Sabtu, 14 Januari 2023

Business Consultant Rendahan 19

 CHAPTER XVIII


Sabtu 11.00

"Kriiiing.....kriiing..............."
Alarmku berbunyi, aku tersentak terbangun. Aku mendapati tubuhku telanjang tertidur di ranjangku. Sprei berbahan tencel dengan selimut yang hangat serta AC yang sudah menyala. Sepertinya sudah cukup lama aku tidak menikmati kenyamanan ini.

Aku bergerak dan kudapati tanganku diborgol. Aku mengehla nafas dan menggeser lalu mengambil handphoneku dan melihat di layar "Acara Reuni jam 12:00" oh ini reminder untuk acara reuni makan siang 1 jam lagi.

Apa yang sebenarnya terjadi ?

Aku hanya ingat kemarin malam aku diantar oleh Nurdin. Sepertinya Regi menaruhku di ranjang, dan merawatku sehingga kondisiku seakrang cukup baik. Baik juga satpam sialan itu.

Aku lihat di sampingku ada parasetamol di sampingku serta multivitaminku. Mungkin ia memaksaku meminumnya kemarin malam. Aku sudah tidak begitu ingat karena sepertinya mimpi buruk dan kejadian nyata semua bercampur menjadi satu.

Tapi kudapati vaginaku sangat perih dan sakit. Seluruh tubuhku terasa remuk. Putingku juga sangat perih. Tapi kini aku setidaknya sudah tidak demam.

Aku bangun turun dari ranjangku walau kedua tanganku diborgol. Aku masuk ke kamar mandi dan segera menyalakan pancuran. Rasa air hangatnya begitu nyaman saat meneyntuh kulitku.

Aku mengambil sabun dan mulai melumuri kulitku. Entah kenapa rasanya aku sedih sekali mendadak mengingat apa yang sudah terjadi kepadaku seminggu ini. Dan masih ada hari ini dimana aku harus menjalani hukuman pengabdian masyarakat yang tidak kalah memalukan dan merendahkan diriku.

Tapi ada yang lebih penting sekarang.
Aku segera menghapus air mataku dan kelaur dari kamar mandi lalu berdandan dengan riasan tipis. Aku masih menggunakan collar dan borgolku. Aku tidak diijinkan melepas collarku tanpa ijin dari Mistress Laureen dan hari ini sudah jelas aku tidak boleh melepasnya. Bahkan di hari minggupun dimana aku libur dan biasanya hari perawatan, collarku masih tidak boleh dilepas oleh Laureen.

Aku mengaca memperlihatkan tubuhku yang sepertinya sedikit lebih kurus. Buah dada dan tubuhku yang bekas dengan cambukan, merah-merah tapi tidak ada lebam yang membiru. Tulisan SLAVE di atas vaginaku tampak jelas.

Aku mengambil gaun berwarna tosca yang sangat seksi yang sudah dipilihkan oleh mistressku. Bahkan kini aku yang budak tidak diijinkan memilih pakaian, semua harus sesuai dengan persetujuan mistress Laureen. Untuk setiap undangan ataupun acara diluar kantor, mistress Laureen akan selalu turun tangan membelikanku pakaian yang harus kugunakan, jika sehari-hari wardrobeku sudah dimodifikasinya dan Regi akan mengirimkan foto harianku ke mistressku. Jika mistress tidak suka, maka aku akan dihukum. Awal-awal aku masih sering mendapat hukuman karena berpakaian kurang seksi, tapi seakrang sudah jarang sekali.

Aku mengambiil gaun pendek halter V neck sangat rendah yg sampai memperlihatkan pusar dan belahan payudaraku, backless dan parahnya lagi bagian samping kiri dan kanan selebar 7 cm hanya berupa tali temali yang menyambungkan bagian depan dan bagian rok mini yang akan menutup pantatku.

Artinya dari samping orang akan tahu aku tidak menggunakan celana dalam. Dari depan orang tahu aku tidak menggunakan bra dan bahan baju ini tipis dan sangat drapery seperti sutra sehingga putingku pasti tercetak.

Aku keluar dari apartemen masih terborgol, menggunakan pakaian tosca yang sangat seksi, collar hitam dan sepasang heels putih. Aku membawa clutch kecil berwarna putih.

Aku masuk ke Lift dan seperti biasa aku menaruh kedua tanganku dibelakang kepala setelah menggeser halter v neck ku agar kedua payudaraku menyembul keluar.

Ini sangat hina dan memalukan tapi aku hanyalah budak dan satu gedung ini kebanyakan sudah tahu bahwa aku hanyalah budak.

"Aduh lonte ini lagi !" seorang ibu-ibu usia menjelang 50 masuk ke dalam liftku dan langsung dengan geram mencubit puting kananku dan memelintirnya dengan sadis.

"Kamu lonte dari lantai berapa ? bikin resah aja !"

"Ampun....buu......." ujarku kesakitan.
"Kamu aku udah ketemu dua kali, kali ini yang ketiga gak ada ampun.... kamu kenapa ? sakit jiwa ? ato emang suka pamer mentang-mentang body bagus?" Ia terus memelintir putingku. "Mama kamu tau hah anaknya kayak gini? kayak lonte ???" bentaknya.

Ibu itu berbody agak gemuk, tingginya lebih pendek dariku dan rambutnya sedikit keriting ikal.

Sesampainya aku di Lobby, ibu itu menarikku putingku dengan kasar dan aku hanya dipermalukannya dengan mengikutinya berjalan menuju resepsionis dimana semua mata di lobby memandang ke aku.
"Biar kapok, sini aku bawa keliling nih biar kamu bisa pamer. Biar sekalian kamu diusir ! meresahkan !" maki-makinya sambil terus menarik dan mencupit putingku. Aku hanya bisa pasrah diaraknya berjalan ke resepsionis.

Ada banyak orang yang melihatku.

"A-ada paa bu ?" tanya seorang perempuan muda di resepsionis. Perempuan cantik dengan rambut disanggul ke atas dan memiliki name tag : Lisa. Wajahnya agak mirip dengan perempuan sunda dengan mata besar yang terkesan ramah.

"Ini saya udah berapa kali, nemu cewek lonte ini di lift pamer teteknya ! ini meresahkan.... harusnya dia diusir dari apartemen ini. Ini kan apartemen mewah, mahal.... ini kenapa jadi kayak apartemen lonte ??" si ibu marah2.

Lisa si resepsionis nampak bingung karena tidak ada SOP pastinya untuk menangani ini. Tapi aku hanya bisa pasrah dan malu, aku masih meletakan kedua tanganku di belakang kepala. Puting kananku masih dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh si ibu galak.

Aku hanya bisa meringgis kesakitan.

"K-kami akan coba panggil satpam ya bu." ujar Lisa

"Bo-boleh tahu kenapa ibu berpakaian seperti ini ?" tanyanya lagi padaku.

"S-saya hanyalah budak, tuan dan nyonya saya memerintahkan saya harus seperti ini. Saya hanya melakukan dan melaksanakan perintah." Ujarku malu.

"Terus kamu disuruh apapun mau ?" bentak si ibu.

"I-iya.... saya tidak berani melawan....." ujarku sambil meringgis.

"Ada apa ini bu ?" tanya Regi dan seorang satpam lain yang muncul mencoba melerai kami.

"Sa-saya minta maaf, tapi sungguh saya ini terpaksa...." ujarku.

"Saya gak peduli ! kamu meresahkan. Kamu menganggu kepentingan umum ! saya ada perlu mau keluar. Pak Satpam tolong diurus lonte ini ! Di sini juga kan ada anak kecil dan keluarga tolong donk ! masa ada cewek pamer tetek gini gak diurus ! Kalo perlu usir dan buy back donk unitnya nih Lonte !!!" ujar si ibu mendorongku dengan kasar.

Aku terpental dan terjatuh. Putingku setidaknya kini tidak dipelintir lagi olehnya.

"Baik bu, akan kami tindak dengan tegas," ujar Regi membantuku berdiri. "Kami akan siapkan peringatan dan memberi tahu tuan dan nyonyanya juga." ujar Regi sambil mencubit puting kiriku dan memaksaku berdiri lalu menarikku dengan kasar untuk kembali ke lift. Aku kini menjadi tontonan kembali di lobby dan Regi membawaku yang setengah telanjang ke dalam kantor satpam di B1.

"hahahhaa.... lucu banget ya tadi..." ujar Regi sambil menyuruhku berlutut dan memaksaku menjilati penisnya.

"Lonte ini emang pantes diperlakuin kayak tadi. Gw penasaran si ibu tadi bakal ngapain kalo ketemu lonte Erva lagi,"

Aku hanya bisa pasrah dan terus mengemuti penis milik Regi sementara mereka bercakap-cakap.

"Pokoknya loe tetep harus kayak biasa. gak ada SOP yang berubah !" ujar Regi memperingatiku.

"_iya..." ujarku sambil terus memainkan lidahku. Tak lama aku merasakan penisnya berkedut dan memuntahkan sperma di mulutku yang harus kutelan. Setelah aku menelan sperma milik Regi, akhirnya ia membukakan borgolku dan aku akhirnya kembali merapikan pakaianku agar kedua dadaku ini tertutupi kain Vneck tipis tersebut.

Jam menunjukan jam 12.30 saat aku berangkat dengan mobilku yg jarang kugunakan.Lokasinya untung tidak jauh, di sebuah restoran dekat dengan tempat apartemenku berada.

Aku memarkirkan mobilku dan berjalan menuju Kafe dimana teman-teman masa laluku berkumpul. Semua mata langsung melirikku karena pakaianku. Apalagi ada juga beberapa temanku yang perempuan yang sudah menikah dan ada yang sedang hamil.

"Eh ? itu Erva ???" bisik seorang perempuan.
"Iya... gila bajunya .. berani amat..... kayak lonte..."
"dari dulu emang seksi kan dia ?
"tapi ini sih seksinya parah..., itu gak pake BH lagi mana putingnya nyemplak gt !"
"gak tau malu..."
"tuh bestie u jadi makin mirip lonte..."
"Eh,.... udah lama sejak kuliah gak pernah kontak2an lagi gw sama doi"
Rumpian para perempuan yang sedikit terdengar olehku ketika beberapa cowok mengerubuniku. Para cowok mereka memujiku cantik dan nanya kabar serta mau dekat-dekat denganku karena aku seksi.

Aku rasa mereka berpikir dan tau aku pasti bisa dibungkus pulang, mereka berlomba-lomba untuk menyakan kabar dan menceritakan kabar mereka serta bragging kesuksesan mereka. Banyak juga pria-pria biasa saja yang kurang sukses hanya tetap duduk di meja dan sibuk berdiskusi dengan pria lainnya berusaha menncari rejeki atau kesempatan lain.

Aku segera pamit dari para pria itu dan mendekati para perempuan yang sedang ngerumpi.
"Ah erva.... apa kabar.... makin cantik seksi aja loe !"
"Gila loe seksi banget....."
"udah punya pacar blom ?"

"Hai, Mer, Lit, En....." ujarku. "Blom nih gw jomblo.... wah kalian gimana ? u juga makin cantik cetar badai...." ujarku berusaha ramah, kami mulai bicara mengenai film drama korea terbaru, kerjaan dari pasangan mereka ataupun pekerjaan mereka, ngomongin artis dan celeb serta merek-merek pakaian dan tas. Urusan obrolan cewek yang kadang-kadang kalo aku pikir orang sangat membosankan dan itu-itu lagi. Seperti obrolan tanpa faedah. Kadang lebih menyenangkan berbicara dengan pria dan membicarakan kondisi bisnis dan ekonomi, saham dan hal-hal lain yang menghasilkan tapi dengan pakaianku.... para pria malah selalu menjurus ke urusan selangkangan karena aku terlalu seksi.

"eh... ini asli ?" tanya seorang cewek kepadaku yang bernama Lita.
"I..iya...."
"pegang ya....!" ujarnya sambil langsung menyelipkan tangannya memegang buah dadaku. Ia meremas-remasnya. Dulu Lita adalah cewek paling populer disekolah dan paling dominan. Walau kalau cantik banyak yang bilang aku ga kalah cantik, tapi aku lebih tipikal yang pendiam dan introvert dan gak mudah bergaul. Jadi Lita adalah primadona sekolah paling tenar. Dulu Lita dan gengnya pernah menyeretku dan menelanjangiku di kamar mandi dan melabrak aku serta menyimpan foto-foto telanjangku. Alasannya karena aku hampir merebut pacarnya dulu. Aku dibully olehnya dulu hampir selama 1 tahun sampai akhirnya aku lulus. Itu kisah ketika aku 3 SMP.
 
Wajahku langsung memerah karena diperlakukan seperti itu. Entah kenapa aku langsung menyilangkan kedua tanganku dipunggung.

"Eh liat di Kalungnya ada tulisan Sex Slave....kamu penggemar Fifty Shade Of Grey ternyata ya..... sini biar aku liat dadamu," ujar Lita sambil menyingkapkan kain penutup dadaku dan membuat kedua payudaraku terlihat.

"Masih sama....kayak dulu.... bentar aku mau cek HPku..." Lita dan teman-temannya langsung mengerubuniku. "Inget dulu pas SMP kamu dibugilin kan.... fotonya Lita masih ada ?" tanya Merry.

"Ada.. ini gw baru nemu..." ujar Lita memperlihatkan foto jaman SMP dimana aku ditelanjangi di kamar mandi sekolah. Ada beebrapa foto yangd ia slide di HPnya. Aku sungguh malu melihatnya tapi tidak bisa apa-apa hanya pasrah menghadapi pembulliku ini.

"Dari dulu kamu emang masochist sih," ujar Lita  sambil meremas-remas dadaku.

".....i...iya.....miss Lita...." ujarku mengingat kembali aku selalu memanggilnya miss.

Lita kemudian mengangkat rok-ku dan langsung terbelak kaget akrena aku tidak menggunakan celana dalam dan vaginaku yang bersih serta tulisan SLAVE.

"EH ini... ini luka bakar ? Di Branding ini lonte....beneran sex slave.... gw pikir lu kerja sok jadi konsultan ato apa itu, ternyata ngelonte. ato jadi simpenan ?" ejek Lita.

"mana liat....liat...." Merry, En dan beberapa perempuan lainnya langsung mengerubuniku dan melihat ke atas vaginaku yang memiliki sisa luka bakar SLAVE.

"Eh jadi lu ngelonte dimana ?" tanya Lita
"JAWAB !" bentaknya lagi sambil memelintir putingku.

"Uh... i...iya miss Lita......S-saya sekarang ini bekerja di kantor consultan.... " ujarku.

"jadi Lonte ?" ejek yang lain.

"Saya dulu adalah consultan di sana tapi sekarang saya sudah diturunkan menjadi budak seks perusahaan."

"wah kerjanya ngapain ? coba cerita donk Lonte !" ujar Merry

"jadi objek pemuas seksual untuk orang-orang di kantor...." ujarku pasrah dan malu. Habislah sudah hidupku sekarang.

"Ya udah gw mau loe ceritain kenapa loe bisa jadi sex slave di kantor loe. " ujar Lita sambil memelintir putingku lagi.

"I...iya miss....." ujarku pasrah kesakitan. Dari SMP aku sudah dibully oleh Lita, dan waktu kelas 3 SMP mereka sering menyuruhku ke kantin, menjadikanku babu. Pernah sekali dulu aku dibawa ke kosan Merry tempat mereka berkumpul dimana aku ditelanjangi dan dijadikan pembantu untuk membereskan kosan seperti babu. Dan itu terjadi setiap hari jumat pulang sekolah selama kelas 3 SMP. hampir setahun tiap jumat pulang sekolah aku akan dibawa dan diseret ke kosan Merry untuk jadi pembantu yang membersihkan kamar kosan Merry. MUlai dari mengepel menggunakan buah dadaku sampai membersihkan toilet semua pernah kujalani.

Sekarang kengerian horor itu kembali.
Lita dan Merry memperbaiki kembali pakaianku ke posisinya semula. Lalu Lita mengambil gelas dan sendok.
"Teman-teman..... hari ini kita akan mendapatkan cerita yang meanrik dari temen kita Erva.... dia mau cerita tentang bagaimana hidupnya sekarang yang sangat menginspirasi...." ujar Lita sambil mendorongku untuk naik ke atas sebuah meja.

"Naik cepet !"
aku entah kenapa hanya patuh dan pasrah lalu naik kemeja dibantu Lita dan Merry.

"Nah ada yang tau kerjaan Erva apa ?" tanya Lita.

"Konsultan kan di salah satu agen konsultan ?" jawab seorang pria.
"hahahhaa iya dia kerja di salah satu kantor konsultan. Tapi jadi Sex slave lonte !" Lita kemudian mengangkat dan menyingkap rok-ku dan memperlihatkan vaginaku dan tulisan SLAVE di atasnya yang semua orang langsung hebok. "Iya ini luka bakar ! permanen ini temen kita jadi budak. Coba cerita ke kita." ujar Lkita sambil melepaskan halterku dan memerosotkan pakaianku sampai aku telanjang hanya menggunakan collar saja.
Aku hanya pasrah menutupi ketelanjanganku dengan tanganku.

" Gak usah ditutupin. Ayo berlutut di meja ini dan cerita !" Bentak Lita sambil menyuruhku berlutut. Aku berlutut, menyilangkan kedua tanganku dibelakang dan dengan air mata yang membasahi mataku. Kini aku berlutut dihadapan semua teman SMPku dan dalam keadaan yang sangat memalukan. Entah kenapa aku menajdi sangat terangsang dan malu. Aku sendiri merasa aku sangat hina sekali.

"S-saya Erva....saat ini saya adalah budak seks dari Company dimana saya bekerja. Dulu saya adalah Konsultan tapi karena membocorkan data klien dan menjadi selingkuhan dari pacarnya klien saat ini saya menjalani hukuman saya dengan menjadi budak seks di kantor saya sampai 10 tahun mendatang." ujarku.

"Wah 10 tahun jadi lonte buat menebus kesalahan. Takut dipenjara ya...." ujar Lita mendekatiku sambil meludahiku.

"Wah gak nyangka temenn kita bisa ada yang jadi lonte. Yang paling cantik lagi...." ujar seorang cowok.

"Jadi kerjaan lu di kantor ngapain ?"
"Budak ini bekerja sebagai biasanya, mempersiapkan strategi dan menjadi admin serta melalukan semua perintah dari atasan dalam keadaan telanjang dan siapapun di kantor boleh menggunakan Erva. Selain itu sudah menjadi tugas budak ini juga untuk menjadi entertaiment untuk klien selama sehari-hari."

"Oh Ngelonte... di kantor meja kerja lu dimana ? di kolong sambil ngisep kontol ya ?" tanya seorang cowok.

"Terkadang budak ini di kolong sambil menghisap penis, kadang menjadi keset, ataupun kadang dihukum dan disiksa untuk pelampiasan kekesalan dari rekan kerja ataupun klien," ujarku pasrah.

"Gimana kalo dia dihukum ? kan dia udah mempermalukan angkatan kita.... gak sukses gak punya duit gpp, tapi jadi lonte sih mencoreng !" usul seorang perempuan.

"Setuju....setuju !!!" banyak yang berteriak menyetujuinya.

"Nah menurutmu Sex Slave, hukuman apa yang pantas kamu terima ?" tanya Lita kepadaku dengan sadis sambil meminkan putingku.

"...Budak ini akan menurut apapun keputusan Miss Lita dan semua teman-teman." ujarku. "Budak ini tidak memiliki hak apapun untuk menolak."

"Kalau begitu, kamu akan berlutut di sini, dan semua orang akan menghampirimu untuk memegang-megang kamu dan berinteraksi denganmu sambil aku dan Merry akan mempersiapkan hukumanmu."

"b-baik miss Lita."

"teman-teman feel free ya buat interaksi sama mantan temen kita yang sekarang udah jadi budak !" uajr Lita disambut riuh. "Oh jangan ada yang pake memek bekasnya ya.... kali penyakitan loh !" dan disambut tertawa oleh perempuan yang lain. "Jijik...jijik....."

maka dimulailah 30 menit yang amat memalukan dimana teman-temanku mengerubuniku dan memegang-megang seluruh tubuhku dan mencubitku. Putingku dicubit dan ditarik, mulutku dipaksa untuk berciuman dan payudaraku jadi diremas-remas.

Setelah setengah jam dimana aku dirangsang oleh puluhan teman-temanku, akhirnay Lita dan Merry mengambil alih kendali lagi.


"Kami telah berdiskusi dan memutuskan untuk menberikanmu hukuman sebagai berikut :

1. kamu akan keliling dan harus meminta hukumanku ke semua orang yang ada di ruangan ini. Semua orang akan bergantian untuk menamparmu di wajahmu atau di toketmu. Atau mereka juga boleh mencambukmu 1X menggunakan ikat pinggang ini. Ini Ikat pinggang yang kubeli dari OB. Oh waktumu cuma 1 jam." ujarnya sambil memperlihatkan ikat pinggang dari kulit imitasi yang sudah mulai bulukan. Ia menyerahkannya padaku untuk aku bawa-bawa.

"Setelah semua mendapatkan jatah untuk memberikan hukuman, kamu akan diam di WC cowok dimana cowok-cowok bebas kalo ada yang mau mulutmu. Kali amu kencing di mulutmu atau mau sex, itu kita udah gak mau tau lagi. Ngerti ?"

Aku hanya mengangguk dengan pasrah. Kemudian Lita membantuku turun dari meja dan aku mulai dari Lita. "Miss Lita, tolong hukum budak ini...."

"DUAGHHH !!!!! " Lita menendang vaginaku dengat keras. Aku langsung berguling karena rasa askitnya. Memang vaginaku sudah berkali-kali ditendang tapi tetap saja rasanya setiap kali ditendang sakitnya bukan main. Lita mengambil ikat pinggang bulukan kemudian menendangku yang sedang meringgis kesakitan agar aku telentang. Dan "Ctarrr!!!" ia mencambuk kedua payudaraku dimana aku langsung menjerit sekeras-kerasnya. "Aaaaaaaaargggg......"


"t...terima kasih miss..." ujarku ketakuan dan aku segera berusaha kembali ke posisiku dan menyembah serta mencium sepatu Lita yang baru saja menyakitiku. Kemudian aku kemudian berjalan dengan posisi berlutut ke arah Merry. "Miss Merry....tolong hukum budak ini...."

"Gw mau cambuk memek loe !" ujarnya dingin.
"i...iya miss..." aku dyangs edang berlutut kemudian engan pasrah membuka kedua pahaku dan mempersembahkan vaginaku dengan mengangkat pantatku dimana aku menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Seperti kayang.

"CTARRR!!!!"
Rasa perih di vaginaku langsung kembali menyerangku. Aku langsung menangis karena kesakitan. Perih dan panas di selangkanganku ini belum pulih sejak siksaan kemarin kini sudah harus menanggung penyiksaan kembali.

Aku kemudian kembali dan berterima kasih kepadanya lalu mulailah sudah penderitaanku sealama sejam kemudian di pesta reunian ini.
Mereka semua mulai memfoto dan mengabadikan momen yang hinaku untuk koleksi mereka. Aku melihat jam menunjukan pukul 14:00 dan aku memiliki waktu satu jam sampai jam 15:00 untuk mendapatkan tamparan dari 120 orang yang ada di reuni ini. Rasanya sangat menyedihkan sehingga aku segera bergegas karena hanya memiliki 30 detik per orangnya untuk menghukumku.

Aku benar-benar menjalani hari yang buruk, mereka ada yang menampar, menendangku, menampar buah dadaku dan juga mencambukku dengan ikat pinggang di pantat, payudara, atau selangkanganku. Aku benar-benar merasakan aku sangat rendah karena menghampiri orang dan meminta untuk didera oleh mereka. Dan setelahnya aku akan mengucapkan terima kasih walau sekujur badanku seperti sudah remuk. Dan jujur aku sudah tidak lagi menghitung, mungkin ada juga yang menyiksaku dua kali akrena terlalu banyak orang yang harus kudatangi.

Ketika jam sudah menunjukan jam 15:00 Lita kembali mengumpulkan aku ke tengah ruangan. Aku kembali berlutut di atas meja, menyilangkan kedua tanganku dibelakang.  Selangkangan, payudara, dan pantat serta punggungku sudah banyak merah-merah karena dicambuk, ditampar ataupun ditendang. Pipiku juga merah karena ditampar berkali-kali.

"Siapa yang belum didatangi oleh budak ini ?" tanya Lita ke kerumunan,

14 orang mengangkat tangan mereka. Aku bergidik hukuman apa yang akan diberikan kepadaku.

"Silahkan ke depan yang belum menghukum budak Erva ini," ujar Lita.
10 Orang laki-laki dan 4 perempuan. Ke 14 orang itu mendekatiku dan mengelilingiku.

"Apa yang akan kamu katakan kepada mereka Erva ? Apa mereka terlupakan ?"
tanya Lita padaku memojokanku.

"B-bukan....w-waktu....saya gak cukup miss..." ujarku pasrah.

"Oh jadi kamu nyalahin aku yang kasih waktu kurang ?" tanya Lita sambil sekali lagi memelintir putingku.

"Ampun....ampun... miss....."

"Kalau begitu kamu akan dihukum...." ujar Lita sambil tersenyum bengis.


"Maafkan budak ini karena budak ini menyalahkan miss dan mengabaikan teman-teman yang tidak keburu dilayani oleh budak ini. si.si...silahkan menghukum budak ini. budak erva akan menurut." ujarku sambil menyembah mereka sampai kepalaku menyentuh meja tempat aku berlutut.

"kalau begitu hukumanmu adalah memasukan ini ke dalam vaginamu karena sudah menyinggung saya."  Lita menunjukan sebuah sisir blow atau round brush. Sisir yang berwujud seperti tabung dan memiliki gerigi melingkar.

Aku langsung tercengang. "A---...a-a-ampun miss.... mohon beri belas kasihan kepada budak ini. Budak ini tidak mau lagi dimasukan sisir huhuhuhuuhu" ujarku sambil menyembah Lita memohon ampun kepadanya.

"Eh gw mau masukin gagangnya sih tadinya ke memek lu, tapi kayaknya lu pernah dimasukin bagian sikatnya ya. ya udah bagian sikatnya aja karena lu juga tadi bilang akan terima segala jenis hukuman. sekarang ngeyel..."


"I-iya miss Lita. Budak ini akan pasrah menurut menerima hukuman...."
Aku hanya bisa pasrah membiarkan beberapa pria memegangiku dan membuka pahaku lalu Lita mulai memainkan ujung sisir itu di selangkanganku.

"Wah becek... emang maso nih sex slave," ejek Lita sambil terus memasukan gagang sisir ke dalam vaginaku, dan ketika sudah bisa muat, ia membalikan gagang sisir ke bagian sisirnya dan memasukannya dengan paksa dimana aku menjerit sejadi-jadinya di tengah rekaman dari HP-HP para teman-teman SMPku.

Lita awalnya memainkan sisir tersebut beberapa kali dan aku terus meraung sejadi-jadinya setiap kali ia menggerakan sisir tersebut. beberapa orang mulai tidak tega melihatku diperlakukan seperti itu tapi mereka toh tidak melakukan apa-apa. Setelah satu menit yang terasa seperti satu jam, LIta membiarkan sisir tersebut membenam di vaginaku sementara aku pasrah tak berdaya, ia mengumumkan kelanjutan hukumanku.

"Untuk 14 orang yang belum menghukum, silahkan pukuli, ludahi dan lakukan apapun yang kalian mau terhadap seonggok daging ini. waktunya 7 menit."

Maka dimulailah 7 menit nerakaku dimana ke 14 orang itu langsung meremas kedua dadaku, menamparku di dada, pantat dan wajahku, serta beberapa dari mereka yang kejam memainkan sisir yang membenam di vaginaku.

Aku tidak berhenti menjerit sampai suaraku mulai habis di akhir menit ke tujuh tersebut.

Dalam keadaan hampir pingsan dan tergulai lemas, "Masih ada waktu ya bagi yang mau pake mulutnya, tolong cowok2 giring nih lonte dan ikat di urinoir ya, kita biarin aja ini lonte di urinoir resto ini. Kita booking sampe jam 5 kan."

Aku yang mendengarnya hanya bisa pasrah ketika para pria mulai menyeretku yang tak berdaya lalu mereka mengikatku di antara 2 urinoir dimana aku terikat dalam posisi berlutut.

Aku hanya pasrah ketika para pria teman-temanku mulai menggila dan menggilir mulutku dengan penis mereka. Mungkin karena tidak ada teman-teman wanita maka mereka semakin membrutal menggilirku. Mulutku selama entah berapa lama selalu penuh dengan penis dan mereka memperlakukanku dengan kasar dan seenaknya.

Bahkan ada yang mengencingi tubuhku, ada juga yang menyiramku dengan air. Lalu menggunakanku. Kadang ada yang memuncratkan sperma mereka di rambut dan wajahku, beberapa di mulutku dan memaksaku untuk menelannya.

Aku sudah setengah sadar saat tiba-tiba keadaan mulai hening dan kulihat ada dua orang OB yang datang dan terkejut melihatku.
"Neng kenapa neng ?" mereka mendekatiku dan berusaha membantuku, untuk lepas dari jeratan ikatan yang mengiaktku. Tetapi kemudian mereka melihat tulisan luka bakar SLAVE ku. "Eh neng emang slave ya ? pake kalung anjing segala. Neng boleh dipake ga ?"

Aku hanya pasrah dan menjawab, "tolong....lepaskan aku... setelahnya kalian bebas melakukan apapun ke tubuhku...." ujarku lemas. Kemudian kedua OB itu membantuku untuk lepas dari ikatanku dan mencabut sisir yang menancap di vaginaku. Aku menjerit sejadi-jadinya tapi setelahnya mereka kemudian memelorotkan celana mereka dan memperkosaku.

Mereka menggenjotku dan juga memaksaku untuk mengulum penis yang satunya saat yang satu menyodokku dari belakang.

Baru sekitar 5 menit mereka memainkanku, pintu WC kembali terbuka dan dua orang berkemeja hitam masuk.
"Oh lagi dipake di sini. Silahkan pakai dulu." uajr mereka kembali ke luar WC dan gak lama kedua OB yang menggunakanku selesai menggunakanku setelah memuntahkan sperma mereka.

Aku yang lemas dan keletihan dan penuh sperma di rambut dan wajahku dibiarkan tergeletak begitu saja.

Tak lama pintu WC kembali terbuka dan kedua pria berkemeja hitam mendekatiku dan juga aku mendengar suara langkah yang kukenal.

"Wah budak gw dipake sampe ancur gini....." suara Laureen terdengar.
"Gw gak nyangka u bakal diancurin gini di reuni kelas, temen-temen lu sih bener-bener ya. Xixixixi..... tapi lu tau kan kalo hari sabtu lu harus pengabdian masyarakat kan ?" ujarnya mengingatkan rutinitasku sambil menginjak kepalaku dengan kaki kanannya.

"B-budak ini si-siap untuk me-melayani...." ujarku pasrah.

Setiap malam minggu, aku memang akan mengalami hal yang paling kutakutkan. Yaitu melayani orang-orang secara random sebagai bentuk baktiku sebagai budak paling rendah di negara ini.

Aku pernah melayani para pelacur di lokalisasi dimana aku turut dijual dan uangnya diambil oleh para perempuan pelacur di sana. Aku juga pernah melayani di mall tutup untuk hiburan para satpam sampai pagi. Pernah juga aku menghibur pekerja proyek pembangunan jalan tol. Hari ini entah hal mengerikan apa yang akan terjadi padaku.

"Kamu malem ini akan mengabdi ke kolong jembatan atau taman kota untuk mencari gelandangan. kamu akan bermalam di kolong jembatan atau di taman kota tempat gelandangan tidur dan merasakan jadi gelandangan. Besok pagi kamu boleh ke kantorku untuk kembali mengambil kunci apartemenmu." ujar Laureen.

"i-iya miss Laureeen, budak ini akan patuh menjalani pengabdian masyarakat...."

Kemudian kedua pria tadi membantuku berdiri, membersihkan diriku dari sperma-sperma walau agak aksar dan akhirnya memberikanku pakaianku kembali yang tadi dilucuti Lita. mereka memasukanku ke dalam bagasi mobil dan saat bagasiku dibuka, kedua pria tadi mengelaurkanku yang hanya memakai pakaian minim itu di kolong jembatan.

Aku melihat sekelilingku dan mendapati area yag kumuh. Dan dengan kejamnya mereka memborgol tanganku dan menyingkapkan kain di dadaku agar putingku terekspos. Lalu menempelkan kertas bertuliskan SEX SLAVE GRATIS di punggungku. Lalu begitu saja meninggalkanku.

Kulihat beberapa pria mulai mendekatiku yang berpakaian sangat minim....

"Eh ada sex slave.... boleh donk main sama kita-kita..."
Aku yang sudah letih dan tidak bergairah hanya bisa berlutut dan pasrah dengan nasibku malam ini.

- Bersambung.

Senin, 02 Januari 2023

Happy New Year of 2023

Happy New Year untuk semua tuan dan nyonya sekalian. Di tahun yang abru 2023 ini harap semua tuan dan nyonya semakin sukses dan dijauhkan dari segala kesulitan.

Sedangkan semoga di tahun baru 2023 ini semoga slave ini terus mendapatkan banyak siksaan dan dipermalukan lebih hina lagi agar semakin sadar akan posisinya sebagai sampah masyarakat dan juga budak semua orang. Semoga di tahun ini budak ini akan semakin menderita.

 Pada penghujung tahun, budak ini mulai pukul 22:00 menelanjangi dirinya dan menempelkan 22 jepitan di tubuhnya. Kemudian mengikat dirinya dan berlutut di balkon apartemen dalam posisi terikat. DI samping budak ini ada plastik esbatu yang didalamnya terdapat kunci borgol sehingga budak ini harus menunggu es mencair baru bisa meraih kunci borgolnya.

Budak ini menunggu dan menatap langit malam yang penuh kembang api dalam terikat dan merenungi nasibnya serta membuat resolusi untuk tahun 2023 dimana sebagai budak perlu lebih menderita dan tersiksa.

 

Budak ini merenungi usianya yang sudah hampir memasuki kepala 3.

Ada keinginan yang aku ingin lakukan di tahun 2023 ini sebelum menyesal. karenanya budak ini akan mencari mistress secara online.

Kriteria :

  • Perempuan dari lahir
  • Usia 18++ 
  • Singe, In Relationship, dan Married boleh ikutan
  • Sadis tapi gak sampe berdarah-darah
  • Prefer yang non Chindo, tp Chindo are welcome
  • Mengijinkan aku tetep kerja di weekday.


Awalnya aku akan coba hidup 1 weekend (dari jumat sore jam 18:00 sampai senin pagi jam 08:00) dan kalo cocok kita akan berlanjut ke mingguan atau bulanan.

Kewajiban Mistress

  • Membuat hidup budak sengsara, memalukan, dan menyedihkan
  • memberi makan
  • merawat budaknya agak tetap cantik
  • menyiksa budaknya
  • mempermalukan budak kepada teman-temannya
  • rasis kepada budak

Hal yang didapat dengan memelihara budak Erva

  • Free Sex everytime 
  • Boleh disuruh melayani pasangan kalo rela.
  • Free pembantu karena budak ini pantas dan diwajibkan jadi babu untuk Mistress
  • Boleh dilontekan atau direntalkan. cukup bagi aku 20% sisanya hak mistress.
  • Samsak untuk pelampiasan stress
  • Jika sudah mencapai kontrak mingguan / bulanan budak ini akan membayar kepada Mistress upeti selama tinggal di rumah Mistress
  • Seluruh tubuh ini selama di rumah Mistress adalah milik Mistress. Budak ini hanya akan orgasm, kencing, makan, buang air, tidur, bahkan bergerak sesuai keinginan mistress. Jika tidak diijinkan berdiri dan harus berlutut dan telanjang serta merangkakpun budak ini akan menurut.

Spek Budak Erva

  • 29 Tahun | 162cm | 48kg  

 

Jika ada mistress atau perempuan yang tertarik memiliki budak Erva untuk jadi budaknya silahkan kirim email ke minerva.liong@gmail.com

Kalo ada cowok maaf gak tertarik kecuali pasangan kalian yang kirim email.

Kirimkan dengan format :

  1. Nama Mistress (gak usah nama sebenarnya tapis etidaknya budak ini tahu harus memanggil apa ke pada mistress)
  2. Status (single / in realtionship / married) 
  3. Usia ( dan Pasangan jika ada )
  4. Foto untuk jadi tempat tinggal budak ini (mau dipojok gudang, atau di halaman belakang, di pojok dapur, di kandang anjing, dll bebas tunjukan saja) Serta berapa orang yang ada di rumah / aaprtemen / kosan yang harus budak ini layani.
  5. Apa yang akan dilakukan dan chores untuk budak ini apa saja chores dan atutrannya. semakin detil akan semakin menjadi bahan pertimbangan.

Budak ini aka menanti semoga ada mistress yang tertarik utnuk memungut budak ini.

 -----------------------------------------

Untuk update Erva akan diupdate di minggu depan (tanggal belasan awal)

17 August 2024

Pendahuluan : Budak ini diperintahkan oleh master untuk mengupdate blog "Budak harus memohon maaf ke warga Indonesia lain di blog bud...