diperkosa 4 orang tapi ada ratusan karyawan dan berbagai shift selama 24 jam.

Iya di sana ada banyak yang bisa puasin nih lonte. Anak-anak di proyek pasti lebih semanget kerja. Ada anjing-anjing penjaga proyek juga lho !” ujar Bule bersemangat.
Wah boleh banget nanti aku kirim nih Lonte ke sana biar dia tau apa yang namanya kerja keras. Bukan cuma ngangkakng dan enak-enakan di klub. Keenakan banget nih pecun kerja kayak gt doank.” ujar kak Sierra merendahkanku.

Oh karena ini perpisahan,” kak Sierra berjalan mengambil ponselku di lipatan bajuku. Ia menyodorkan ponselku kepada tanganku.
Rekam diri kamu sedang mengulum penis Bule,”
aku membelakan mataku. Aku diminta merekam adegan yang sangat memalukan ini di ponselku sendiri.
Kamu gak mengambil dan melakukannya, aku yang akan merekamnya dan langsung live di IG dan kukirimkan videonya ke temen-temenmu. Yun misalnya….” ujar Sierra mengancam,

aku sungguh tak punya pilihan, segera kuambil ponselku dari tangan kak Sierra dan aku mulai merekam diriku yang sedang sibuk mengulum penis Bule. Aku yang seorang dari kalangan atas, sedang mengulum seorang kuli. Entah kenapa air mataku tidak bisa berhenti dan aku merasa sangat sedih dan hina ketika aku melihat wajahku di dalam layar ponselku.

rekam sampai lu nelen sperma dan udahnya buktiin kalo u nelen semua spermanya. Gak lupa ucapin terima kasih dan kirim ke hp Bule buat oleh-oleh. Kalo jelek ya lu ulang lagi aja sampe bagus videonya. Paling lu terlambat kerja trus disiksa abis ama mami Nike”

Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, aku hanya bisa pasrah dan menurut. Hidupku memang sudah hancur-hancuran dan aku tahu bahwa aku akan terus menderita seumur hidupku.

Tidak lama kemudian hentakan penis dimulutku semakin menjadi-jadi dan Bule menyemburkan spermanya ke dalam mulutku. Aku segera merusaha menelan semuanya dan terbatuk-batuk.

Aku memaskikan kamera video selfieku merekamku pada setiap proses memalukan itu. Aku mendekatkan kameranya agar bisa merekam aku yang menelan sperma milik Bule. Kemudian aku menatap layar kamera dan berkata: “terima kasih tuan Bule telah menggunakan Veirin Halim tempat pembuangan sperma ini. Semoga hari tuan menyenangkan dan semakin sukses,” kemudian aku menunduk menghormati kamera di ponselku dan mematikan rekaman.

yah sekarang kirimkan pada Bule,” ujar Sierra memerintahkanku. Aku dengan pasrah mengirimkan video memalukan itu melalui WA untuk Bule, entah dia akan menyebarkannya kemana saja video memalukanku.

berikutnya Aki Badot ! Masih ada tiga lagi yang belum perek… cepet !” ujar kak Sierra.

Aku kembali menghela nafas dan berlutut, kali ini ke Aki Badot. Aku menyembah Aki Badot hingga kepalaku menempel di lantai dan dengan sangat memalukan membuka mulutku, ”Aki terima kasih telah menjaga dan menggunakan budak Veirin sesuai fungsinya. Semoga Aki Badot terus sukses. Adakah yang bisa budak ini lakukan untuk hadiah perpisahan dan ucapan terima kasih ?”

Aki badot meminta vaginaku dan ia menginginkan woman on top. Ia berbaring di atas karpet dan aku dengan kehinaaannya membuka celana Aki badot dan memijat penisnya serta mengoralnya agar penisnya Aki Badot mengencang. Setelah penisnya mengencang aku mulai memposisikan diriku di atas ki badot. Kedua kakiku dilebarkan berpijak melengkahi Aki badot. Selangkanganku berada diatas penis ki Badot yang sudah mengacung ke atas.
Mulai rekamanmu !” perintah Aki Badot saat aku hendak menungganginya. Aku sungguh merasa malu dan terhina saat itu juga. Kak Sierra dengan berbaik hati menyerahkan ponselku. “Bilang nama kamu dan puji-puji saya sebelum ngewe. Bilangnya ngewe ya…. Awas kalo pake kata lain.”

Aku segera menyalakan kamraku dan mengarahkan kamera selfienya ke seorang gadis telanjang yang terlihat begitu hina di layar. “Saya Veirin Halim, saya adalah budak seks yang bebas dipergunakan oleh siapapun. Hari ini saya akan ngewe dengan Aki Badot yang perkasa, terima kasih kepada Aki Badot yang telah menggunakan tempat pembuangan sperma ini.”
Aku hampir menangis mengatakannya, rasanya sangat terhina dan malu sekali. Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi, aku hanya menelan harga diriku dan turun membiarkan vaginaku ditusuk oleh penis Aki badot dan masih dalam keadaan selfie, aku menggenjotkan diriku melakukan permainana seks yang memalukan. Tangan Aki Badot langsung menyambar payu daraku dan memainkannya serta memelintir putingnya dengan kasar. Katanya jika aku disakiti maka vaginaku makin nikmat karena menegang. Aku hanya pasrah melihat diriku yang sudah sangat menjijikan terekam di ponselku sendiri dengan aku sebagai pelaku perekamannya. Entah serendah apa diriku sekarang.

“kamu tau kalo kamu tadi bilang kata ‘saya’ di video ?” tanya Bule sambil mengelus daguku dengan tongkat cane yang ia tiba-tiba sudah pegang.
Aku segera menyadarinya bahwa aku sudah tidak boleh lagi menggunakan kata ganti manusia untuk diriku. Celaka aku pasti akan dihuk---

“CTAR !”
pukulan cane rotan dari Bule segera menghantam punggungku dengan sadis.

“Baru semalam kamu minta ampun dan janji gakan menggunakan kata “saya” lagi, sekarang kamu gunakan ? Kamu tolol banget ya” Bule segera mengayunkan cane rotannya, segera Aki Badot meninggalkan cengkramannya pada kedua putingku dan sekejap kemudian rasa perih menyambar putingku karena dicambuk oleh rotan Bule sementara aku masih menggenjot penis Aki Badot.

Aku masih terekam selfie dan rasanya sangat menyedihkan dan memalukan.

“Rekam terus ! Bilang kalo kamu pantas mendapatkannya dan rendahkan dirimu, kamu akan terus dicambuk dengan rotan sampai Aki Badot orgasme,” ujar kak Sierra

“Veirin Halim ini memang patut dicambuki dan dihukum tanpa ampun. Veirin Halim ini lebih rendah dari anjing,”
“Ctar!” sebuah pukulan menghantam payudaraku lagi, bekas merah horisontal membekas di kedua payudaraku. Aku hampir menjatuhkan ponsel selfieku, tapi aku kembali memperbaiki posisinya dan menahan rasa hina dan sakitnya.

Terima kasih telah menghukum….. anjing lacur ini… gak akan lagi bilang “saya”…..terima kasih tuan… Terima kasih telah menghukum pelacur ini ... Terima kasih telah menghukum lonte ini… Terima kasih telah menghukum kondom bekas ini...” ujarku terus menerus merendahkan diriku agar mendapat belas kasihan dari Bule. Aku benar-benar sudah sangat rendah, jika orang melihat video selfieku, maka mereka akan melihat gadis freak yang sangat menjijikan tanpa self respect.

Terima kasih telah menghukum tempat penampungan sperma ini…. Terima kasih telah menghukum budak seks ini… Terima kasih telah menghukum toilet peju ini…. ”
Terima kasih telah menghukum lubang pemuas nafsu ini…. Terima kasih telah menghukum si penelan sperma ini… Terima kasih telah menghukum si pengemut penis ini…. Terima kasih telah menghukum lubang pemuas nafsu gratisan ini…. Terima kasih telah menghukum babi hina ini…. Terima kasih telah menghukum pelacur paling murah ini… Terima kasih telah menghukum lonte gratisan ini… Terima kasih telah menghukum….anjing…..” aku terus meracau selama Bule terus mencambukan cane-nya ke payudara dan ke punggungku secara bergantian dan brutal. Sesekali ia memukul tanganku jika HP Selfieku sudah tidak mengarah ke mukaku. Aku sendiri didera komplikasi perasaan hina, malu, sakit, dan terangsang. Vaginaku masih sibuk bergerak naik turun memuaskan penis Aki Badot.

Ketika Aki Badot menyemburkan spermanya, aku sudah meracau tidak jelas berterima kasih karena telah menghukum diriku yang kuganti dengan kata hinaan. Bule menarik rambutku, mencabut vaginaku yang dipenuhi oleh sperma Aki Badot.
Bersihin !” perintahnya padaku. Aku hanya bisa pasrah dan merangkak lalu menjilati bekas-bekas sperma di penis Aki Badot sampai bersih kemudian aku dipaksa menjilati semua sperma yang berceceran di lantai. Sungguh sangat memalukan. Semuanya terekam jelas dalam kamera selfieku yang kemudian harus kukirimkan ke Aki Badot.

Baru 2 orang dan amsih ada 2 jahanam lagi yang harus kulayani, dan Edo adalah yang paling sadis dalam menyiksa. Sekarang aku harus menuju Dedeh dengan badan sudah penuh garis-garis merah bekas pukulan.

Aku kembali menghela nafas dan berlutut, kali ini ke Dedeh. Aku menyembah Dedeh hingga kepalaku menempel di lantai dan dengan sangat memalukan membuka mulutku untuk ketigakalinya, ”Tuan terima kasih telah menjaga dan menggunakan budak Veirin sesuai fungsinya. Semoga Tuan Dedeh terus sukses. Adakah yang bisa budak ini lakukan untuk hadiah perpisahan dan ucapan terima kasih ?”

Dedeh meminta anal sex dariku, tidak banyak yang terjadi kali ini hanya aku merekam diriku sedang disodomi oleh Dedeh. Aku menungging dan Dedeh menggagahiku dari belakang. Aku menjerit-jerit kesakitan tapi nampaknya mereka hanya menikmati jeritanku seperti lagu.

Setelah selesai menampung sperma Dedeh di anusku, kini aku kembali untuk keempat kalinya berlutut dan merangkak serta menyembah, kali ini kepada Edoh. ”Tuan terima kasih telah menjaga dan menggunakan budak Veirin sesuai fungsinya. Semoga Tuan Edo terus sukses. Adakah yang bisa budak ini lakukan untuk hadiah perpisahan dan ucapan terima kasih ?”

Edo menginjak kepalaku “Lonte, loe sekarang ambil gantungan rok di kamar mistress loe dan bawa ke sini,” ujarnya.

I-Iya tuan,” ujarku. Kemudian Edo menurunkan kakinya dari kepalaku dan membiarkanku merangkak ke kamar kakakku untuk mengambil gantungan rok, sebntuknya sama percis dengan gantungan baju biasa namun memiliki dua pencapit di bawahnya. Aku tahu bahwa kedua pencapit ini nantinya akan mengigit habis kedua putingku dan menyiksaku. Tapi aku hanya bisa pasrah. Aku mengugut pengait dari gantungan tersebut dan kembali merangkak seperti anjing ke hadapan tuan Edo di ruang tengah.

Lonte, mulai rekamanmu. Bilang ke kamera kalo loe lagu dihukum dan akan melakukan apa aja karena loe emang tolol dan rendahan. Jepit tuh gantungan rok tersebut ke putting loe, trus loe merangkak kayak anjing, ambil ember di wc. Isi pake aer embernya. Kaitin ke gantungan rok loe yang udah dijepitin ke putting. Trus loe berlutut dan berjalan pake lutut sambil rekam diri loe menuhin tuh ember pake jepitan baju. Trus bawa ke sini,” ujar Edoh

Aku kembali menyalakan selfie kamera untuk merekam kehinaanku. “Budak hina Veirin Halim ini sedang akan menjalani hukuman karena dia memang tolol dan rendahan. Lonte ini memang sudah sepatutnya diperlakukan seperti ini,” ujarku sambi dengan ragu membuka penjepit rok dan mendekatkannya ke putting kananku. Tangan Kiriku memegang ponsel untuk merekam kehinaan ini. Aku sangat ragu-ragu dan tidak mau merasakan sakit tapi aku tidak memiliki pilihan lain. Aku ahanyalah budak yang pada akhirnya akan tetap merasakan apa yang diperintahkan tuanku kepadaku.
Aku menutup mataku berusaha menenangkan diriku yang sangat tegang dan melepaskan jariku yang membuka jepitan serta membiarkan jepitan tersebut mengigit keras putting kananku Aku mengaduh kesakitan tapi tidak ada yang peduli, mereka malah semaki menikmatinya.

Aku menangis dan mengaduh karena kesakitan tapi aku hanya budak dan mereka tidak peduli. “Cepet satu lagi !” ujar Edo sambil mencambukku dengan cane yang ia ambil dari Bule.

Aku dengan pasrah menjepitkan jepitan satu lagi ke putting kiriku dan menikmati rasa sakit yang sangat menyiksa itu. Perasaanku campur aduk saat itu, rasa sakit, pedih, malu dan terhina seperti bercampur aduk. Edo kemudian memberi siyarat agar aku berterima kasih. Aku semakin sedih dan air mataku terus mengalir dan aku mulai terisak “Te..Terima kasih tuan telah mendisiplinkan budaknya dengan cara yang keja. Budak ini memang pantas diperlakukan seperti ini.” ujarku.
Karena loe lama, loe dapat hukuman tambahan. Masukin sikat pembersih kloset kesayangan loe itu ke dalem vagina loe.” perintah Edo sadis.
I-iya tuan” ujarku sambil menangis membayangkan siksaan yang akan kulakukan pada diriku sendiri. Sungguh rendah dan hina sekali aku.
Kemudian aku merangkak seperti anjing. Tangan kananku kini sambil merangkak dan sambil merekam selfie video. Mungkin penonton akan pusing melihatnya karena sangat bergoyang.

Aku kemudian merangkak sampai ke kamar mandi. Di kamr mandi kutemukan ada sebuah ember alumunium. Kukaitkan ember alumunium itu ke pengait yang ada di gantungan rok yang menyiksa putingku. Kemudian kuisi dengan air dan putingku seperti ditarik mau lepas. Karena embernya termasuk kecil, mungkin air di dalamnya pun tidak sampai 1 liter tapi tetap saja berat dan menyiksa putingku. Aku kemudian berjalan dengan lutut menuju kloset dan mengambil sikat pembersih kloset.

Aku menghadap kamera dan berkata, “Budak ini telah ragu-ragu dalam menyiksa dirinya sehingga ia pantas untuk dihukum. Semoga tuan mengampuni budak pembuangan peju ini.” Aku kemudian memasukan sikat itu ke dalam vaginaku, sangat sulit memasukan sikat kasar ke dalam vagina, rasanya seperti diriku dibelah tapi nama juga hukuman, aku hanya pasrah menjalaninya dan ini memang bukan pertama kalinya sikat wc dimasukan ke dalam vaginaku. Ini menjadi memalukan dan menyedihkan karena biasanya aku tak berdaya ketika mereka melakukannya, bukan aku melakukannya dengan tanganku sendiri dan merekamnya seolah aku ini freak. Aku memaksakan tanganku untuk terus menyakiti lubang vaginaku dengan mendorongnya keras sampai seluruh sikatnya masuk meski jeritanku menggema berkali-kali dari toilet. Kudengar Bule dan kawanannya tertawa puas di ruang tengah.

Aku meraung dna mejerit kesakitan berkali-kali sampai akhirnya sikat kloset tersebut masuk sepenuhnya kedalam vaginaku. Aku Kemudian berlutut dan berjalan dengan kedua putingku terjepit gantungan dan membawa seember kecil air, sedangkan vaginaku dipenuhi sikat kloset.

Berjalan dengan keadaan itu sangat sulit, setiap langkah seperti neraka. Gesekan sikat kasar di dalam vagina, beratnya air yang menarik kedua putingku yang terasa akan sobek. Aku menangis dan air mataku tidak bisa berhenti mengalir. Bibirku terus meringgis dan aku terus menerus menggeram kecil menahan rasa sakit. Kadang jika gerakanku salah aku akan menjerit teriak karena rasa sakit yang menyerangku. Satu langkah demi satu langkah aku lewati dalam penderitaan. Aku melihat seorang gadis tanpa harga diri yang menjijikan di layar ponselku.

Aku berjalan dengan berlutut sampai kembali ke ruang tengah dan mendapati diriku dihadapan tuan Edo. “Bagus ! Sekarang loe ke teras depan, lalu ambil semua jepitan jemuran dan taro di ember loe lalu balik lagi ke sini”
Iya tuan” aku hanya kembali pasrah kali ini aku akan ke teras dan meresikokan ada yang melihatku dalam keadaan sangat memalukan di teras dan memunguti jepitan baju dan memasukannya ke dalam ember alumuniumku.

Aku membuka pintu teras dan udara panas jakarta kembali terasa. Tapi karena lantai apartemenku di lantai 20 maka anginnya cukup kencang walau anginnyapun terasa panas. Aku tidak berani melihat apakah ada yang melihatku atau tidak. Aku segera mungkin emngumpulkan jepitan jemuran yang berceceran di lantai teras dan memasukannya satu persatu sementara para penyiksaku memperhatikannya dari pintu kaca.

Setelah selesai mengumpulkan hampir 100 jepitan aku kembali berlutut masuk dan menghadap penyiksaku.

Pasang semua jepitan di sekujur tubuh loe, kasih tau ke kamera kenapa loe pantes mendapatkan ini semua.”

Aku hanya berpikir bahwa aku sekarang hanyalah objek seks dan bukan manusia, lebih baik aku melakukan apapun yang mereka minta. Aku mengarahkan kamera ponsel selfie pada detil tubuhku lalu terakhir fokus ke wajah sampai ke pinggang, “Budak hina ini akan menyiksa dirinya tanpa alasan yang pasti, hanya untuk….ah…. kesenangan tuannya ….. argh…. karena budak aaah... Veirin Halim ini ….eargh…. tidak butuh alasan aaah untuk disiksa. Aahhh….. hhhh….hhh…. Alasan untuk aargh menyenangkan orang lain aah…..sudah menjadi alasan bagi Veirin Halim aaarghhh untuk disiksa...ach..., dipermalukan… arghhh dan diperkosa. Aarghhh hhhh hhhh Terima kasih aaarghh tuan Edo aaaah telah menggunakan aaah Veirin Halim uuh…. seperti semestinya.” Aku mengatakan itu sambil menjepitkan satu demi satu penjepit ke sekujur tubuhku. Aku terus merekan diriku, Payudaraku sudah dipenuhi jepitan baju dan berikutnya aku menjepitnya disekujur tubuhku menahan rasa sakit dan hina.

Terakhir aku berlutut dengan sangat menyedihkan. Kulihat di layar ponselku ada seorang Veirin Halim dengan versi yang sangat menyedihkan. Kedua putting terjepit gantungan rok yang terkait pada ember alumunium. Sekujur tubuh penuh dengan jepitan baju dan vagina yang tertusuk oleh sikat pembersih kloset.

Pemalukan dirimu di kamera !” perintah kak Siera yang juga sambil merekamku dengan kameranya.

Tuan dan Nyonya skearang bisa melihat bahwa budak Veirin Halim ini memang pantas diperlakukan seperti ini sehari-hari, semoga tuan dan nyonya menikmati kehinaan ….lonte lacur ini” Aku merekam seluruh detail tubuhku dengan detil agar nanti semua orang yang menonton videoku bisa benar-benar melihat detil kehinaanku. Sungguh sesuatu yang sangat menyedihkan.

Oke….ini belum selesai, nungging sono, gw mau pake pantat loe !” ujar Edo sambil menjambakku berdiri.

Aku berdiri dan Edoh menarik rambutku sambil memasukan penisnya dari belakang. Tangan kananku masih merekam kehinaan itu.
ucapkan terima kasih !” bisik Edo kejam “trus lu tarik satu-satu jepitan di badan loe sambil terima kasih ke gw. Gak boleh u buka mulut jepitnya, tarik sampe lepas satu-satu biar lebih sakit. Trus trakhir tarik juga embernya sampe lepas itu gantungan rok di putting loe. Syukur-syukur putting loe ikutan lepas !” perintahnya dalam bisikan.

Terima kasih tuan telah menggunakan budak hina ini,” ujarku sambil merasakan nyeri yang terjadi di anusku. Sementara vaginaku juga tetap merasakan seperti ditusuk ratusan jarum karena bulu sikat kasar dan kedua utingku terasa hampir putus karena ember berisi air yang bergoyang-goyang tanpa terkendali karena hentakan penis Edo di anusku. Tangan kananku bergetar hebat merekam kehinaanku ini. Wajahku menahan sakit yang luar biasa dan menangis meraung-raung meminta belas kasihan. Tangan kiriku mulai meraba jepitan di tubuhku dan ikut menyiksa diriku sendiri dengan menariknya satu demi satu.

Terima kasih telah menyiksa lonta ini…. Aaaarghh……. Terima kasih telah menggunakan Veirin...Arrrghhhhhhhh ampun….ampun…. Terima kasih….. ” aku terus menerus berterima kasih dan menjerit bergantian sampai akhirnya semua jepitan di tubuhku habis…..

Aku tahu berikutnya adalah ember alumunium. Aku menariknya dengan tangan kiriku dan aku mencoba menariknya sekencang yang aku bisa, rasa sakit menyerang kedua putingku dengan tajam…. Aku menjerit tapi jepitannya tidak kunjung lepas. Aku menarik nafas sambil menikmati rasa sakit yang luar biasa itu. Meringgis dan menangis dan akhirnya aku menariknya sekuat tenaga, kali ini ember tersebut jatuh dan tumpah beserta jepitan yang terlepas dari putingku.

Aku merasakan sakit yang luar biasa, pandanganku putih sekilas dan rasa sakitnya. Aku tidak berani melihat tubuhku karena kupikir putingku telah lepas karena sakit yang luar biasa itu. Bahkan tubuhku bergelinjut karena merasakan endorphine yang menyebar sebagai balasan dari rasa sakit yang liuar biasa. Aku orgasme karena rasa sakit yang tidak wajar….. mereka telah merubahku menjadi orang freak.

Setelah beberapa saat aku melihat kedua putingku masih menempel pada dadaku, hanya penuh lecet dan sedikit berdarah.

Makasih lonte !” ujar Edo yang segera mendorongku, mencabut penisnya dan dengan kasar dia memutar tubuhku, memaksaku berlutut dan menerima sperma yang keluar dari penisnya yang berkedut ke mukaku.

crot….crot….”

Wajahku dalam sekejap ditembaki oleh sperma Edo yang kental.
nih nikmatin peju gw” ujar Edo menghinaku.

Loe laporan dulu hasilnya ke kamera loe dan cabut tuh sikat dari memek kegatelan loe. Jangan coba-coba hapus tuh sperma dari muka lonte loe.”

Ponselku telah lepas dari genggamanku meski masih merekam ke langit-langit. Aku merangkak dan mengambil ponselku. Ku arahkan kamera selfienya ke wajahku yang penuh sperma.

T-terima kasih telah menggunakan lonte ini…..” ujarku ke kamera. Kemudian aku mengarahkan kameranya ke selangkanganku ketika aku berteriak karena aku mencabut sikat kloset yang kini dipenuhi cairan cintaku.

Terima kasih tuan dan nyonya mau meluangkan waktunya untuk menonton penyiksaan seongok daging yang tidak ada nilainya ini.” aku kembali berkata pada ponselku sebelum mematikan rekaman panjangku itu.

Aku langsung terjatuh dan terbaring di lantai dengan tubuh sangat lemah. Aku merasa seluruh tubuhku sakit dan ngilu. Kemarin malam dan hari ini membuatku tidak ingin bangun lagi. Aku sangat kecapekan dan ingin tidur, tapi aku tahu hari masih panjang. Aku masih harus melacur malam ini di club.

Bangun lacur,” kak Sierra menendang-nendang payudaraku dengan sepatunya, tidak terlalu keras tapi tetap aku merasakan rasa sakit.
Walaupun aku sangat tidak ingin bangun tapi aku hanyalah budak, ”i-iya nona,” ujarku berusaha kembali berlutut di hadpaan mistressku.

Kirimin semua video tadi ke aku, ke Safira, ke para pembantu di rumah, dan kepada Jess dan Zia juga. Sertakan caption yang menarik ya untuk mereka.” ujar kak Sierra menambahkan horrorku.

Aku langsung menangis dan menyembah kak Sierra, “kak… ampuni aku…. Jangan…. Jangan…. Suruh aku menyebar video itu…. Aku mohon….” bagaimana mungkin aku diharuskan menyebarkan video kehinaanku. Belum cukupkah mereka memaksaku merekam dan menyiksa diriku ? Kini aku harus menyebarkannya juga dengan sukarela.

Diam !” kak Sierra menedang dadaku dengan kasar membuatku terpelanting. ”Karena loe membantah, gw akan mengirimkan video loe ke Yun biar semua satu sekolah tau !” ancam kak Sierra
Jangan kak… akan lakukan apapun...”
Kesalahan ke dua… loe berani-beraninya pake kata ganti ‘aku’ ? Tolol banget sih loe, baru aja loe disiksa karena itu. Sekarang udah salah lagi. Loe siap-siap aja kena hukuman !” tanya kak Sierra memperingati aku. Celaka….

Aku benar-benar sudah habis.

Budak ini mohon…. Biarkan budak ini menyebarkan video lonte hina Veirin halim ini. Mohon jangan libatkan Yun.” aku memohon pada kakak tiriku yang sadis.

Ya sudah….lakukan !” ujar Sierra. “Gw mau semua caption yang loe kirim bersifat personal. Kalo loe cukup hina, gw gakan sebar video-video loe selama ini yang ada di hp gw ke Yun. Kalo gak… siap-siap aja, bukan cuma Yun, gw kirim dan sebar di internet biar semua orang tau seberapa lacurnya si pengemut kontol anjing Veirin.”

Terima kasih untuk kemurahan hati nona Sierra, sungguh budak tolol macam hamba tidak pantas menerimanya.” ujarku merendahkan diriku sambil cepat-cepat mengambil ponselku dan mengirimkan video hinaku kepada list yang disebutkan kak Sierra.

Kepada kak Sierra :
Silahkan Mistress Sierra menikmati video budak hina yang membuat malu keluarga ini menerima hukumannya. Terima kasih telah menggunakan tubuh lacur hamba ini sesuai fungsinya. Silahkan mistress terus mempergunakan tubuh hamba ini sesuai kebahagiaannya karena budak ini hanyalah seonggok daging tidak berguna.

Kepada Safira :
Mohon ampuni mainan lacurmu yang habis dipermalukan dan disiksa oleh kuli-kuli bangunan. Mohon nona Safira tidak membuang mainan tidak berguna ini. Ijinkan mainanmu ini untuk terus melayani nosa Safira sampai nona Safira puas.

Kepada Jess :
Semoga video ini menjadi hiburan tersendiri untuk nona Jess dan membuat hari nona Jess indah. Budak hina Veirin Halim si pelacur yang pernah mencoba merebut kekasih nona Jess ini kini menerima karmanya dan menjadi bulan-bulanan kuli dan dipermalukan serta dihukum seara memalukan. Semoga nona Jess terhibur dengan video ini.

Kepada Zia :
Untuk nona Zia yang cantik, peneritaan anjing Veirin ini semoga bisa menghibur nona Zia untuk terus meleccehkan si terhina Veirin ke depannya.

Kepada Ichsan
Kondom bekas pakai bernama Veirin ini harap tidak mengganggu tuan Ichsan dan meminta perhatian tuan Ichsan untuk menikmati video penyiksaan yang dialami oleh kondom bekas bernama Veirin ini.

Kepada Somat
Semoga tuan Somat belum melupakan tempat pembuangan peju ini. Silahkan tuan menikmati bagaimana para kuli memperlakukan tempat pembuangan peju ini.

Kepada Bi Ani
Budak rendahan yang telah menyusahkan bi Ani dalam jangka waktu yang lama ini kini terkena karmanya dan ditindas oleh para kuli bangunan. Bi Ani semoga terhibur atas karma yang telah menimpa Veirin si anak jalang.

Kepada Yanti
Anjing hina kafir ini mengirimkan video bagaimana ia diperlakukan seharusnya. Mohon nona Yanti boleh membagikan anjing ini kepada teman-temannya juga seperti pada Video jika anjing ini pulang ke rumah.

Kepada Santi
Objek penderita ini berharap nona Santi mendapatkan isnnpirasi untuk menyiksa objek penderita yang bernama Veirin lacur ini kedepannya.

Kepada Bule
Terima kasih kepada tuan Bule yang telah menyiksa budak ini selama hampir 2 minggu Semoga video-video kado perpisahan ini menjadi kenangan tak terlupakan. Budak lacur ini tidak akan lupa bagaimana ia harus meminum air kencing tuan dan melayani tuan sepanjang hari.

Kepada Aki Badot
Terima kasih, semoga kenang-kenangan buat Aki Badot ini akan mengingatkan Aki akan perek murahan ini. Perek murahan ini tidak akan melupakan Aki yang meminta Perek ini menerima gofood dalam keadaan telanjang dan meberikan mereka tips tambahan.

Kepada Dedeh
Terima kasih kepada tuan dedeh yang selalu memaksa budak ini untuk kerja dan terus bekerja. Semoga video ini menjadi kenangan manis untuk tuan dedeh. Budak ini tidak akan lupa bagaimana ia harus membersihkan seluruh rumah dengan dadanya sembari dicambuk dan diludahi.

Kepada Edo
terima kasih untuk semua rasa sakit sebagai bentuk kedisipilinan yang tuan Edo berikan untuk budak tidak berguna ini. Semua didikan dan rasa sakit tuan akan selalu hamba ingat. Semoga video ini menghibur dan menjadi kenangan manis untuk tuan.

Kepada mami Nike
Mami, budak tidak berguna ini memohon maaf karena akan datang terlambat ke tempat kerja. Budak ini harus menerima hukuman terlebih dahulu seperti yang terantum di dalam video. Mohon mami Nike menghukum pekerja yang datang terlambat ini dengan berat dan tanpa belas kasihan.

Selesai aku mengirimkan keempat Video memalukanku aku segera melaporkannya kepada mistressku. Kak Sierra hanya melihatnya dan manggut-manggut. “Yah lumayan untuk pelacur gak punya otak seperti loe”

Terima kasih mistresss” ujarku bersyukur bahwa dia sudah mengurungkan niatnya mengirimklan video-videoku ke Yun.

Bule dan ketiga temannya segera pamit dan mereka keluar dari unit apartemenku untuk kembali bekerja di Kalimantan. Mereka mungkin ke bandara dan mereka asyik dengan ponsel mereka. Nampaknya mereka sedang menyebarkan screenshoot foto-fotoku dan videoku kepada teman-temannya.

Aku hanya bisa meratapi harga diri dan amsa depanku yang sudah tak ada harapan lagi.

Loe sekarang pergi kerja sana. Gw gak mau loe hapus bekas sperma Edo di muka loe. Biar aja biar semua liat betapa hinanya loe. Trus loe gak gw ijinin pake baju biar loe inget kalo loe tuh bukan manusia. Loe cuma hewan dan hewan gak pake baju.” ujar kak Sierra dengan saura yang lembut membuatku merinding ketakutan, “Tapi gw juga gak mau loe ditangkep jadi dah gw buatin baju nih buat loe.” dengan nada sok manis ia menatapku dan kemudian dalam sekejap ia membentakku ”Loe pake ini !”



Sierra memakaikanku sebuah pakaian dari koran bekas yang sedikit dirapatkan menggunakan benang wol murahan berwarna merah dan solatip. Belahan dadaku benar-benar terbuka dan hanya berhiaskan wol. Aku juga harus berhati-hati karena wol tersebut bisa saja merobek kertas koran dan melanjangiku seketika jika aku kurang hati-hati. Aku benar-benar terhina dengan pakaian koran itu. Benar-benar mencolok dan orang dengan mudah bisa menelanjangiku seperti merobek koran. Aku takut dan jantungku berdegup kencang, bagaimana mungkin aku bisa pergi menggunakan busway ataupun ojek dengan pakaian seperti ini ?

Aku menyerah aku hanya bisa mengucapkan “terima kasih mistress.” Aku menggunakan kalung anjing merahku, stiletto merah tinggi, tas selempang kecil berisi handphone dan dompet, pakaian dari koran tanpa pakaian dalam sama sekali dan sisa-sisa sperma Edo yang mengering di wajah dan rambutku. Bau amis sperma dan kehinaan ini yang akan menemaniku untuk pergi kerja. Aku tidak tahu apakah aku bisa ke tempat kerjaku di klub dan melacur, atau bahkan aku sudah diperkosa dan diculik dan berakhir sebagai mayat. Tapi aku hanya budak. Aku hanya bisa berlutut dan menunduk serta menyembah Sierra lalu aku keluar dari unit apartemenku membawa dompetku dan ponselku ke tempat kerja.

Aku membuka lift dan aku mendapati 3 orang pria yang memandangku dengan kaget karena pakaianku. Perjalanan penuh kehinaan ini nampaknya masih sangat panjang dan akan sangat memalukan.


-----------------------------------------------------

Maaf karena budak ini lamban dalam mengupdate cerita ini. Mungkin update selanjutnya akan agak lama karena ada beberapa fantasy tentangku yang ingin kutulis sebelum melanjutkan Veirin the Series. Tapi aku janji sebelum akhir tahun tentunya sudah akan mencapai Chaptr 12.

Untuk pergi bersamaku, akan aku update di tengah November. Bagi yang mau bikin itenary, silahkan dikirimkan kepadaku. --- program menyiksa Erva dalam travel tidak diipungut biaya apapun, tolong hati-hati jika ada yang mengatasnamakan aku dan meminta uang. 

Jumat, 05 Oktober 2018

Oktober Kerontang

Salam kepada para master dan mistress semua,

maafkan budak tidak berguna yang masih belum bisa melanjutkan cerita Veirin. Selain dari kemarin amsih belum ada kesempatan untuk menulis karena begitu banyak kegiatan dan pekerjaan, aku masih sulit menemukan sesuatu yang wah untuk cerita selanjutnya karena chapter selanjutnya agak boring dan masih perlu dipermak.

Seperti yang kalian ektahui bahwa taun ini kondisi ekonomi memburuk agak lumayan parah bagi banyak industr. (nggak, aku gak minta sumbangan koq) dan ini berkendala ke pekerjaanku dimana client-clientku semua sedang stress-stressnya karena mendekati akhir taun tapi target omset masih nampak jauh dari target seharusnya. Sebagai konsultan mereka aku cukup stress dan di urusan ini sungguh gak bisa kalo gagal silahkan cambuk dan perkosa saya semaunya sebagai hukuman. Alangkah mudahnya hidup ini kalo kegagalan bisa diselesaikan dengan membuka baju dan menjadi sex slave. Sayangnya ini berpengaruh pada reputasi perusahaan, dan banyak hal lainnya.

Kondisi ekonomi ini sungguh membuat aku pusing.

Mungkin karena itu aku seneng jadi slave aja kali ya, dengan menjadi slave gak usah mikirin tanggung jawab apa-apa, apapun hanya tinggal menuruti perkataan master / mistress... disiksa dan digunakan sebagai objek. Tidak perlu lagi mikirin gengsi, dignity, masa depan, dll.....

Well..... semoga saja balada stress dan pekerjaan ini bisa segera berakhir biar aku ada waktu sedikit untuk berfantsy dan menulis cerita yang menghibur tuan dan nyonya sekalian.

Dari Budak Kalian

Erva Liong

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...