Minggu, 22 Juli 2018

Penderitaan Veirin si Amoy Menyedihkan 08

Chapter 8
Persiapan Sekolah

Hari minggu ini adalah hari terakhir liburan. Setelah aku tersiksa tergantung terbalik semalaman, kini kak Sierra akan mengajakku ke salah satu apartemen yang dimiliki keluarga dekat sekolahku. Ayahku dulu memang menyiapkan apartemen itu untuk aku dan Safira jika sudah SMA. Aku akan tinggal di apartemen itu dan mungkin aku akan jauh setidaknya dari kedua saudari tiri jahatku dan para pembantu serta supirku yang tidak henti-hentinya memperkosaku. Setidaknya itulah yang kuinginkan.

Seperti biasanya aku dibangunkan bi Ani dini hari kemudian diturunkan dengan kasar dari gantunganku. Kemudian aku mencuci mobil Camry hitam kak Sierra sambil dikerjai kedua supirku. Setelah selesai mencuci mobil, kedua supirku menggunakanku dan seperti biasanya, mereka memberikanku sarapan sperma mereka. Setelah itu aku dimandikan Bi Ani dan membantunya menyiapkan sarapan bagi Safira dan Sierra serta Brutus.
Aku kembali menjadi piring Brutus pagi itu. Dan tidak ada sarapan tambahan selain sperma kedua supirku hari itu.
Kemudian aku mencuci piring dan diriku yang terasa amis karena daging-daging mentah ditehidangkan di tubuhku untuk sarapan Brutus. Masih dalam keadaan telanjang namun sudah kering, aku masuk kembali ke kamar lamaku dan mendapati kak Sierra memasukan beberapa barang ke sebuah koper kecil di kamar lamaku. Tuan Brutus sedang berleha-leha di ranjangku.

“Besok kamu sudah mulai masuk sekolah, jadi hari ini aku akan mengantarmu ke apartemen. Kenakan baju ini !”
Ujarnya melempar pakaian kepadaku. Aku mengenali kaos dan rok mini yang ia lemparkan kepadaku. Ini adalah salah satu kaos putih favoritku. Kaos ini memiliki sobekan yang di-design cukup besar di daerah dada untuk memamerkan bra. Aku sering menggunakan kaos ini dengan tambahan bra tentunya di dalamnya. Memadukannya dengan rok, rok mini, hotpants.

Tapi dalam kondisiku yang tidak diperbolehkan menggunakan pakaian dalam, berarti kaos ini akan memarkan kedua payudaraku secara frontal jika aku menggunakannya. Bukannya aku tidak bersyukur aku bisa berpakaian tapi dengan pakaian seperti ini….






“Cepat pake !” bentak Sierra. “Kita akan pergi ke apartemen lu”.
“Tapi mistress….” ujarku “Payudara saya akan terekspos”
“Lu anjing aja banyak omong. Mo dada lu keliatan, mo memek lu keliatan, anjing bugil biasanya. Lu mau pake apa kaga ? ato kayaknya lu lebih suka bugil ?”
“Hamba akan pakai….hamba akan pakai” ujarku buru-buru. Dari pada telanjang sepenuhnya, memamerkan kedua buahdada masih jauh lebih baik.
Segera kukenakan pakaian yang memamerkan buah dadaku itu. Rasanya sangat aneh menggunakan baju ini tanpa menggunakan pakaian dalam. Aku merasa sangat murahan dan memalukan. Belum lagi roknya sangat pendek dan belahannya sangat tinggi memperlihatkan pahaku yang tidak bercelana dalam. Aku tahu ini akan menjadi perjalanan yang menyiksa.

Koper yang diberikannya adalah koper kecil samsonite berwarna pink salem yang sering kugunakan. Kak Sierra juga mengikat kedua tanganku di belakang menggunakan borgol sehingga aku sedikit kesulitan menarik gagang kopornya. Aku menarik gagang koper itu dan berjalan mengikuti kak Sierra dibelakangnya. Tak lupa Kak sierra menarik putting kananku memimpin perjalanan dari kamarku menuju mobilnya. Brutus mengikutiku dengan semangat di belakangku, mengajakku berlari-lari.

Aku memasukan koperku ke dalam bagasi mobil. Hari ini aku diijinkan duduk di depan, bukan meringkuk di bagasi mobil. Dengan tangan masih terikat dibelakang, aku duduk di mobil dengan posisi yang tidak nyaman. Di sebelahku Ikhsan menyetir mobil dan aku segera sadar bahwa kedua payudaraku terekpos bebas dan kaca depan sangat transparan. Bahkan kaca kanan dan kiri juga tidak terlalu gelap. Tanganku terikat di belakang sehingga aku tidak bisa menutupi kedua dadaku. Aku menjadi panik dan malu.
“loe bisa diem dan duduk tenang gak sih ?” bentak kak Sierra.
“Tapi...tapi aku malu…..” ujarku sambil menangis.
“Malu ?” kak Sierra tertawa. “Ikhsan buka jendela di samping pelacur ini biar semua orang bisa melihatnya.”
“Baik Non” ujar Ikhsan. Dan dalam sekejap saja kaca di sampingku terbuka mengekspos diriku yang menggunakan kaos putih dengan lubang sobekan besar di dada.
“Ampun nyonya… ampun tuan” ujarku sambil dengan air mata yang terus mengalir.
Aku merasakan bahwa seharusnya aku masuk bagasi saja agar tidak dipermalukan seperti ini. Ini diparadekan telanjang di tengah kota Jakarta. Bagaimana jika ada yang memfoto atau merekamku dan menyebarkannya. Aku malu dan takut sekali sekaligus pasrah karena tidak bisa melakukan apa-apa. Beberapa motor ada yang melewatiku dan melihat ada seorang cewek menahan tangisan dengan buah dada menyembul keluar dari sobekan kaosnya. Aku tidak berani melihat wajah mereka. Aku hanya memalingkan wajahku dan menangis.
Setelah 3 menit yang terasa seperti 3 jam, akhirnya kak Sierra menyuruh Ikhsan menutup kembali kaca di sampingku.
“Makasih Mistress…. Makasih….” ujarku.
“Kalo lu gerak-gerak gak jelas lagi, gw buka lagi kaca lu dan gw minta lu senyum ke semua orang yang lewat di samping lu. Ngerti ?” ancamnya
“Mengerti mistress,” ujarku pasrah. Aku hanya diam dan menutup mataku sambil terisak. Aku sudah benar-benar tidak lagi dianggap manusia. Aku hanyalah objek seks murahan yang bisa dipamerkan sekehendak kak Sierra dan Safira. Setidaknya sebentar lagi aku akan tinggal di apartemen yang jauh dari kak Sierra. Safira mungkin tahun depan akan menyusulku di sana tapi setidaknya aku akan memiliki satu tahun yang jauh dari kedua penyiksaku.

Sekarang aku lebih khawatir dengan bagaimana menuju apartemen dari parkiran. Apartemen yang dimiliki adalah apartemen mediterania I yang dipenuhi banyak orang. Bagaimana cara aku bisa masuk sana dengan sedikit dipamerkan…. Atau kak Sierra ingin memamerkan aku secara brutal di sana. Aku sangat ketakutan dan cemas memikirkannya. ‘bertahanlah Vei, sebentar lagi kamu akan lebih bebas dari penyiksaaan ini’ ujarku pada diriku sendiri. ‘kita akan sekolah, kemudian bekerja dan penyiksaan ini akan segera berakhir’

Setelah 1 jam perjalanan akhirnya kami memasuki kawasan Grogol dan mobil camry hitam masuk ke apartemen Mediterania I dari jalan Tanjung Duren. Mobil kami masuk ke dalam basement. Apartemen ini memang bukan apartemen mewah. Keluargaku memiliki banyak apartemen, beberapa ada yang mewah tapi ini salah satu apartemen yang sudah lama dimiliki oleh keluargaku. Mobil akhirnya parkir dan Sierra membuka pintu disampingku. Aku menjadi panik, “nona… tolong ijinkan saya menutupi buah dada saya,” ujarku memohon dengan mata berkaca-kaca memelas.
Kak Sierra langsung menarik putingku kiriku dengan kasar, “Aaaaahhhh sakit….” ia menariknya sampai aku berdiri keluar dari mobil. Putingku sepertinya sudah sangat habis disiksa olehnya dalam beberapa hari terakhir. Aku menjadi sangat panik di basement parkir karena takut ada yang melihat keadaanku. Berbaju tapi dadaku terekspos dengan bebas.

Berdirilah aku dengan mengekspos buah dadaku di parkiran mediterania di hari minggu pagi. Tidak lupa kedua tanganku terborgol di punggungku. Pada pagi hari pasti di lobby dan tempat berenang akan dipenuhi orang, lift-pun selalu penuh dan mengantri. Dan Kak Sierra menarikku putingku berjalan menuju pintu masuk apartemen. Aku tahu bahwa selalu ada satpam di sana. Dan benar ada seorang satpam yang berdiri di dekat pintu masuk.

Kak Sierra mengeluarkan kartu masuk dan menempelkannya dekat pintu agar pintu terbuka. Aku hanya bisa pasrah sambil air mataku bercucuran saat satpam melihatku memamerkan kedua bongkah payu daraku dengan bebas.
“Wih non Sierra. Jadi ini non yang boleh dipake sama semua satpam ? Lonte amoynya cantik banget.” ujar satpam dengan tanda pengenal bernama Udin menyapa aku dan kak Sierra.
“Oh, pak Udin. Iya ini kenalan dulu.” ujarnya ramah kepada satpam. Pak satpam Udin langsung matanya memandangiku dari ujung kaki hingga ujung kepala, matanya seolah menembus dan menelanjangi aku. Ia juga meantap kedua buah dadaku terus-menerus.

“Nah ini pak Udin yang biasa jaga di sini,” ujar kak Sierra. “kenalin diri kamu Lonte,” ujar kakakku.
“Saya Vei… ”
“Lu apa ? Yang lengkap kalo jelasin ! Lu bisa diapain aja dan gimana caranya kenalan ? Tau diri dan tempat lu donk !”
Aku mengerti apa maksud dari kak Sierra. Aku segera berlutut dan menyembahkan kepalaku sampai ke kaki satpam bernama Udin yang kaget.
“Saya Vei, saya hanyalah budak seks. Saya bebas dipakai dan digilir. Kalo tuan Udin bosan, tuan boleh seret saya ke bawah buat nemenin bapak.”
“Iya sekarang kasih salam !” ujar Sierra. “Salam budak macam kamu adalah mulut ketemu kontol !” ujarnya algi mencemoohku.
Aku hanya pasrah menunduk, “Ijinkan hamba yang hina ini menyalami tuan dengan memberikan oral seks,” ujarku pada satpam itu.
Udin hanya tersenyum, “oh boleh….tapi jangan di sini ya non. Malu kalo keliatan, kita pindah ke tangga darurat yuk” ujarnya membuka sebuah pintu disampingnya. Aku merangkak mengikutinya. Di dalam aku diminta membuka celananya menggunakan mulutku dan mulai menjilati penisnya yang berbulu lebat. Satpam ini keenakan dan aku hanya sampah murahan yang mengisap penisnya sampai ia memuncratkannya di mulutku. Sebgaian pejunya masih tertanam dimulutku,
“jangan muntahin! Atau u akan menyesal !” ujar Sierra. Tahan dimulutmu. Nanti di kamar kamu baru boleh telan.

Aku tersentak kaget mendengarnya. Aku harus menahan cairan amis ini di mulutku sampai nanti di apartemen di lantai 20 ?
“Ucapkan terima kasih !” ujar kak Sierra.

“Theerhimmhaaa khhashhhihhhhh” ujarku agar sperma dimulutku tidak tumpah kemana-kemana. Sekitar mulutku langsung penuh seprma. Dan aroma peju yang tajam menyiksa hidungku dan juga harga diriku.

“Sekarang kamu pilih ! Mau naek lift dalam keadaan seperti ini dan mungkin bertemu orang lain. Atau kamu mau naek tangga tapi kamu telanjang bulat ?’ tanya Kak Sierra menambahkan horror kepadaku. 20 lantai melalui tangga darurat yang jarang bertemu orang tapi telanjang bulat dan menahan sperma di mulutku atau aku menggunaakan lift dan meresikokan aku menjadi terkenal sebagai pelacur Mediterania karena mengulum sperma dan menggunakan baju dengan sobekan tepat di kedua buah dadaku ini.

“Thangga…..” ujarku dengan mulut penuh sperma. Lebih baik aku tersiksa daripada terkenal menjadi pelacur.

“Oh loe pilih telanjang bulat di tangga ya, kalo gitu loe harus pake Lift. Loe gak punya hak pilih, loe itu cuma budak !” ujar Kak Sierra sambil tertawa puas. Ia menekan menarik putting kananku dan menyeretku dari tangga darurat ke lift dan menekan tombolnya. Aku hanya pasrah dan panik. Air mataku terus mengalir dan aku merasa sangat malu dan terhina. Aku menyeret koperku, tanganku masih terborgol di belakang dan pintu lift terbuka. Kosong ! Aku sangat lega sekali memasuki Lift. Aku segera ditarik masuk ke dalam lift. Kak Sierra memastikan aku menghadap pintu Lift dengan membusungkan dadaku seolah memamerkannya.

Adrenalinku berpacu dengan kengerian ini. Bagaimana jika ada yang masuk di B2 ? B1 ? Atau Lobby ?
Aku hanya bisa terdiam meratapi nasibku yang menyedihkan dan dipermalukan.
Pintu B2 terlewati tanpa ada yang membuka pintu, tapi tiba-tiba lift terhenti di B1. Dan terbukalah pintu lift. Aku hanya bisa memamlingkan wajahku karena malu.

Beberapa pasang mata menatapku dengan kaget. Aku membuka mataku dan melihat ada dua orang perempuan muda dan seorang tante-tante yang menatapku dengan jijik. Mereka melongo dengan keresek di tangan mereka. Mereka menolak masuk dan dengan buru-buru mempersilahkan aku dan kak Sierra untuk naik terlebih dahulu. Mereka pasti kaget melihat seorang gadis dengan tangan terikat di belakang menggunakan kaos yang berlubang di buah dada dan rok sangat pendek. Belum lagi aku menggunakan collar merah dan ada tali kekang yang menjuntai dari collarku ke tangan kak Sierra.

Pintu lift kembali tertutup aku hanya bisa terisak sedih, sudah tidak ada lagi harga diriku yang tersisa kini. Bagaimana jika aku bertemu mereka kembali nanti ? Kepalaku terasa blank dan aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Tiba-tiba saja terpikir bagaimana jika perempuan tadi adalah salah satu saudara dari teman sekolahku nanti ?

Belum selesai aku berpikir yang jelek-jelek tiba-tiba pintu lift kembali terbuka di Lobby. Kali ini ada sekelompok anak-anak SMU – Kuliahan yang habis bermain basket menanti di depan Lift. Aku langsung merasa aku akan mati. Ada 6 orang yang ada di sana, mereka berkeringat dan memakai pakaian baju lengan bolong.

“Oh masuk, muat koq” kak Sierra dengan santainya menarikku ke bagian belakang Lift agar ke-enam pemuda penuh keringat tadi bisa masuk. Mereka ragu tapi mereka masuk juga dan tidak berani melirik ke arah dadaku yang terbuka dengan bebas. Aku ingin menangis dan menjerit tapi di mulutku penuh sperma yang harus kutahan sampai nanti.

“Kalo kalian mau pegang dan liat dadanya boleh koq.” ujar Sierra menambahkan horror di hidupku yang sudah berantakan ini. “Lonte ini murahan dan emang kegatelan maunya pamer-pamer badannya yang bagus. Silahkan dia suka koq kalo dipegang-pegang. Lumayan sampai lantai dua puluh loh,” tambah kak Sierra.

Aku hanya tertunduk malu dan menanamkan pada pikiranku bahwa aku ini memang sudah sepantasnya diperlakukan seperti ini karena aku lebih rendah dari manusia dan aku hanya budak. Setidaknya dengan menanamkan pikiran itu ke dalam diriku, mungkin aku bisa lebih muda menerima kenyataan yang menyedihkan ini.

Tanpa ragu-ragu pemuda-pemuda itu mulai melihat dan menyentuhku. Mereka mulai menggerayangi putting kanan dan kiriku. “Boleh foto ? Buat bahan coli...” ujar seorang pemuda yang menggunakan baju basket merah.

“Ngapain Coli ? Kamu kalo butuh datang aja ke kamarnya dan pake nih mulut lonte. Nih isinya mulut peju semua koq” ujar kak Sierra merendahkanku. Kemudian kak Sierra memberi tahu mereka nomer kamarku dan mengatakan mulai bulan depan aku boleh didatangi kapan saja tapi untuk bulan ini masih banyak pelatihan alias penyiksaan yang harus kulewati dulu. Tak lupa kak Sierra meberikan nomer ponselnya agar dia bisa mengatur penyiksaan-penyiksaan selanjutnya. Bahkan kak Sierra berkata, jika ada turnamen atau acara basket apa, dia bisa meminjamkanku untuk menjadi piala bergilir atau bahan hadiah di lapangan.

Sekejap saja kami mencapai lantai 20 dan kak Sierra tidak mengijinkan mereka ikut turun dan mengantar kami sampai kamar. Nampak para cowok-cowok itu kecewa tapi toh bulan depan juga mereka akan mendapatkan jatah yang hampir unlimited dariku.

Kak Sierra kembali menarik putingku dan aku berjalan dengan penuh kehinaan di lorong lantai 20, kami berjalan dan aku hanya berharap tidak ada yang keluar pintu mendadak dan melihatku seperti ini. Akhirnya kak Sierra membuka sebuah pintu kamar dan aku hanya bisa tersentak kaget tidak percaya melihatnya.

Ada sekitar 4 orang pria-pria lusuh di dalam kamar yang masih dipenuhi terpal plastik dan cukup berantakan. Aku melihat kondisi apartemen ini sudah berubah semenjak terakhir aku datang.
Tak terasa mulutku terngaga dan sperma di dalamnya mulai keluar mengalir jatuh dari mulutku, ke dadaku dan ke lantai.

“Siapa yang suruh loe muntahin ?” dalam sekejap saja kak Sierra memiting putingku dan membuatku teriak memuntahkan lebih banyak sperma lagi yang ada di mulutku. “Bikin malu ! Jilatin semua sperma yang tumppah dan telen !” bentak kak Sierra kepadaku.
Para pekerja kuli bangunan yang ada di dalam melihat drama penyiksaanku dan berhenti dari pekerjaan mereka dan melihat seorang agdis muda yang sangat menyedihkan, berlutut dan mulai menjilati sperma di lantai yang kotor. Aku merasa jijik tapi kaki kak Sierra menginjak kepalaku dan membenamkanku ke lantai kotor.

Lidahku mejilati bau amis dan rasa asin sperma yang menjijikan lalu berusaha menelan rasanya yang pahang asin menjijikan dengan terpaksa. Aku berusaha untuk tidak muntah, aku tahu jika aku muntah maka aku ahrus menjilati dan menelan muntahanku juga nantinya. Aku sudah tidak punya harga diri lagi.

“Oh ini lonte yang boleh dipake rame-ramenya ?” ujar seorang kuli yang badannya paling besar dan berotot.
“Iya, kalian boleh pakai semaunya dan sebebasnya. Tapi tiap jam sekolah dia harus sekolah dan kalian harus pastikan dia berangkat sekolah dan pulang tepat waktu.” ujar Sierra sambil kakinya masih menginjak-injak kepalaku yang nempel dengan lantai.

Kak Sierra kemudian mengecek apakah aku sudah menjilat bersih semua sperma yang kumuntahkan tadi. Kemudian ia menyeretku masuk dan menutup pintu.

“Buka baju lu, di dalam apartemen ini lu gak dibolehin pake pakaian apa-apa, Ngerti ?”
“Iya mistress” aku buru-buru melepas seluruh pakaianku dan melipatnya lalu menyimpannya di salah satu meja yang ada di ruang tengah. Kemudian aku berlutut menanti apa yang akan terjadi sementara para kuli sudah tampak tidak sabar untuk memperkosaku.

“Kenalkan diri loe Lonte. Yang lengkap !” ujar kak Sierra.

“Nama say Veirin Halim, saya adalah lonte gratisan. Saya adalah pemuas nafsu semua orang dan tempat pembuangan sperma. Tuan-tuan silahkan pakai dan siksa saya sesukanya. Jangan berikan saya belas kasihan karena saya lebih rendah dari binatang.” ujarku sambil menelan harga diri yang tersisa.
“Wuih asyik banget nih !” ujar si pria yang paling kekar. “Gue biasa dipangil Bule ! Soalnya badan gw gede kayak bule dan rambut gw dicat pirang nih. Tapi nama asli gw sih Marjano”
“ini yang tua ini Aki Badot !” ujar si Bule mengenalkan yang paling tua. Aki Badot berwajah buruk dan rambutnya sudah putih, dia termasuk agak kurus usianya sekitar 50an akhir. “Panggil saya Aki aja,” ujar Aki badot padaku.

“Saya Edo,” ujar seorang yang bertubuh gempal. Berbeda dengan Bule yang besar karena otot dan macho, Edo ini terkesan gemuk lucu yang besar di perut. Dia tampak masih muda dan perutnya sangat besar.

“Saya Dedeh” ujar yang terakhir, seorang pria berusia 30an yang berwajah biasa. Ia tampak melotot melihat ketelanjanganku dengan penuh gairah.

“Nah bapak-bapak, proyek kita kan baru selesai minggu depan jadi selama seminggu saya taro budah saya dulu di sini karena besok dia udah mulai sekolah di sebelah. Bapak-bapak bebas mau pake dia gimana juga.”

“Vei, apartemenmu telah dipasangi oleh CCTV. Kamu masih ingatkan bahwa di apartemen lu hanya boleh menggunakan Lingerie. Gw dah siapin 3 lingerie. Lu bisa pake kalo lu terima tamu di apartemen. Dan lu harus patuh. Gw akan pantau melalui CCTV. Lu jangan coba macam-macam. Kalo lu macem-macem, siap-siap diarak semalaman dari kolong jembatan ke kolong jembatan lain. Ngerti ?”
Mendengar ancamannya aku langsung bergidik membayangakan aku yang akan dipamerkan dan diperkosa dari satu tuna wisma ke tuna wisma lain.
“I-iya” jawabku. “I-iya mistress Sierra” cepat-cepat aku menambahkan sebelum ia menghukumku.

“Oh baju tadi boleh kamu pakai juga kalo ada tamu, atau pergi keluar sama temen-temen kalo kamu mau.” ujar Sierra mencemoohku.

Kemudian kak Sierra mengenalkan ruangan di apartemen kami yang sempit. Ruang utama dari Apartemen akan menjadi seperti ruang tamu dan semi dapur dengan peralatan yang sangat minimalis. Ada AC tetapi masih sangat berantakan, bahkan lantai baru sebegaian terpasang parkitnya. Tapi dari ruangan ini ada 4 pintu. Sebuah pintu kaca geser untuk ke balkon. Kemudian sebuah pintu kaca ke WC. Jika kuperhatikan Wcnya benar-benar transparan dan dari kaca bening. Hanya bagian ujung kiri WC yang tertutup tembok untuk menutupi kloset. Aku tahu bahwa intinya hanya ketika buang air aku tidak perlu keliahatan, sisanya ketika mandi dan melakukan apapun aku kan terlihat jelas. Berikutnya ada sepasang pintu, yang satu menuju kamar Mistress yang mewah. Walau kecil tapi desain minimalis dengan ranjang empuk dan diabwah ranjang sudah tersedia laci. Dan ada sebuah kaca satu arah menuju kamarku dimana Mistress bisa melihatku tapi aku tidak bisa melihat mistress. Dari kamar mistress aku tahu bahwa kamarku adalah yang sangat menyedihkan.

Aku masuk ke kamarku dan disamping pintu sudah ada jeruji besi yang membagi kamarku. Ada sebuah WC jongkok dan jetwasher di sebelahnya. Lantainya hanya dari semen. Temboknya pun dari semen saja yang dibuat tidak rapi dan ada yang masih terlihat bata-bata. Di langit-langit sudah ada banyak kaitan dan ada rantai-rantai yang menjulang dan turun di langit-langit. Ada frame kayu berbentuk X untuk mengikatku, dan di ujung ada segitiga beton yang muncul keluar, aku tahu itu adalah untuk mendudukanku di sana dan menyiksaku dengan siksaan wooden pony yang terkenal.

Di luar sel hanya ada sebuah laci lemari.1 laci untuk seluruh pakaianku dan sisanya adalah untuk alat-alat penyiksaan. Ini lebih suram dari penjara dan semasa SMA aku akan tinggall di penjara ini.

“Oke aku akan tinggalkan kalian, selamat bersenang-senang.” ujar Kak Sierra dengan nada riang. Ia menyerahkanku pada Bule. “Oh karena tadi Vei memuntahkan spermanya di pintu, dia harus kena hukuman.” ujarnya lagi memandang tajam kepadaku.

Aku sudah diinjak dan dipaksa menjilati sperma di lantai kotor dan itu bukan hukuman ? Aku dalam hati mengumpat.

“Setelah kalian pakai dan perkosa dia sampai kalian puas, biarkan dia malam ini tertidur telanjang di balkon sebagai hukumannya,” ujar Sierra sambil keluar dari apartemen.

“Beres nyonya !” ujar Bule

Dan ketika pintu tertutup…. Yang ada dalam ruangan hanyalah suara Veirin yang seperti sedang disembelih. Diperkosa tanpa henti dan disiksa serta dipermalukan sampai aku merasa ingin mati saja. Aku hanya bisa menjerit dan menangis menahan semua siksaan dari Bule dan kawan-kawannya semalaman.

To Be Continue ?

----------------------------------------------------------------------------------------
Ini lanjutin gak ya ? Kayak kurang peminat pembaca ya. Kalian lebih suka Veirin the Series atau kisah-kisah random aku yang gak jelas ?

Rabu, 18 Juli 2018

Puncak Penyiksaan

Manusia adalah makhluk yang paling adaptif yang ada di dunia ini. Mereka bisa beradaptasi di daerah panas seperti gurun atau daerah dingin seperti kutub. Mereka tidak bisa terbang tapi bisa membuat pesawat, mereka tidak bisa bernafas di laut tapi mereka menciptakan peralatan selam dan kapal selam. Manusia dengan segala kompleksitasnya adalah makhluk yang penuh paradoks.

Contoh saja mereka ingin ada perubahan tetapi tidak mau beradaptasi degan kerajinan, mereka tetap malas dan terus berada dalam kenyamanan buaian malas. Mereka mau cari pacar dari kalangan yang lebih tinggi, tapi mereka enggan beradaptasi dengan kerajinan dan keuletan kalangan tersebut. Manusia adalah makhluk yang memimpikan perubahan, tapi tidak mau berubah padalah sifat mereka adalah adaptif. Fenomena yang menarik dan lucu.

Jadi tidak heran kalau mereka memimpikan Krosia menang dalam pertandingan final Piala Dunia tahun ini. Mereka memimpikan perubahan, sesuatu yang baru.... dan mereka tetap melakukan rutinitasnya seperti biasa dan menikmati nobar mereka.

Sementara makhluk yang lebih rendah dari manusia, yaitu budak hina lacur kafir Erva ini, terikat tanpa daya. Aku berlutut di atas sebuah meja marmer dengan melebarkan kakiku. Tanganku tergantung di kiri dan kananku. Pergelangan tangan kananku kira-kira berjarak 25cm dari telinga kananku. Tergantung pada sebuah borgol yang digantung ke langit-langit. Begitu juga tangan kiriku. Tidak lupa mantanku menyisipkan bantalan di dengkulku dan mengikat gagang sapu di belakang dengkulku agar kakiku tidak menutup. Kemudian mereka menjepitkan penjepit-penjepit yang menyambung dengan kabel listrik. Mereka menyambungkan kabel-kabel ke sebuah rangkaian yang aku tidak kenali (aku memang tidak ngerti peralatan elektronik) dan penjepit itu tentunya menghiasi kedua putingku, kedua telingaku, dan kedua bibir vaginaku. Rasa perih jepitan tersebut saja sudah menyiksaku, entah bagaimana jika mereka menyalakan listriknya.

Hari ini ada 7 orang yang hardir dalam acara Nobar di apartemen pacarku. Tentunya kali ini semua mendukung Kroasia dan aku menjadi bahan penyiksaannya sebagai bumbu.

Peraturannya sedikit berbeda dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kira-kira beginilah.

1.  Sepanjang pertandingan, jika Bola ada di daerah kroasia maka listrik aluran kecil akan dialirkan ke tubuhku.
2. Jika ada Tendangan yang mengancam Kroasia maka akan ada jarum yang ditusukan satu ke tubuhku. Dan bukan jarum biasa, tapi jarum ini akan disambungkan ke listik juga. Jarumnya sudah distrerilisasi tentunya dan yang menusukan jarum adalah teman exku yang ahli akupuntur.
3. Jika ada tendangan yang gagal dari Kroasia maka aku akan disetrum oleh aliran kuat selama 5 detik tiap ada tendangan yang gagal.
4. Jika Kroasia kebobolan berarti disetrum menggunakan listrik aliran kuat selama Recap Gol. Oh ditambah akan ada jepitan kertas hitam yang dijepitkan di tubuhku sebagai penanda gol Perancis.
5. Jika Kroasia berhasil memberikan gol, maka aku akan diberikan minum dan beristirahat selama 5 menit tanpa siksaan apapun. Tapi akan ada 1 Jepitan baju yang dijepitkan di tubuhku sebagai penanda gol Kroasia.
6. Jika Kroasia Menang, maka setelah pertandingan aku akan diperkosa dan digilir oleh semua orang dan tidur di sofa semalaman.
7. Jika Kroasia Kalah, mereka akan memperkosaku dalam keadaan kering di anus dan vaginaku lalu mengikatku di beranda dalam keadaan telanjang dan dildo didalam semua lubangku dan dibiarkan sampai pagi.  Ditambah aku harus menggunakan bra yang sudah diisi oleh paku payung sepanjang hari untuk bekerja sebagai hukuman karena offeringku sebagai bahan siksaan kurang berat sehingga Kroasia masih kalah.



Kalian yang nonton bola pasti tahu bagaimana keadaanku setelah dan ditengah pertandingan. Ini adalah piala dunia yang tidak akan aku lupakan. Apalagi keesokannya aku menggunakan Bra mengerikan yang ada 5 paku payung di masing-masing cup. Rasanya seperti neraka, aku di kantor, ngantuk dan kesakitan serta kelelahan, Menggunakan bra siksaan dan dress pendek tanpa celana dalam. Siangnya aku harus ke kantor ex untuk melaporkan diriku bahwa aku masih menggunakan bra mengerikan itu dan mengulum serta diperkosa olehnya sebagai makan siangku. Lalu pulangnya aku kembali dia untuk melepaskan bra sialan itu. Sampai sekarang sakitnya masih terasa dan aku tidak bisa menggunakan bra sampai hari ini karena sakit sekali.

Itulah pengalaman mengerikanku di putaran final Piala Dunia. Ada yang mau jadikan aku mainannya saat ASEAN GAMES nanti ? kontak aku ya via email. Kasih tawaran yang menarik ya.

NB. Bagi yang belum tahu, kalo kamu ke Glodok, terapi tusuk jarum dialiri listrik cukup populer dan tidak terlalu menyakitkan koq. Aku pernah coba dan ditusuk di kaki beberapa tusukan dan disetrum beberapa menit sebagai terapi. (sebetulnya aku pengen disiksa saat itu jadi aku coba aja deh, aku bilang pencernaanku ada yang tidak beres dan pengen lebih kurus ke shinsehnya) Tapi ketika penyiksaan kemarin.... listrik yang dialirkan ke tubuhku lebih besar sepertinya sehingga rasa sakitnya sungguh mengerikan.

Minggu, 08 Juli 2018

Penyiksaan di Musim Piala Dunia

Jujur aja,aku gak ngerti bola. Dunia sepak bola sama sekali gak menarik buatku. Tapi namanya Lonte tetep aja harus menderita walaupun gak ngerti dan ngikutin.

Semenjak 30 Juni lalu, konon 16 besar atau apapun itu, aku selalu ikut nonton loh pertandingan piala dunia walau aku gak ngerti dan gak merhatiin TV ataupun gak tau tim mana yang siapa dan tim mana yang siapa. Kenapa aku nonton ? Karena mantanku yang super tajir bin kaya dan udah ngerusak serta mencampakanku menyiksaku selama piala dunia.

Sebelumnya bair jelas mungkin aku jelasin dulu hubungan complicatedku dengan mantanku. Dia anakorang super kaya, milih pacar mungkin bebas, tapi urusan menikah ya dia udah kayak urusan kerajaan aja, politik dan power play. Its exist !!! Jadi walau keluargaku lumayan berada tetep levelnya jauh deh sama keluarga dia yang bangsawan banget. Mungkin kalo dari harta sih ya, nett worth keluargaku layaknya keluarga menengah atas lainnya yang antara belasan sampau 30M. Kalo keluarga dia mungkin kekayaannya di level ratusan M sampe T kali kalo aku taksir. Jadi tetep jauh banget. Kenalnya gimana ? Pas aku kuliah di luar dan dia jadi pacarku ato tepatnya masterku. Sampe sekarangpun dia masih suka booty call, jadi kalo dia lagi pengen seks kadang dia masih akan blackmail aku karena dia punya banyak koleksi foto telanjang dan video aku. Aku pernah datang jam 12 siang ke kantornya hanya untuk diperkosa di mulut dan vaginaku lalu disuruh pergi lagi.Bener-bener aku ini cuma kayak kondom aja. Nanti aku ceritain pengalaman disiksa yang paling ekstrem yang pernah dia lakuin ke aku pas kuliah di Luar Negeri sono. (aku gak sebut merk ya)

Tapi yang pasti, sama kayak kebanyakan cowok lainnya, nonton Piala Dunia itu penting dan aku sejak babak yang namanya 16 besar itu, selalu ada di ruangan dia, berlutut di samping sofanya dalam keadaan telanjang bulat.Berlutut dan tanganku diikat di pungung, dan kedua belah dadaku menjadi bidak permainan.

Sebut saja tim A dan tim B (karena setiap pertandingan kan timnya beda-beda)
Dada kananku adalah tim A dan dada kiriku adalah tim B.
1. jika ada tendangan bola yang mengancam gawang tim A,maka dada kiriku akan dijepit dengan satu buah jepitan.
2. Jika timB mendapatkan Corner Kick, FreeKick, Goal Kick, maka timA dihitung terancam dan dada kiri Erva akan ditambahkan 1 buah jepitan.
3. Jika tim A kebobolan maka setiap jepitan akan dipukul menggunakan rotan hingga lepas dari dada kiriku. Kemudian puting kiriku akan dipukul 5kali dan disetrum selama 10detik menggunakan raket listrik. Tak lupa bibir vagina kiriku akan dihiasi satu jepit sebagai perhitungan Skor.

Pada saat istirahat antar babak, Erva akan dipaksa penis-penis mantanku dan teman-temannya. Mereka biasanya melepaskan juga jepitan di tubuh hina ini sebagai wujud istirahat juga dan aku akan menggenakan jepitan tsb setelah babak berikutnya di mulai.

Oh tidak lupa setiap ada kartu kuning berarti aku dicambuk 5 kali
Setip ada kartu merah aku akan terkena 20 cambukan

Pada akhir permainan aku akan diperkosa oleh mantanku dan beberapa temannya yang ikut menonton di tempatnya dia. Kadang hanya ada 1 atau 2,tapi terakhir kali pertandingan,aku harus melayani sampai 7 orang.

Mantanku bilang di final nanti aku akan mendapatkan perlakukan lebih kejam dan sadis. Entah apa yang akan terjadi padaku diantara kerepotan kerja dan siksaan dari mantanku. Aku harap mantanku segera menemukan "pacar" baru karena kalo dia lagi ada pacar, aku jarang dipanggil buat jadi CumDumpsternya.

Selamat menikmati Piala Dunia

Jumat, 06 Juli 2018

Lets Traveling with Erva !

So, aku memutuskan dan memaksa serta menghukum diri untuk jadi Slave saat traveling.
Kapan Travelingnya ?

Akhir tahun ini December 2018
Lalu dengan siapa aku pergi ?
Aku akan pergi dengan salah satu pembaca yang bisa memberikan ittenary paling menarik.

Beberapa itenary yang menarik akan aku post juga di sini.

Selain Rencana ke Osaka, ada juga yang ngajak ke Bangkok. Aku copas ya di sini :


Rencana trip bangkok: 3D2N

outfit : celana panjang ketat,kaos ketat(show 50% skin) specially daerah dada

pakaian yg harus dibawa:
-Bra warna hitam,merah,pink,biru muda(dipake buat keluar hotel,tapi ada 1 hari kluar gk pake bra)
-g string warna merah,hitam,pink,putih ( untuk disumbat di mulut  waktu torturing session)
-celana panjang robek lutut (pake pas ke bandara)
-celana pendek di atas paha
-kaos secukupnya buat jalan2 (harus yg ketat and show stomach)
-2 piece bikini warna merah

Tools torturing yg harus dibawa:
-jepitan jemuran
-tali rafia buat iket BDSM
-rotan buat bersihin kasur
-kondom bawa 5 (for sex session)
-High Heels gak perlu yg tinggi yang penting bisa dipake sodok memek
-kalung anjing (kalau memungkinkan dan aman untuk dibawa)
-kain kecil buat iket tgn dan kaki


**** DAY 1 **** (cari tiket pesawat duduk paling belakang biar aman)
-meetup at soekarno hatta airport
-cari tempat sepi buat sesi foto flash tits(tentative)
-di pesawat sesi foto dan lepas bra 
-sampai di bangkok,go to hotel
-cari makanan di luar hotel buat feeding you like dog
-selama di kamar harus naked(kalau mau keluar dan tidur baru pake baju tidur)
-torturing session 1 ( iket di bangku hotel ,dll)
-have sex (using condom)
-erva drink the cum from the condom
-go out for dinner
-back to hotel (sleep)

**** DAY 2 **** 
-budak harus bangunin tuan dengan cara nyepong(jika tuan bangun duluan maka akan jepitan jemuran akan dipakai)
-mandi bareng(have sex using condom,sambil dipukul pakai rotan di toket,tangan diiket di belakang)
-erva drink the cum from the condom
-jam 10 keluar buat jalan2 ke MBK,sightseeing
-kalau ada toko sex beli dildo
-proper lunch(beli makanan buat dog feeding)
-back to hotel
-go to swimming pool (pake 2 piece bikini warna merah,turunnya pake mantel hotel)
-di swimming pool cari tempat sepi ( vagina masturbate)
-back to room (pakai kalung anjing dan harus merangkak)
-tuan lempar makanan ke karpet kamar dan harus dimakan
-go to asiatique river front beli oleh2 dan snack
-back to hotel,jepit jemuran di pentil(have sex using condom,erva put the cum in her hand kalau netes then jepitan akan ditarik sekenceng2 nya)
-erva sleep in floor(kalung anjing dipake)

**** DAY 3 ****
-erva bangunin tuan pake nyepong
-have sex(using condom) ,,cabut kontol lalu pasang condom baru ,masukin kontol ke memek lagi tapi gk bole lepas,kalau lepas rambut erva dijambak dan rotan beraksi)
-erva harus ikutin tuan kemanapun tuan mau di kamar
-mandi 
packing and go to airport

Torture Idea:

-ambil bangku hotel : erva berlutut di atas bangku,,toket diletakkan di atas sandaran kepala,kaki diikat ,,tgn diikat ke belakang "SHIBARI"
                                   setelah puas,,,erva duduk lalu tangan diikat ke belakang,,kaki diikat ke kaki kursi,,,sesi pecut pakai rotan dimulai
- Tali Rafia: tgn ke belakang punggung,membentuk "breast bondage",erva menungging  di lantai,tuan ambil rotan pukul pantat,
                   stelah puas,,,,pergelangan kaki kiri diikatkan ke paha kiri,,,pergelangan kaki kanan diikatkan ke tangan kanan (posisi memamerkan vagina)
- jepitan jemuran : akan dijepitkan ke puting,bagian dalam pangkal paha(bagian soft agar terasa sakit),bibir memek,setiap kali kita melakukan torturing harus dipasang,dan setiap kali melanggar perintah tuan akan ditarik 1 kenceng2 dan ditambahkan jepitan baru di bagian yg ditarik

-kalung anjing : dipakai setiap berada di kamar hotel,sex sesssion and torturing session.
-rotan : akan disesuaikan kekuatan pukulan dengan erva,bagian toket dan pantat akan menjadi target utama rotan

-ERVA harus selalu mau jika disuruh sepong kontol dan biji,,,jika sewaktu-waktu menolak maka pukulan rotan akan semakin sakit.

BIAYA:
-Tiket pesawat : sendiri2
-Hotel: Sharing
-Food : Tuan
-sex tools : erva

------------------------------------------------------------------------------------

Kalo tuan dan nyonya ada yang mau pergi sama budak hina ini di bulan December nanti, ayo kirim ya itenary menyiksa budak Erva ini selama liburan.

Budget yang bisa budak ini keluarkan maksimal untuk traveling : 25juta All in.
Pelacur Murahan ini akan menuruti apapun yang terpilih. Jadi bikin sekreatif dan sekejam mungkin tapi jangan sampe ada masalah ya sama kepolisian/melanggar hukum. Safety comes first. Dan jangan sampe Erva jadi Viral ya. Thx you.

Tinggal kirim ke: minerva.liong@gmail.com

Hamba akan pilih paling lambat 15 November 2018. So kirimin aja ide-ide dan fantasy kinky nan sadisdari tuan dan nyonya untuk bisa dipraktekin ke budak hina ini.





17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...